Anda di halaman 1dari 32

45

BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Gambar Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan,
pada waktu tersebut telah didapatkan sampel sejumlah 108 dan
tidak ada sampel yang gugur. Sehingga, jumlah responden akhir
yang didapatkan adalah 108 responden. Sampel yang dipilih telah
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

4.1.2 Analisis Univariat


4.1.2.1 Karakteristik Sampel

Tabel 4.1 Karakteristik Responden


No Variabel Jumlah n(%)
1 Usia (tahun)
 18-30 Tahun 43 39.8 %
 31-40 Tahun 29 26.9 %
 >40 Tahun 36 33.3 %
2 Jenis Kelamin
 Laki-laki 68 63 %
 Perempuan 40 37 %
3 Tingkat Pendidikan
 SMA/D1 28 25.9 %
 D3/D4/S1 59 54.6 %
 S2/S3 21 19.4 %
4 Masa Kerja
 1-3 Tahun 27 25.0 %
 3-5 Tahun 17 11.1 %
 >6 Tahun 69 63.9 %
5 Memiliki Penyakit Lain
 Ya 12 11.1 %
 Tidak 96 88.9 %
6 Jenis Penyakit Lain 6 50 %
 Hipertensi 5 41.6 %

Universitas Muhammadiyah Jakarta


46

 Diabetes Mellitus
 Penyakit Jantung 1 8.4 %
Coroner

Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh beberapa


karakteristik umum sampel penelitian yang meliputi usia,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, penyakit lain
yang diderita dan jenis penyakitnya. Responden penelitian
adalah 108 responden dengan perbandingan usia terbanyak
18-30 tahun sebanyak 43 responden (39.8%). Sebagian
besar responden memiliki jenis kelamin laki-laki, yaitu
sebanyak 68 responden (63%). Karakteristik responden
berdasarkan tingkat pendidikan, dari 108 responden,
responden dengan tingkat pendidikan D3/D4/S1 menjadi
yang paling banyak dengan jumlah 59 responden (54.6%).
Masa kerja yang paling banyak pada responden penelitian
yaitu >6 tahun, sebanyak 69 responden (63.7%). Dari 108
responden, sebanyak 12 responden (11.1%) memilik
penyakit lain, yaitu hipertensi sebanyak 6 responden (50%),
Diabetes Mellitus sebanyak 5 responden (41.6 %) dan
Penyakit Jantung Coroner sebanyak 1 responden (8.4%).

4.1.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Upaya Pengelola


Terhadap Pencegahan COVID-19

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
47

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Upaya


Pengelola terhadap Pencegahan COVID-19

Upaya Pengelola Jumlah n (%)

Kurang 44 40.7 %
Cukup 37 34.3 %
Baik 27 25.0 %
Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebagian besar responden mengatakan
bahwa upaya pengelola terhadap pencegahan COVID-19
masih kurang, yaitu sebanyak 44 responden (40.7%).

4.1.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Pegawai


Terhadap Pencegahan COVID-19

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Perilaku


Pegawai Terhadap Pencegahan COVID-19

Pengetahuan Jumlah n (%)

Kurang 19 17.6 %
Cukup 46 42.6 %
Baik 43 39.8 %
Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 46 responden (42.6%)
memiliki perilaku yang cukup terhadap pencegahan
COVID-19 dan sebanyak 43 responden (39.8%) memiliki
perilaku yang baik terhadap pencegahan COVID-19. Dari
penelitian dapat disimpulkan sebagian besar pegawai
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
48

Kalimantan Selatan memiliki perilaku yang cukup baik


terhadap pencegahan COVID-19.

4.1.3 Analisis Berdasarkan Item Pertanyaan Kuesioner Upaya


Pengelola Terhadap Pencegahan COVID-19

4.1.3.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan


Dilakukan Penyemprotan Terhadap Seluruh Ruangan
Menggunakan Disinfektan

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan


Pertanyaan Dilakukan Penyemprotan Terhadap Seluruh
Ruangan Menggunakan Disinfektan

Penyemprotan Jumlah n (%)

Tidak 41 38.0 %
Ya 67 62.0 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 67 responden (62.0%)
melakukan pembersihan ruangan dan penyemprotan
ruangan menggunakan disinfektan setiap 4 jam sekali
sebagai upaya pencegahan COVID-19.

