Anda di halaman 1dari 30

CRITICAL BOOK REPORT

FISIKA INTI DAN KUANTUM


Disusun Oleh:
Antonius Andi S.Halawa ( 4183540004)
Ragil N Sitanggang ( 4181240006)
Siti Rahmah ( 4182240002)
Sri Rezeki Brutu (4181240009)

Dosen Pengampu:
Irfandi S.Pd M.Si

MATA KULIAH :
SAINS DAN TEKNOLOGI MASYARAKAT
FISIKA NONDIK 2018

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini
tepat pada waktunya.
Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical Book Report”.Tujuan kami membuat
tugas ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing kami Bapak Irfandi S.Pd M.Si
dalam mata kuliah Sains dan teknologi Masyarakat.
Jika dalam penulisan makalah CBR kami terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-
koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan
tugas ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan 13 Oktober 2021

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................ 2
1.5 Identitas Buku ...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Ringkasan Buku 1 ................................................................................ 3
2.1 Ringkasan Buku 2 ................................................................................ 3
2.3 Evaluasi Kritis ...................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 11
3.2 Saran .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah spesies yang diciptakan oleh Tuhan dengan keingin-tahuan yang sangat besar,
yang kemudian mendorongnya untuk menemukan pengetahuan yang kemudian dikenal dengan istilah
―berfilsafat‖. Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan, filosofi dianggap sudah tidak
mengimbangi kemajuan terkini dalam sains, terutama fisika. Para ilmuwan telah menjadi pemegang
obor penemuan dalam perjalanan pencarian pengetahuan. Fisika abad ke-20 berbeda dangan fisika
klasik. Terdapat dua perkembangan yang paling menyolok. Pertama, relativitas (kenisbian) oleh Albert
Einstein pada 1905 dan teori kuantum oleh Max Planck pada 1900. Dua perkembangan ini adalah
contoh revolusi ilmiah yang telah mengubah cara pandang manusia mengenai alam semesta secara
mendasar.

Teori klasik Newton mengenai ruang dan waktu yang sebelumnya telah dipelajari, menyisakan
keganjalan-keganjalan yang menggelitik rasa keingin- tahuan para ilmuwan untuk terus
mengembangkan ilmu pengetahuan. Memasuki abad ke-19, Sebuah peristiwa yang cukup termahsyur
yakni peristiwa dua orang kembar yang terpisah. Seseorang yang ada di bumi setelah berpuluh tahun
lamanya mendapati saudara kembaranya yang telah melakukan perjalanan dari luar angkasa memiliki
perberdaan umur dengan dirinya. Saudara kembarnya berumur lebih muda dari pada dirinya. Apa yang
terjadi? Pertanyaan seperti ini tidak dapat di jawab dengan menggunakan teori ruang dan waktu oleh
Newton yang menyatakan bahwa waktu adalah mutlak dimanapun tempatnya.

Oleh karena itu diperlukan suatu gagasan baru mengenai konsep ruang dan waktu serta
pandangan baru mengenai konsep alam semesta. Untuk lebih memahami mengenai gagasan-gagasan
dan pandangan terbaru mengenai alam semesta tersebut maka kita mempelajari teori terbaru di abad
19 yakni teori relativitas Einstein meliputi teori relativitas khusus dan teori relativitas umum. Kedua
teori inilah yang memberikan pemahaman yang baru mengenai konsep ruang-waktu 4 dimensi serta
bentuk alam semesta yang berhingga tapi tak terbatas.

1.2 Rumusan Critical Book Riview

(1) Meningkatkan dan Mengembangkan konsep perkembangan sains dan teknologi dalam bidang
radiasi benda hitam
(2) Meningkatkan dan Mengembangkan konsep perkembangan sains dan teknologi dalam bidang
efek fotolistrik

(3) Meningkatkan dan Mengembangkan konsep perkembangan sains dan teknologi dalam bidang
sinar x

(4) Meningkatkan dan Mengembangkan konsep perkembangan sains dan teknologi dalam bidang
pita energi

(5) Meningkatkan dan Mengembangkan konsep perkembangan sains dan teknologi dalam bidang
radioaktivitas

1.3 Tujuan Critical Book Riview

(1) Mampu menjelaskan konsep perkembangan sains dan teknologi dalam bidang radiasi benda
hitam

(2) Mampu menjelaskan konsep perkembangan sains dan teknologi dalam bidang efek fotolistrik

(3) Mampu menjelaskan konsep perkembangan sains dan teknologi dalam bidang sinar x

(4) Mampu menjelaskan konsep perkembangan sains dan teknologi dalam bidang pita energi

(5) Mampu menjelaskan konsep perkembangan sains dan teknologi dalam bidang radioaktivitas

1.4 Manfaat Critical Book Riview

(1) Dapat memahami serta mampu mengaplikasikan kedalam kehidupan sehari hari.

(2) Tuntutan tugas KKNI terpenuhi untuk critical book riview.

(3) Memberikan ilmu yang bermanfaat dari penulis kepada si pembaca critical book riview.
IDENTITAS BUKU 1

1. Judul Buku : Fisika Terapan Smart

2. Tahun Terbit 2017

3. Jumlah Halaman : 348 halaman

4. Penulis : Ridwan Abdullah Sani


5. Penerbit : TS Smart Press

6. Kota Terbit : Tangerang

7. Bab yang diambil : Bab 7

IDENTITAS BUKU 2

1. Judul : Nuclear And Particle Physics


2. Edisi :-
3. Pengarang : B. R. Martin

4. Penerbit : University College

5. Kota Terbit : London


6. Tahun Terbit : 2006

7. ISBN : 978-0-470-01999-3 (HB)


0-470-01999-9 (HB)
978-0-470-02532-1 (pbk.)
10: 0-470-02532-8 (pbk.)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ringkasan Isi Buku

1. RADIASI BENDA HITAM

Termometer yang ditampilkan infra merah yang dapat ditemukan di industri. sangat
panas, misalnya suhu tungku. Industri logam juga menggunakan fokus sinar infra merah pada
sensor yang ada dalam perangkat. Berikut ini disebut termometer laser. Termometer ini
menggunakan sebuah lensa untuk beberapa termometer infra dilengkapi dengan pemandu
laser, sehingga radiasi termal yang dipancarkan benda sehingga tidak membutuhkan
termometer infra merah untuk mengukur suhu logam yang mencair. Piranti ini termometer
infra merah dikembangkan untuk mengukur suhu benda yang kontak Tangsung dengan benda
yang diukur suhunya. Pengukuran suhu dapat dilakukan jika energi yang diradiasikan oleh
benda dan emisivitas benda diketahui. Beberapa termometer dilengkapi dengan laser pemandu
sehingga disebut termometer laser. Ini termometer menggunakan sebuah lensa untuk fokus
pada sinar infra merah pada sensor yang ada dalam perangkat.

Setiap benda yang memiliki suhu tinggi akan memiliki kurva intensitas radiasi dan
bervariasi terhadap panjang gelombang. Salah satu fenomena yang juga diamati adalah bahwa
kurva spektrum tersebut akan bergeser jika suhu benda meningkat. Sebuah yang akan
mengubah warna selanjutnya dari merah, menjadi kuning, menjadi putih pijar apabila suhu
terus ditingkatkan sampai titik leburnya. Perubahan warna itu menunjukkan pergeseran logam
dengan intensitas maksimum dari panjang gelombang panjang spektrum ke nilai yang lebih
pendek. Fenomena tersebut disebut hukum wein.

