Anda di halaman 1dari 32

Konsep Dasar

Menjelang Ajal dan


Kematian
Ns. Isna Aglusi Badri, M. Kep
Kompetensi yang diharapkan
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan
mahasiswa mampu memahami konsep dasar
menjelang ajal dan kematian serta mampu
memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan menjelang ajal dan kematian

2
3


Menjelang ajal merupakan kondisi ketika
seseorang semakin mendekati kematian.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh sakit
parah (terminal) atau kondisi lain yang
berujung pada kematian
4


Kematian adalah kondisi ketika fungsi
jantung dan paru-paru serta kerja otak
berhenti secara permanen.
5

Secara umum respon seseorang dalam menghadapi kematian sama


seperti respon seseorang pada proses kehilangan dan berduka, sesuai
dengan tahapan Kubler Ross yaitu penyangkalan / penolakan,
kemarahan, tawar menawar, depresi dan penerimaan
6

Tanda – Tanda Kematian


03
Setelah Kematian

Menjelang
Kematian
01 02

Saat Kematian
1. Menjelang Kematian
Tanda – tanda menjelang kematian
• Tonus otot menurun
 Gerakan ekstremitas berangsur-angsur menghilang, khususnya pada kaki dan
ujung kaki
 Sulit bicara
 Tubuh semakin lemah
 Aktifitas saluran pencernaan menurun sehingga perut membuncit
 Otot rahang dan muka mengendur
 Rahang bawah cendrung menurun
 Sulit menelan, reflek gerak menurun
 Mata sedikit terbuka
• Sirkulasi melemah
 Suhu tubuh pasien tinggi tetapi kaki, tangan dan ujung hidung terasa dingin
serta lembab
 Kulit ekstremitas dan ujung hidung tampak kebiruan, kelabu atau pucat
 Denyut nadi tidak beraturan kadang lemah kadang cepat
 Tekanan darah menurun
 Peredaran darah perifer berhenti
• Kegagalan fungsi sensorik
 Sensasi nyeri menurun atau hilang
 Pandangan mata kabur atau berkabut
 Kemampuan indra berangsur – angsur menurun
 Sensasi di kulit misalnya panas, dingin dan tajam menurun
• Penurunan atau kegagalan fungsi pernafasan
 Pernafasan cheyne stokes atau bunyi nafas terdengar kasar
 Pernafasan tidak teratur
2. Saat Kematian
Tanda – tanda saat kematian
• Terhentinya pernafasan, denyut nadi, tekanan darah dan fungsi otak
• Hilangnya respon terhadap stimulus eksternal
• Hilangnya pergerakan otot
• Kaki dan ujung hidung menjadi dingin
• Hilangnya kemampuan pancaindra
• Terdapatnya garis datar pada mesin elektroensefalografi
3. Setelah Kematian
Tanda – tanda setelah kematian
• Ringor mortis (kaku) dapat terjadi sekitar 2-4 jam setelah kematian
• Algor mortis (dingin) suhu tubuh perlahan – lahan turun
• Livor mortis (Post mortem decomposition) perubahan warna kulit pada daerah yang
tertekan, melunaknya jaringan dan bekteri sangat banyak
13

Asuhan Keperawatan
Pengkajian Keperawatan

▫ Tanda klinis pada saat menjelang ajal


 Tanda- tanda vital melemah : denyut nadi melemah dan lambat, TD
menurun, pernafasan tidak teratur dan tersengal-sengal melalui mulut
 Tonus otot menghilang : otot wajah relaksasi, kesulitan berbicara dan
menelan, aktivitas gastrointestinal menurun dan refleks motorik menurun
14

 Sirkulasi melemah : sensasi berkurang, sianosis pada ekstremitas dan kulit


teraba dingin diujung hidung serta telinga
 Kegagalan sensorik : pandangan kabur dan indra perasa serta penciuman
gagal berfungsi
 Tingkat kesadaran umumnya menurun tetapi terkadang pasien dapat berada
pada keadaan sadar, mengantuk atau koma
15

▫ Tanda klinis pada saat mendekati kematian


 Dilatasi pupil
 Tidak dapat bergerak
 Refleks hilang
 Frekuensi nadi meningkat tetapi kemudian menurun
 Respirasi cheyne stokes / terdengar kasar
 Tekanan darah menurun
 Mengorok atau bunyi nafas terdengar kasar
16

▫ Tanda klinis pada saat kematian


 Pernafasan, nadi dan tekanan darah terhenti
 Respons terhadap stimulus eksternal menghilang
 Pergerekan otot hilang
 Aktivitas otak terhenti : hal ini dapat dilihat dari terdapatnya garis datar
ensefalograf
Diagonsis Keperawatan
Diagnosis yang sering muncul adalah ketakutan, keputusan
dan ketidakberdayaan
18