4.1.3.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan


Tersedianya Tempat Cuci Tangan dan Sabun di setiap
Ruangan

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan


Pertanyaan Tersedianya Tempat Cuci Tangan dan Sabun di
setiap Ruangan

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
49

Tersedia Tempat
Cuci Tangan dan Jumlah n (%)
Sabun
Tidak 11 10.2 %
Ya 97 89.8 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 97 responden (89.8%)
memiliki tempat cuci tangan dan sabun di setiap ruangan
sebagai upaya pencegahan COVID-19. Dari hasil data
tersebut, dapat disimpilkan bahwa sebagian besar ruangan
di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Kalimantan Selatan masing-masing sudah memiliki tempat
cuci tangan dan sabun.

4.1.3.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan


Dilakukannya Pengecekan Suhu Terhadap Seluruh
Pengunjung atau Pegawai

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan


Dilakukannya Pengecekan Suhu Terhadap Seluruh
Pengunjung atau Pegawai
Dilakukan
Jumlah n (%)
Pengecekan Suhu

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
50

Tidak 35 32.4 %
Ya 73 67.6 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 73 responden (67.6%)
menyatakan bahwa setiap pengunjung dan pegawai Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan
Selatan selalu dilakukan pengecekan suhu sebelum masuk
ke wilayah kerja sebagai upaya pencegahan COVID-19.

4.1.3.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan


Diwajibkan Memakai Masker Bagi Seluruh Pegawai
atau Pengunjung
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan
Diwajibkan Memakai Masker Bagi Seluruh Pegawai atau
Pengunjung

Memakai Masker Jumlah n (%)

Tidak 4 3.7 %
Ya 104 96.3 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 104 responden (96.3%)
menyatakan bahwa setiap pengunjung dan pegawai Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan
Selatan diwajibkan menggunakan masker selama bekerja
tanpa melepasnya sebagai upaya pencegahan COVID-19.

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
51

4.1.3.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Tidak


Makan dan Minum Bersama Pekerja Lainnya

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Tidak


Makan dan Minum Bersama Pekerja Lainnya
Kegiatan Makan
dan Minum Jumlah n (%)
bersama
Tidak 52 48.1 %
Ya 56 51.9 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 56 responden (51.9%) tidak
makan dan minum bersama pegawai lainnya, serta 52
responden (48.1 %) masih melakukan kegiatan makan dan
minum bersama pekerja lainnya. Berdasarkan penelitian
masih banyak juga pegawai yang melakukan kegiatan
makan dan minum bersama.

4.1.3.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan


Tersedianya Poster Pencegahan COVID-19

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan


Pertanyaan Tersedianya Poster Pencegahan COVID-19

Tersedia Poster Jumlah n (%)

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
52

Tidak 11 10.2 %
Ya 97 89.8 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 97 responden (89.8%)
menyatakan bahwa di kantor tempat mereka bekerja sudah
terdapat poster yang mengatur tentang jaga jarak, cuci
tangan menggunakan sabun/handsanitizer dan memakai
masker di setiap ruangan yang sering dikunjungi.

4.1.3.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan


Terdapat Tanda Khusus Untuk Menjaga Jarak

Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan


Pertanyaan Terdapat Tanda Khusus Untuk Menjaga Jarak
Terdapat Tanda
Jumlah n (%)
Khusus
Tidak 52 48.1 %
Ya 56 51.9 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 56 responden (51.9%)
menyatakan bahwa di kantor tempat mereka bekerja sudah
terdapat tanda khusus seperti tanda “X” di tempat yang
padat pengunjung sebagai tanda untuk selalu menjaga jarak.

