Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA LANSIA

DENGAN KASUS MASALAH PSIKOSOSIAL PADA TN. D


Dosen Pengampu : Ns. Yulia Indah Permata Sari, M.Kep

Disusun oleh
KELOMPOK 5
NYOMAN ARIASTITI (1926080)
ELFA LUVIA JULIANI (1926030)
FENNY VENTARIA EKA Y. (1926040)
KADEK ENDANG JUITA (1926052)
MELI SANTIKA (1926064)
NI KADEK SUKA SANTI (1926072)
RAHMANTO (1926090)
RIZKA ANISA (1926100)
VICKY PRAYOGA (1926114)
RODI AZIZ (1825098)
VITA REFINA PUTRI (1926116)
ARIF RAHMAN (1825010)
DEDI SAPUTRA DAU (1926012)

KELAS : 3B

PRODI D III KEPERAWATAN


STIKES PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KASUS
Tn. D berusia 65 tahun adalah seorang lansia yang baru saja ditinggal istrinya.
Menurut keluarga, tn. D merasa cemas dengan kondisi yang akan dihadapi
kedepannya dan sering terbangun dimalam hari apalagi Tn.D sering tidak nafsu
makan. Keluarga juga bingung apa yang harus dilakukan terhadap tn. D. mereka
tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan tn. D. Setelah dilakukan
pengkajian, tn. D tampak gelisah, sulit berkonstrasi. Selain itu tn. D merasa tidak
berdaya karena ditinggal orang yang dicintainya dan hidupnya tidak berguna lagi,
keluarga juga mengatakan upaya yang dilakukan untuk merawat tn. D dalam
keadaan seperti sekarang ini. Tanda tanda vital TD : 140/90, R : 22 x/menit, N :
88 x/menit dan T : 36,5 C
PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. D
2. Usia : 65 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Pekerjaan : Tidak bekerja
5. Pendidikan : S1
6. Alamat : Gang Kedelai, Rajabasa, Bandar Lampung
7. Komposisi keluarga :

N NAMA JK HUB.KEL UMUR PENDIDIKAN STATUS


O KESEHATAN
1 Tn. D L Ayah Tn. F 65 S1 hipertensi
dan Ny. U
2 Tn. F L Suami/ayah 40 S1 Sehat
3 Ny. S P Istri/Ibu 38 S1 Sehat
4 An. G P Anak 16 SMA Sehat
5 An. I L Anak 14 SMP Sehat
6 Ny. U P Istri/Ibu 36 S1 Sehat
7 Tn. L L Suami/ayah 37 S1 Sehat
8 An. E P Anak 15 SMP Sehat

Genogram Keluarga

TN. D X

NY.
TN. f NY.S U TN. L

AN.I AN.
AN. E
G
7. Tipe keluarga : Keluarga Tn. D adalah Keluarga besar
yang keluarganya terdiri dari 2 anaknya dan 2 menantunya beserta ketiga
cucunya
8. Suku bangsa : Lampung
9. Agama : Islam
10.Status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi keluarga Tn. D cukup memenuhi kebutuhan sehari
hari. Tn. D sekarang di usianya di 65 tahun tidak bekerja yang memenuhi
kebutuhan sehari harinya adalah uang pensiunannya. Sedangkan kedua
anaknya dan mantunya bekerja mengajar di sekolah dan universitas
11. Aktifitas rekreasi
Saat berkumpul bersama di rumah biasanya yang dilakukan keluarga
adalah menonton TV sambil bermain dengan anaknya
12. Kesimpulan poin 10-11
Keluarga termasuk dalam kategori keluarga sejahtera tahap I.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga besar Tn. D (65 tahun) di satu rumah mempunyai 2 orang anak dan
sudah menikah. Anak pertamanya, Tn. F (40 tahun) yang menikah dengan Ny. S.
Sedangkan anak keduanya Ny. U menikah dengan Tn L. Tn. D adalah seorang
pensiunan yang sekarang tidak didampingi istrinya yang telah tiada. Tn. F
memiliki 2 orang anak yang masuk usia remaja yaitu An. G (16th) menempuh
pendidikan SMA dan An. I (14th) menempuh pendidikan SMP. Selain itu, Ny. U
memiliki 1 orang anak dengan usia remaja yaitu An. E (15th) yang menempuh
pendidikan SMP
Jadi, tahap perkembangan keluarga saat ini pada keluarga besar Tn. D adalah
keluarga dengan usia lanjut dan anak remaja
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Keluarga mengatakan sudah melaksanakan tugas-tugas perkembangan keluarga