Rencana Keperawatan
Tujuan Asuhan Keperawatan
▫ Mempertahankan kenyamanan fisiologis dan
psikologis untuk mencapai kematian yang damai dan
bermartabat
▫ Membantu mengurangi rasa takut dan putus asa
pasien
▫ Mempertahankan harapan
19

Rencana Asuhan Keperawatan


▫ Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasasaanya
▫ Memberi dukungan dan mengembalikan kendali diri pasien misalnya
mengatur jadwal aktivitas, kunjungan dan tempat perawatan
▫ Membantu pasien mengidentifikasi hal – hal yang menyenangkan dan
hal-hal yang mereka anggap sebagai humor
▫ Membantu pasien mengatasi kesepiannya, depresi dan rasa takut
▫ Membantu pasien menerima kenyataan
▫ Membantu pasien mempertahakan harapan yang dimilikinya
▫ Memberi dukungan spiritual dengan fasilitas kegiatn spiritual
20

Tindakan Keperawatan
Perawatan Jenazah
▫ Alat dan Bahan
 Kapas basah
 Air hangat
 Waslap
 Alat tenun bersih
 Pengikat (perban)
 Kapas
 Kartu identitas
21

▫ Prosedur Kerja
 Jelaskan kepada keluarga mengenai prosedur yang akan dilakukan
 Periksa status agama pasien
 Gunakan sarung tangan bersih
 Lepaskan alat perawatan yang terpasang misalnya infus, kateter, NGT dan kanul
oksigen
 Lepaskan perhiasan yang dipakai jenazah dan berikan kepada keluarga
22

 Jika ada cairan yang keluar, tutup dengan kasa atau kapas
 Bersihkan bagian tubuh pasien yang kotor dengan menggunakan air hangat
 Ganti alat tenun yang kotor
 Atur jenazah pada posisi anatomi (supine) atau tangan bertumpu di abdomen
 Tempatkan bantal tipis di bawah kepala dan pundak
 Pasang pengalas dibawah bokong
23

 Tutup kelopak mata. Jika tidak ada, tutup mata dengan menggunakan kapas bedah
 Katupkan rahang atau mulut kemudian ikat dan letakkan gulungan handuk dibawah
dibawah dagu
 Sumbat hidung, telinga serta rektum dengan kapas
 Rapikan rambut. Tutupi tubuh jenazah dengan baju yang bersih. Selimuti jenazah
sampai pundak dan tutupi kepala
24

 Siapkan surat keterangan kematian dan pasang pada jenazah

 Rapikan peralatan dan bawa keluar kamar

 Tinggalkan jenazah bersama keluarga

 Cuci tangan
25

▫ Perawatan terhadap keluarga

 Beri kesempatan bagi keluarga untuk bersama dengan jenazah selama beberapa

saat. Berikan mereka privasi

 Siapkan ruangan khusus untuk memulai rasa berduka

 Bantu keluarga untuk membuat keputusan dan perencanaan pada jenazah


 Beri dukungan jika terjadi disfungsi berduka
26

PERAWATAN JENAZAH
PASIEN COVID
• Jenazah didesinfeksi dengan dilap menggunakan chlorine 0.5%
di ruang perawatan oleh perawat dan petugas menggunakan
APD lengkap
• Luka-luka di tubuh jenazah ditutup menggunakan plester anti
air
• Lubang – lubang yang ada ditubuh jenazah ditutup
menggunakan kassa
• Apabila keluarga menghendaki untuk melihat jenazah maka
dipersilahkan perwakilan 1 orang dengan menggunakan APD
lengkap
• Jenazah kemudian dibungkus menggunakan kain kafan
kemudian ditutup menggunakan plastik
• Jenazah kemudian dimasukkan ke kantong jenazah
• Kantong yang sudah berisi jenazah dibersihkan bagian luarnya
menggunakan chlorine 0.5%
• Jenazah dibawa ke kamar jenazah dalam posisi di dalam
kantong jenazah oleh petugas
• Petugas kamar jenazah menghubungi sopir ambulan
• Petugas Instalasi jenazah memberikan edukasi kepada keluarga
meliputi :
• Kantong jenazah dilarang untuk dibuka
• Jenazah segera dimakamkan selambat-lambatnya 4 jam dari
waktu kematian
• Semua orang memegang peti atau kantong jenazah selama
proses pemakaman harus menggunakan handsoen
• Untuk kantong jenazah yang dimasukkan dalam peti maka dalam
proses pemakaman peti dapat dibuka oleh petugas pemakaman
• Sopir ambulance yang mengantar jenzah menggunakan APD
berupa sarung tanggan 2 lapis yaitu biasa didalam yang
panjang dibagian luar
32

Sekian dulu
bertemuan qt

Anda mungkin juga menyukai