Gambar 7.1 Termometer infra merah (m.ebay.com)

Hukum Wien dapat digunakan untuk menentukan panjang gelombang maksimum yang
diketahui dari komponen spektrum benda jika suhu benda. Suhu benda yang memancarkan
energi juga bisa diketahui dengan menggunakan hukum Wien Jika panjang gelombang dari
emisi terbesar diketahui. Contoh penggunaan hukum Wien adalah dalam menentukan suhu
sebuah bintang berdasarkan spektrum radiasi bintang itu, Suhu bintang dapat dideduksi dari
hukum pergeseran Wien, 𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 × 𝑇 = 2,898 × 10−3 𝑚. 𝐾. Misalkan, jika panjang gelombang
yang dipancarkan oleh sebuah bintang adalah 𝜆 = 7,5 × 10−7 𝑚, maka suhunya adalah :

2,898 × 10−3 𝑚. 𝐾
𝑇= = 3864𝐾
7,5 × 10−7 𝑚

a) Warna benda yang dipanaskan b) Kurva radiasi benda

Berdasarkan pengukuran spektrum radiasi permukaan suatu benda yang


dioanaskan diketahui bahwa spektrumnya suatu dari banyak taktor, antara lain: suhu
benda, sifat permukaan benda, dan bahan yang digunakan. Eksperimen menunjukkan
bahwa pancaran total (meliputi semua panjang gelombang) yang berharga maksimum
diperaleh jika permukaan benda tersebut dilapisi dengan arang karbon yang tipis.
Ternyata bahawa untuk kondisi seperti itu, spektrum radiasi termal hanya bergantung
dari suhu benda, dan tidak lagi dari faktor-faktor lain seperti: bahan benda, permukaan
benda, dan variabel yang lain.

2. EFEK FOTOLISTRIK
a. Sel surya

Sel surya atau sel fotovoltaik (fotovoltaik) digunakan untuk mengubah


energi matahari menjadi energi listrik. Piranti tersebut dapat bekerja karena adanya
efek fotolistrik atau Hertz, yakni keluarnya elektron dari suatu permukaan yang
disinari cahaya atau sinar ultraviolet. Efek fotolistrik dapat terjadi jika frekuensi
cahaya yang diberikan atau disorotkan lebih besar dari frekuensi ambang dari
materi peka cahaya. Hal tersebut disebabkan karena energi foton berbanding lurus
dengan frekuensinya. Jika frekuensi foton kurang dari frekuensi ambang, maka
energinya tidak cukup untuk melepaskan elektron dari atom.

Pada sel surya terjadi penyerapan energi foton cahaya yang digunakan
untuk membargkitkan pasangan elektron dan hale. Selanjutnya elektron akan
menuju anoda, dan hole akan menuju katoda sehingga dihasilkan arus pada
rangkaian yang dihubungkan dengan ssel surya. Pada umumnya energy listrik yang
dihasilkan oleh sel surya akan disimpan terlebih dahulu pada baterai. Energi yang
disimpan pada baterai digunakan untuk mengoprasikan peralatan listrik.

Gambar 7.3 Sel Surya (www.aliexpress.com)

b. Detektor Cahaya

Efek fotolistrik juga dijadikan sebagai prinsip kerja sebuah detektor cahaya atau
ansor cahaya Sensor cahaya sangat banyak digunakan dalam peralatan modern
nisalnya pada kamera digital. Pada beberapa aplikasi yang digunakan penguat
cahaya ntuk mendeteksi energi foton yang sangat kecil, Piranti yang menggunakan
perguat cahaya (fotomultiflier) tersebut tetap menggunakan fatakatoda untuk
menghasilkan dektron Alat pendeteksi cahaya yang peka tersebut banyak
digunakan pada spectrometer.

Salah satu perangkat yang bekerja berdasarkan efek fotolistrik adalah resistor
yang bergantung pada cahaya atau light dependent resistor (LDR). Pada umumnya
LOR dibuat dari bahan kadmium sulfida (CdS), yakni material vang dapat
diperoleh dengan mudah dan murah cukup akurat untuk digunakan sebagai bahan
LDR pahan Cds sangat bagus untuk digunakan dalam mendeteksi energi cahaya
PAda gambar 7.4 diilusrasikan sebuah LDR dengan lapisan tipis cas yang aibuat
berbentuk zig-zag pada bahan keramik.
Gambar 7.4 Light depedent resistor (mindsetonline.co.uk)

Bahan Cds merupakan semikonduktor yang memiliki resistansi yang tinggi dan
merupakan bahan fotokonduktif. Jika bahan tersebut menyerap energi foton
cahava dengan frekuensi yarig tinggi, maka elektron dapat terlepas dari kimia atom
Ketika elektron terlepas dari atom, maka akan ada lubang yang terbentuk di dalam
bahan, Jika ada tegangan diberikan pada kedua elektroda dari detektor cahava
tersebut, maka elektron bebas akan bergerak menuju anoda dan hole akan bergerak
menuju katoda. Hal tersebut dideteksi sebagai arus dalam rangkaian. Jika lebih
banyak foton yang menumbuk bahan Cd5, maka arus yang mengalir akan lebih
betar sehingga resistansi LDR menjadi lebih rendah.

Salah satu penggunaan sensor cahaya adalah detektor asap yang banyak
dipasang di kamar hotel. Cara kerja detektor adalah dengan menempatkan sumber
cahaya di dekat sensor cahaya, namun tidak langsung menyerang sensor tersebut,
seperti diilustrasikan pada gambar 7.5 (b), Jika ada partikel-partikel asap yang
memasuki detektor, maka foton akan dihamburkan oleh partikel secepatnya ada
yang mencapai sensor cahaya. Sensor cahaya pada detektor tersebut dirangkaikan

dengan penguat arus dan pengeras su ara yang dijadikan


sebagai alarm penanda kebakaran.
a) Detektor asap b) Cara kerja detector asap

3. SINAR X

sinar-x muncul sebagai akibat sinar katoda berenergi tinggi menumbuk sebuah target
yang terbuat dari logam untuk menghasilkan elektron berenergi tinggi yang dibutuhkan
antara katode dan target (anode). Sinar-X memiliki panjang gelombang yang sangat pendek,
yaitu sekitar 0,1 nm. Beberapa Sifat sinar-X antara lain adalah :

a. dapat menembus benda-benda


b. tidak dapat dideteksi oleh indera
c. menghitamkan film potret
d. dan dapat menyebabkan logam melepeskan electron

Sinar-X juga tidak dipengaruhi oleh medan listrik dan magnet. Pada masa sekarang
sinar-X digunakan untuk membuat foto Rontgen untuk keperluan diagnosis penyakit pasien.

Gambar 7.6 Foto ronsen tangan manusia

Fitamen pada tabung sinar-X perlu diberi arus untuk melepaskan elektron dari filamen
itu Elektron yang terlepas dari filamen akan ditarik ke logam target yang diberi tidak signifikan
positif., Beda potensial yang cukup tinggi (ratusan ribu volt) akan menyebabkan elektron
dipercepat menuju target dan memiliki energi yang tinggi ketika menumbuk target. Target
dibuat dari bahan dengan nomor atom yang tinggi agar elektron mudah diperbarui dari bahan,
Bahan turzet tersebut harus selalu dibuat karena suhunya akan meningkat jikatumbuk oleh
elektron secara terus menerus. Tabung sinar-X dibuat vakum agar energi elektron tidak diserap
oleh molekul-molekul udara. Panjang gelombang terpendek dan radiasi sinar-X akan semakin
kecil jika tegangan antara anoda dan katoda ditingkatkan. Hal tersebut sesuai dengan
persamaan energi yang dikemukakan oleh Einstein, yakni: E = h.f.

