Anda di halaman 1dari 38

PEDOMAN PRAKTIS

UNTUK AWAM
Penanganan dan Rujukan Awal

Oleh :
dr. Makhyan Jibril Al Farabi
dr. Adriel Benedict Haryono

Dokter Internhsip Jombang

Pembimbing
PUSKESMAS
dr. Andri Suharyono BARENG
2015
KENAPA KOK PENTING
PAKAI PEDOMAN

• Biar enggak asal asalan


• Semakin bagus menanganinya, hasilnya semakin
bagus buat pasien
• Apabila tidak ditangani-> hasilnya memburuk
• Banyak kasus salah mengirim pasien, apa salah
mengurus pasien sehingga berakibat fatal
• Pahala yang lebih 

PUSKESMAS
BARENG
2015
PRINSIP
1. Harus tenang. Hanya orang yang tenang bisa membantu orang lain.
2. Selamatkan diri Anda terlebih dahulu, kemudian orang sekitar Anda =
periksa keadaan bahaya lalu lintas, kebakaran, aliran listrik, atau apa saja
yang mengancam keselamatan Anda, orang lain, dan korban. Dekati
korban setelah kondisi benar-benar aman.
3. Mintalah bantuan. Jangan tinggalkan korban sendirian. Kirim orang lain
untuk segera cari pertolongan. Bila Anda satu-satunya orang yang berada
di tempat kejadian dan bantuan tidak kunjung tiba, Anda bisa pergi
tinggalkan korban untuk cari pertolongan.
4. Hubungi Rumah Sakit atau fasilitas medis terdekat. Pesan yang diberikan
kepada layanan gawat darurat harus singkat: dimana lokasi korban, kondisi
korban, dan berapa banyak korban.
5. Utamakan alat perlindungan diri (sarung tangan, masker dan cuci tangan)
6. Jangan pindahkan korban patah tulang atau bagian belakang tanpa tandu
7. Jangan berikan makanan atau minuman kepada korban
PUSKESMAS
BARENG
2015
PERIKSA KONDISI KORBAN
• Penolong bisa gerakkan bahu korban perlahan
sambil memanggil korban.

SADAR: korban akan bisa menggerakkan


tubuhnya, mengeluarkan suara atau menjawab
pertanyaan sebagai bentuk reaksi yang
diberikan.
PUSKESMAS
BARENG
2015
TIDAK SADAR: tidak ada gerakan anggota tubuh atau reaksi
1. Hubungi 118 atau nomor telepon gawat darurat yang bisa dihubungi. Bisa minta
bantuan orang lain untuk melakukannya jika ada banyak orang di sekitar lokasi
kejadian.
2. Baringkan korban dan berlututlah disebelahnya, tegak lurus dengan bahu korban
3. Periksa pernafasan dengan Lihat – Dengar – Rasakan selama 5-10 detik. Lihat naik
turun (kembang kempis) dada bagian bawah dan perut. Dengarkan dan Rasakan
keluarnya udara dari hidung dan mulut dengan melekatkan pipi Anda ke wajah
korban. Jika korban tidak bernapas segera lalkukan pernapasan bantuan dari mulut
ke mulut
4. Angkat dagu korban. Tutup hidung korban. Tarik napas dan letakkan mulut Anda di
atas mulut korban. Mulut Anda harus menutupi sepenuhnya mulut korban.
Berikan napas bantuan sebanyak 2 kali setiap 5 detik sambil tetap Lihat – Dengar –
Rasakan hembusan napasnya dan lihat apakah dada korban naik saat udara
dihembuskan. Jika masih belum ada napas, mulailah pernapasan bantuan dengan
menekan dada dan jantung; taruh satu telapak tangan diantara tulang dada dan
tulang belakang dan telapak tangan lain di atasnya. Tekan dada korban sedalam 4-
5cm dengan cepat. Lakukan 30 tekanan untuk setiap 2 pernapasan (100 tekanan
per menit).
5. Ketika korban bernapas lagi, iringkan dia dalam posisi pemulihan
PUSKESMAS
BARENG
2015
POSISI PEMULIHAN
Hal yang perlu diperhatikan dalam posisi pemulihan adalah jangan
menggerakkan korban yang kemungkinan menderita luka di bagian leher
atau bagian belakang. Biarkan korban dalam posisi semula, kecuali korban
dalam keadaan berbahaya.

1. Luruskan kaki korban, kemudian silangkan salah satu tangannya ke bahu,


tekukkan salah satu kakinya yang terdekat dengan Anda.
2. Gulirkan korban dengan mendorong bahu dan pinggul (untuk
menghindari kemungkinan cedera di tulang belakang) menjauhi Anda.
3. Tempatkan lengan yang dinaikkan ke atas sebagai penopang atau bantal
kepalanya.

