Anda di halaman 1dari 49

PERAWATAN KELUARGA

(PK)
 1. NAMA : Sudi Raharjo,A.Md.,S.Sn.
 2. TTL : Lmj. 12 Desember 1969
 3. Alamat Rumah : Ds. Sukosari RT.15/05 Kunir
 4. Alamat Kantor : SMPN 1 Kunir
 5. TELP : 081 231 701 125
 6. Jabatan PMI : Relawan
 7. Jabatan Lain : Guru
PENDAHULUAN
1. PERAWATAN
Suatu bentuk Pelayanan Profesional yg diberikan pd org
sakit dgn baik + m’nyenangkan, sehingga dpt mengurangi
penderitaan dan mendorong unt berperan serta dlm
proses penyembuhan.
2. KELUARGA
Mencakup Ibu,Bapak, Anak, mereka yg tinggal srumah
dan tetangga tdekat.
3. PERAWATAN KELUARGA
Perawatan yg dilakukan o/ anggota keluarga itu sendiri
dgn peralatan yg seadanya (improvisasi), yg dilakukan
setiap saat dilingk kluarga di rumah.
Perawatan yang dilakukan
adalah merawat anggota
keluarga yang sakit maupun
perawatan korban kecelakaan
atau bencana (pengungsian).
Disamping itu merawat bayi dan
lansia di rumah
LATAR BELAKANG

1. Perawatan upaya Pemeliharaan


ex. Ibu yg berusaha memenuhi kbutuhan bayi
2. Para ortu akan memelihara, merawat, membina bayi/anak
sampai dewasa
3. Apabila jatuh sakit org membutuhkan perawatan scr
medis, bila drawat di puskesmas atau RS membutuhkan
tambahan biaya.
4. Dengan kemajuan zaman banyak yg sibuk dng pekerjaan
masing-masing, shg membutuhkan tenaga yg mengerti
perawatan di keluarga.
5. Penderita yg baru sembuh, di rumah juga membutuhkan
perawatan
6. Perawatan di pengungsian, ex. Ada bencana dan fasilitas
kesehatan tidak memadai
SASARAN
 1. Setiap penderita yang sudah memenuhi
syarat untuk dirawat dirumah
 2. Bayi dan anak yang belum terawat
dengan baik
TUJUAN
1. Meringankan penderitaan si sakit
2. Menunjang upaya penyumbangan
3. Memperkecil penularan penyakit
4. Memberi kesempatan pada bayi dan
anak untuk tumbuh sehat
5. Memberi kesempatan Lansia untuk
hidup bahagia
6. Mendidik/ membiasakan keluarga untuk
hidup sehat
FUNGSI
1. Pengamatan kondisi penderita(suhu,
nadi, nafas)
2. Tindakan pencegahan
3. Tindakan perawatan
4. Tindakan pengobatan
5. Pencatatan (catatan harian)
6. Penyuluhan kesehatan
PELAKSANAAN
PERAWATAN
CUCI TANGAN
TUJUAN ALAT
1. Membersihkan tangan 1. Ceret atau ledeng
dari kotoran
2. Menjaga kesehatan 2. Baskom
pelaku 3. Sabun dan tempatnya
3. Mencegah penularan 4. Sikat tangan (bila perlu)
penyakit
4. Melatih suatu kebiasaan 5. Handuk
baik
MEMAKAI CELEMEK
Celemek yaitu bentuk pakaian untuk menutup pakaian pelaku PK
waktu menolong merawat si sakit tanpa
mengganggu gerak si pelaku. Dibuat dari bahan
kain yang berwarna putih agar cepat terlihat
kotorannya.
Macam Celemek
- Ada yang memakai tali sebagai penggantung dileher
- Ada yang dipasang dikaki kiri dan kanan sebatas pingang

TUJUAN
1. Mencegah penularan penyakit
2. Melindungi pakaian pelaku dari kotoran
MENGUKUR SUHU
TUJUAN ALAT
1. Mengetahui suhu badan Termometer (dubur, mulut,
si sakit ketiak)
2. Mengetahui adanya Bagian dr termometer
kelainan pd tubuh 1. Resevoir
3. Mengetahui 2. Pipa gelas panjang
perkembangan penyakit 3. Tabung gas panjang
4. Membantu diagnosa 4. skala
MENGHITUNG NADI
JUMLAH DENYUT NADI/MNT
TUJUAN
1. Mengetahui keadaan Bayi br lahir = 130 – 160
umum penyakit Bayi = 110 – 130
2. Mengetahui keadaan Anak 4 – 7 th = 80 – 120
jantung
Anak > 7 th = 80 – 90
3. Mengikuti
perkembangan jalannya Pria dewasa = 60 – 80
penyakit wanita lebih banyak 10 15 x/mnt
4. Membantu diagnosa
MENGHITUNG NAFAS