4.1.3.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan


Pembatasan Jumlah Pegawai yang Masuk

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
53

Tabel 4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan


Pertanyaan Pembatasan Jumlah Pegawai yang Masuk
Pembatasan
Jumlah n (%)
Jumlah Pegawai
Tidak 72 66.7 %
Ya 36 33.3 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 72 responden (66.7 %)
menyatakan bahwa di kantor tempat mereka tidak
dilakukan system pembatasan jumlah pegawai yang masuk
ke kantor sebagai langkah untuk mempermudah dalam
menerapkan jaga jarak (social distancing).

4.1.3.9 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan


Pengaturan Jarak Meja ataupun Tempat Duduk
Tabel 4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan
Pertanyaan Pengaturan Jarak Meja ataupun Tempat Duduk

Pengaturan Jarak Jumlah n (%)

Tidak 52 48.1 %
Ya 56 51.9 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 56 responden (51.9%)
menyatakan bahwa di kantor tempat mereka bekerja
dilakukan pengaturan jarak antar meja atau tempat duduk
sejauh 1 meter sebagai upaya pencegahan COVID-19.

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
54

4.1.3.10 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan


Diwajibkan Memakai Face shield

Tabel 4.13 Karakteristik Responden Berdasarkan


Pertanyaan Diwajibkan Memakai Face shield
Diwajibkan
Memakai Face Jumlah n (%)
Shield
Tidak 76 70.4 %
Ya 32 29.6 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 76 responden (51.9%)
menyatakan bahwa di kantor tempat mereka bekerja tidak
diwajibkan memakai face shield selama bekerja sebagai
upaya pencegahan COVID-19.

4.1.3.11 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan


Pemakaian Kaca Tabir atau Pembatas Meja

Tabel 4.14 Karakteristik Responden Berdasarkan


Pertanyaan Pemakaian Kaca Tabir atau Pembatas Meja
Pemakaian Kaca
Jumlah n (%)
Tabir

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
55

Tidak 77 71.3 %
Ya 31 28.7 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 77 responden (71.3%)
menyatakan bahwa di kantor tempat mereka bekerja tidak
menggunakan kaca tabir atau pembatas meja untuk
menghindari kontak langsung saat berkomunikasi dengan
orang atau pengunjung.

4.1.3.12 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan


Penyemprotan Disinfektan

Tabel 4.15 Karakteristik Responden Berdasarkan


Pertanyaan Penyemprotan Disinfektan
Penyemprotan
Jumlah n (%)
Disinfektan
Tidak 4 3.7 %
Ya 104 96.3 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 104 responden (96.7%)
menyatakan bahwa di kantor tempat mereka bekerja selalu
dilakukan penyemprotan disinfektan sebagai upaya
pencegahan COVID-19.

4.1.3.13 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan


Dilakukan Konsul Secara Online

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
56

Tabel 4.16 Karakteristik Responden Berdasarkan


Pertanyaan Dilakukan Konsul Secara Online
Konsul Secara
Jumlah n (%)
Online
Tidak 27 25.0 %
Ya 81 75.0 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 81 responden (75.0%)
melakukan konsultasi dengan pemohon atau pengunjung
secara online sebagai upaya pencegahan COVID-19.

4.1.3.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang


Jam Layanan Sesuai Kebijakan Pemerintah
Tabel 4.17 Karakteristik Responden Berdasarkan
Pertanyaan Tentang Jam Layanan Sesuai Kebijakan
Pemerintah
Jam Layanan
Sesuai Kebijakan Jumlah n (%)
Pemerintah
Tidak 8 7.4 %
Ya 100 92.6 %

Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 100 responden (92.6%)
menyatakan bahwa di kantor tempat mereka bekerja
diberlakukan jam layanan sesuai dengan kebijakan
pemerintah sebagai upaya pencegahan COVID-19.

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
57

4.1.4 Analisis Berdasarkan Item Pertanyaan Kuesioner Perilaku


Pegawai

4.1.4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Olahraga

Tabel 4.18 Karakteristik Responden Berdasarkan


Kebiasaan Olahraga

Olahraga Jumlah n (%)

Tidak Pernah 1 0.9 %


Jarang (<3 81 75.0 %
kali/minggu)
Selalu (4-5 26 24.1 %
kali/minggu)
Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa


dari 108 responden, sebanyak 81 responden (75.0%)
melakukan olahraga <3 kali/minggu. Berdasarkan
penelitian sebagian besar pegawai Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan
mengikuti anjuran dari Kementrian Kesehatan untuk
melakukan olahraga secara rutin.

