Anda di halaman 1dari 2

 

Perlindungan Hukum Dalam Praktik Keperawatan


Perawat sebagai tenaga professional memiliki akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakannya.
Dalam menjalankan tugas sehari-hari tidak menutup kemungkinan perawat membuat kesalahan
dan kelalaian baik yang disengaja maupun yang tidak sengaja.
Untuk menjalankan praktiknya, maka secara hukum perawat harus dilindungi terutama dari
tuntutan malpraktik dan kelalaian pada keadaan darurat. Sebagai contoh, misalnya di amerika
serikat terdapat UU yang bernama Good Samaritan Acts yang melindungi tenaga kesehatan
dalam memberikan pertolongan pada keadaan darurat. Di Kanada, terdapat UU lalu lintas yang
membolehkan setiap orang untuk menolong korban pada setiap situasi kecelakaan, yang bernama
Traffic Acts.
Di Indonesia, dengan telah terbitnya UU kesehatan No.23 tahun 1992 memberikan suatu jalan
untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah termasuk disini UU yang mengatur praktik
keperawatan dan perlindungan dari tuntunan malpraktik. Diberbagai Negara maju dimana
tuntutan malpraktik terhadap tenaga professional semakin meningkat jumlahnya, maka berbagai
area pelayanan kesehatan telah melindungi para tenaga kesehatan termasuk perawat dengan
asuransi liabilitas atau asuransi malpraktik. Seiring dengan perkembangan zaman, tidak menutup
kemungkinan dimasa mendatang asuransi malpraktik juga perlu dipertimbangkan bagi semua
tenaga kesehatan termasuk perawat di Indonesia.
Undang-undang dan srategi diberlakukan untuk melindungi perawat terhadap litigasi
diantaranya:
1.Good Samaritan Act adalah undang-undang yang ditetapkan untuk melindungi penyediaan
layanan kesehatan yang memberikan bantuan pada situasi kegawatan terhadap tuduhan
malpraktek kecuali dapat dibuktikan terjadi penyimpangan berat dari standar asuhan normal atau
kesalahan yang disengaja di pihak penyedia layanan kesehatan.
2.Asuransi tanggung wajib profesi seiring meningkatnya tuntutan malpraktik terhadap para
propesional kesehatan, perawat dianjurkan mengurus asuransi tanggung wajib mereka.
Kebayakan rumah sakit memiliki asuransi pertanggungan bagi semua pegawai, termasuk semua
perawat. Dokter atau rumah sakit dapat dituntut karena tindak kelalaian yang dilakukan perawat
dan perawat juga dapat dituntut dan dianggap bertanggung jawab atas kelalaian
atau malpraktik.Rumah sakit dapat menuntut balik perawat saat mereka terbukti lalai dan rumah
sakit mengharuskan untuk membayar. Oleh karna itu perawat dianjurkan mengurus sendiri
jaminan asuransi mereka dan tidak hanya mengandalkan asuransi yang disediakan oleh rumah
sakit saja.
3.Melaksanakan program dokter para perawat diharap mampu menganalisis prosedur dan
medikasi yang diprogramkan dokter. Perawat bertanggung jawab mengklarifikasi program yang
tampak rancu atau salah dari dokter yang meminta.
4.Memberikan asuhan keperawatan yang kompeten praktik yang kompeten adalah upaya
perlindungan hukum utama bagi perawat. Perawat sebaiknya memberikan asuhan yang tetap
berada dalam batasan hokum praktik mereka dan dalam batasan kebijakan instansimaupun
prosedur yang berlaku.penerapan proses keperawatan merupakan aspek penting dalam
memberikan asuhan klien yang aman dan efektif.
5.Membuat rekam medis rekam medis klien adalah dokumen hukum dan dapat digunakan
dipengadilan sebagai barang bukti.
6.Laporan insiden adalah catatan instantsif mengenai kecelakaan atau kejadian luar biasa.laporan
insiden digunakan untuk memberikan semua fakta yang dibutuhkan kepada personel instansi.

Anda mungkin juga menyukai