Anda di halaman 1dari 15

1 pertolongan pertama

pengertian
Pertolongan Pertama atau biasa disingkat PP, adalah pemberian pertolongan segera
kepada penderita sakit/cedera/kecelakaan yang membutuhkan penanganan medis dasar.
Pertolongan pertama "PP" merupakan pengembangan dari P3K "Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan". 

Tujuan pp
Menyelamatkan jiwa penderita
Mencegah cacat
Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

Kewajiaban seorang pp

1. Keselamatan diri, tim, penderita & orang disekitarnya.


2. Dapat menjangkau penderita.
3. Mengenali & mengatasi masalah yang mengancam nyawa
4. Meminta bantuan / rujukan.
5. Memberikan pertolongan cepat & tepat.
6. Membantu penolong lainnya.
7. Menjaga kerahasiaan medis.
8. berkomunikasi dengan petugas lain yang terlibat.
9. Mempersiapkan transportasi

2 Perawatan Keluarga
Pengertian
Perawatan keluarga adalah perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri
dengan menggunakan alat-alat yang ada di lingkungan keluarga itu dan sederhana tetapi
hasilnya memuaskan. 
Dasar-dasar Perawatan Keluarga

Tujuan Perawatan Keluarga.  


 Meringankan keadaan si korban.
b.   Mempercepat upaya penyembuhan.
c.   Memperkecil penularan.
d.   Mendidik anggota keluarga untuk menghemat.
e.   Membiasakan hidup sehat.

 Fungsi Perawatan Keluarga.  


a Pengamatan terhadap penderita.
b.   Tindakan perawatan
c.   Tindakan pengobatan
d.   Pencatatan.
e.   Penyuluhan kesehatan.
 Sasaran Perawatan Keluarga.
a   Penderita yang layak dirawat dirumah.
b.   Bayi dan anak yang tidak terawat.

 Alasan Perawatan Keluarga.


a   Secara psikologis orang yang sakit lebih senang dirawat di rumah sendiri.
b.   Dapat menghemat waktu dan biaya.
c.   Dirawat oleh anggota keluarga sendiri dapat mempercepat penyembuhan.

 Sifat pelaku Perawatan Keluarga. 


a  Mempunyai rasa kasih sayang.
b.   Adanya suatu keinginan untuk melakukan perawatan keluarga.
c.   Mengutamakan kepentingan si penderita.
d.   Sehat jasmani dan rohani.
e.   Bertanggungjawab
f.   Terbuka

 Langkah-langkah Persiapan Perawatan Keluarga.

1.  Persiapan
a.    Mencuci tangan.
b.   Memakai celemek,
c.   Urutan tindakan Perawatan Keluarga
      a.   Persiapan pelaku.
      b.   Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan.
      c.   Persiapan penderita.
      d.   Pelaksanaan.
      e.   Selesai.
Hal-hal yang dilakukan dalam Perawatan Keluarga :
      a.   Membersihkan tempat tidur si penderita.
      b.   Penggantian dan pemasangan sprai.
      c.   Pemeriksaan denyut nadi, suhu tubuh dengan thermometer.
      d.   Pemberian makan dan minum.
      e.   Pemberian obat.
Alat-alat yang diperlukan :
      a.   Alat-alat untuk tidur
      b.   Celemek
      c.   Thermometer
      d.   Obat-obatan
      e.   Alat mandi
      f.   Pispot
      g.   Pasu najis
      h.   Alat kompres

Dasar Perawatan Keluarga


d. Prinsip kerja seorang pelaku PK
 Sikap yang baik seorang pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang
kepribadian.
 Menunjukkan memampuan kerja denga tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.
 Mempunyai sikap yang ramah, selalu tersenyum, bersedia untuk mendengar dan
mampu untuk menenangkan si sakit.
 Berpirlah sebelum bertindak/bekerja.
 Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan si sakit, tetapi perlu juga
memperhatikan diri sendiri.
 Catat selalu hasil pengamatan dan perawatan yang telah diberi secara pendek,
lengkap dan jelas.
 Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit.
 Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/petugas
kesehatan dan jangan keliru memberi obat.
Kesehatan Dasar Keluarga
a. Kebersihan Diri
b. Kebersihan lingkungan