PUSKESMAS
BARENG
2015
KASUS
TRAUMA
((PERDARAHAN, LUKA
BAKAR, SENGATAN LISTRIK)
PUSKESMAS
BARENG
2015
PERDARAHAN
• Perdarahan DALAM (perdarahan di dalam
tubuh)
• Perdarahan LUAR (perdarahan dari luka)

PUSKESMAS
BARENG
2015
Kasus PERDARAHAN DALAM
1. Ringan apabila hanya terdapat memar saja
dan nyeri yang ringan sedang
2. Waspada apabila ada memar dan atau
bengkak diikuti nyeri hebat di tulang saat di
gerakkan-> biasanya ada patah tulang di
dalamnya -> Segera bawa ke Puskesmas/RS
3. Dilarang untuk di gerakan berlebihan, lebih
baik bila di bidai

PUSKESMAS
BARENG
2015
Kasus PERDARAHAN DALAM
1. Berbahaya apabila yang terkena kecelakaan bagian
dada & perut-> biasanya sesak, nyeri dada atau nyeri
perut, lemas dan pucat curiga darah bocor di dalam
2. Baringkan korban dengan nyaman dan longgarkan
pakaiannya yang ketat.
3. Angkat dan tekuk kakinya, kecuali ada bagian yang
retak. Posisikan kaki lebih tinggi dari jantung.
4. Wajib diberikan oksigen, Bawa ke RS langsung
5. Jangan memberi makanan atau
minuman

PUSKESMAS
BARENG
2015
Kasus PERDARAHAN LUAR
1. Periksa apakah luka berisi benda asing atau tulang yang
menonjol. Jika ada, jangan sentuh luka; gunakanlah bantalan
pengikat.
2. Jika luka tidak disertai tulang yang menonjol, segera tekan
bagian tubuh yang terluka. Jika tidak ada pembalut yang
steril, gunakan gumpalan kain atau baju bersih atau tangan
untuk mengontrol perdarahan sampai menemukan pembalut
dan bantalan yang steril. Jika korban dapat menekan sendiri,
suruh korban menekan lukanya, untuk mengurangi resiko
infeksi tulang.
3. Jangan memberi makanan atau minuman
PUSKESMAS
BARENG
2015
CARA MENGHENTIKAN PERDARAHAN
1. Angkut bagian tubuh yang terluka
2. Tekan bagian yang terluka dengan kain bersih. Jika tidak ada,
gunakan tangan anda.
3. Tetap tekan bagian tubuh yang terluka sampai perdarahan
terhenti
4. Jika perdarahan tidak bisa diatasi dengan menekan bagian
tubuh yang terluka dan korban telah kehilangan banyak
darah, maka dianjurkan untuk:
 Tetap menekan dengan kuat bagian tubuh yang terluka
 Mengangkat bagian tubuh yang terluka setinggi-tingginya
 Mengikat bagian lengan atau kaki yang dekat dengan luka, sedekat-dekatnya.
Ikat diantara bagian yang terluka dengan badan korban. Kencangkan ikatan
sampai perdarahan terhenti.
PUSKESMAS
BARENG
2015
LUKA BAKAR
1. Hentikan penyebabnya, misalkan padamkan api
2. Periksa jalan napas dan pernapasan
3. Singkirkan benda-benda yang ikut panas (pakaian, cincin,
arloji, perhiasan}.
4. Bagi korban yang tidak sadar, lakukan perawatan, atasi
perdarahan, dinginkan luka dengan air biasa atau
mencucinya di bawah air yang mengalir.
5. Jangan sembarangan mengoleskan salep atau krim, karena
panas akan tertahan di dalam dan mempersulit pemeriksaan.
6. Jangan memecahkan gelembung yang terjadi.

PUSKESMAS
BARENG
2015
Luka Bakar RINGAN
1. Aliri dengan air biasa selama 10 menit atau kalau tidak ada
air, tutupi dengan kompres lembab.
2. Tutupi luka dengan perban atau kain bersih yang tidak
lengket. Pastikan perban atau kain menutupi daerah kulit
yang terbakar. Bisa juga pakai daun pisang muda yang masih
tergulung untuk membalut luka bakar. Untuuk meredakan
rasa sakit bisa digunakan lendir tanaman lidah buaya
3. Jangan pakai mentega, pasta gigi dan bahan berlemak dan
jangan memecah gelembung yang terjadi pada luka.

