ASRIANI TAHIR
Kehilangan
Dying
DEATH
Secara klinis merupakan kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan
tekanan darah serta hilangnya respon terhadap stimulus eksternal
ditandai dengan aktivitas otak terhenti. Dengan kata lain terhentinya
fungsi jantung, paru-paru, dan kerja otak secara menetap.
Perubahan tubuh setelah kematian
Perubahan tubuh setelah kematian diantaranya rigor mortis
(kaku) yang dapat terjadi sekitar 2-4 jam setelah kematian, algor
mortis (dingin) yaitu turunnya suhu tubuh secara prlahan-lahan
serta post mortem decomposition yaitu terjadi livor mortis pada
daerah yang tertekan dan melunaknya jaringan yang dapat
menimbulkan banyak bakteri.
Perawatan Jenazah
1. Pengertian
Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah
meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk
diperlihatkan pada keluarga, transportasi kamar jenazah dan
melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik klien.
2. Indikasi
Perawatan jenazah dimulai setelah dokter menyatakan
kematian pasien. Jika pasien meninggal karena kekerasan atau
dicurigai akibat kriminalitas, perawatan jenazah dilakukan
jenazah setelah pemeriksaan medis lengkap melalui autopsi.
Click icon to add picture
4. Sasaran
Pasien yang sudah
meninggal
3. Tujuan
a. Penghormatan terhadap jenazah
b. Menjalankan kewajiban hukum
fardlu ‘ain. (muslim)
c. Jenazah dalam keadaan bersih
5. Kelengkapan sarana
a. Sarana medis
1) Kasa/verban
secukupnya
2) Sarung tangan bersih
3) Pads
4) Kapas secukupnya
5) Plastik jenazah
6) Plester penahan untuk
menutup luka (bila ada
luka)
7) Bengkok 1 buah
8) troli
b. Sarana non medis
1) pengganjal dagu 8) kain kafan
2) label identifikasi 9) daftar barang berharga
3) tas plastik untuk barang- 10) Peniti
barang klien 11) Sisir
4) air dalam baskom 12) baju bersih
5) sabun 13) peralatan ganti balut (jika
6) handuk diperlukan)
7) selimut
6. Prosedur tetap pelayanan
a. Mempersiapkan alat dan bahan
b. Menyisingkan lengan baju seragam yang panjang diatas
siku
c. Melepas cincin, jam tangan dan gelang
d. Memakai sarung tangan
e. Perawatan jenazah
7. Prosedur pelaksanaan
a. Mempersiapkan alat dan bahan
Memeriksa kembali kasa/perban, sarung tangan bersih,
pads, kapas secukupnya, plastik jenazah/pembungkus
jenazah, plester penahan untuk menutup luka (bila ada
luka), bengkok 1 buah, diatas troli bagian atas
b. Bila menggunakan baju lengan panjang, maka lengan baju
dilipat sampai diatas siku.
Menyisingkan lengan baju yang panjang sampai atas mata
siku lengan
c. Melepaskan cincin, jam tangan dan gelang
Jika menggunakan cincin, jam tangan masukkan dalam saku
d. Memakai sarung tangan
1) Meletakkan sarung tangan steril pada posisi sedikit lebih tinggi
dari tangan ±15 cm dari ujung jari tangan jika tangan lurus di
samping badan
2) Membuka bungkus sarung tangan dengan hati-hati dan jaga
agar tidak terkontaminasi
3) Mengatur agar posisi jari sarung tangan mengarah ke depan
pembungkus.
4) Mengidentifikasi sarung tangan kanan dan kiri
5) Mengambil sarung tangan dominan dengan tangan nondominan
6) Pegang pada bagian dalam pergelangan sarung tangan yang
terlipat
7) Memasangkan sarung tangan pada tangan dominan, pastikan
sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril
8) dengan menggunakan tangan yang sudah menggunakan
sarung tangan mengambil sarung tangan berikutnya dengan
memasukkkan empat jari kedalam lipatan sarung tangan
yang terlipat pada bagian pergelangan
9) memasang sarung tangan pada tangan non dominan
dengan hati-hati dengan tidak menyentuh bagian yang tidak
steril
10) menarik sarung tangan kedua pada tangan non dominan.
jangan biarkan jari-jari tangan dominan menyentuh bagian
tangan yang non dominan yang masih terbuka
11) menyesuaikan sarung tangan yang telah terpasang dengan
merekatkan kedua tangan
12) Melepas sarung tangan setelah selesai melakukan tindakan
keperawatan dengan tangan dominan sehingga bagian
dalam sarung tangan berada diluar.
13) meletakkan sarung tangan yang telah digunakan ke
bengkok
14) mencuci tangan seperti yang dilakukan diawal
tindakan
Perawatan jenazah yang Perawatan terhadap keluarga
akan diautopsi