usia lanjut dan anak remaja. Akan tetapi keluarga besar Tn. D masih belum bisa
membebaskan cucu- cucunya dari kebebasan dalam perkembangan remaja
Tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi adalah:
a) Usia Lanjut
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik,
dan pendapatan
3) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawa
4) Mempertahakan hubungan anak dan sosial masyarakat
5) Melakukan life review
6) Menerima kematian pasangan, kawan, dan mempersiapkan kematian
b) Anak Remaja (13-20 th)
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
mengingat remaja yang sudah bertambah dan meningkat otonominya
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahakan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga

3. Riwayat kesehatan keluarga inti

Tn. D mengatakan ia cemas dengan kondisi yang akan dihadapi kedepannya dan
sering terbangun di malam hari. Tn. F mengatakanpusing, mual dan muntah
karena tidak nafsu makan sehingga asupan gizi nya kurang. Kalau sakit paling beli
obat sendiri. Ny. S dan Ny. U mengatakan mengalami hipertensi dan tidak ada
penyakit kronis serta belum pernah diopname di rumah sakit karena penyakit
tertentu. Tn. L adanya riwayat anemia dan pernah dirawat dirumah sakit. An. G,
An. E dan An. I Sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang serius. Hanya
demam, pilek dan batuk tetapi tidak sampai di opname di rumah sakit.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang berat/kronis

Masalah : Resiko tinggi gastritis berulang

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik fisik dari lingkungan yang paling dekat dan komunitas
yang lebih luas

Kondisi jalan menuju rumah Tn. D sudah diaspal. Keadaan lingkungan sekitar
rumah Tn.D terlihat bersih.. Tidak ada industri di sekitar rumah Tn. D, hanya ada
beberapa rumah yang dikontrakkan untuk mahasiawa.

2. Karakteristik rumah

Rumah klien berdinding tembok dengan ukuran 15x10 meter dengan 2 lantai
terdiri dari 1 ruang tamu, 2 ruang keluarga, 7 kamar tidur, 1 ruang ibadah, 1
dapur, dan 6 kamar mandi yang terletak di dalam rumah. memiliki ventilasi dan
pencahayaan rumahnya baik hanya saja memiliki banyak barang menumpuk
diruang tamu. Keluarga ini menggunakan air sumur untuk berbagai keperluan
sehari-hari seperti memasak, mencuci dan mandi. Sedangkan untuk minum,
mereka menggunakan air galon.

3. Denah rumah

LANTAI 1
Teras

Kamar tamu
Ruang Tamu

15 m
Ruang
Keluarga Kamar
Utama

Dapur Kamar mandii

Tempat Ibadah
Ruang Makan tangga

Tempat Sampah

10 m
LANTAI 2
Balkon

Kamar Anak
Kamar Anak

15 m
Kamar anak
Ruang
Keluarga

Kamar utama

Kamar utama

tangga

4. Keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah


10 m
Secara umum, keadaan rumah Tn. D bersih. Anggota keluarga memperhatikan
kebersihan rumahnya hanya saja banyak barang di ruang keluarga. Jendela ruang
tamunya pun sering dibuka . Keluarganya tidak memelihara hewan satupun

5. Kondisi keamanan rumah atau lingkungan


Keadaan lingkungan sekitar rumah Tn, D sejauh ini aman meskipun rumahnya
terbuat dari tembok.

6. Adekuasi pembuangan sampah


Keluarga Tn. D memiliki tempat pembuangan sampah khusus. Mereka
membuangnya ke tong sampah dan pada waktu tertentu petugas kebersihan
mengambil sampahnya

7. Tanggapan keluarga terhadap rumah


Keluarga Tn. D merasa cukup dengan rumah yang mereka miliki saat ini karena
seluruh anggota keluarga masih bisa berkumpul di rumah tersebut.