TUJUAN JUMLAH PERNAFASAN/MNT


1. Membantu Bayi br lahir = 30 – 60
menentukan Anak 1 th = 25 – 30
diagnosis Anak 2 th = 20 – 25
2. Mengetahui Anak umur 15 th = 20
keadaan umum
Pria dewasa = 16 – 18
si sakit
Wanita dewasa = 18 – 20
PENATAAN TEMPAT TIDUR
ALAT
TUJUAN 1. Tempat tidur
1. Mempercepat 2. Kasur
penyembuhan
3. Kain sprei
2. Mencegah penyakit
betambah berat 4. Perlak
3. Memperkecil bahaya 5. Alas perlak
penularan 6. Selimut
7. Bantal + sarung bantal
8. Tmp sampah
MENCUCI RAMBUT SI SAKIT

Rambut si sakit harus dicuci


apabila istrh lama di tmp tdr.
ALAT
1. Perlak 2 bh
Rambut dicuci bila keadaan si
sakit memungkinkan 2. Handuk 3 bh
3. Kapas
Tujuan 4. Waslap
1. Beri perasaan senang 5. Sisir + kasa
+segar 6. Shampo
2. Hilangkan kotoran 7. Air hangat2 kuku
3. Rambut bersih, rapi & 8. Ember
tpelihara 9. Kain pel
KOMPRES
PANAS KERING
DINGIN KERING BASAH
BASAH
TUJUAN
TUJUAN
1. Mempercepat
1. Menurunkan panas penyembuhan infeksi
2. M’hentikan perdarahan 2. Mengurangi sakit
3. Membatu memperbaiki
aliran darah
MEMOBILISASI SI SAKIT
MACAMNYA
TUJUAN 1. Merubah posisi tidur si sakit
Dapat Menghindari 2. Meminggirkan + menengahkan
3. Memiringkan
1. Bahaya lecet pd tubuh
4. Duduk & tidur kembali
2. Ketegangan pd sendi 5. Memindahkan
3. Bahaya timbulnya cacat 6. Turun – jalan – tempat tidur

4. Memperbaiki peredaran
darah
PERAWATAN ODHA
Penyebab virus HIV (Human Imunodeviciency
Virus) yaitu virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh.