PUSKESMAS
BARENG
2015
Luka Bakar PARAH
1. Jika pakaian korban terbakar, padamkan api dengan selimut,
handuk, seprai yang tebal, dan sebagainya. Bekap supaya api
tidak mendapat udara. Balutkan sampai api padam.
2. Lepaskan pelan-pelan pakaian yang menempel, biarkan
sobekan yang sulit dikelupas melekat pada luka. Jika
mungkin, serahkan kepada ahli yang ada karena mereka tahu
cara melepaskan dengan baik.
3. Apabila korban sadar dan meminta minum, beri minum air
hangat. Air membantu menggantikan cairan yang hilang

PUSKESMAS
BARENG
2015
SENGATAN LISTRIK
1. Matikan aliran atau pisahkan kontak korban dari sumbernya
(alat listrik atau kabel). Jangan menarik korban langsung.
Gunakan tongkat panjang seperti kayu kering, ganggang sapu
untuk menjauhkan suber aliran listrik tersebut.
2. Jangan sekali-kali menggunakan bahan besi dan pastikan
tidak ada air di sekitar karena Anda juga bisa terkena
sengatan.
3. Periksa pernafasan korban - kalau berhenti lakukan
pernafasan bantuan mulut ke mulut.
4. Kalau korban sudah bernapas kembali, tempatkan korban
dalam posisi pemulihan dan rawat lukanya dan minta
bantuan medis.
GIGTAN
ULAR/KALAJENGKING
1. Segera beri ikatan pada bagian atas dari gigitan
2. Tanyakan/ingat ingat warna/jenis ular-> bisa mempermudah
pengobatan
3. Jangan mencoba meniru di tv-> menghisap racun dengan
mulut-> bisa keracunan sendiri
4. Apabila pasien nggliyeng, beri oksigen
5. Segara bawa ke RS untuk diberi anti bisa
ular
KASUS
NON TRAUMA
(PANAS, PINGSAN, LEMES
DSB)
PUSKESMAS
BARENG
2015
KASUS ANAK ANAK
PEDOMAN PENGELOLAAN

• Anak Panas Tinggi


• Anak Kejang
• Anak Lemes
• Anak Sesak
• Anak Tidak Sadar

PUSKESMAS
BARENG
2015
KASUS DEWASA
PEDOMAN PENGELOLAAN

• Dewasa Panas Tinggi


• Dewasa Nyeri
• Dewasa Nyeri Dada
• Dewasa Pusing
• Dewasa Lemes
• Dewasa Sesak
• Dewasa Tidak Sadar

PUSKESMAS
BARENG
2015
ANAK & DEWASA PANAS TINGGI
PEDOMAN PENGELOLAAN

• Panas Tinggi-> Temperatur lebih dari 38⁰ C


• Tidak semua panas berbahaya
• Bahaya apabila
• Lebih dari 3 hari
• Panas tidak turun dengan obat penurun panas
• Sudah berobat tidak sembuh2
• Bila Anak -> sampai ngelindur/kejang -> Langsung ke
UGD Puskesmas/RS
• Ada mimisan, gusi berdarah banyak, BAB hitam, ada nyeri
hebat

PUSKESMAS
BARENG
2015
ANAK & DEWASA PANAS TINGGI
APA YANG DILAKUKAN?

• Kompres dengan air hangat/


suam suam kuku
• Kompres pada bagian kepala,
Leher, ketiak, lipatan kaki

PUSKESMAS
BARENG
2015
ANAK KEJANG
PEDOMAN PENGELOLAAN

• Kejang Biasanya pada anak akibat panas tinggi


• KONDISI BERBAHAYA-> Segera Bawa KE UGD
• Apabila kejang sekali Puskesmas
• Kejang berkali kali Langsung ke RS
• Sambil mengirim ke UGD, Tangani panas dengan
kompres air hangat
• Berikan oksigen melalui selang
Nafas/ masker

PUSKESMAS
BARENG
2015
DEWASA KEJANG
PEDOMAN PENGELOLAAN

• Kejang dewasa Penyebabnya variatif


• KONDISI BERBAHAYA-> Segera Bawa KE UGD
• Untuk Menghindari lidah tergigit-> beri Sendok/
Penahan di mulut
• Berikan oksigen melalui selang
Nafas/ masker

PUSKESMAS
BARENG
2015
DEWASA NYERI
PEDOMAN PENGELOLAAN

• Nyeri pada Dewasa-> tergantung posisi,


• Apabila pada lutut, kaki, otot dsb, tidak terlalu
berbahaya
• Apabila pada Perut, dan Nyeri Berat-> Berbahaya,
Rujuk langsung ke Puskesmas dan RS
• Perut tidak boleh Dipijat-> makin merusak isinya

PUSKESMAS
BARENG
2015
DEWASA NYERI DADA
PEDOMAN PENGELOLAAN
• Apabila pada Dada, Nyeri menjalar-> Berbahaya,
Rujuk langsung ke RS yang Lengkap
• Dicurigai Serangan Jantung-> biasanya nyeri hebat,
Menjalar ke tangan kiri, leher, tembus belakang
• Wajib diberikan oksigen masker segera, Posisi
diusahakan miring