8. Karakteristik tetangga dan komunitas


Keluarga besar Tn. D selalu berkumpul dengan tetangga jika waktu luang dan
sering mengikuti komunitas yang ada didesanya

9. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn. D sejak menikah tidak berpindah rumah. Saat kedua anaknya
menikah, menantunya yang ikut tinggal di rumah Tn. D

10. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga besar Tn. D sering berkumpul malam hari untuk nonton TV dan
berkumpul dengan masyarakat jika ada acara tertentu di kelurahannya
11. Sistem pendukung keluarga
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, maka anggota keluarga yang lain
kadang tidak mengenali masalah sakitnya dan tidak mengetahui cara merawat

Masalah : -

IV. Struktur Keluarga


1. Struktur peran
Konflik dalam keluarga tidak ada. Keluarga tidak ada yang memegang peran
informal dalam masyarakat. Tn. D yang sekarang tidak bekerja, biasanya ia
bekerja di sekolah negeri untuk kebutuhaan hanya mengandalkan pensiunan dari
mengajar. Untuk Tn. F dan Tn. L berkerja sebagagai guru di salah satu sekolah
mantu dan anak Tn. D juga terkadang memberikan uang untuk kebutuhan
keluarga Tn D. Peran yang dijalankan di setiap anggota keluarga sesuai dengan
tahap perkembangan kelurga.

2. Nilai atau norma keluarga


Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang
dianut dan norma yang berlaku dilingkungannya.Tidak ada konflik yang menonjol
dalam keluarga.

3. Pola komunikasi keluarga


keluarga besar Tn . D sering bercerita dan mengorol dengan Tn. D. Tn. D
semenjak anak anaknya menikah, dirinya tidak mencampuri urusan keluarga dari
anak anaknya. Tn. D hanya memberikan saran serta anak, menantu dan cucunya
tidak pernah melawan dan selalu menuruti kata-kata Tn. D. Namun semenjak Tn.
D mengalami kecemasan sudah jarang bekomunikasi ataupun bermusyawarah
dengan keluarganaya.Terdapat disfungsi komunikasi dalam pola-pola komunikasi
keluarga.
4. Struktur kekuatan/kekuasaan keluarga
Kekuatan keluarga masih erat, adanya rasa saling menghormati dan keluarga
dapat mempengaruhi atau mengendalikan anggota keluarga dalam hal
kesehatan..Dalam mendisiplinkan memutuskan kegiatan mereka membuat
keputusan bersama dengan musyawarah. Kekuasan dalam keluarga besar di
pegang oleh Tn. D. Akan tetapi untuk urusan keluarga masing masing anaknya di
pegang oleh Tn. F dan Tn. L

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi ekonomi
Keluarga besar Tn. D merasa cukup mengenai perekonomian keluarganya. Tn. D
dengan uang pensiunannya serta Tn. F dan Tn. L juga membantu dalam
kebutuhan keluarga dengan penghasilan Rp. 6.000.000,00 / bulan

2. Fungsi mendapatkan status sosial


Untuk keluarga besar Tn. D Sering bersosialisaai dengan tetangnganganya dan
sering berinteraksi, akan tetapi Tn. D semenjak ia kehilangan istrinya ia tidak
pernah berinteraksi dengan tetangganya hanya berdiam di rumah serta tidak
bersosialisasi dengan tetengga di lingkungan sekitar. Klien merasa bersalah
karena meanggap kehilangan istrinya semua karena diri nya. Hal tersebut
membuat Tn.D menjadi tidak bergairah

3. Fungsi pendidikan
Anak dari Tn. D yaitu Tn. F dan Ny. U sudah tidak menempuh pendidkan lagi
karna sudah menikah. Tn, F yang mempunyai 2 orang anak yaitu An. G sekolah
SMA Dan An I Sekolah SMP. Untuk Ny. U memiliki 1 orang anak yaitu An. E
sekolah SMP.

4. Fungsi sosialisasi
Tn. D. kurang bersosialisasi dengan tetangganya semenjak Tn. D mengalami
kehilangan istrinya.
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga sangat kurang pengetahuan tentang kesehatan Tn D. Keluarga tidak
memperhatikan pola makan Tn. D dan kesehatan Tn D, Karena kedua Anak
Tn. D sibuk dengan pekerjaannya sebagai guru.

b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan


Dalam mengambil keputusan tindakan kesehatan Tn. D dan keluarganya
berdiskusi. Dalam menghadapi masalah kesehatan keluaraga menyerahkannya
kepada obat-obat yang di jual di warung-warung, dan bila tidak kunjung
sembuh baru mereka akan membawanya ke dokter atau puskesmas.