 Pelaksanaan Perawatan
a. Mencuci Tangan
b. Memakai Celemek
celemek adalah bentuk pakaian untuk menutup pakaian pelaku PK waktu menolong merawat
si sakit, tanpa mengganggu gerak si pelaku.
Tujuan:
Melindungi pakaian pelaku dari kotoran
Mencegah penularan penyakit

Mengukur Auhu
a. Mengukur suhu
    Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Menurut skalanya ada 2 macam, yaitu:
termometer celcius (lazim dipakai di Indonesia) dan termometer Fahrenheit (lazim dipakai
di Amerika)
1. Bagian dari termometer
 Tabung gas panjang, berbentuk persegi gepeng bundar atau persegi
 Pipa gelas tempat turun naik air raksa
 Skala yang menunjukkan derajat suhu
 Reservoir tempat air raksa
2. Tujuan
 Mengetahui suhu badan si sakit
 Mengetahui adanya kelainan pada tubuh
 Mengetahui perkembangan penyakit
 Sebagai salah satu penyokong dalam membantu dokter dalam menentukan
diagnosa
3. Tempat dan cara pengukuran suhu
    
    Ketiak
 Cuci tangan
 Siapkan termometer
 Beritahu si sakit
 Keringkan ketiak dengan handuk/waslap
 Tempatkan pangkal termometer di tengah ketiak di minta si sakit menjepitnya 10
-15 menit, tangan yang lain membantu menekan bagian lengan yang menjepit termometer
 Setelah 10-15 menit termometer dikeluarkan, dibaca sampai di mana naiknya air
raksa dan dicatat.
 Termometer dibersihkan, lalu disimpan
 Cuci tangan
Menghitung Denyut Nadi
Menghitung denyut nadi adalah sama penting dengan mengukur suhu. Denyut nadi
menjadi lebih cepat bila berada dalam ketakutan, gelisah, demam dan sesudah gerak
badan.
a. Denyut nadi dapat diraba pada :
1. Leher
2. Bagian muka telinga
3. Dekat ujung tulang selangkang
4. Sisi dalam dari lengan atas
5. Lipatan paha
6. Pergelangan tangan
7. Denyut bayi sampai umur 1 tahun dapat diraba di ubun-ubun
b. Tujuan mengukur denyut nadi
1. Mengetahui keadaan umum si sakit
2. Mengetahui keadaan jantung
3. Mengikuti perkembangan jalannya penyakit
4. Membantu menentukan diagnosa
c. Jumlah denyut nadi rata-rata permenit
1. Bayi baru lahir  : + 130 - 160
2. Bayi : + 110 - 130
3. Anak umur 4-7 tahun  : + 80 - 120
4. Anak umur lebih 7 tahun  : + 80 - 90
5. Pria dewasa  : + 60 - 80
6.
Wanita lebih banyak antara 10-15 denyutan.
Umumnya kecepatan denyut nadi meningkat bila suhu badan meningkat. Tiap kenaikan
suhu 1 derajat C, denyut nadi akan bertambah 10-15 denyutan.