4. PITA ENERGI
a. Fluoresensi dan Fosforesensi

Beberapa materi tampak berpendar ketika terkena cahaya, Bahan seperttu digunakan untuk
menarik perhatian agar orang lebih waspada, misalnya pada rambu alan raya Baju yang dipakai
lalu lintas dan pada baju van yang dipakai oleh petugas petugas di jalan raya akan berpendar jika
terkena cahaya, dan pita pada baju akan berpendar dalam keadaan gelap. Fenomena berpendarnya
materi ketika disorou oleh cahava terjadi fluoresensi. Fluoresensi terjadi karena energi foton
cahava diserap oleh material dan menyebabkan elektron tereksitasi ke pita energi vane lebu tinggi
Elektron elektron sempat berada dalam waktu satu nano detik di pita energi tersebut, kemudian
kemball ke keadaan energi semula dengan memancarkan energi. Materi tampak berkilauan karena
cukup banyak elektron yang kembali secara serentak dengan keadaan energi semula. Hal tersebut
tidak terjadi pada materi biasa.

a) Baju dengan bahan berpendar b) Rambu-rambu dengan bahan berpendar


Gambar 7.8 a) Pakaian dengan material berpendar, b) Rambu lalu lintas dengan material berpendar
(m.globalsources.com)

Fenomena fosforesensi terjadi karena bahan menyerap energi foton sehingga ada elektron-
elektron yang tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi dan berada cukup lama pada pita energi
eksitasi tersebut. Pada peristiwa fosforesensi, elektron-elektron dapat berada di tingkat energi
eksitasi sampai 1000 milidetik. Elektron-elektron tersebut berada lebih lama pada suatu tingkat
energi karena terlebih dahulu menempati suatu tingkat energi yang "terlarang". Hal tersebut yang
membedakan materi yang mengalami fluoresensi dan fosforesensi. Bahan dengan sifat
fosforesensi yang digunakan untuk aplikasi di tempat gelap, misalnya pada jarum jam yang dapat
berpendar di tempat gelap.

Gambar 7.9 Diagram Jablonski untuk menjelaskan fenomena fluoresensi dan fosforesensi
(en.wikipedia)

Material yang memiliki sifat fluoresensi dan fosforesensi digunakan sebagai bahan cat yang
berpedar jka terkena cahaya. Cat fluoresensi akan berpendar jika terkena sinar ultrafiolet. Cat
fosforesensi akan berpendar dalam keadaan gelap. Bhan ini dibuat dari fosfor, misalnya seng
sulfide yang diaktivasi dengan perak atau stronsium aluminat. Cat tersebut berpendar dengan
warna hijau pucat atau hijau-biru. Cat dapat berpendar sampai 12 Jm aetelah disinari cukup lama
oleh cahaya. Bahan cat fosforesensi digunakan untuk menandai jalur penyelamatan dipesawat dan
Korong hotel.
b. Laser

Piranti loser dikembangkan berdasarkan ide Townes pada tahun 1951, vane
berdasarkan fenamena emisi stimulasi yang diusulkan oleh Einstein pada tahun 1917. Ide
tersebut diwujudkan pada tahun 1953 oleh Townes dan d siswanya dengan membuat prototipe
maser (microwave amplification orang by stimulating emission of rodiotion) menggunakan
molekul amonia untuk memperkuat radiasi gelombang mikro (microwave). Pada tahun 1958
Towoni dan Schawlow melaporkan pembuatan sebuah perangkat untuk memperkuat radiasi
cahaya yang disebut laser Pengembangan laser secara terpisah juga dilakukan oleh ilmuwan
Rusia, Basov dan Prokhorov. Tidak lama setelah itu, Meiman mengembangkan laser
menggunakan batang neon pada tahun 1961

Perusahaan telepon mulai perhatian dalam menggunakan laser untuk keperluan


komunikasi, dan instalasi jalur komunikasi menggunakan serat optik (fiber-optic) yang
dibangun pada tahun 1977. Pada saat ini laser banyak digunakan dalam bidang komunikasi,
perbankan, kesehatan, industri manufaktur, elektronika instrumentasi iptek, sistem pengaman
gedung, peralatan militer, dan sebagainya Alat untuk membaca CD-ROM atau DVD pada
komputer juga menggunakan laser ruby (CIAIO,) pada tahun 1960 dan Javan membuat laser
gas helum- dioda.
Gambar 7.11 Laser diode
Laser diode dibuat dengan menggunakan material semikonduktor. Prinsip dasar
kerjanya sebuah laser adalah proses emisi cahaya oleh material tersebut, proses emisi dan
penyerapan (absorbs) cahaya dapat dijelaskan dengan menggunakan tori pita energi. Celah pita
energi pada bahan semikonduktor bersesuai dengan emisi atau absorbs gelombang
elektromagnetik pada daerah cahaya tampak. Jika energy pada pita konduksi adlah E2 dan
energy pada pita valensi adalah E1 maka frekuansi yang dipancarkan adalah

Gambar 7.12 Transisi electron antar tingkat energy yang berbeda pada bahan

Ruby adalah kristal umunium oksida (Al,0,), dimana sebagian atom aluminium
disubstitusi aleh ion kromium (Cr3+), Pada kristal ini, transisi energi dapat terjadi dalam ion
kromium yang memiliki tingkat energi E1, E2, E3, E4 dan E5, seperti diilustrasikan pada gambar
7.15 Jika batangan kristal ruby disinari dengan cahaya dengan energi yang cukup, maka
elektron ion kromium dengan energi E1, dapat berpindah ke tingkat energi E2, dan E3 . Selang
waktu atau waktu hidup elektron pada tingkat energi E2, dan E3, ini sangat singkat , yakni
hanya 10-8 detik Sebagian elektron akan bertransisi secara spontan ke tingkat E1 namun lebih
banyak pindah ke tingkat E4, dan E5.
Gambar 7.15 Proses emisi pada tingkatan energy laser ruby

Laser Nd:YAG adalah laser yang banyak digunakan untuk menembak dan nentukan
jarak pada senjata militer. Pada, laset ini digunakan untuk melakukan etsa dan mengukir
permukaan logam dan plastik dunia, dan menitelas logam dan bahan, melubangi campuran
loram talloyi Jeras, dan aplikasi lainnya. Pada bidang kedokteran, laser Nd.VAG digunakan
oleh dokter gigi untuk melakukan pembedahan jaringan dalam mulut Lavei lni uga digunakan
untuk operasi katarak pada, menghilangkan bagian kult yang terkena, pembedahan prostat, dan
sebagainya. Laser helium-neon (He-Ne) dibuat menggunakan camputan gas helum dan neon
dengan rasio 7:1. Gas tersebut dijaga pada tekanan rendah (1 mm Hg) dalam sebuah tabung
lucutan (tabung pelepasan). Pada kedua ujung tabung dipasang cermin seperti pada konstruksi
laser ruby, seperti pada gambar 7.17.

a) Laser Nd:YAG mode kontinu b) Laser Nd:YAG mode denyut

Laser helium-nwon (He-Ne) dibuat menggunakan campuran gas helium dan neon dengan
rasio 7:1. Gas tersebut dijaga pada tekanan rendah (1 mm Hg) dalam sebuah tabung lucutan
(discharger tube). Pada kedua ujung tabung dipasang cermin seperti pada konstruksi laser ruby,
seperti gambar 7.17
Gambar 7.17 Piranti laser gas helium-neon

Jarak antara kedua cermin pada laser sama dengan kelipatan dari setengah panjang gelombang
yang diemisikan oleh laser.