c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit


Keluarga cukup memperhatikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh anggota
keluarga. Misalnya ada anggota keluarga yang sakit maka anggota keluarga
yang lain memberikan kepedulian yang besar dengan membantu memberikan
perawatan. namun saat ini keluar tida tau penyakit yang di derita oleh Tn. D
dan tidak tau cara mengobati Tn. D

d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang


sehat
Keluarga sudah mempunyai sumur air bersih sendiri dan membuang sampah
khusus

e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan


Keluarga mempunyai askes untuk memenuhi pengobatan jika terjadi sakit
pada Tn. D tetapi keluarga tidak menggunakan fasilitas kesehatan dengan
baik dan mereka belum terlalu paham dengan penyakit yang di derita oleh Tb,
D saat ini

f. Fungsi religius
Keluarga sudah melakukan kewajiban beribadah sesuai dengan ajaran
agamanya. Bahkan mereka sering sholat berjamaah terutama saat solat magrib
g. Fungsi rekreasi

Keluarga mempunyai kebiasaan untuk berlibur ke tempat rekreasi ke luar


rumah saat hari minggu dan libur sekolah dan mereka menonton TV bersama
saat malam hari.
h. Fungsi reproduksi

Tn. D saat ini tidak ingin memilki anak lagi karna ia telah memasuki usia
lanjut
i. Fungsi afeksi

Keluarga besar Tn. D mempunyai gambaran diri yang cukup bagus, namun
sedikit berbeda dengan Anak G yang sedikit pemalu terutama bila mengenal
orang-orang baru. Keluaraga Tn. D saling memberikan dukungan, bantuan dan
saling menghargai kepada anggota kelusrga lainnya.
Masalah keperawatan : Ansietas
j. Stess Dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Keluarga Tn D sedang melakukan pengobatan untuk Tn . D yang di mana
Tn D mengalami kecemasan dan merasa dirinya tidak berdaya

2. Stessor jangka panjang


Tn. D tidak memiliki masalah lain dengan keluarga maupun dengan
tetangga sekitar
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga berusaha untuk mengikuti pengobatan untuk penyembuhan Tn D.
4. Strategi koping yang digunakan
Keluarga tahu bahwa Tn. D tidak ada masalah dalam janggka panjang baik
dengan keluarga mmaupun dengan tetangganya
Masalah Keperawatan : Ansietas dan Harga diri rendah situasional

k. Harapan Keluarga
Keluarga berharap Tn, D dapat sembuh seperti biasanya menjadi seorang
yang dapat membimbing anggota keluarganya

l. Pemeriksaan Kesehatan tiap Anggota Keluarga


Pemeriksaan Tn. D Tn. F Ny. S An. G
Tekanan Darah 140/90 120/90 120/100 120.90 mmHg
mmHg mmHg mmHg
Suhu 37oC 36,5oC 36oC 36,4o
RR 20x/menit 19x/menit 20x/menit 18x/menit
Nadi 95x/menit 87x/menit 80x/menit 60x/menit
Berat Badan 54 kg 65 kg 57 kg 25 kg
Tinggi Badan 160 cm 168 cm 158 cm 130 cm
Asam urat 2.8 mg/dl - - -
Gula Darah 119 mg/dl - - -
Kadar Hb 9,3 mg/dL - - -
Kondisi Umum Hipertensi , sehat sehat sehat
sehat

Pemeriksaan An. I Tn. L Ny. U An. E


Tekanan Darah 110/80 mmHg 120/95 mmHg 120/90 mmHg 110/90 mmHg
Suhu 36oC 37oC 36o6C 36oC
RR 16x/menit 20x/menit 21x/menit 17x/menit
Nadi 60x/menit 80x/menit 82x/menit 59x/menit
Berat Badan 30 kg 65 kg 57 kg 29 kg
Tinggi Badan 125 cm 170 cm 165 cm 130 cm
Asam urat - - - -
Gula Darah - - - -
Kadar Hb - - - -
Kondisi Umum sehat sehat sehat sehat
2.1 DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
I. Analisa Data
N DATA KEMUNGKINAN MASALAH
O PENYEBAB
1 Data Umum Ketidakmampuan keluarga Ansietas (kecemasan)
 Tn. D merasa cukup mengenai dalam merawat klien
perekonomian keluarganya. Tn. D
dengan uang pensiunannya

Data Subjektif :
 Klien merasa cemas
 Tn.D sering tidak nafsu makan
 Klien merasa tidak berdaya karena
ditinggal orang yang di cintainya.