Menghitung Pernafasan
 Satu kali pernafasan adalah 1 kali menarik nafas dan 1 kali mengeluarkan nafas
a. Tujuan menghitung pernafasan :
1. Membantu menentukan diagnosa
2. Mengetahui keadaan umum si sakit
b. Pelaksanaan
1. Dihitung segera setelah menghitung denyut nadi. Jangan diberitahu si sakit akan
dihitung pernafasannya dengan pergelangan si sakit tetap dipegang seolah-olah masih
menghitung denyut nadi
2. Diperhatikan apakah kedua sisi dada bergerak seirama, apakah terlihat adanya
kesukaran dalam bernafas
3. Hitung pernafasan selama ½ menit dan hasilnya dikali 2, catat dalam buku
catatan harian
c. Jumlah pernafasan permenit
1. Bayi baru lahir  : 30-60
2. Anak umur 1 tahun  : 25-30
3. Anak umur 2 tahun  : 20-25
4. Anak umur 15 tahun  : 18 -20
5. Pria dewasa  : 16-18
6. Wanita dewasa  : 18-20
d . Perbandingan jumlah pernafasan dengan denyut nadi adalah 1: 4

(3) Pendidikan remaja sebaya (prs)

Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) adalah penjabaran dari rasa kesetiakawanan,


perasaan senasib sepenanggungan.

Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) merupakan  bukti bahwa seorang teman adalah
teman sejati
 Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) dilakukan dalam tahapan - tahapan sebagai
berikut:

·Tahap Penerimaan:

Pada tahap ini yang penting ialah mendengarkan keluhan atau masalah yang dialami
teman.

·Tahap Pemasukan Ide:

Pada tahap ini, pelan-pelan ide anda dimasukkan ke dalam benak dan hati teman
anda. Usahakan untuk tidak tergesa-gesa, dan jangan sekaligus banyak ide
dimasukkan sekaligus. Sebaiknya sedikit demi sedikit. Secara berulang-ulang dan
berurutan.

·Tahap Pemeliharaan:

Ide  yang  sudah  dimasukkan,  harus  dipelihara.  Karena  pembentukan    atau


perubahan perilaku memerlukan waktu yang lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini,
diperlukan upaya terus-menerus, berulang-ulang mengajak teman menuju arah dan
cita-cita yang telah disepakati bersama.

(4) Gerakan palang merah indonesia dam bulan sabit


merah (GPM&BSM)
Sejarah lahirnya gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional adalah pada
tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara, pasukan Perancis dan Italia
sedang bertempur melawan pasukan Austria dalam suatu peperangan yang
mengerikan. Pada hari yang sama, seorang pemuda warganegara Swiss, Henry
Dunant , berada di sana dalam rangka perjalanannya untuk menjumpai Kaisar
Perancis, Napoleon III. Puluhan ribu tentara terluka, sementara bantuan medis militer
tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang menjadi korban pertempuran
tersebut. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerjasama
dengan penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk
menolong mereka. Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia
menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul
“Kenangan dari Solferino”, yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya,
Henry Dunant mengajukan dua gagasan:

 Pertama, membentuk organisasi kemanusiaan internasional , yang dapat


dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit
yang cedera di medan perang.

 Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang


cedera di medan perang serta perlindungan sukarelawan dan organisasi
tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat perang.
Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung dengan Henry Dunant
untuk mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka bersama-sama
membentuk “Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera”, yang
sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau International Committee
of the Red Cross (ICRC) .
Dalam perkembangannya kelak untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap
negara maka didirikanlah organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu
bagian medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut yang sekarang
disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.

Berdasarkan gagasan kedua, pada tahun 1864, atas prakarsa pemerintah federal
Swiss diadakan Konferensi Internasional yang dihadiri beberapa negara untuk
menyetujui adanya “Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan
perang”. Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan
menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai
Konvensi Palang Merah . Konvensi ini merupakan salah satu komponen dariHukum
Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur
perlindungan dan bantuan korban perang.

(5) Siaga Bencana

Dalam kehidupan sehari – hari ,kita mengenal istilah bencana. Bencana adalah
kejadian akibat fenomena alam yang menimbulkan korban jiwa,kerugian material
dan kerusakan lingkungan ,dimana masyarakat setempat tidak dapat
mengatasinya,sehingga membutuhkan bantuan dari luar.