Metode yang digunakan untuk membuat elektron tereksitasi adalah dengan memberikan
lucutan listrik menggunakan arus bolak-balik (ac) frekuensi tinjtgi pada gas. Elektron dari lucutan gas
akan bertumbukan dengan atom gas hellum sehinges elektran gas tersebut tereksitasi ke keadaan meta-
stabil dengan energi 19,81 ev dan 20,5 ev. Tingkat energi eksitasi atom helium sangat dekat dengan
tingkat energi eksitasi atom neon, sehingga atom helium yang tereksitasi dapat mentransfer energi
pada atom neon yang berada pada keadaan energi dasar jika keduanya bertumbukan. Jika laju transisi
elektron ke keadaan eksitasi lebih besar daripada transisi elektron ke keadaan normal, maka akan
terjadi populasi inversi. Pada ini, atom helium digunakan untuk membuat terjadinya keadaan eksitasi
pada neon, sedangkan emisi foton akibat transisi elektron pada atom neon dimanfaatkan sebagai emisi
laser. Transisi elektron yang utama pada atom neon pada proses emisi laser adalah sebagai berikut.
Emisi gelombang elektromagnetik pada daerah tampak adalah pada panjang gelombang 6328
angstrom.

𝐸4 → 𝐸6 3𝑠 → 3𝑝 𝜆 = 3,39 𝜇𝑚

𝐸4 → 𝐸5 3𝑠 → 2𝑝 𝜆 = 6328 𝐴

𝐸3 → 𝐸5 2𝑠 → 2𝑝 𝜆 = 1,15 𝜇𝑚

Tingkat energi pada sistem gas helium-neon terkait dengan notasi yang diilustrasikan sebagai
berikut.
Gambar 7.18 Transisi electron pada laser helium-neon

Radioaktivitas

a. kedokteran nuklir

Isotop radioaktif juga bisa digunakan untuk mendiagnosa penyakit dalam suatu gan tubuh. Hal
itu dimungkinkan karena isotop radioaktif bisa bereaksi keper stop stabil dari unsur yang sama.
Misalnya, bila isotop yodium-123 damaian dalam tubuh, maka isotop itu akan diserap oleh kelenjar
thyroid beserta dengan notop yodium yang stabil, Isotop yodium-123 akan memancarkan sinar gamma
dengan waktu paruh 13,3 jam dan bisa dimonitor dengan detekdor sinal yang diletakkan di badan
pasien pada tempat dan waktu yang berbeda Demio radioaktif itu dapat berupa pencocah sintilasi yang
menggunakan kristal entlas pistal itu akan memancarkan cahaya bila dilalui sinar Batau sinar
Berdasarkan hasil monitor akan diketahui apakah fungsi thyroid seorang pasien adalah normal atau
mengalami gangguan. Beberapa isotop yang memiki waktu paruh yang pendek cukup aman untuk
digunakan dalam diagnosa suatu penyakit. Pada saat ini kamera gamma telah digunakan untuk
mendiagnosa penyakit-penyakit pada thyroid hati, otak, ginjal, paru-paru, jantung, limpa, dan
peredaran darah.juga bisa digunakan untuk terapi (untuk penyembuhan pasien penyakit kanker. Untuk
keperluan itu perlu diperhatikan tingkat penyerapan radiasi ini pada bahan. Ketiga jenis peluruhan
radioaktif bisa menembus bahan atau diserap dengan tingkat yang berbeda. Partikel alfa dan beta yang
bermuatan bisa berinteraksi dengan atom bahan yang ditembusnya/dikenainya sehingga bisa terjadi
ionisasi. Semakin besar muatan dan semakin pelan gerak partikel yang diradiasikan, maka transfer
energi dan ionisasi yang terjadi akan semakin besar Daya tembus radiasi pada bahan juga bergantung
pada kerapatan bahan. Pada terapi penyakit kanker digunakan unsur Co yang disinarkan atau
disuntikkan pada tumor, Isotop itu bisa merusak sel-sel kanker sehingga sel-sel kanker itu mati. Radiasi
sinar gamma bisa digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

b. radioaktivitas dalam industri

Isotop radioaktif sering digunakan dalam industri, misalnya untuk menentukan laju aliran fluida dalam
pipa, mendeteksi kebocoran, dan mempelajari karat/keropos Cacat pengelasan logam dapat diketahui
dengan radiasi sinar gamma. Gambar dari bagian yang cacat dalam pengelasan akan kelihatan tidak
merata jika difoto dengan sinar gamma. Pada bidang industri, radiasi inti juga digunakan untuk deteksi
ketebalan (plastik, kertas, logam, atau lapisan tipis), mendeteksi kebocoran pipa di bawah tanah,
mengukur laju ausnya ban mobil, menentukan efektivitas sebuah detergen, dan lain sebagainya.

Suatu teknik yang digunakan untuk mendeteksi adanya bom dalam barang bawaan penumpang di
bandara adalah dengan analisa aktivasi nitrogen. Hal itu dimungkinkan karena semua bahan peledak
mengandung nitrogen, Nitrogen bisa diaktivasi dengan netron sehingga intinya tereksitasi sesaat dan
kemudian memancarkan sinar gamma untuk mencapai kestabilan. Sinar gamma yang dipancarkan
akan memiliki energi tertentu sehingga adanya bahan peledak bisa dideteksi.

Sebagian alat detektor asap ada yang menggunakan bagan radioaktif. Bahan radioaktif pada alat
tersebut memancarkan partikel alfa yang mengionisasi

c. Pemanfaatan radioaktivitas dalam bidang penelitian

Pada bidang penelitian, isotop C-14 dan 0-17 digunakan untuk mengamati proses fotosintesis pada
tumbuhan. Penelitian dan pengembangan dalam pertanian a memanfaatkan radioaktivitas untuk
mempelajari fungsi pupuk, homen nembunuh rumput, dan pestisida. Isotop P-32 digunakan untuk
mempela tentang pemupukan yang efektif dan efisien pada tanaman tertentu Berdasa beberapa
penelitian, isotop tersebut dapat digunakan untuk mengetahui masa pemupukan yang tepat untuk
tanaman tertentu. Radias sinar samma digunakan dalam menginduksi mutasi tanaman untuk
menghasilkan varitas sher Radia bahan radioaktif juga digunakan untuk mengendalikan populasi
hama, msalnya dengan membuat serangga jantan menjadi mandul. Hal itu dimungkinkan varena sinar
gamma dapat mengubah struktur kromosom dalam sel

Radioisotop C-14 digunakan dalam bidang arkeologi, terutama untuk menentukan usia fosil yang
ditemukan. Penanggalan radometrik menggunakan sotop C-14 tersebut dapat menentukan usia bahan
organik sampai batasan maksimal 60.000 tahun. Metode penanggalan radiometrik tersebut ditemukan
oleh Willard Libby dan koleganya, kemudian dipublikasikan pada tahun 1949. Beliau memperoleh
hadiah nobel pada tahun 1960 dalam bidang kimia berdasarkan penemuan tersebut. Pada saat ini,
penanggakan radiometrik telah digunakan untuk menganalises usia berbagai sampel, antara lain:
mummy, fosil manusia purba, fosil dinosaurus, perkakas purbakala, peninggalan kerajaan mesir kuno,
dan sebagainya.