Data Objektif :
 Klien tampak gelisah
 Klien sulit berkosentrasi
 Klien sering terbangun di malam hari

2 Data Umum : ketidakmampuan keluarga Harga Diri Rendah situasional


 Tn. D merasa cukup mengenai merawat anggota keluarga yang
perekonomian keluarganya. Tn. D sakit
dengan uang pensiunannya
Data subjektif :
 Klien merasa bersalah karena
menganggap kematian istrinya
disebabkan oleh diri nya

Data objektif :
 Tn.D tidak pernah berinteraksi
dengan tetangganya hanya berdiam
dirumah
 Tn.D tidak mau bersosialisasi
 Klien tampak tidak bergairah
II. Perumusan Diagnosis Keperawatan
1. Ansitas (kecemasan) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat klien
2. Harga Diri Rendah Situasional berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Penilaian (scoring) Diagnosa Keperawatan

DIAGNOSA KRITERIA SKOR TOTAL SKOR PEMBENARAN Total Skor


KE- Semua

1 1. Sifat masalah : 3/3 X 1 1 Klien mengalami kecemasan yang


menyebabkan diri nya tidak nafsu
Aktual/kurang sehat makan 4

2.Kemungkinan 1
masalah dapat 2/2 X 1 Tn. D merasa cukup mengenai

diubah : mudah perekonomian keluarganya. Tn. D


dengan uang pensiunannya

3.Potensial masalah
Keluarga Tn.D semuanya
untuk dicegah : 3/3 X 1 1 berpendidikan dan anaknya adalah
tinggi seorang guru

4. Menonjolnya
masalah : masalah 2/2 X 1 Keluarga mengatakan bahwa
berat, harus segera 1 masalah kecemasan yang dialami
klien harus diatasi terlebih dahulu
ditangani apalagi klien merasa tidak berdaya

2 1. Sifat masalah : 3/3 X 1 1 Klien merasa bersalah dan tidak mau


Aktual/kurang bersosialisasi dengan tetangga nya 3/5
sehat

2. Kemungkinan Keluarga Tn.D memiliki penghasilan


masalah dapat 2/2x1 1 yang cukup dan juga Tn. D merasa
diubah : mudah cukup mengenai perekonomian
keluarganya. Tn. D dengan uang
pensiunannya

3. Potensial masalah 3/3x1 1 Keluarga Tn.D semuanya


untuk dicegah : berpendidikan dan seorang guru.
tinggi Lingkungan klien juga baik

4. Menonjolnya 1/2x1 1/2 Keluarga Tn.D mengatakan bahwa


masalah : Ada masalah harga diri rendah dapat
masalah, tetapi diatasi setelah kecemasan
tidak perlu
ditangani

II.Prioritas Diagnosis Keperawatan

PRIORITA
DIAGNOSA KEPERAWATAN SKOR
S
Ansitas (kecemasan) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
1 4
merawat klien
Harga Diri Rendah Situasional berhubungan dengan ketidakmampuan 3/5
2
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

2.3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa 1 :
Ansitas (kecemasan) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat klien

TUJUAN KRITERIA HASIL/STANDAR INTERVENSI


Tujuan Umum : Respon Keluarga dapat menyebutkan 1. Menstimulasi kesadaran atau
kelurga mampu Verbal pengertian ansitas yaitu perasaan penerimaan keluarga mengenai masalah
mengenal masalah kesehatan khawatir atau takut yang seakan- dan kebutuhan kesehatan Dengan
tentang gastritis akan terjadi sesuatu yang cara :
mengancam. 1.1. Memberikan informasi yang tepat
Tujuan Khusus : 1.1. Menyebutkan pengertian ansietas
1x45menit tatap muka Keluarga dapat menyebutkan 3 1.2. Menyebutkan penyebab ansietas
kelurga mampu dari 5 penyebab dari ansietas 1.3. Menyebutkan tanda dan gejala
mengidentifikasi masalah yaitu : ansietas
kesehatan tentang ansitas 1. Perubahan status kesehatan 1.4. Menyebutkan tindakan yang
pada Tn.D 2. Penyakit fisik yang dialami dapat dilakukan untuk mengatasi
(hipertensi,dm,stroke,dll) ansietas
3. Hospitalisasi 1.5. Mengidentifikasi masalah
4. Ancaman terhadap kematian ansirtas yang terjadi pada
5. Kehilangan sesuatu anggota keluarga