. Akibat Kejadian Bencana Bencana biasa menyebabkan kematian ,korban luka –


luka,rusaknya bangunan dan infratrukstur lainnya bahkan jatuhnya korban jiwa.Pada
saat bencana lazim terjadi kekurangan pangan dan air bersih,menyebarkan panyakit
dan terhentinya kegiatan ekonomi.Bencana tidak jarang menimbulkan tekanan
mental sehingga orang mengalami depresi.

Ancaman adalah fenomena alam yang berpotensi merusak atau mengancam


kehidupan manusia.Bencana terjadi ketika manusia tidak mampu mengatasi
ancaman. Sangat penting bagi kita mempunyai daya tahan menghadapi
ancaman,misalnya dengan mengetahui tanda – tanda bencana,membangun waduk
untuk mencegah banjir,mendirikan tempat – tempat pengungsian,melakukan
pencegahan penyakit,menyediakan alat – alat evakuasi. Banyak hal mempengaruhi
kemampuan kita dalam mengatasi ancaman,antara lain kondisi fisik,keadaan social
budaya,kelembagaan social,kemampuan ekonomi,pengetahuan sikap atau perilaku.
Anacaman ada dimana – mana ,berbeda – beda bentuknya.di Indonesia,kita hidup
dengan berbagai ancaman.Tetapi ,dengan melakukan tindakan – tindakan yang
dapat mengurangi dampak dan resiko bencana,kita dapat mengurangi kerugian
korban.

Siklus Bencana Bila bencana terjadi orang melakukan tindakan pertolongan atau
tanggap darurat bencana. Kegiatan penggulangan bencana dilaksanakan sepanjang
siklus bencana yaitu,pada saat sebelum bencana terjadi (pra bencana),selama
kejadian bencana dan sesudah terjadi bencana (pasca bencana). Mari kita mengenal
bencana berdasarkan waktu kejadian • Bencana yang terjadi secara tiba –
tiba,misalnya gemapa bumi,tsunami,angina topan/badai,letusan gunung berapi dan
tanah longsor. • Bencana yang terjadi secara perlahan, dengan munculnya tanda –
tanda sehingga kita bias melakukan tndakan – tindakan untuk mencegah timbulnya
korban.

 Berdasarkan penyebabnya, bencana dikelompokkan sebagai berikut;

Fenomena Alam Ulah Manusia Kombinasi Penyebab Akibat Pergeseran lapisan


bumi
• Gempa Bumi
• Tsunami Berhubungan dengan lingkungan :
• penebangan hutan tak terkendali
• perusakan area penyanggah daratan dan laut
• polusi (air, udara, tanah) Berhubungan dengan kecelakaan atau kelalaian :
• Kebakaran kilang minyak
4. Pra Bencana Sebelum terjadi bencana,ada langkah – langkah yang bias kita
lakukan ,antara lain : Kesiapsiagaan Bencana Rehabilitas i Rekonstruksi
Mitigasi Pra Bencana Bantuan Pasca Bencana

(6) Golongan darah

Golongan darah ditentukan berdasarkan antigen golongan darah ABO yang


terkandung dalam sel darah merah.
Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan
membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar
46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang
dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan
reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok,
dan kematian.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam
bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara
penggolongan darah ABO. Jan Janskýdi pada tahun 1907 mengklasifikasikan darah
manusia ke dalam empat grup, yang hingga kini masih digunakan.

Golongan darah ABO


Golongan darah ABO terbagi menjadi empat jenis yaitu A, B, AB, dan O. Penggolonan
ini didasarkan pada sel darah yang memiliki jenis antigen tertentu yang disebut
isoaglutinogen. Alela ganda IA dan IB mengendalikan jenis golongan darah ABO.
Sedangakan alela IO.IA dan I.B menjadi kodominan. IO.IA dan I.B juga dominan
terhadap IO. Penggolongan darah ABO menghasilkan 6 kemungkina susunan genotif
dan 7 kemungkinan susunan gamet.[1]

Frekuensi
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih
dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan
darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah
jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.

