DISUSUN OLEH:
RAGIL NICHOLAS SITANGGANG ( 4181240006 )
FISIKA NON DIK 2018
JURUSAN FISIKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Berkat dan Rahmat-Nya yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Mini Riset
Magang Aplikasi Dunia Industri II.
Untuk itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini.
Siti Rahmah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering ditemukan alat alat yang menerapkan konsep
fisika, alat - alat yang menggunakan konsep fisika tersebut salah satunya alat yang
digunakan pekerja di PT.Perkebunan Nusantara IV Unit teh untuk bekerja seperti alat
semprot yang digunakan seperti sprayer dan mis blower. Agar alat alat ini dapat bekerja
dengan baik maka diperlukannya penerapan konsep fisika untuk menentukan kalibrasinya
yaitu dengan tiga faktor seperti menghitung curah semprot / Flow Rate , lebar gawang
penyemprotan, dan kecepatan berjalan aplikator.
Maka dari itu miniriset ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana konsep fisika yang
terjadi dalam pemeliharaan dan pengendalian gulma, hama dan penyakit pada tanaman
teh.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan miniriset ini adalah sebagai salah satu persyaratan penyelesaian tugas,
khususnya mata kuliah Magang II, serta untuk menambah wawasan yang luas akan
pengetahuan khususnya di bagian pemeliharaan dan perawatan tanaman teh.
C. Manfaat Kegiatan
1. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang pemeliharaan daun teh
2. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang perawatan daun teh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.1. Hama
a. Kepik pengisap daun teh (Helopeltis spp.)
Klon GMB 1-11 tahan terhadap penyakit cacar daun teh dan berpotensi hasil tinggi,
terutama untuk peremajaan/penanaman di areal baru.
2. Penanaman dan pengelolaan pohon pelindung
a. Pemangkasan pohon pelindung pada ketinggian 8-10 m di atas permukaan tanah
bertujuan agar sinar matahari yang masuk ke dalam pertanaman teh akan lebih
banyak dan membunuh spora jamur vexans secara langsung.
b. Waktu pemangkasan dilakukan pada awal musim penghujan.
c. Hasil pangkasan pohon pelindung digunakan sebagai mulsa, dihamparkan di atas
permukaan tanah untuk menambah bahan organik sehingga akan mengaktifkan
mikroorganisme tanah.
3. Cara kimiawi
Sprayer atau dikenal sebagai alat semprot punggung. Sprayer paling umum
digunakan oleh petani hamper fisemua areal pertanian padi, sayuran, atau perkebunan.
Prinsip kerjanya adalah : Larutan dikeluarkan dari tangka akibat dari adanya tekanan
udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan penyemprot. Pada
waktu gagang pompa digerakkan, larutan keluar dari tangka menuju tabung udara
sehingga tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan
pestisida dalam tangki dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan oleh nozzle
bidang sasaran semprot.
Tekanan udara yang dihasilkan oleh pompa diusahakan konstant, yaitu sebesar
0,7 – 1,0 kg/ cm2, tekanan sebesar itu diperoleh dengan cara memompa sebanyak 8 kali.
Untuk menjaga tekanan tetap stabil, pemompaan dilakukan setiap berjalan 2 langkah
pompa harus digerakkan sekali naik-turun.
Kapasitas pompa adalah jumlah fluida yang dialirkan oleh pompa per satuan
waktu. Kapasitas pompa ini tergantung pada kebutuhan yang harus dipenuhi sesuai
dengan fungsi pompa yang direncanakan. Untuk menghitung debit air, dapat memakai
beberapa rumus dalam metode perhitungan. Metode untuk mengukur dan memperkirakan
debit dari sebuah aliran dilakukan berdasarkan bentuk sederhana dari persamaan
kontinuitas dan turunannya. Persamaan tersebut hanya berlaku fluida yang tak dapat
dimampatkan (incompressible) seperti air.
Dengan rumus :
Volume(m 3 )
Debit ( Q )=
waktu(detik )
Diketahui volume air = 15 m3, dengan waktu (t) = 13 menit
15 m 3
Debit Q =
( )
46.800 s
3
m 3
Debit ( Q )=0,00032 =0,032 cm / s
s
Q= A . v
cm3
0,032
s
v=
7,07 cm2
cm
v=0,0045 =0,000045 m/ s
s
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Alat yang digunakan para pekerja di PT.Perkebunan Nusantara IV Unit teh untuk
bekerja seperti alat semprot yang digunakan seperti sprayer dan mis blower menerapkan
konsep fisika untuk menentukan kalibrasinya yaitu dengan tiga faktor seperti menghitung
curah semprot / Flow Rate , lebar gawang penyemprotan, dan kecepatan berjalan aplikator.
5.2. SARAN
Semoga tugas Mini Riset ini dapat dijalankan dan dijadikan sebuah wawasan baru
bagi para pembaca , walaupun dengan metode ini belum menutup kemungkinan menjadi
lebih menguntungkan dibandingkan dengan metode metode yang sudah ada sebelumnya .
Untuk itu penulis mengharapkan saran saran yang dapat menyempurnakan makalah rekayasa
ide ini sehingga menjadi lebih baik untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Machfoedz, M.K., 1992. Budidaya dan Pengolahan Teh. LPP Kampus, Yogyakarta.
Ramaswamy, M.S., 1958. The Cemistry of Tea Manufacture. Tea Quart. New York.
Rossi, A., 2010. 1001 Teh dari Asal-Usul, Tradisi, Khasiat, Hingga Racikan Teh. Penerbit Andi,
Yogyakarta.