Keluarga dapat mengetahui


2. Menstimulasi keluarga untuk
teknik untuk mrngatasi ansitas
memutuskan cara perawatan yang tepat,
seperti :
dengan cara :
1. Teknik relaksasi nafas
2.1. mengindentifikasi konsekuensinya
dalam
bila tidak melakukan tindakan
2. Distraksi
a. Memberitahukan/menyebutkan
3. Hipnotis 5 jari
konsekuensi dari ansitas
4. Spritual
2.2. Mengidentifikasi sumber-sumber
Keluarga dapat menyebutkan yang dimiliki dan ada disekitar
tanda dan gejala ansitas seperti : keluarga
1. Merasa cemas a. Menyebutkan sumber-sumber
2. Sulit berkosentrasi makanan bergizi yang ada disekitar
3. Tampak gelisah rumah
4. Sulit tidur 2.3. Mendiskusikan tentang
5. Tampak tegang konsekuensi tipe tindakan
6. Tidak nafsu makan a. Menyebutkan tindakan-tindakan
7. Merasa tidak berdaya dan konsekuensi yang berpangaruh
pada ansietas
Keluarga mengetahui bahaya
bila ansietas tidak diatasi
3. Memberikan kepercayaan diri selama
Keluarga memberi keputusan merawat anggota keluarga yang sakit,
untuk merawat keluarga yang dengan cara :
sakit yaitu dengan tehnik 3.1.Mendemonstrasikan cara
distraksi dan relaksasi dengan perawatan
mengompres air hangat yang a. Mendemonstrasikan cara-cara
diisi botol pengolahan makanan yang baik
3.2.Menggunakan alat dan fasilitas
yang ada di rumah
Keluarga memperlihatkan a. Memberitahukan penggunaan alat-
lingkungan sekitar alat yang bersih dalam kehidupan
rumah yang telah di sehari-hari
modifikasi 3.3.Mengawasi keluarga melakukan
perawatan
Keluarga membawa a. Mengawasi Tn. D saat melakukan
Tn.H kepelayanan kesehatan teknik relaksasi
untuk diperiksakan kondisi
dan mendapatkan pengobatan 4. Membantu keluarga untuk
memelihara atau memodifikasi
lingkungan yang dapat meningkatkan
Respon kesehatan keluaraga, dengan cara :
Afektif Tn.D mengatakan telah minum 4.1. Menemukan sumber-sumber yang
obat yang diberikan dapat digunakan keluarga
Keluarga Tn.D akan mengajak a.Memberitahukan Sumber-sumber
klien ke puskesmas untuk makanan bergizi yang berada
melakukan pemeriksaan disekitar rumah
4.2. Melakukan perubahan lingkungan
Respon Keluarga klien dapat bersaam keluarga seoptimal mungkin
psikomotor mendemostrasikan cara teknik a. Menanam sayur-sayuran yang
relaksasi nafas dalam yaitu : bermanfaat

a) Posisikan diri dengan


5. Memotivasi keluarga untuk
nyaman (dapat duduk,
memanfaatkan faslitas kesehatan yang
menyender, kaki lurus,
ada disekitarnya, dengan cara :
rileks)
5.1. Menggunakan fasilitas kesehatan
b) Tarik napas dalam yang ada disekitar lingkungan
melalui hidung (rasakan
dada terangkat perlahan) keluaraga
c) Tahan sampai 4 detik a. Rutin memeriksa kesehatan
(atau sampai sekuatnya) 5.2. Membantu keluaraga
d) Hembuskan melalui menggunakan fasilitas kesehatan
mulut secara perlahan – yang ada
lahan a. Memberitahukan pelayanan