Populasi O A B AB

Suku pribumi Amerika Selatan 100% – – –

Orang Vietnam 45.0% 21.4% 29.1% 4.5%

Suku Aborigin di Australia 44.4% 55.6% – –

Orang Jerman 42.8% 41.9% 11.0% 4.2%

Suku Bengali 22.0% 24.0% 38.2% 15.7%

Suku Saami 18.2% 54.6% 4.8% 12.4%


Pewarisan

Tabel pewarisan golongan darah kepada


anak

Ayah
Ibu
O A B AB

O O O, A O, B A, B

A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB

B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB

AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan


memanfaatkan faktor Rhesus  atau faktor Rh . Nama ini diperoleh dari monyet jenis
Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner.
Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki
golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah
merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini sering kali
digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling
umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada
pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya
donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi
antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama
terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh
dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.

Golongan darah lainnya

 Diego  positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi


Amerika.

 Dari sistem MNS  didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk tes
kesuburan.
 Duffy  negatif yang ditemukan di populasi Afrika.

 Sistem Lutherans  yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.

 Dan sistem lainnya meliputi Colton , Kell , Kidd , Lewis , Landsteiner-


Wiener , P , Yt  atau Cartwright , XG , Scianna , Dombrock , Chido/
Rodgers , Kx , Gerbich , Cromer , Knops , Indian , Ok , Raph  dan JMH .

Kecocokan golongan darah


Kecocokan sel darah merah

 Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A


di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B
dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya
dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-
negatif.bila di paksakan maka seseorang yg tidak sesui darah nya akan terjadi
penggumpalan darah.

 Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel


darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif

 Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen


A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari
orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal .
Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah
kecuali pada sesama AB-positif.

 Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi


memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal . Namun, orang dengan
golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Tabel kecocokan Darah RBC

Donor
Golongan darah resipien
O− O+ A− A+ B− B+ AB− AB+

O−

O+

A−

A+

B−

B+

AB−

AB+

Kecocokan plasma
Kecocokan plasma darah terbalik dengan kecocokan sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena antibodi yang mampu untuk bereaksi dibawa di dalam plasma:
plasma tipe AB membawa antibodi anti-A maupun anti-B dan bisa ditranfusikan pada
individu dari grup manapun; tetapi pasien tipe AB hanya bisa menerima plasma tipe
AB. Sebaliknya, plasma tipe O membawa antibodi keduanya, sehingga individu
dengan golongan darah O bisa menerima plasma darah dari grup manapun, tetapi
plasma tipe O hanya bisa digunakan untuk pasien dengan golongan darah O.
Tabel kecocokan plasma

Donor
Plasma Resipien
O A B AB

AB

(7) Materi Kepemimpinan

Dalam setiap kelompok, group atau organisasi, kepemimpinan merupakan  salah


satu factor yang penting. Kepemimpinan yang ada akan mempengaruhi kelompok di
dalam mencapai tujuan. Cara seseorang memimpin dapat membawa kelompok atau
organisasi tersebut ke arah keberhasilan atau ketidakberhasilan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

Siapa yang dapat menjadi Pemimpin ?


Setiap Orang dapat menjadi seorang pemimpin. Yang perlu diIngat! Bahwa Setiap
orang itu unik, masing-masing pasti punya kelebihan dan kekurangan...

Lalu apa sih pemimpin itu ?


