Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK PADA KLIEN DENGAN :


RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Mata Kuliah : Praktik Klinik Keperawatan Jiwa


Dosen Pengampu : Ns. Anton Surya Prasetya.,M.Kep.,Sp.Kep.J

DISUSUN OLEH :
1. AGUNG SAPUTRA (1926002)
2. ALIEF VINA SHECYLIA (1926004)
3. AHMAD TAUFIK (1926006)
4. ALMAS AKHYANI (1926008)
5. AMELIA AGUSTIN (1926010)
6. ANA SALSABILA (1926012)
7. ARNANDA TRIDITA D. (1926014)
8. BELA AGUSTIN (1926016)
9. DEBI AMELIA (1926018)
10. DELLA RENANDA (1926022)

PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES PANCA BHAKTI

BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2021/2022


PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

1. PENDAHULUAN
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama
(Stuart & Laraia, 2001). Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi
pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan
cara menyelesaikan masalah.
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama
lain yang dipimpin atau arahkan oleh seorang therapist atau petugas
kesehatan jiwa yang telah terlatih. Fokus terapi aktivitas kelompok
adalah membuat sadar diri, peningkatan hubungan interpersonal,
membuat perubahan atau ketiganya. Terapi aktivitas kelompok dibagi
kedalam 4, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi,
terapi aktivitas kelompok sensori, terapi aktivitas kelompok realita dan
terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
Dalam penyusunan proposal ini, kami akan membahas terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi. Dalam terapi aktivitas kelompok ini, klien
dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan/stimulasi yang pernah
dialami. Dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap berbagai
stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptif

2. TUJUAN
Tujuan umum:
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya.
Tujuan khusus:
1. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
2. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan
3. Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat
mencegah risiko perilaku kekerasan

3. SETTING
a. terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. ruangan nyaman dan tenang
c. tempat dan denah

L CL

O
F

K
K F

Keterangan:
L = Leader
CL = Co Leader
F = Fasilitator
K = Klien
O = Observer
d. Jumlah anggota adalah 6 orang

4. ALAT DAN MEDIA


Musik dan bola kertas

5. METODA
Diskusi dan permainan

6. KRITERIA KLIEN
Terapi aktivitas kelompok jenis ini digunakan pada klien dengan risiko
Perilaku Kekerasan.

7. STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK


1) Leader (Ahmad Taufik )
a. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
b. Merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengembangkan
jalannya terapi aktivitas kelompok
c. Membuka acara terapi aktivitas kelompok
d. Memimpin diskusi kelompok
e. Memberikan informasi
f. Menutup acara
2) Co Leader (Alief Vina Shecylia)
a. Mendampingi leader
b. Mengambil posisi leader jika pasif
c. Mengarahkan kembali posisi pemimpin kepada leader
d. Menjadi motivator
3) Fasilitator ( Agung, Almas, Amelia, Debi, Ana, DeIa, Arnanda )
a. Membantu dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien
sebagai anggota kelompok
b. Membantu mempersiapkan klien dan sarana yang menunjang
ketika kegiatan kelompok berlangsung
c. Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif dalam
melaksanakan terapi aktivitas kelompok
4) Observer ( Bela Agustina )
a. Mengobservasi persiapan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
b. Mencatat semua aktivitas terapi aktivitas kelompok
c. Mengevaluasi hasil kegiatan terapi aktivitas kelompok

8. LANGKAH KEGIATAN
a) Persiapan (5 menit)
a. Memilih klien sesuai indikasi yaitu klien dengan risiko perilaku
kekerasan
b. Membuat kontrak dengan klien tentang terapi aktivitas kelompok
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b) Orientasi (10 menit)


a. Salam teurapetik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah ada kejadian risiko perilaku kekerasan :
penyebab resiko perilaku kekerasan serta akibatnya
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu cara fisik untuk mencegah
risiko perilaku kekerasan
2) Menjelaskan aturan main:
 Membacakan peraturan
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c) Tahap Kerja (20 menit)
a. Semua klien harus memperkenalkan diri, menyebutkan nama,
nama panggilan dan hobi.
b. Semua menyanyikan lagu sesuai arahan dari perawat
menggunakan musik dan bola kertas yang digilir, jika lagu
berhenti di pasien yang memegang bola kertas, maka pasien
tersebut harus mendapatkan hukuman. Dan pasien harus
mendemonstrasikan salah satu cara marah yang sehat : tarik
napas dalam, memukul bantal, berbicara yang baik, dan berdoa.
c. Ulangi langkah a dan b sampai semua anggota kelompok
mendapat giliran.
d. menanyakan perasaan klien setelah mempraktikan cara
penyaluran kemarahan
e. Beri pujian dan ajak klien bertepuk tangan setiap keberhasilan
anggota kelompok.

d) Tahap Terminasi (10 menit)


a. Evaluasi
1. terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi
2. terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah
dipelajari jika stimulus penyebab risiko perilaku kekerasan serta
melatih secara teratur cara yang telah dipelajari
c. Kontrak yang akan datang
1. menyepakati kegiatan terapi aktivitas kelompok yang akan
datang
2. menyepakati waktu dan tempat

9. TATA TERTIB
1) Peserta bersedia mengikuti terapi aktivitas kelompok
2) Peserta berpakaian rapi dan bersih
3) Peserta tidak diperbolehkan makan, minum, merokok selama
mengikuti terapi aktivitas kelompok
4) Peserta harus hadir 5 menit sebelum acara berlangsung
5) Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan selama terapi aktivitas
kelompok berlangsung
6) Jika ada pertanyaan peserta mengangkat tangan terlebih dahulu dan
berbicara setelah dipersilahkan oleh leader
7) Anggota harus berperan aktif dalam terapi aktivitas kelompok
8) Anggota harus bersikap terbuka
9) Waktu sesuai dengan yang sudah disepakati

10. EVALUASI DAN DOKUMENTASI


A. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses terapi aktivitas kelompok
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai tujuan terapi kelompok. Untuk
terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi : risiko perilaku
kekerasan, kemampuan yang diharapkan adalah 2 kemampuan
mengontrol risiko perilaku kekerasan secara fisik. Format evaluasi
sebagai berikut:

Stimulasi Persepsi : Risiko Perilaku Kekerasan


Kemampuan mencegah risiko perilaku kekerasan fisik
No Nama klien Mempraktikan cara fisik Mempraktikan cara fisik
pertama kedua
1. Medi
2. Ahmad
agus
3. Misrun
4. Suhaimi
5. Suprayitno
6. Hamdan

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan
mempraktikan dua cara fisik untuk mencegah perilaku
kekerasan. Beri tanda  jika klien mampu atau tanda  jika
klien tidak mampu

B. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dinilai klien saat terapi pada
catatan proses keperawatan tiap-tiap klien.

Anda mungkin juga menyukai