radiasi unsur radioaktif yang melebihi ambang tertentu akan menyebabkan bahaya tubuh manusia.
Beberapa organ sensitif yang mudah dipengaruhi adalah mata sistem reproduksi, dan tulang belakang.
Gangguan pada sistem reproduksi dapat menyebabkan kemandulan atau cacat keturunan Gangguan
pada mata yang umum terjadi adalah katarak. Radioaktivitas juga dapat menyebabkan terjadinya
kanker darah atau leukemia.

d. Bahaya radioaktivitas

Radiu sinar gamma yang kuat dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kematian. Sedangkan radiasi
sinar gamma dengan energi yang rendah dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kanker pada
tubuh manusia. Orang yang berada pada daerah yang terkena dampak ledakan reaktor atau bom nuklir
dapat mengalami sindrom akut radiasi (ARS) akibat terkena radiasi yang tinggi dalam beberapa menit.
Contoh kasus pasien yang mengalami sindrom ARS adalah orang yang selamat dari ledakan om atom
Hiroshima Nagasaki pada perang dunia II. Pemadam kebakaran pada peristiwa kebocoran reaktor
Chernobil pada tahun 1986 juga mengalami sindrom ARS. Orang yang mengalami sindrom ARS akan
mengalami deplesi sumsum tulang yang diikuti dengan penurunan berat badan, kehilangan nafsu
makan, infeksi, dan pendarahan.

pelindung (shielding) untuk melindung lingkungan dan bahaya rada Pang antara wadah reaktor yang
terbuat dari baja karbon) dengan teras reaktor pisang golator panas untuk mengurangi panas yang
hilang dan moderator Pada praktin produksi energi dalam reaktor inti dimontor secara elektronik dan
pengaturan batang pengontrol dilakukan dengan komputer Pengontrolas dengan komputer
memungkinkan orang untuk melakukan proses stabilisasi reaktor. Stabilisasi energ yang dihasilkan
oleh reaksi inti bisa dilakukan dengan teknik "feedback jumpan balik) dalam pengaturan batang
pengontrol.

Ringkasan Buku 2

1.Singkat Sejarah Awal Fisika Nuklir

 Pada tahun 1896 oleh Becquerel. Hampir kebetulan, ia melihat bahwa pelat fotografi baik
dibungkus menghitam ketika ditempatkan di dekat mineral tertentu. Untuk menghargai
pentingnya penemuan ini, yaitu untuk mengingat bahwa saat itu adalah sebelum era mekanika
kuantum.Interaksi mendasar hanya dikenal yang gravitasi dan elektromagnetisme.
Faktanya,sebelum akhir abad kesembilan belas, sebagian besar diamati fenomena fisik
dianggap dipahami dengan baik dalam hal apa yang sekarang kita sebut sebagai klasik fisika.
 Pada tahun 1911Rutherford menemukan bahwa sinar terdiri dari bermuatan positif inti 4He, P-
sinar terbuat dari elektron atau positron, dan sinar-y apa-apa tapi radiasi elektromagnetik yang
tidak membawa muatan bersih.
 Pada tahun 1920, jari-jari beberapa inti berat diukur dengan Chadwick dan ditemukan untuk
menjadi urutan m, jauh lebih kecil dari urutan m untuk jari-jari atom. Percobaan melibatkan
hamburan a-partikel, yang diperoleh dari unsur-unsur radioaktif, off elemen berat seperti & s
tembaga, perak, dan emas, dan salib sekte diukur, ion yang ditemukan menjadi berbeda dari
nilai-nilai yang diharapkan dari rumus Rutherford untuk Coulomb hamburan off muatan titik.
 Pada tahun 1935, Yukawa mengusulkan bahwa gaya antara nukleon muncul dari pertukaran
meson.Ini adalah 61ie awal konsep kuantum lapangan sebagai mediator fundamental Pasukan.
Alasan bahwa gaya nuklir memiliki jangkauan yang terbatas berasal dari nol massa sisa meson
dipertukarkan. Sebaliknya, kuantum lapangan untuk elektromagnetik kekuatan adalah foton
tak bermassa dan, untuk gravitational (kekuatan, graviton.
 Sebuah distribusi continiious elektron energi kinetik melanggar sederhana ini argumen.
neutrino diusulkan oleh Pauli pada tahun 1931 dan digunakan oleh Fermi pada tahun 1933
untuk menjelaskan teka-teki tersebut. Selain elektron atau positron, neutrino juga dipancarkan
di p-peluruhan nuklir. Itu tidak diamati dalam reaksi karena tidak membawa muatan dan sangat
sedikit, jika ada, beristirahat massa. Ini "tinobserved" fermion bahkan lebih sulit dipahami
daripada neutron: Ini hampir tidak berinteraksi dengan partikel lain dan begitu ringan bahkan
hari ini kita masihbelum memastikan apakah itu bermassa atau tidak.Konsep pelanggaran
paritas, yang pertama dari serangkaian "rusak" simetri ditemukan dalam fisika, dikonfirmasi
melalui nuklir 0-pembusukan. Kedua kuat dan elektromagnetik interaksi dikenal untuk
melestarikan paritas, yaitu, percobaan memberikan hasil yang sama apakah mereka melihat di
tangan kanan sistem koordinat atau kidal koordinat sistem. Pada awal 1950, itu hampir,
terpikirkan untuk meragukan bahwa interaksi lemah harus berbeda dari yang lain yang dikenal,
dan tentu tidak ada alasan untuk menduga bahwa paritas perlu diperlakukan secara berbeda.

2.Apakah Fisika Nuklir?


Sejak inti yang terlibat dalam berbagai penelitian terapan dan murni, fisika nuklir tumpang
tindih dengan sejumlah bidang lainnya. Secara khusus, itu saham kepentingan bersama
denganfisika partikel dasar dalam banyak hal. Misalnya, studi tentang quark-gluon plasma di
relativistik tabrakan berat-inn melibatkan kedua partikel dan fisika nuklir. Dalam astrofisika,
evolusi bintang dan nukleosintesis sangat erat terkait dengan lowenergy laju reaksi nuklir, dan
subjek yang menarik bagi fisikawan nuklir & s baik sebagai astrofisikawan. Banyak aplikasi
dari sifat nuklir, seperti energi nuklir, kedokteran nuklir, teknik tracer unsur, melibatkan
pengetahuan fisika nuklir, dan fisikawan nuklir sering terlibat dalam pengembangan daerah ini.
A luas definisi fisika nuklir karena itu akan mencakup terlalu banyak materi dari satuvolume
cukup bisa menutupi. Untuk tujuan kita, kita hanya akan peduli dengan inti dari fisika nuklir,
tempatnya sebagai bagian integral dari fisika modern, dan hubungannya dengan beberapa t8he
ditutup disiplin terkait. Tujuan utama dari fisika nuklir adalah untuk memahami kekuatan
antara nukleon.
Struktur inti, dan bagaimana inti berinteraksi satu sama lain dan dengan subatomik
lainnyapartikel. Ketiga pertanyaan yang, untuk sebagian besar, terkait satu sama lain. Selain itu,
kepentingan mereka tidak selalu terbatas pada fisika nuklir sendiri gaya nuklir. Orang mungkin
berpendapat bahwa, karena gaya nuklir hanya salah satu aspek dari kuat interaksi antara quark,
semua yang perlu kita lakukan adalah memahami chromodinamika kuantum (QCD), teori
interaksi kuat. Hal ini, bagaimanapun, tidak gambaran lengkap. interaksi nuklir beroperasi di
ekstrim iow-energi QCD di mana interaksi kuat dan paling rumit. Ini adalah salah satu alasan
mengapa penelitian dalam fisika partikelsering dilakukan pada energi tinggi di mana hal-hal
yang diyakini jauh lebih sederhana dan kami memiliki kesempatan untuk mengungkap misteri
kekuatan mendasar antara quark. Tak perlu dikatakan, kita belum memahami interaksi yang kuat
di mana saja serta, untuk Misalnya, interaksi elektromagnetik. Bahkan, penelitian dilakukan pada
inti merupakan beberapa satu cara terbaik untuk memperjelas aspek-aspek tertentu dari QCD.
Bahkan pengetahuan mendalam tentang QCD mungkin tidak memecahkan masalah gaya nuklir.
Sekali lagi kita dapat membuat analogi dengan kimia. Semua interaksi kimia antara atom dan
molekul elektromagnetik di alam. Namun, ini tidak berarti bahwa kita dapat menghitung struktur
molekul DNA mulai dari persamaan Maxwell.