Pemimpin adalah seseorang yang dapat memberikan pengaruh dan motivasi kepada
diri sendiri maupun orang lain

Namun Ada beberapa pendapat tentang pengertian dari pemimpin. Seperti


pengertian dibawah ini :
Pemimpin adalah seorang yang dapat  mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya
untuk mengerahkan usaha bersama guna mencapai sasaran atau tujuan yang telah
ditentukan.
Ketua adalah seorang yang dituaikan dalam kelompok untuk mewakili dan
bertanggungjawab atas kelompoknya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kepala adalah seorang yang mengepalai suatu kelompok atau unit untuk memimpin
kelompok/unit mencapai tujuan.
Kepemimpinan adalah proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tugas pokok kepemimpinan yang berupa mengantarkan, mempelopori, memberi
petunjuk, mendidik, membimbing dan lain sebagainya agar para bawahan mengikuti
jejak pemimpin mencapai tujuan organisasi hanya dapat dilaksanakan secara baik,
bila seorang pemimpin menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Fungsi – fungsi kepemimpinan adalah :


Fungsi perencanaan ; seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang
menyeluruh bagi organisasi dan diri sendiri selaku penanggungjawab tercapainya
tujuan organisasi.
Fungsi memandang ke depan ; seorang pemimpin  yang senantiasa memandang ke
depan berarti akan mampu meneropong apa yang akan terjadi serta selalu waspada
terhadap segala kemungkinan.
Fungsi pengembangan loyalitas ; pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara
pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rencdah dan menengah dalam
organisasi.
Fungsi pengawasan ; pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa
meneliti kemajuan pelaksanaan rencana.
Fungsi mengambil keputusan ; pengambilan keputusan merupakan fungsi
kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang
menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang
tidak berani mengambil keputusan.

Fungsi pemeliharaan ; fungsi ini mengupayakan kepuasan bathin bagi pemeliharaan


dan pengembangan kelompok untuk kelangsungannya.
            Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak
buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati,
mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik
terhadap organisasi. Pemimpin juga perlu memberikan penghargaan, pujian, hadiah
dan semacamnya kepada anak buah yang berprestasi, untuk menjalankan fungsi ini.

Fungsi menjalankan tugas ; pemimpin harus konsisten menjalankan tugas dan


tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Seorang pemimpin memiliki berbagai tipe dalam memimpin kelompok ataupun


anggotanya.berikut meruoakan tipe-tipe dalam kemimpinan :

Kepemimpinan diktatoris ; Memimpin dengan cara menggertak, menguasai.


Kepemimpinan otokratis ; Pemusatan otoritas dan pengambilan keputusan pada
pimpnan.
Kepemimpinan Birokratis : Memimpin berdasarkan Peraturan
Kepemimpinan demokratis ; Berdasarkan pada desentralisasi kekuasaan dan
pengambilan keputusan.
Kepemimpinan laisez-faire ; Membiarkan kelompoknya menetapkan tujuan dan
keputusannya

Tipe yang manakah kita?  Dan Apakah kita boleh memilih tipe kepemimpinan?

“Untuk mengembangkan atau memilih tipe kepemimpinan yang efektif, maka


pahamilah bagaimana orang lain memandang gaya kepemimpinan kita sekarang.
Bertanyalah pada orang-orang yang pernah bekerja sama dengan kita, bagaimana
tindakan kita sebagai seorang pemimpin “

Apakah kita dapat menjadi pemimpin yang baik?


Setiap orang dapat menjadi pemimpin yang baik. Hanya diperlukan sedikit kegigihan
untuk belajar. Yang pasti kita harus mempunyai rasa percaya diri dan memberikan
komitmen untuk membuat perubahan untuk pengembangan organisasi. Tidak harus
menunggu kita ditugaskan memimpin program yang besar. Bahkan projek atau
kegiatan kecilpun dapat menjadi sarana untuk belajar menjadi pemimpin yang baik,
misalnya ketika menjadi koordinator kegiatan bulanan pelayanan perawatan
keluarga di panti jompo, memimpin rapat, menjadi pelatih, menjadi koordinator
buletin PMI.
Pembagian tugas !!!

Gerakan : 1 orang
Pertolongan pertama : 2 orang
Perawatan keluarga : 2 orang
Siaga Bencana : 1 orang
Donor Darah : 1 orang
Kepemimpinan : 1 orang
Kesehatan remaja : 1 orang
Forum Pembina : 1 orang

Anda mungkin juga menyukai