e) Ulangi sampai selama 2 berobat gratis di puskesmas

menit, namun bisa 5


menit sampai 10 menit

Diagnosa 2 :
Harga Diri Rendah Situasional berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
TUJUAN KRITERIA HASIL/STANDAR INTERVENSI
Tujuan Umum: Respon verbal Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 3 1. Menstimulasi kesadaran atau
Tn D tidak lagi dari tanda dan gejala harga diri rendah : penerimaan keluarga mengenai
mengalami harga diri a) Kurang konsentrasi masalah dan kebutuhan
rendah b) Merasa malu/bersalah kesehatan Dengan cara :
c) Lesu dan tidak bergairah 1.) Memberikan informasi yang
Tujuan Khusus: d) Menolak berinteraksi dengan tepat
Keluarga mampu orang lain a. Menyebutkan pentingnya
merawat anggota e) Pasif merawat klien harga diri
keluarga yang rendah
mengalami harga diri f) Kontak mata kurang 2.) Mengidentifikasi kebutuhan
rendah dan harapan keluarga
Keluraga dapat menyebutkan dampak
mengenai kesehatan
apabila harga diri rendah tidak diatasi
a. Menyatakan kebutuhan
perawatan dan pengobatan
Keluarga mampu menjelaskan tujuan
penyakit ansitas yang
dari asuhan keperawatan pada Tn.D
diderita
yaitu :
b. Menyatakan harapan
a) Membina hubungan saling
percaya tentang harga diri rendah
b) Mengidentifikasi kemampuan 1.3 Mendorong sikap emosi yang
dan aspek positif yang dimiliki
mendukung upaya kesehatan
c) Menilai kemampuan yang dapat
digunakan Menetapkan/ memilih a. Menyebutkan dampak
kegiatan yang sesuai positif dari tindakan
kemampuan
pencegahan harga diri
d) Melatih kegiatan yang telah
dipilih sesuai kemampuan rendah berulang
e) Merencanakan kegiatan yang 2. Menstimulasi keluarga untuk
telah dilatihnya
memutuskan cara perawatan
yang tepat
1 ) Mengidentifikasi
konsekuensinya bila tidak
melakukan tindakan
Respon a. Menyebutkan akibat lanjut
Afektif dari harga diri rendah
2.)Mendiskusikan tentang
konsekuensi tipe tindakan
a. Menyebutkan konsekuensi
tindakan yang dilakukan

3. Memberikan kepercayaan diri


selama merawat anggota
keluarga dengan harag diri
rendah
1) .Mendemonstrasikan cara
perawatan
a. Identifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki
b. Nilai kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki
c. Pilih kemampuan positif
yang bisa dilatih
d. Latih kemampuan positif
yang dimiliki

2.) Menggunakan alat dan


fasilitas yang ada di rumah
a. Menyebutkan cara hidup
untuk harag diri rendah
3.) Mengawasi keluarga
melakukan perawatan
a. Membuat perencanaan
kegiatan
4. Membantu keluarga untuk
memelihara atau
memodifikasi lingkungan
5. Memotivasi keluarga untuk
memanfaatkan faslitas
kesehatan yang ada
disekitarnya, dengan cara :
Menggunakakn fasilitas
kesehatan yang ada
disekitar lingkungan
keluaraga dan Pergi ke
puskesmas untuk
mengetahui keadaan
Gastritis yang di derita
anggota keluarga
6. Membantu keluaraga
menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada yaitu
Memberikan informasi
adanya berobat gratis

Implementasi

Evaluasi
ROLEPLAY ANSIETAS

Klien Tn.D beragama Islam baru saja ditinggal istrinya. Pada saat pengkajian tampak klien mengalami kecemasan yang
sedang dimana terdapat tanda-tanda seperti gelisah, merasa cemas dengan kondisi yang akan dihadapi kedepannya dan sering
terbangun dimalam hari sulit konsentrasi.

Sekarang klien mengalami kecemasan yang sedang dikarenakan klien merasa sendiri sebab karena orang yang
dicintainya baru saja meninggalkannya. Tampak keluarga juga sedang mendampingi klien

Komunikasi Terapeutik 

1. Praorientasi

Perawat mempersiapkan diri untuk berkomunikasi dan memikirkan hal-hal yang perlu ditanyakan dan
dilakukan kepada klien serta bertanya tentang kondisi klien.

2. Orientasi
Perawat : Assalamualaikum, pak
Klien : waalaikumsalam.
Perawat : Perkenalkan pak, saya perawat Nyoman ariastiti, bapak bisa memanggil saya
perawat N y o m a n , saya perawat yang bertugas pada pagi hari ini. Tujuan saya
kesini adalah untuk memeriksa bagaimana keadaan bapak saat ini. Tapi sebelumnya saya
akan memeriksa tekanan darah bapak ya

Klien : iya sus

(kemudian perawat memeriksa tekanan darah pasien)


Perawat : Wahh tekanan darah bapak cukup tinggi yaitu 140/90 mmHg.

