Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Alat Kesehatan
Oleh:
(31119129)
2C
2021
0
KATA PENGANTAR
Segala puji atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita semua.
Dalam hal ini, yang saya maksudkan adalah selesainya makalah Alat Kesehatan ini. Makalah
studi kasus berjudul ‘Efektivitas Penggunaan Masker Ganda sebagai Langkah untuk Mencegah
Penularan Droplet Virus COVID-19’ ini saya ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Alat
Kesehatan. tidak lupa saya ucapkan kepada berbagai pihak atas bantuannya untuk berkontribusi
dalam hal memberikan sumber literatur, baik jurnal maupun artikel.
Penulis berharap semoga dengan adanya makalah ini, dapat menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca. Terlebih semoga saya dapat memrealisasikannya di dalam kehidupan sehari-
hari.
Saya sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………..…. 9
B. Saran …………………………………………………………………………………. 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di masa pandemi COVID-19 seperti ini, masker adalah barang wajib yang harus selalu
dipakai ketika beraktivitas di luar rumah. Masker dapat menutup akses penularan droplet dari
satu individu ke individu lainnya ketika mereka batuk, bersin atau saat berbicara. Oleh karena itu,
penggunaan masker dapat menekan angka penularan virus COVID-19.
Masker yang baik adalah masker yang nyaman ketika dipakaikan ke wajah, terutama di
area mulut dan hidung. Dalam konteks ini, masker yang dimaksud adalah masker N95. Namun,
masker ini hanya dapat dipakai oleh tenaga kesehatan di rumah sakit karena adanya keterbatasan
APD. Sebagai masyarakat umum, kita disarankan menggunakan masker bedah ataupun masker
kain 3 lapis untuk kegiatan sehari-hari.
Akhir-akhir ini ramai diperbincangan mengenai penggunaan double masker yang dinilai
lebih efektif menangkal penularan droplet. Wiku Adisasmito sebagai Juru Bicara Satgas COVID-
19 mengatakan, kombinasi masker ganda dinilai dapat memberikan perlindungan terbaik bagi
individu yang memakainya dibandingkan individu yang hanya menggunakan 1 jenis masker saja.
Hal ini beliau ungkapkan berdasarkan sebuah penelitian yang baru dilakukan oleh CDC. Jika hal
itu dilakukan dengan benar, tentu dapat terus menekan penularan virus COVID-19 sehingga
dapat terus mengurangi angka COVID-19 di Indonesia.
Pandemi COVID-19 di Indonesia sudah berlangsung selama satu tahun. Sudah banyak
orang yang mengalami kerugian akibat adanya pandemik ini, dari mulai materi hingga nyawa.
Oleh karena itu, dengan adanya tulisan ini saya berharap bisa memberikan hasil penelitian agar
semua orang tahu cara penggunaan masker yang benar menurut aturan terbaru yang dikeluarkan.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui jenis-jenis masker yang telah direkomendasikan oleh WHO.
2. Mengetahui aturan cara penggunaan masker.
3. Mengatahui cara yang tepat menggunakan masker ganda sesuai aturan CDC.
4. Mengetahui solusi agar masyarakat memahami aturan penggunaan masker ganda dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
D. Manfaat Penulisan
1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai karaktrisik masker yang baik untuk
dipakai sehari-hari.
2. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai efektivitas penggunaan masker
ganda.
E. Kerangka Teoritis
Pembuatan makalah ini disusun dengan menggunakan metode studi literatur, dimana
dalam proses pembuatannya mengumpulkan beberapa jurnal dan artikel kesehatan yang didapat
melalui internet.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Ada tiga jenis masker yang direkomendasikan penggunannya oleh WHO. Yang pertama
adalah masker N95. Masker ini sangat efektif digunakan karena tidak hanya mampu menghalangi
percikan droplet, tetapi juga mampu menghalangi partikel kecil di udara yang kemungkinan besar
mengandung virus. Karena fungsinya itu, masker ini cenderung dihargai dengan nilai yang tinggi.
Tetapi, penggunaan masker ini tidak terlalu disarankan jika dipakai dalam aktivitas sehari-hari
dalam jangka waktu yang lama, terutama bagi anak kecil. Hal ini disebabkan oleh desain dari
masker yang terlalu ketat sehingga membuat orang jadi kesulitan bernapas. Oleh karena itu,
masker ini lebih diutamakan bagi tenaga kesehatan di rumah sakit yang kontak langsung dengan
pasien COVID-19.
Masker kedua yang direkomendasikan oleh WHO adalah masker medis. Masker medis
sendiri didefinisikan oleh WHO sebagai masker bedah yang memiliki lipatan dengan tali yang
mengitari kepala atau telinga. Tujuan dari penggunaan masker ini sendiri adalah untuk
memfiltrasi udara yang masuk dalam jumlah tinggi, memadai kemudahan pemakai dalam
bernafas serta tujuan opsionalnya sendiri sebagai penguat dalam menetrasi droplet. Masker ini
dinilai efektif menghalau virus corona karena memiliki 3 lapisan dengan fungsi berbeda, di
antaranya.
• Lapisan dalam sebagai penyerap cairan yang keluar dari mulut pengguna.