4.1.4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Tidak Masuk


Kantor Apabila Terdapat Keluhan Demam/Batuk/Flu/Sakit
Tenggorokan

Tabel 4.19 Karakteristik Responden Berdasarkan


Perilaku Tidak Masuk Kantor Apabila Terdapat Keluhan
Demam/Batuk/Flu/Sakit Tenggorokan

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
58

Tidak Masuk
Jumlah n (%)
Kantor
Tidak Pernah 24 22.2 %
Jarang 55 50.9 %
Selalu 29 26.9 %
Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa dari


108 responden, sebanyak 55 responden (50.9%) tidak masuk
kantor atau hanya bekerja dari rumah apabila mengalami
keluahn demam/batuk/flu/sakit tenggorokan. Berdasarkan
penelitian sebagian besar pegawai Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan peduli
terhadap kesehatan diri sendiri dan orang lain.

4.1.4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Mencuci


Tangan atau Menggunakan Handsanitizer

Tabel 4.20 Karakteristik Responden Berdasarkan


Perilaku Mencuci Tangan atau Menggunakan Handsanitizer

Mencuci Tangan Jumlah n (%)

Tidak Pernah 0 0.0 %


Jarang 7 6.5 %
Selalu 101 93.5 %
Jumlah 108 100 %
Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa dari
108 responden, sebanyak 101 responden (93.5%) selalu
mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer apabila
sudah bersentuhan dengan orang lain sebagai upaya
mencegah penularan COVID-19.

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
59

4.1.4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Memegang


Wajah Setelah Bersentuhan dengan Orang Lain

Tabel 4.21 Karakteristik Responden Berdasarkan


Perilaku Memegang Wajah Setelah Bersentuhan dengan
Orang Lain
Memegang
Jumlah n (%)
Wajah
Tidak Pernah 58 53.7 %
Jarang 47 43.5 %
Selalu 3 2.8 %
Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa dari


108 responden, sebanyak 58 responden (53.7%) tidak pernah
memegang bagian wajah setelah bersentuhan dengan orang
lain ataupun setelah memegang benda mati lainnya sebagai
upaya mencegah penularan COVID-19.

4.1.4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Menjaga Jarak


di Tempat Kerja ataupun Tempat Umum

Tabel 4.22 Karakteristik Responden Berdasarkan


Perilaku Menjaga Jarak di Tempat Kerja ataupun Tempat
Umum

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
60

Menjaga Jarak Jumlah n (%)

Tidak Pernah 1 0.9 %


Jarang (<7 hari) 17 15.7 %
Selalu (setiap saat) 90 83.3 %
Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa dari


108 responden, sebanyak 90 responden (83.3%) selalu
menerapkan jaga jarak/social distancing di tempat mereka
bekerja ataupun di tempat umum. Berdasarkan penelitian
sebagian besar pegawai Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Kalimantan Selatan mengikuti anjuran
pemerintah untuk selalu menjaga jarak dalam upaya
mencegah penularan COVID-19.

4.1.4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Membawa


Pakaian Ganti

Tabel 4.23 Karakteristik Responden Berdasarkan


Perilaku Membawa Pakaian Ganti
Mengganti
Jumlah n (%)
Pakaian
Tidak Pernah 42 38.9 %
Jarang (<5 kali) 48 44.4 %
Selalu (setiap saat) 18 16.7 %
Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa dari


108 responden, sebanyak 48 responden (44.4%) jarang (<5
kali) membawa pakaian ganti untuk mengganti pakaian saat
selesai bekerja.