PUSKESMAS
BARENG
2015
DEWASA PUSING
PEDOMAN PENGELOLAAN
• Pusing seringkali tidak berbahaya
• Berbahaya apabila
• Diikuti dengan muntah yang >5x,
• Sampai mumet dan sering terjatuh
• Pusing berat dan tidak sembuh-sembuh sudah
diobati berkali kali
• Apabila ada tanda bahaya, bisa dibawa ke
puskesmas/ RS

PUSKESMAS
BARENG
2015
ANAK DAN DEWASA LEMAS
PEDOMAN PENGELOLAAN

• Lemas pada anak dan dewasa biasanya disebabkan


kekurangan cairan/infeksi
• Berbahaya apabila:
• Anak/dewasa tidak mau makan minum total >1
hari
• Diare lebih dari 10x
• Panas tinggi tidak turun-turun
• Anak/dewasa ketika di stimulasi, tetap diam,
pandangan kosong

PUSKESMAS
BARENG
2015
ANAK DAN DEWASA LEMAS
PEDOMAN PENGELOLAAN

• Apabila masih baik, bisa


diberikan cairan/minuman
Oralit/air gula sementara
• Apabila ada tanda bahaya
Rujuk segera ke
Puskesmas atau Rumah
sakit

PUSKESMAS
BARENG
2015
ANAK & DEWASA SESAK
PEDOMAN PENGELOLAAN

• Sesak -> nafas sangat cepat, biasanya pada anak lebih


dari 40x permenit, pada dewasa lebih dari 20x/menit
• Biasanya pada anak ada tanda hidung bergerak-
gerak, tulang terlihat saat bernafas
• Kadang terdengar ngik ngik ketika nafas
• Merupakan sesuatu yang GAWAT, Segera bawa ke
Puskesmas/ UGD RS
• Apabila sampai membiru/pucat-> Langsung ke UGD
RS

PUSKESMAS
BARENG
2015
ANAK & DEWASA SESAK
PEDOMAN PENGELOLAAN

• Penanganan pertama Berikan


Oksigen segera
•  Masker atau nasal canul
• Jangan diberi MINUM-> Bahaya
malah keselek

PUSKESMAS
BARENG
2015
ANAK & DEWASA TIDAK SADAR
PEDOMAN PENGELOLAAN

• Apabila di stimulasi tidak merespon atau sangat lemah


• Kadang ada keringan dingin
• BAHAYA TOTAL-> Langsung Rujuk ke RS yang
besar/lengkap
• Penanganan pertama Berikan Oksigen segera
• Apabila ada penahan mulut, pasang
• Jangan coba coba diberi minum, pijat dan tindakan
lain yang tidak relevan

PUSKESMAS
BARENG
2015
KASUS
IBU
MELAHIRKAN

PUSKESMAS
BARENG
2015
IBU MELAHIRKAN
PAKAI PEDOMAN

• Ibu melahirkan perlu diberikan pertolongan agar


menjamin proses bersalin lancar, ibu dan anak
selamat
• Tanda mau melahirkan terasa kenceng kenceng,
muncul darah sedikit, terkadang ketuban pecah
• Apabila ada tanda demikian, segera bawa ibu ke
bidan/puskesmas/RS sesuai keinginan ibu

PUSKESMAS
BARENG
2015
KEGAWATAN MELAHIRKAN
PAKAI PEDOMAN

• Kegawatan muncul apabila


1.Ibu Kejang
2.Ibu punya riwayat tensi yang tinggi
3.Muncul darah dalam jumlah yang banyak
4.Ketuban sudah pecah >12 jam
• Apabila ada tanda kegawatan demikian, segera
bawa ibu ke RS
• Berikan oksigen pada ibu

PUSKESMAS
BARENG
2015
RINGKASAN
PEDOMAN PENGELOLAAN

Pentingnya tim ambulans tahu

• Belum tentu ada tenaga kesehatan lain, setiap tindakan


• Tindakan yang tepat= nyawa terselamatkan

Tanda Kegawatan Sedang, bisa ke Puskesmas dan RS

• Tidak sadar, kejang berkali-kali, nyeri dada, sesak nafas

PUSKESMAS
BARENG
2015
RINGKASAN
PEDOMAN PENGELOLAAN

Tanda Kegawatan Berat, Wajib ke RS yang lengkap

• Tidak sadar, kejang berkali-kali, nyeri dada/perut hebat, sesak sampai


biru, Patah tulang, ibu hamil kejang, ibu hamil keluar darah banyak

Tanda Kegawatan wajib Oksigen

• Tidak sadar, kejang berkali-kali, nyeri dada, sesak nafas, ibu


hamil kejang, ibu hamil keluar darah banyak

PUSKESMAS
BARENG
2015
TERIMA
KASIH

PUSKESMAS
BARENG
2015

Anda mungkin juga menyukai