3.Sifat umum Nuklir


Lembah stabilitas. inti yang stabil ditemukan dengan jumlah proton Z = 1 (hidrogen)
untuk Z = 82 (lead). Namun demikian, beberapa pengecualian kecil untuk setiap jumlahproton,
biasanya ada satu atau inti lebih stabil atau berumur panjang, atau isotop, masing-masing
memiliki nomor yang berbeda neutron. Sejak kimia unsur ditentukan oleh elektron di luar inti
dan karenanya jumlah proton di dalam. Sifat kimia isotop yang berbeda cukup mirip satu sama
lain. Namun, karena mereka dibuat dari nomor neutron yang berbeda N, sifat nuklir mereka
cukup berbeda. Satu-satunya inti tidak stabil ditemukan secara alami di bumi adalah mereka
dengan masa hidup yang sebanding atau lebih lama dari usia tata surya ( "5 miliar tahun) atau
sebagai pembusukan produk dari spesies berumur panjang lainnya. Namun, dalam bintang, inti
tidak stabil sedang dibuat terus menerus oleh reaksi nuklir dalam lingkungan suhu tinggi dan
tinggi massa jenis.
Banyak inti berumur pendek juga dibuat di laboratorium, termasuk mereka yang lebih nukleon
daripada yang terberat ditemukan secara alami di bumi (lihat misalnya, (841).Untuk pendekatan
orde pertama, inti yang stabil memiliki N = 2, dengan jumlah neutronsama dengan jumlah
proton. Contoh terbaik mungkin adalah A = 2 sistem. Disini kitamenemukan bahwa hanya inti
yang stabil adalah deuteron, terbuat dari satu proton dan satu neutron. Di-proton dan di-neutron
keduanya dikenal tidak stabil. F'rom pengamatan ini kitadapat menyimpulkan bahwa kekuatan
antara neutron dan proton menarik secara keseluruhan,tetapi belum tentu bahwa antara sepasang
neutron atau sepasang proton.Seperti kita pergi ke inti yang lebih berat, jumlah proton
meningkat. Sejak gaya Coulombmemiliki jangkauan yang panjang, yang kontribusi (negatif)
dengan kenaikan energi ikat kuadratik dengan biaya. Sebaliknya, gaya nuklir hanya efektif antara
beberapa tetangga nukleon. Akibatnya, kontribusi yang menarik meningkatkan hanya secara
linear dengan A. Untuk sebagian diimbangi efek Coulomb, inti stabil ditemukan dengan
kelebihan neutronlebih dari proton. Neutron berlebih (N - Z) meningkat perlahan dengan jumlah
nukleon A.

4.Energi Ikat
Energi ikat, EB (Z, N), adalah berjumlah dibutuhkan untuk menghapus semua 2 proton dan
neutron M dari inti dan diberikan oleh perbedaan massa antara inti dan jumlah orang-orang dari
nukleon (gratis) yang membentuk inti,EB (2, N) = (ZMH + NM "- M (2, N) p.Berikut M (2, N)
adalah massa atom netral, MH adalah massa atom hidrogen, dan M, adalah massa dari neutron
bebas. Hal ini konvensional untuk menggunakan atom netral sebagai dasar untuk tabulasi massa
nuklir dan mengikat energi, seperti pengukuran massa biasanya dilakukan dengan sebagian
besar, jika tidak semua, dari elektron atom ini. Karena sifat jarak pendek dari gaya nuklir, energi
ikat nuklir, untuk pendekatan pertama, meningkat secara linear dengan nomor nukleon. Untuk
alasan ini, itu lebih bermakna untuk mempertimbangkan energi ikat per nukleon, E, (Z, N) / A,
untuk tujuan kita sini. Variasi sebagai funct, ion nomor nukleon untuk anggota paling stabil
masing-masing isobar ditunjukkan pada Gambar. 1-2. Nilai maksimum adalah sekitar 8,5 MeV,
ditemukan di A z 56, Untuk inti yang lebih berat, mengikat energi per nukleon menurun
perlahan-lahan dengan meningkatnya A karena meningkatnya Coulomb. Akibatnya, energi
dilepaskan ketika inti berat mengalami fisi dan diubah menjadi dua atau lebih ringan fragmen.
Ini adalah dasar Prinsip di balik reaktor fisi nuklir. Untuk inti cahaya, sebaliknya adalah benar
dan energi dilepaskan dengan menggabungkan dua bersama-sama untuk membentuk satu lebih
berat. Ini adalah sumber utama energi yang dipancarkan dari bintang dan penyebab di balik
nukleosintesis elemen hingga A M 56.Kenaikan tajam dalam energi ikat per nukleon untuk inti
cahaya (A 5 20) datangdari peningkatan jumlah pasangan nukleon.
Pemeriksaan lebih dekat menunjukkan bahwa trentidak lancar dan nilai-nilai yang lebih besar
untuk inti 4n, mereka dengan A = 4 x nuntuk n = 0, 1, 2,. . . . Sejak N = 2 untuk ini ringan, inti
stabil, inti 4n mungkin melihat seolah-olah mereka terbuat dari partikel. Fakta bahwa energi
mengikat rata-rata mereka per nukleon yang lebih besar dari tetangga mereka menyiratkan
bahwa nukleon ingin membentuk-partikelcluster di inti.