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
61

4.1.4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Menggunakan


Masker

Tabel 4.24 Karakteristik Responden Berdasarkan


Perilaku Menggunakan Masker
Menggunakan
Jumlah n (%)
Masker
Tidak Pernah 0 0.0 %
Jarang (<5 kali) 2 1.9 %
Selalu (setiap saat) 106 98.1 %
Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa dari


108 responden, sebanyak 106 responden (98.1%) selalu
menggunakan masker saat bekerja ataupun saat pulang
bekerja. Berdasarkan penelitian sebagian besar pegawai
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Kalimantan Selatan mengikuti anjuran pemerintah untuk
selalu menggunakan masker di tempat ramai dalam upaya
mencegah penularan COVID-19.

4.1.4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Mandi dan


Mengganti Pakaian

Tabel 4.25 Karakteristik Responden Berdasarkan


Perilaku Mandi dan Mengganti Pakaian

Mandi dan Jumlah n (%)

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
62

Mengganti
Pakain
Tidak Pernah 0 0.0 %
Jarang (<5 kali) 11 10.2 %
Selalu (setiap saat) 97 89.8 %
Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa dari


108 responden, sebanyak 97 responden (89.8%) selalu mandi
dan mengganti pakaian setelah bekerja atau sebelum
bersentuhan dengan orang rumah upaya mencegah penularan
COVID-19.

4.1.4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Menggunakan


Disinfektan Terhadap Barang yang Dibawa

Tabel 4.26 Karakteristik Responden Berdasarkan


Perilaku Menggunakan Disinfektan Terhadap Barang yang
Dibawa
Menggunakan
Jumlah n (%)
Disinfektan
Tidak Pernah 13 12.0 %
Jarang (<5 kali) 40 37.0 %
Selalu (setiap saat) 55 51.0 %
Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa dari


108 responden, sebanyak 55 responden (51.0%) selalu
menggunakan disinfektan untuk membersihkan barang yang
dibawa pada saat bekerja. Berdasarkan penelitian sebagian
besar pegawai Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Kalimantan Selatan selalu membersihkan barang

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
63

yang dibawa saat bekerja sebagai upaya mencegah penularan


COVID-19.

4.1.4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Menggunakan


Pengecekan Suhu Sebelum Masuk Bekerja

Tabel 4.27 Karakteristik Responden Berdasarkan


Perilaku Menggunakan Pengecekan Suhu Sebelum Masuk
Bekerja
Menggunakan
Jumlah n (%)
Pengecekan Suhu
Tidak Pernah 25 23.2 %
Jarang (<5 kali) 48 44.4 %
Selalu (setiap saat) 35 32.4 %
Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa dari


108 responden, sebanyak 48 responden (44.4%) jarang
melakukan pengecekan suhu sebelum masuk bekerja (<5
kali). Berdasarkan penelitian sebagian besar pegawai Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan
Selatan jarang melakukan pengecekan suhu sebelum masuk
bekerja.

4.1.4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Menjaga


Jarak Saat Bekerja dan Berkomunikasi

Tabel 4.28 Karakteristik Responden Berdasarkan


Perilaku Menjaga Jarak Saat Bekerja dan Berkomunikasi

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
64

Melakukan Jaga
Jumlah n (%)
Jarak
Tidak Pernah 1 0.9 %
Jarang (<5 kali) 26 24.1 %
Selalu (setiap saat) 81 75.0 %
Jumlah 108 100 %

Berdasarkan tabel diperoleh hasil analisis bahwa dari


108 responden, sebanyak 81 responden (75.0%) selalu
menjaga jarak/ social distancing saat bekerja dan
berkomunikasi dengan sesama pegawai. Berdasarkan
penelitian sebagian besar pegawai Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan selalu
menjaga jarak/ social distancing saat bekerja dan
berkomunikasi dengan sesama pegawai.

