Anda di halaman 1dari 4

Literasi Kesehatan

A. Kanker paru-paru
a. Pengertian: Kanker paru-paru adalah suatu kondisi di mana sel-sel tumbuh
secara tidak terkendali di dalam organ paru-paru. Kanker ini sudah bukan
menjadi hal asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Banyak faktor yang
mempengaruhi timbulnya penyakit ini, pada banyaknya kasus, ditemukan bawah
kanker paru paru timbul akibat merokok. Rata-rata usia mulai merokok adalah
17,6 tahun, namun sekitar 75% perokok Indonesia memulai merokok sebelum
berusia 20 tahun.
b. Mengapa rokok dapat menyebabkan kanker paru- paru?
Rokok mengandung ratusan zat karsinogen atau zat yang dapat memicu kanker.
Adanya zat karsinogenik membuat sel yang tadinya ramah bagi tubuh lalu
mengalami mutasi gen sehingga sebelumnya merupakan sel normal menjadi
aktif dan berkembang di luar kontrol. Ketika sel berubah menjadi lebih ganas dan
menyebabkan tumor yang tidak terkendalikan akan menghasilkan kanker yang
mematikan. Beberapa gejala yang dapat dirasakan penderita kanker paru-paru
adalah batuk kronis, sesak napas, batuk darah, dan nyeri dada.
c. Pencegahan kanker paru-paru: 1. Jauhi penggunaan rokok
2. Tidak mengonsumsi alkohol
3. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
4. Olah Raga teratur
5. Memakai masker saat berada di tempat yang
rentan terkena bahan kimia
d. Pengobatan jika sudah terkena kanker paru – paru:
Pengobatan tergantung pada stadium kanker tersebut, dan cara penanganannya
bervariasi mungkin mencakup operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi obat
yang ditargetkan, dan imunoterapi.

RENUNGAN: Banyak remaja yang salah memilih cara untuk melampiaskan emosinya, mereka
berfikir bahwa hidup Semau mereka dengan hal-hal negatif seperti merokok, tawuran, dsb.
dapat menghilangkan semua Masalah mereka. Tetapi mereka tidak berfikir panjang untuk
kedepannya. Bagaimana masa depan mereka, jika mereka selalu bersikap semaunya, dan
merusak diri sendiri untuk melampiaskan kekesalan mereka? Padahal banyak kegiatan-kegiatan
positif yang dapat mengubah emosional mereka menjadi suatu prestasi yang bermanfaat untuk
masa depan, baik bagi dirinya maupun orang lain.
B. Pertolongan Pertama
a. Pengertian: pertolongan pertama (PP) merupakan, pemberian pertolongan
pertama/segera kepada penderita sakit atau korban kecelakaan yang
memerlukan penanganan medis dasar untuk mencegah terjadinya luka serius,
kecacatan atau bahkan kehilangan nyawa. Dalam pertolongan pertama perlu
adanya pelatihan terlebih dahulu, dan tidak di lakukan dengan seenaknya. Jika
melakukan kecerobohan saat penanganan pertolongan pertama akan berakibat
sangat fatal pada korban.

b. Kewajiban pelaku pertolongan pertama:


1. Mengutamakan keseamatan diri sendiri dan orang lain.
2. Meminta bantuan kepada yang lebih ahli.
3. Memberi pertolongan kepada korban dengan cepat, tepat sesuai
dengan keadaan korban.
4. Membantu pelaku PP lainnya

c. yang harus kita lakukan jika menemukan korban:


A. Penilaian keadaan
B. Pada penilaian diri
1. memeriksa respon (ASNT)
1. Awas (penderita masih dapat menyahut dan berinteraksi)
2. Suara (penderita masih dapat merespon dengar suara)
3. Nyeri (penderita masih merespon dengan tekanan ataupun tes lainnya
dari penolong)
4. Tidak respon (penderita sudah kehilangan kesadaran)
2. Memastikan jalan nafas terbuka dengan baik jika korban tidak respon
menggunakan teknik angkat dagu dan tekan dahi
3. Setelah nafas berjalan dengan baik maka penolong harus memulai
1. Lihat
2. Dengar
3. Rasakan
4 . Menilai denyut nadi
jika korban sadar, cara yang digunakan adalah dengan meraba nadi di

pergelangan tangan atau (radial). Sedangkan bagi korban yang tidak sadar
nadi yang diperiksa bagian leher (karotis).
5. Hubungi bantuan.
D. Pemeriksaan fisik
tindakan yang melibatkan penglihatan, perabaan, dan pendengaran

Pertolongan Pertama Pada Cedera Kepala :


Cedera pada kepala dapat terjadi dua macam yakni cedera terbuka dan tertutup. Cedera
kepala tertutup, adalah terjadinya benturan ke kepala, tetapi tidak sampai mematahkan
tengkorak, Sedangkan Cedera kepala terbuka, adalah terjadinya benturan yang mematahkan
tengkorak dan dapat mempengaruhi otak. Segera hubungi unit gawat darurat terdekat. Sambil
menunggu bantuan atau ambulans, dapat dilakukan hal-hal berikut:

1. Periksa jalan napas (airway), pernapasan (breathing), dan sirkulasi jantung (circulation)
pada orang tersebut. Bila perlu, lakukan bantuan napas dan resusitasi (CPR).
2. Jika orang tersebut masih bernapas dan denyut jantungnya normal, tetapi tidak
sadarkan diri, stabilkan posisi kepala dan leher dengan tangan atau collar neck (bila
ada). Pastikan kepala dan leher tetap lurus dan sebisa mungkin hindari menggerakkan
kepala dan leher.
3. Bila ada perdarahan, hentikan perdarahan tersebut dengan menekan luka dengan kuat
menggunakan kain bersih. Pastikan untuk tidak menggerakkan kepala orang yeng
mengalami cedera kepala tersebut. Jika darah merembes pada kain yang ditutupkan
tersebut, jangan melepaskan kain tersebut, tetapi langsung merangkapnya dengan kain
yang lain. Jika dicuriga ada patah tulang tengkorak, jangan menekan luka dan jangan
mencoba membersihkan luka, tetapi langsung tutup luka dengan pembalut luka steril.
4. Jika orang dengan cedera kepala tersebut muntah, miringkan posisinya agar tidak
tersedak oleh muntahannya. Boleh juga dilakukan kompres dingin pada area yang
bengkak. Jangan mencoba mencabut benda apapun yang tertancap di kepala.

Pertolongan Pertama Pada Patah Kaki :


Kaki yang mengalami patah akan terlihat berbeda. Jika patah kaki dan tungkai terjadi
akibat benturan yang kuat, tulang dapat keluar dari kulit, atau disebut juga patah tulang
terbuka. Patah kaki harus ditangani sesegera mungkin agar penyembuhannya maksimal.
Penanganan yang terlambat dapat menyebabkan kaki dan tungkai cacat sehingga memengaruhi
aktivitas. Lakukan pertolongan pertama jika menemukan orang yang mengalami patah kaki dan
tungkai, yaitu:
1. Hindari menggerakkan kaki dan tungkai yang patah dan kompres bagian yang sakit
dengan es yang dibalut handuk, untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.
2. Jangan mencoba untuk meluruskan tulang yang bergeser. Jika ada luka terbuka, tutupi
dengan baju atau kain yang bersih. Jika terjadi perdarahan, tekan luka tersebut dengan
kain bersih.
3. Jangan memijat serta mengoleskan balsam atau obat herbal pada tulang yang patah,
karena dapat memperparah kondisi Jika korban terlihat pucat dan muncul keringat
dingin, segera baringkan dengan posisi tungkai lebih tinggi dan bantulah dia untuk tetap
tenang hingga bantuan medis datang.

Anda mungkin juga menyukai