Untuk inti 4n, perbedaan antaraTotal energi yang mengikat dan jumlah dari untuk n & -particles
juga diberikan:Ah 'Aku EB (N, 2) - ~ E B (~ H ~)Untuk n = 2, kita menemukan bahwa nilai
negatif, menunjukkan bahwa 8BE tidak stabil dengan hormat ke-partikel emisi. Untuk yang lain
dalam daftar, nilai meningkat dengan n. Faktanya, jika kita dibagi AE dengan jumlah pasangan
a-partikel, yang diberikan oleh n (n - 1) / 2, hasilnya kira-kira konstan, dengan nilai sekitar 2
MeV. Ini memberi kita gambar itu, setidaknya untuk inti cahaya, sebagian besar energi ikat
terletak dalam membentuk cluster a-partikel, sekitar 7 MeV per nukleon, seperti dapat dilihat
dari energi pengikatan 4He. Jauh pengingat kecil, sekitar 1 MeV per nukleon atau 2 MeV antara
sepasang a-cluster, pergi ke mengikat antara cluster. Fenomena ini biasanya disebut sebagai
"Kejenuhan gaya nuklir." Artinya, gaya nuklir paling kuat di antara anggota dari kelompok dua
proton dan dua neutron, dan sebagai hasilnya, nukleon lebih memilih untuk membentuk a-
partikel cluster dalam inti. Ini adalah refleksi dari simetri fundamental nuklir kekuatan, yang
dikenal sebagai SU4 atau Wigner supermultiplet simetri. Karena jumlah nukleon meningkat,
"kelebihan" dalam mengikat energi per nukleon dari inti 4n tidak lagi terlihat. Di luar L60,
peningkatan mengikat antara empat nukleon dalam membentuk cluster adalah rata-rata lebih dari
jumlah yang lebih besar dari nukleon dalam cara yang sederhana kita memeriksa pertanyaan di
sini. Radius nuklir dan kepadatan nuklir. Selain energi yang mengikat, umum t) reiid ukuran
nuklir menunjukkan juga ketergantungan sederhana pada jumlah nukleon. Untuk yang
palingbagian, jari-jari nuklir diberikan olehR = roA'I3 (1-2)dengan TO = 1,2 fm (1 fm, atau
femtoineter, sama m). Ini berarti bahwa volume berbanding lurus dengan A dan bahwa nukleon
tidak dikompresi dalam ukuran terlepas dari kekuatan besar yang bekerja di antara mereka.
Bahkan, salah satu harus pergi ke beberapa situasi yang ekstrim,seperti lubang hitam atau selama
runtuhnya sebuah bintang besar sebelum ledakan supernova,nukleon hefore dapat dikompresi
lebih jauh apa yang dikenal sebagai materi nuklir density po N 0,16 f 0,02 nukleon / FM3, nilai
yang 3 x 1014 kali kerapatan air. Kami sebut juga tiba di urutan yang sama besarnya dari fakta
bahwa massa dari bintang neutron biasanya sekitar 1 kg massa matahari) dan jari-jari kasar 10
kerabat.

5.Energi Fermi
Kepadatan negara bersemangat. energi mengikat didefinisikan dalam Pers. (1-1) hanya bahwa
untuk keadaan dasar dari inti. Secara umum, inti memiliki sejumlah negara
bersemangatdemikian juga. Untuk negara-negara ini, adalah kebiasaan untuk menggunakan
skala yang sedikit berbeda dan mengukur energi relatif terhadap keadaan dasar sebagai titik nol.
Jika kita meneliti spektrum untuk inti yang berbeda, kami menemukan bahwa masing-masing
cukup unik yang dapat digunakan sebagai tanda tangan untuk mengidentifikasi inti, mirip dengan
kasus spektrum atom. Meskipun karakteristik individu, ada fitur umum tertentu dalam distribusi
keadaan tereksitasi yang perlu diperhatikan. Inti terbuat dari nukleon. Menjadi fermion, tuntutan
prinsip Pauli eksklusi bahwa setiap nukleon harus menempati satu negara-partikel yang berbeda.
Dalam batas bahwa interaksi dapat diabaikan, keadaan dasar dari inti adalah satu dengan nukleon
mengisi semua negara tunggal partikel di urutan energi mereka, mulai dari yang terendah. Ini
adalah mirip dengan gas Fermi, satu dengan semua molekul dibuat identik, noninteracting
fermion. Pada suhu nol, fermion menetap di serendah mungkin satu-partikelnegara dan energi
dari satu tertinggi diisi dikenal sebagai tingkat Fermi. Satu-satunya cara untuk menempatkan
energi eksitasi ke dalam sistem tersebut adalah untuk mempromosikan beberapa partikel di
bawah permukaan Fermi dengan yang kosong di atas. Pada Eksitasi rendah, ada hanya energi
yang cukup untuk menempatkan partikel seperti beberapa dari negara-negara di bawah
permukaan Fermi kepada orang-orang di atas. Karena ada tidak terlalu banyak cara independen
yang berbeda untuk membawan operasi ini, kepadatan negara, jumlah negara bersemangat per
unit energi, kecil.
Seperti kita meningkatkan energi eksitasi, lebih partikel dapat dipromosikan dan jumlah cara
yang berbeda untuk membentuk banyak-tubuh menyatakan meningkat, yang mengakibatkan
lebih tinggi tingkat kepadatan. Berdasarkan seperti gambar sederhana, Bethe [30] pada tahun
1937 diperoleh berikut rumus untuk kepadatan negara pada energi eksitasi E:umumnya dikenal
sebagai Fermi gas model rumus. Kuantitas adalah tingkat kepadatanparameter. Sebuah derivasi
dari Persamaan. (1-4) dapat ditemukan, misalnya, dalam Ref. [152].Interaksi antara nukleon
memodifikasi spektrum energi dari yang sederhana seperti itu,bentuk halus. Lokasi masing-
masing negara bersemangat sekarang fungsi rumitinteraksi nuklir dan nukleon. Namun
demikian, bentuk umum yang diberikan olehModel gas Fermi tetap menjadi dasarnya benar.
Efek utama dari interaksi mungkindipisahkan menjadi dua bagian. Yang pertama adalah
perubahan dalam posisi relatif individutingkat. Dari sudut pandang tertentu, kita dapat
mengatakan bahwa interaksi memperkenalkan"Fluktuasi" dalam spektrum di atas bentuk halus
yang diberikan oleh model gas Fermi.Tergantung pada minat seseorang, fluktuasi dapat semua
yang penting dalam studi jikaFokus seseorang adalah pada posisi tingkat tertentu atau
sekelompok tingkat. Di sisi laintangan, jika kekhawatiran tersebut dengan fitur umum, seperti
jumlah energi yang dapat disimpan dalam inti bersemangat dalam kondisi tertentu, hanya bagian
halus darispektrum kepentingan utama. Konsekuensi kedua karena interaksi adalah pergeseran
dalam skala energi oleh beberapa Jumlah A. Karena energi eksitasi diukur dari keadaan dasar,
perubahan ke Yang terakhir menghasilkan pergeseran konstan seluruh spektrum. Secara umum,
interaksi cenderung menurunkan energi keadaan dasar dari nilai yang diberikan oleh model
noninteracting.
Hal ini dikenal sebagai back-shafted Fermi gas model rumus. Di sini, kedua dan A
adalahdianggap sebagai parameter disesuaikan yang akan ditentukan oleh pas untuk data yang
dikenalThe ohserved nilai-nilai (berbayang histogram) lebih rendah dari yang dihitung, sebagai
energi keadaan dasar tertekan oleh korelasi dua tubuh.