4.2. Pembahasan
Pada pembahasan dibawah ini, peneliti akan menjelaskan beberapa
variabel yang meliputi pembahasan gambaran upaya pengelola terhadap
pencegahan COVID-19 dan gambaran perilaku pegawai terhadap
pencegahan COVID-19 serta membahas setiap item pertanyaan yang
terdapat pada kuesioner yang diberikan kepada pegawai Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan.
Berdasarkan penyakit lain yang diderita, sebanyak 12 responden
(11.1%) memiliki penyakit lain, diantaranya hipertensi sebanyak 6
responden (20%), diabetes mellitus sebanyak 5 responden (41.6%) dan
penyakit jantung coroner sebanyak 1 responden (8.4%). Menurut
Kementrian Kesehatan RI (2020), orang yang memiliki penyakit penyerta
seperti penyakit ginjal, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung
coroner, orang tua dan wanita hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
terpapar COVID-19 dan gejala yang timbul apabila terinfeksi oleh COVID-
19 akan lebih berat. Hasil penelitian ini menjadi bahan untuk lebih

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
65

memperhatikan pegawai yang memiliki penyakit penyerta lain yang


diderita.
Berdasarkan upaya pengelola, sebanyak 44 responden (40.7%)
menyatakan upaya pengelola dalam upaya pencegahan COVID-19 masih
kurang. Hasil penelitian ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya karena faktor pengelola yang kurang patuh terhadap kebijakan
yang dikeluarkan pemerintah, faktor pengawasan yang kurang, dan dapat
juga dikarenakan jumlah kasus di Provinsi Kalimantan Selatan yang tidak
terlalu tinggi, sehingga mempengaruhi upaya pengelola dalam pencegahan
COVID-19.
Berdasarkan perilaku pegawai, sebanyak 46 responden (42.6%)
memiliki perilaku yang cukup terhadap upaya pencegahan COVID-19.
Hanya 19 responden (17.6%) yang masih memiliki perilaku yamg kurang.
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sebagian besar pegawai Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan sudah
mengikuti kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam upaya
mencegah penularan COVID-19, meskipun masih terdapat beberapa
responden yang memiliki perilaku yang kurang.
Pada hasil penelitian, sebagian besar pengelola melakukan
penyemprotan terhadap seluruh ruangan menggunakan disinfektan setiap 4
jam sekali. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no.
335 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di
Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam
mendukung keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa pengurus atau
pengelola harus melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala di
area kerja dan area publik (mendisinfeksi fasilitas umum yang sering
disentuh publik setiap 4 jam sekali) (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Lantagne et
al pada tahun 2018 yang menyatakan bahwa penyemprotan menggunakan
disinfektan secara rutin tidak efektif dan menimbulkan risiko bagi mata,
saluran pernapasan atau iritas kulit dan imbasnya pada kesehatan (K. & W.,
2005; Lantagne et al., 2018).

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
66

Berdasarkan hasil penelitian, pengelola menyediakan tempat cuci


tangan dan sabun di setiap ruangan sebagai upaya pencegahan COVID-19.
Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun
2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja
Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung
keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa pengurus atau pengelola
harus menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai dan mudah diakses
oleh pekerja dan konsumen/pelaku usaha (Surat Edaran Kemenkes 335,
2020). Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sarah Beale
yang menyatakan bahwa mencuci tangan dapat membantu melindungi diri
sendiri dan mencegah penyebaran virus (Peneliti Yakinkan Sering Cuci
Tangan Tekan Risiko Tertular Corona, 2020).
Pada hasil penelitian, pengelola melakukan pengecekan suhu terhadap
seluruh pengunjung atau pegawai. Suhu badan merupakan gejala yang
paling mudah dikenali dan pengukuran suhu badan dapat dilakukan oleh
siapa saja menggunakan thermometer yang praktis. Hal ini sesuai dengan
Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol
Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan
Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang
menyatakan bahwa pengurus atau pengelola harus melakukan pengecekan
suhu badan bagi seluruh pekerja sebelum mulai bekerja dan
konsumen/pelaku usaha di pintu masuk. Jika ditemukan pekerja dengan
suhu >37,30C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak
diperkenankan masuk dan diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
(Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian, pengelola mewajibkan seluruh pegawai
dan pengunjung menggunakan masker sebagai upaya pencegahan COVID-
19. Menurut Davies, penularan COVID-19 diprediksi melalui droplet.
Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam 1
meter) dengan seseorang yang memiliki gejala pernapasan (misalnya, batuk
atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai mukosa (mulut dan hidung)
atau konjungtiva (mata) (Davies, 2020). Sehingga pemakaian masker sangat