Masker ketiga yang direkomendasikan adalah masker jenis kain. Kementrian Kesehatan
RI menganjurkan setiap orang untuk memakai masker kain ketika pergi keluar rumah. Kelebihan
dari masker ini bisa dipakai lebih dari 1 kali. Meskipun begitu, tetapi harus dicuci setiap kali
selesai memakainya.
6
WHO menyebutkan dalam memakai masker kain, ada beberapa aturannya. Di antaranya.
Walaupun begitu, semakin tebal lapisan kain masker, semakin sulit pengguna untuk
bernapas. Oleh karena itu, pengguna wajib mencoba masker tersebut sebelum akhirnya
digunakan untuk keluar rumah.
Masker yang baik adalah masker yang dapat nyaman ketika dipakaikan ke wajah. Selain
itu, menutup area mulut dan hidung yang rentan menjadi tempat masuknya virus ke dalam tubuh.
Masker bedah hanya boleh dipakai hanya satu kali. Masker kain boleh digunakan secara berulang
asalkan setelah selesai dipakai harus langsung dicuci.
Penggunaan masker juga ada aturannya. Hal ini agar kita tidak salah dalam menggunakan
masker. Aturan-aturan tersebut antara lain:
7
C. Masker Ganda Sesuai Aturan CDC
Sejak Januari 2021, Tim CDC melakukan penelitian mengenai penggunaan masker ganda
melalui 3 jenis masker, yaitu masker medis, masker kain dan masker medis yang tidak perlu
diikat dengan 12 kombinasi masker yang berbeda. Dari hasil penelitian tersebut, CDC
mengungkapkan bahwa penggunaan masker ganda bisa menaikkan tingkat perlindungan terhadap
virus secara signifikan. Penggunaan masker ganda yang benar adalah melapisi masker medis
dengan masker kain. Hal ini diketahui dapat menghalangi partikel yang merugikan masuk ke
dalam tubuh 92,5%.
Pelapisan masker medis berwarna biru oleh masker kain diklaim oleh CDC bisa
meningkatkan perlindungan dengan cara mencegah adanya kebocoran filtrasi udara. Masker
medis berwarna biru biasanya tidak pas di wajah sehingga dapat menimbulkan celah yang dapat
membuat partikel masuk. Sedangkan masker kain dapat berfungsi sebagai penjepit agar masker
medis pas di wajah dan tidak menimbulkan celah.
Dalam hal ini, solusi yang dapat dilakukan agar masyarakat dapat mematuhi prototol
kesehatan dengan menggunakan masker ganda adalah adanya sosialisasi dari pemerintah kepada
masyarakan. Pemerintah wajib mensosialisasikan aturan baru penggunaan masker ini supaya
masyarakat dapat merealisasikannya dan pada akhirnya menekan angka positif COVID-19.
Kampanye penggunaan masker ganda juga dapat dilakukan dengan membuat selebaran atau
poster agar masyarakat melihat dan mematuhinya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aturan penggunaan masker ganda yang telah diterbitkan oleh CDC adalah salah satu
langkah maju yang dapat dilakukan guna menekan penularan virus. Oleh karena itu, pemerintah
perlu mensosialisasikan aturan ini kepada masyarakat agar dapat dilakukan sehingga penularan
virus COVID-19 ini menjadi berkurang.
B. Saran
Sebagai generasi muda yang lebih dahulu tahu mengenai aturan penggunaan masker
ganda, tidak ada salahnya jika kita memberikan informasi ini kepada orang lain, terutama pada
orang tua. Apalagi, ini semua baik bagi seluruh manusia karena dapat mencegah penularan virus
COVID-19.
9
DAFTAR PUSTAKA
Atmojo, J. T., Iswahyuni, S., Rejo, R., Setyorini, C., Puspitasary, K., Ernawati, H., … &
Mubarok, A. S. (2020). PENGGUNAAN MASKER DLAM PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN COVID-19: RASIONALITAS, EFEKTIVITAS, DAN ISU TERKINI.
Avicenna: Journal of Health Research, 3(2) doi: https://doi.org/10.36419/avcenna.v3i2.420
Putri, S. I. (2020). Studi Literatur: Efektivitas Penggunaan Masker Kain dalam Pencegahan
Transmisi COVID-19. Jurnal Kesehatan Manarang, 6(Khusus). doi:
https://doi.org/10.33490/jkm.v6iKhusus.280
World Health Organization. (2020). Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks
COVID-1. World Health Organization, April, 1-6.
World Health Organization. (2020). Penggunaan masker dalam konteks COVID-19. World
Health Organization, April, 1-6.
Alodokter.com. (2020, 27 Mei). Inilah Pilihan Masker untuk Virus Corona. Diakses 28 Maret
2021, dari alodokter.com/inilah-pilihan-masker-untuk-virus-corona
cnbcindonesia.com. (2021, 10 Februari). Apa Benar Masker Double Ampuh Tangkal Covid-19?.
Diakses pada 27 Maret 2021, dari https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20210210145723-33-
222472/apa-benar-masker-double-ampuh-tangkal-covid-19
cnnindonesia.com. (2021, 11 Februari). CDC: Masker Ganda Bisa Hambat 92 Persen Partikel
Berbahaya. Diakses 27 Maret 2021, dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20210211090949-255-605082/cdc-masker-ganda-bisa-hambat-92-persen-partikel-
berbahaya
10