6.Fusi Nuklir
Probabilitas untuk proyektil hamburan dari sebuah partikel sasaran biasanya dinyatakan
dalam hal kuantitas yang disebut '(cross section. "Total penampang u dalam reaksi didefinisikan
dengan cara berikut: Pertimbangkan partikel insiden bergerak di luar berbagai interaksi
sepanjang garis lurus menuju sasaran. Jika kecepatannya v, menyapu partikel dalam waktu t
silinder volume VTD, di mana A adalah luas ditutupi oleh partikel. Hamburan probabilitas P
diberikan oleh rasio blok daerah oleh partikel target dan A. Jika jumlah partikel target per satuan
volume adalah n dan ketebalan target TI jumlah partikel target "dilihat" oleh sinar partikel Nat.
Probabilitas hamburan kemudian
dTadp = - - UNT
Sejak n dan T memiliki, masing-masing, dimensi invers panjang potong dadu dan panjang,
yangTotal penampang u harus memiliki dimensi panjang kuadrat, atau daerah, seperti P
adalahberdimensi.Total penampang sering tidak kuantitas diukur secara langsung dalam
percobaan,karena membutuhkan semua partikel yang tersebar untuk dideteksi (maka, nama
Total lintasbagian). Distribusi sudut dari partikel yang tersebar sebenarnya lebih
bergunakuantitas, karena menyediakan kami dengan informasi lebih lanjut. Dengan cara yang
sama seperti di atas, kitadapat menentukan diferensial hamburan penampang du / dR dalam hal
probabilitasP (B, Q5) untuk sebuah partikel yang tersebar untuk sampai pada detektor yang
terletak di sudut (6,4)dan subtends sudut ASZ padat di tengah target dengan relasida
dRP (B, Q5) = -nT
Hubungan antara diferensial dan jumlah penampang diberikan dengan mengintegrasikan
lebihsudut semua padat:. = I4o '* d Qd R = l' / 'c s i .Jenis biasa keadaan akhir kita ingin berurusan
dengan reaksi adalahdua tubuh. Dengan kata lain, sebelum reaksi, kita memiliki proyektil
partikel insiden apada target partikel A. Setelah reaksi, sebuah parbicle b tersebar pergi,
meninggalkanbagian residual, l3 icle.

2.2 Evaluasi Kritis

Kelebihan Buku dan kelemahan Buku 1

1. Dilihat Dari Aspek Tampilan Buku (Face Value)


Jika dilihat dari aspek berikut, buku yang direview karya Tangerang: TSmart yang berjudul
“Fisika Terapan Smart” sudah sangat menarik . Buku ajar ini memilik tampilan yang sangat
esentrik dan memancing niat mahasiswa untuk membacanya. Dengan mode tampilan buku yang
lebih modern menjadi poin plus sebagai daya Tarik si pembaca.

2. Dilihat Dari Aspek Layout dan Tata Letak serta Tata Penulisan
Dari aspek layout dan tata letak, buku“Fisika Terapan Smart” ini dominan berwarna hitam putih
dipadukan dengan gambar abu abu. Dengan nama penulis dibagian atas pada sampul buku
ditambah pula judul buku yang sangat jelas terpampang dengan tulisan berwarna hitam. Namun
menurut saya dari sampul buku ini kurang menarik. Terlihat terlalu simple. Kemudian dari segi
tata penulisan masih banyak dijumpai penulisan kata yang salah. Banyak juga kata-kata yang
tidak jelas terbaca karena tinta tulisan yang tidak bagus tercetak. Jadi seperti garis-garis hitam
memanjang, tentu hal ini sangat mengganggu pembaca. Namun untuk penulisan sudah terlihat
rapi dan mudah dibaca. Apalagi ditambah dengan beberapa gambar pendukunng semakin
menambah pemahaman materi oleh pembaca.Walaupun pengambaran dalam buku ini masih
adak sedikit kurang jelas krna pewarnaan gambarnya hitam putih.

3. Dilihat Dari Aspek Isi Buku


Secara garis besar kedua buku ini sudah lengkap membahas tentang materi “Fisika Terapan
Smart” itu sendiri. Mulai dari pengertian, ciri ciri ,bentuk gambar dan contoh soal juga . Materi
yang dipaparkan juga sangat jelas. Dengan pemberian contoh- contoh soal, misalnya pada materi
fisika inti dan kuantum menambah pemahaman materi si pembaca. Selain itu di akhir
pembahasan tiap bab disuguhkan latihan soal guna memantapkan materi yang telah diulas pada
tiap-tiap bab pembahasan. Kemudian diakhiri dengan pemberian Tugas evaluasi akhir yang
berkaitan dengan materi-materi tersebut. Buku yang diterbitkan pada tahun 2017 ini terdiri dari
7 (tujuh) bab .Materi pokok yang dibahas dalam buku ini adalah mulai dari Mekanika sampai
fisika inti dan kuantum . Pada bagian akhir buku ini dilampirkan daftar pustaka serta biografi
pada sampul belakang buku dari sang penulis. Jadi pembaca dapat mengenal lebih jauh histori
hidup dari masing-masing penulis

4. Dilihat Dari Aspek Tata Bahasa

Penggunaan tata bahasa pada buku Pendahuluan Fisika Zat Padat ini juga sangat baku. Jadi tidak
banyak hal yang mengganjal dalam memahami isi materinya. Meskipun terdapat juga kata-kata
yang jarang didengar oleh orang awam namun menurut reviewer itu tidak menjadi penghalang
yang berarti. Jadi kami simpulkan dari aspek tata bahasa ini bahwa bahasa yang digunakan
singkat, padat, dan jelas.Jadi dalam menganalisa kelebihan dan kekurangan pada buku ini saya
dapat menarik sebuah kesimpulan bahwasanya buku ini secara keseluruhan lebih banyak
keunggulan dari pada kelemahannya.

Kelebihan dan Kekurangan Buku 2

1. Dari aspek tampilan buku (face value)


Buku ini kurang menarik karena sampulnya kurang menarik karena sampulnya polos dan tak
berwarna

2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, font
Buku ini terstruktur dan rapi bentuk serta tata tulisan dibuat dengan begitu konsisten

3. Dari aspek isi buku


Isi buku ini menarik walaupun dan lengkap karena sudah membahas secara kesluruhan
tentang nuklir.

4. Dari aspek tata bahasa


Buku ini menggunakan bahasa Inggris yang susah untuk dipahaami sehingga pembaca agak
bingung dalam mengartikanny
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Buku ini membahas tentang aplikasi fisika dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
Buku ditulis untuk membantu siswa, mahasiswa calon guru, dan guru fisika dalam mempelajari
fisika dengan pendekatan yang berbeda. Pembelajaran fisika akan sangat menarik jika mengetahui
penerapan fisika, dan dikaitkan dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari. Membaca
buku ini akan membuka wawasan tentang manfaat dan peranan fisika dalam perkembangan
teknologi modern. Kajian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, karena
penulis belum menemukan kajian serupa dalam buku berbahasa asing ataupun berbahasa Indonesia
yang pernah ditulis sebelumnya. Topik yang dibahas meliputi penerapan fisika dalam bidang
mekanika, getaran dan gelombang, fluida, kalor dan termodinamika, optik, listrik dan magnet,
fisika inti dan fisika kuantum. Penulis berusaha menyajikan buku agar mudah dipahami dengan
menyertakan gambar pada setiap topik yang dibahas. Hal tersebut dimaksudkan agar pembaca
dengan berbagai latar pengetahuan dapat memahami isi buku secara lebih mudah.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa masih banyak fenomena fisika yang belum dibahas dalam buku
ini. Penyempurnaan isi buku akan dilakukan sesuai kebutuhan dan saran yang membangun dari
pembaca. Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan
buku ini. Semoga kajian ini bermanfaat dan dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk melakukan
inovasi pembelajaran, khususnya dalam bidang fisika dan umumnya dalam bidang ilmu
pengetahuan alam (IPA).
DAFTAR PUSTAKA

Ridwan Abdullah Sani, 2017, Fisika Terapan Smart, Tangerang: TSmart

Martin B. R..2006. Nuclear And Particle Physics .London : Wiley University College

Anda mungkin juga menyukai