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
67

penting. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335
tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat
Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung
keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa pengurus atau pengelola
mewajibkan pekerja dan pengunjung menggunakan masker (Surat Edaran
Kemenkes 335, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian, 56 responden (51.9%) tidak melakukan
kegiatan makan dan minum bersama pegawai lainnya dan 52 responden
(48.1%) masih melakukan kegiatan makan dan minum bersama pegawai
lain. Makan bersama-sama meningkatkan risiko penularan COVID-19,
karena pada saat makan tidak menjamin bahwa tidak ada droplet yang
keluar. Sehinggan apabila terdapat droplet dan mengenai makanan pegawai
lain dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19.
Berdasarkan hasil penelitian, pengelola sudah menyediakan poster
yang mengatur tentang jaga jarak, cuci tangan menggunakan
sabun/handsanitizer dan memakai masker di setiap ruangan yang sering
dikunjungi. Pemasangan poster sangat bergunan dalam mencegah penularan
COVID-19 agar selalu mengingatkan pegawai atau pengunjung untuk
mematuhi protokol kesehatan. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri
Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan
COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik)
dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa
pengurus atau pengelola harus memasang media informasi untuk
mengingatkan pekerja, pelaku usaha, pelanggan/konsumen dan pengunjung
agar mengikuti ketentuan pembatasan jarak fisik dan mencuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir/handsanitizer serta kedisplinan menggunakan
masker (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Pada hasil penelitian, pengelola memasang tanda khusus seperti tanda
“X” untuk menjaga jarak pada tempat-tempat yang padat pengunjung. Hal
ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020
tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor
Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
68

Usaha yang menyatakan bahwa pengurus atau pengelola harus memberikan


tanda khusus yang ditempatkan di lantai area padatpekerja seperti ruang
ganti, lift, dan area lain sebagai pembatas jarakantar pekerja (Surat Edaran
Kemenkes 335, 2020).
Pada hasil penelitian, sebagian besar pengelola tidak melakukan
pembatasan jumlah pegawai yang masuk ke kantor sebagai langkah untuk
mempermudah dalam menerapkan jaga jarak (social distancing). Banyaknya
jumlah pegawai dalam sebuah kantor mempengaruhi kepadatan di kantor
tersebut. Semakin banyak pegawai yang bekerja, maka akan semakain padat
juga sehingga menyulitkan untuk menjaga jarak. Hal ini tidak sesuai dengan
Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol
Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan
Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang
menyatakan bahwa pengurus atau pengelola harus melakukan pengaturan
jumlah pekerja yang masuk agar memudahkan penerapan menjaga jarak
(Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian, pengelola melakukan pengaturan jarak
antar meja atau tempat duduk. Tetapi hal ini hanya dilakukan pada setengah
pegawai, dan setengahnya lagi tidak melakukan pengaturan jarak antar meja
atau tempat duduk. Pengaturan jarak antar meja atau tempat duduk
mengakibatkan banyak ruang yang kosong, sehingga ruangan atau tempat
yang dibutuhkan harus lebih luas lagi. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran
Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan
Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area
Publik) dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa
pengurus atau pengelola harus melakukan pengaturan meja kerja, tempat
duduk dengan jarak minimal 1 meter (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian, pengelola tidak mewajibkan pegawainya
untuk memakai face shield. Selain menggunakan masker, penggunaan face
shield juga dianjurkan untuk mencegah kontaminasi droplet pada area wajah
seperti mata (Theopilus et al., 2020). Tetapi, penggunaan face shield tidak
terdapat dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020.