Kalau boleh tahu bagaimana perasaan bapak saat ini/ Pasien : Saya
merasa cemas sus  
Perawat : Cemas kenapa pak
Klien : say a c em as karena sa ya takut akan sendirian di rumah sebab istri saya baru
saja meninggal.
Perawat : Ohh jadi begitu.baiklah pak,kalo begitu bagaimana kalau kita berbincang-bincang
sebentar pak mengenai kecemasan yang sedang bapak alami, kira-kira 10-5 menit,
tempatnya disini saja, bagaimana bapak, apakah bapak bersedia?

Klien : Baiklah saya bersedia, suster.


Perawat : Oke, bapak, kita mulai pembicaraannya ya, nah pak, pertama saya akan bertanya
dahulu apa yang menyebabkan bapak tampak cemas
Klien : Begini suster, saya baru saja kehilangan istri saya. Ia meninggal kemarin dan saya
merasa bersalah saya merasa itu penyebab nya adalah diri saya. Saya merasa cemas
tidak akan ada yang bisa menyayangi dan merawat saya seperti istri saya.

Perawat : Ohh, begitu ya pak, trus biasanya kapan saja bapak terpikirkan

mengenai hal itu ?


Klien : Biasanya saya terpikirkan hal itu pada saat waktu-waktu luang, misalnya pada saat
saya sedang tidur atau sendirian

Perawat : Oh, begitu pak, itu saat suasana lingkungan sepi ya pak ?
Klien : Iya suster  
Perawat : Nah, bapak, saya mau nanya lagi, bapak ingat tidak perilaku

atau sikap bapak saat bapak merasa cemas, misalnya seperti apa pak?
Klien : saya akan berperilaku gelisah, berbaring tidak tenang atau

 bolak balik kanan kiri, dan memikirkan istri saya sus.


Perawat : Hmm.. seperti itu ya pak, trus setelah itu apa yang bapak lakukan untuk
mengatasi kecemasan bapak?
Klien : Saya tidak tau.
Perawat : Pak,jadi ada beberapa teknik untuk mengatasi kecemasan yang

 bapak rasakan, yang pertama yaitu teknik relaksasi nafas dalam dan yang kedua bisa juga
cara distraksi atau pengalihan situasi. nah, jadi kalau misalnya bapak sedang
mengalami kecemasan bapak bisa melakukan tarik nafas dalam caranya Posisikan diri
dengan nyaman, kemudian tarik napas dalam melalui hidung, Tahan sampai 4 detik dan
hembuskan melalui mulut secara perlahan – lahan. Bagiamana apakah bapak bisa melakukannya ?

Klien : iya bisa sus. (klien mencoba)

Perawat : Wahhh,bagus sekali pak. Jadi cara ini bisa baak ulangi sampai selama 2 menit atau bisa 5 menit
sampai 10 menit . Kemudian ada cara kedua pak yaitu distraksi (pengalihan). Caranya adalah dengan melakukan
hal yang bapak sukai, misalnya tidur, menonton tv atau membaca buku. Bagaimana bapak apakah
sudah jelas?

Klien : iya suster, sangat jelas.


Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang

Tadi ?
Klien : Saya sudah mengerti bagaimana cara mengatasi kecemasan seperti yang
suster katakana tadi yaitu dengan cara tarik nafas dalam dan
mengalihkan situasi.

Perawat : Coba bapak sebutkan tadi bagaimana cara mengatasinya tadi?


Klien : Suster bilang tadi bisa dengan mengalihkan situasi dengan melakukan tarik nafas
dalam dan kegiatan pengalihan seperti tidur, menonton tv, membaca buku atau yang
lainnya
Perawat : Wahh hebat. bapak dapat mengingatnya dengan baik, nanti apabila bapak kembali merasa
cemas bapak bisa mempraktekkan cara yang telah kita bicarakan tadi ya pak.
Bagaimana bapak, apakah sudah jelas?

Klien : iya sangat jelas sekali, suster.

Perawat : Baiklah bapak, nanti siang sekitar jam 1siang saya akan kesini lagi melihat keadaan
bapak, dan apabila bapak masih merasa cemas saya akan mengajarkan kepada bapak
cara mengatasinya dengan teknik yang lainnya. bagaimana bapak, apakah bapak
bersedia?

Klien : Baiklah, saya bersedia sus.

Perawat : Baiklah kalau begitu sekarang saya permisi dulu ya pak


Klien : Baik sus,terima kasih

Anda mungkin juga menyukai