Risiko penularan akan kecil apabila saat


melakukan pertolongan penolong atau pelaku
menggunakan APD
Cara Penularan
1. Melalui darah, cairan tubuh, organ yang
transplantasi yang mengandung virus hiv
2. Penularan pada ibu ke anak (hamil,asi)
3. Hub seksual dng pengidap, tanpa memakai
kondom
Bagaimana mencegah ?
1. Jarum suntik, pisau, alat u/pengobatan yang steril
2. Tidak menggunakan jarum suntik
bersama-sama/bekas
3. Menggunakan darah yang sudah di screening
4. Memilih abstinance atau puasa apabila tidak
bersama pasangan
5. Mendukung seks yg aman dng menggunakan
kondom
HIV tidak menular melalui ?
1. Memberikan PP dng memakai APD
2. Kontak dng korban/cairan korban tp kulit
penolong tdk luka/utuh
3. Donor darah
4. Merawat ODHA sesuai anjuran
5. Menyentuh, memeluk, berjabat tangan
HIV tidak menular melalui ?
6. Gigitan nyamuk / serangga lain
7. Batuk/ bersin-bersin
8. Makanan n minuman
9. Udara
10. WC / Jamban
11. Gunakan pakaian n tmp tidur bersama
ODHA
12. Berenang bersama ODHA
Perlu diingat !!!!!!!
Walaupun dari penelitian, dinyatakan adanya
risiko penularan penyakit bila bersentuhan
dengan darah, ludah, dan cairan tubuh lain,
tetapi risiko dapat dikurangi apabila Anda
selalu siap siaga dan selalu mengikuti
prosedur pencegahan yang berlaku
Harus diingat ???
1. Orang dengan HIV tetap sehat tanpa gejala
sebelum timbul gejala AIDS.Akan tetapi pada masa
tertentu sudah dapat menularkan kepada orang lain
2. ODHA mempunyai hak u/dapat PP tanpa
diskriminasi
3. Infeksi dpt terjadi dari korban – penolong atau
sebaliknya
4. Di luar tubuh virus HIV tdk dpt bertahan lama
5. Virus HIV tdk dapat menembus kulit yg utuh
Tindakan kebersihan dasar
1. Cuci tangan sebelum n sesudah melakukan
perawatan
2. Hindari kontak dgn cairan tubuh. Hindari
menyentuh benda2 yg sudah tercemar dgn
darah
3. Hati-hati jgn sampai penolong terluka benda
tajam saat berada didekat penderita
Tindakan kebersihan dasar
4. Jangan sampai terluka saat menggunakan,
membersihkan atau membuang peraltan PP
yg tajam
5. Tutup luka terbuka dgn pembalut bersih n
kering
6. Penolong dgn gangguan kulit menahun
(permukaan kulit terbuka) HARUS hindari
kontak dgn perdarahan/luka
Yang perlu diperhatikan
1. Resusitasi Paru
belum ada laporan penularan HIV dari
tindakan resusitasi paru.
a. gunakan kain yg bersih atau sapu
tangan, u/ membersihkan darah dari
mulut korban/bersihkan jalan nafas
b. gunakan masker resusitasi sbg APD
Yang perlu diperhatikan
2. Menghadapi korban dgn perdarahan
a. Apabila mungkin, instruksikan korban
u/ menghentikan perdarahan
b. apabila korban tdk bisa, gunakan
pembalut atau bahan lainnya yg tebal.
Tekan pembuluh nadi.
Yang perlu diperhatikan
3. Apabila ada kontak dgn darah korban
a. apabila tangan terkena darah, segera
cuci dgn air secepat mungkin
b. apabila mata terkena, siram dgn air dr
arah dalam ke luar
c. Apabila Anda tergores oleh benda yg
tercemar dng darah korban, cucilah
segera dgn air sabun dan tutup dgn
pembalut bersih
Apabila Anda khawatir sudah
terkena kontak apa saja,
carilah bantuan medis, lakukan
konsultasi atau periksa ke lab
terdekat
Yang perlu diperhatikan
4. Membersihkan darah yg tercurah keluar
 Bersihkan dgn bahan yg dapat menyerap air/cairan ex:
tissue, handuk dll
 Cuci dengn desinfektan lokasi yang sudah tercemar oleh
darah dan diamkan selama 10 – 15 menit baru dibilas.
 Gunakan sarung tangan pada saat membersihkan lokasi
yang tercemar dan masukkan sarung tangan ke kantong
plastik sebelum dibuang (jangan membuang sembarangan)
 Bila tidak ada sarung tangan, gunakan bahan yang ada untuk
mencegah kontak langsung dengan darah.
BAHAN YANG TERCEMAR
OLEH DARAH,
HARUS DIBERSIHKAN
DENGAN HATI-HATI !!
GEJALA RISIKO TINGGI
Gejala yang dapat menimbulkan kejadian yang
kurang baik dan dapat menimbulkan suatu
akibat yang berkepanjangan (terutama pada
ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak

Apabila menemui segera rujuk ke puskesmas


atau RS
Pada bayi
1. Bayi cacat seperti sumbing total/sebagian
2. Bayi tanpa pelepasan
3. Bayi prematur
4. Bayi dengan BB kurang 2500 gr
Pada anak
1. Anak cacat jasmani dan rohani
2. Gizi kurang
Pada Ibu Hamil
1. Ibu hamil pertama dgn usia < 20 th
2. Ibu hamil pertama dgn usia > 30 th
3. Ibu melahirkan berulang dgn usia >35 th
4. Ibu dgn anak > dari 3
5. Jarak kelahiran < 2 th
6. Ibu dgn tinggi badan < 145 cm/cacat
7. Ibu hamil dgn pertambahan BB < 9 kg (9-12 kg)
Pada Ibu menyusui
1. Anemia
Gejala :pucat, kurang semangat, pusing ,
keluar keringat dingin, kadang pingsan,
kelopak mata putih pucat, kadar Hb rendah
2. Memiliki penyakit menahun
PERAWATAN KELUARGA
LANJUT USIA (LANSIA)
A. PENGERTIAN
 Gerontologi
Geros artinya lanjut usia dan logos artinya
ilmu. Gerontologi adalah ilmu yang
mempelajari secara khusus mengenai
faKtor-faktor yang menyangkut lanjut
usia.
Geriatri
Garos artinya lanjut usia dan Eatriea artinya
kesehatan. Geriatri adalah suatu cabang ilmu
kedokteran yang mempelajari masalah dan
penyakit lanjut usia dari berbagai aspek yaitu :
aspek peningkatan (promotif),
aspek pencegahan (preventif),
aspek pengobata (kuratif), dan
aspek pemulihan kesehatan (rehabilitasi).
TUJUAN GERIATRI
1. Mempertahankan kesehatan para lansia,
shg t’hindar dari gangguan & penyakit
2. Memelihara kondisi kesehatan dgn aktifitas*
fisik n mental
3. Merangsang Petugas Kesehatan untuk
mengenal dan memberikan diagnosa yang
tepat dan dini, bila lansia punya kelaianan ttt
TUJUAN GERIATRI
4. Memelihara kemandirian Lansia

5. Bila lansia sudah tdk dpt tersembuhkan,


ilmu ini msh bisa memberikan bantuan yang
bersifat simpati dan penuh perhatian.
B. AGING (PENUAAN)
Merupakan proses MENUA atau proses yang
terus menerus (b’lanjut) scr alamiah.

Bayi – anak – remaja – dewasa – tua

Proses ini membawa konsekuensi timbulnya


b’bagai mslah baik fisik, mental & sosial
Faktor* yg m’pengaruhi proses MENUA

1.Hereditas(Keturunan)
2.Nutrisi (Makanan) 6. Stress
3.Status Kesehatan 7. Pendidikan
4.Pengalaman hidup 8. Pola Hidup
5.Lingkungan 9. Status sosial ekonomi
Orang Lanjut Usia

a. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO)
lanjut usia meliputi:
1. Usia p’tengahan (Middle age): 45 th– 59 th
2. Usia Lanjut (Elderly): 60 – 70 th
3. Usia LAnjut tua (old) : 71 – 90 t
4. Usia sangat tua (very old) : di atas 90 th
Menurut UU Kesehatan no 23 thn 1992
ayat 1
Manusia lanjut usia adl s’orang yg usianya
m’alami p’rubahan biologis, fisik, k’jiwaan dan
sosial.

P’rubahan ini akan m’berikan pengaruh pd


seluruh aspek kehidupan, trmsuk kesehatannya.

Batas usia lanjut di INDONESIA adl 60 th


Permasalahan yang dialami

Perubahan yang dialami lansia


a. Perubahan fisik
1. otot dan jaringan bawah kulit
2. sistem syaraf 7. Paru-paru
3. kulit dan rambut 8. Jantung & pemblh darah
4. Tulang 9. saluran p’cerna
5. Indera 10. sendi
6. Gigi 11. fungsi organ turun
Permasalahan yg dialami
Perubahan yang dialami lansia
b. Perubahan Mental
1. sering lupa
2. sulit tidur
3. cemas berlebih
4. depresi
5. pikun
6. Cepat marah
Penyakit
Penyakit yang sering dijumpai
a. Fisik
1. penyakit menahun 6. peny. Saluran p’cerna
2. gagal jantung 7. infeksi
3. gangguan persendian 8. gangguan gagal ginjal
4. diabetes 9. tumor
5. penyakit paru menahun
b. Mental
pikun, gangguan perilaku, depresi, bingung,
gangguan syaraf
Pencegahan
1. Mental
2. Olah raga
3. Gizi
Pendekatan
1. Pendekatan fisik
Membantu brnafas, makan, minum, tidur,
duduk, mobilisasi, dll.
2. Pendekatan Psikis
Membangkitkan semangat & kreasi dlm
memecahkan & mengurangi rasa putus
asa, rendah diri, dll
3. Pendekatan sosial
menciptakan hub sosial dengan sesama
4. Pendekatan spiritual
membantu beribadah

Anda mungkin juga menyukai