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
69

Sehingga, penggunaan face shield masih belum banyak ditemui pada sektor
Usaha.
Pada hasil penelitian, sebagian besar pengelola tidak menggunakan
kaca tabir atau pembatas meja untuk menghindari kontak langsung saat
berkomunikasi dengan orang atau pengunjung. Penggunaan kaca tabir pada
meja merupakan perlindungan tambahan yang dapat membantu mencegah
kontak antara pegawai dengan pengunjung. Hal ini tidak sesuai dengan
Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol
Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan
Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang
menyatakan bahwa pengurus atau pengelola harus menggunakan
pembatas/partisi (misalnya flexy glass) di meja ataucounter sebagai
perlindungan tambahan untuk pekerja (kasir, customerservice dan lain-lain)
(Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Pada hasil penelitian, pengelola melakukan penyemprotan terhadap
seluruh pegawai. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
Rutala & Weber, 2013; Zock et al., 2007 yang menyatakan bahwa
menyemprot orang dengan disinfektan (seperti di dalam bilik, kotak, atau
terowongan) dalam keadaan apa pun tidak direkomendasikan. Tindakan ini
dapat merugikan secara fisik dan psikologis dan tidak akan mengurangi
kemampuan orang yang terinfeksi untuk menyebarkan virus melalui droplet
atau kontak. Selain itu, menyemprot orang dengan klorin dan bahan kimia
beracun lainnya dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit, bronkospasme
akibat terhirupnya bahan kimia, dan efek pada pencernaan seperti mual dan
muntah (Rutala & Weber, 2013; Zock et al., 2007).
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pengelola melakukan
melakukan konsultasi dengan pemohon atau pengunjung secara online. Hal
ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020
tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor
Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan
Usaha yang menyatakan bahwa pengurus atau pengelola menerima

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
70

pesanan/konsultasi secara daring atau melalui telepon untuk meminimalkan


pertemuan langsung dengan pelanggan (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Pada hasil penelitian, pengelola memberlakukan pembatasan jam
layanan sesuai dengan kebijakan pemerintah. Pembatasan jam layanan dapat
memperkecil risiko penularan COVID-19, karena semakain sedikit jam
layanan akan mengurangi jumlah dan durasi kontak antara pegawai dengan
pengunjung. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no.
335 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di
Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam
mendukung keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa pengurus atau
pengelola menetapkan jam layanan, sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan pemerintah daerah setempat sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pegawai memiliki
kebiasaan olahraga <3 kali/minggu. Olahraga yang rutin sangat baik bagi
imunitas tubuh. Hal ini sangat penting karena selain dengan mngikuti
protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah, menjaga imunitas
tubuh juga sangat diperlukan.
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pegawai tidak masuk
kerja apabila memiliki keluhan demam/batuk/flu/sakit tenggorokan. Pada
saaat tubuh kita tidak 100% sehat, maka risiko tertular atau menularkan
penyakit akan lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri
Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan
COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik)
dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa
sebelum masuk kerja pastikan dalam kondisi sehat. Pekerja yang mengalami
gejala seperti demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan disarankanuntuk tidak
masuk bekerja dan memeriksakan diri ke fasilitas pelayanankesehatan jika
diperlukan (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Pada hasil penelitian, sebagian besar pegawai selalu mencuci tangan
atau menggunakan handsanitizer apabila sudah bersentuhan dengan orang
lain. Sesuatu yang sederhana seperti mencuci tangan secara teratur dapat

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
71

membantu menjaga tingkat infeksi tetap rendah dan mengurangi penularan.


Ini adalah bukti empiris pertama bahwa mencuci tangan secara teratur dapat
mengurangi risiko pribadi tertular infeksi virus corona (Peneliti Yakinkan
Sering Cuci Tangan Tekan Risiko Tertular Corona, 2020). Hal ini sesuai
dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang
Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa
dan Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan Usaha
yang menyatakan bahwa harus selalu menjaga kebersihan tangan dengan
sering mencuci tangan dengan sabun danair mengalir, atau menggunakan
hand sanitizer (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pegawai tidak pernah
memegang wajah setelah bersentuhan dengan orang lain ataupun setelah
memegang benda mati lainnya. Selain melalui droplet, virus corona juga
dapat menular melalui mukosa lainnya seperti melalui bagian mata,
sehingga sangat penting untuk tidak memegang area wajah setelah
bersentuhan dengan orang lain atau setelah memegang benda apapun. Hal
ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020
tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor
Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan
Usaha yang menyatakan bahwa kita harus menghindari tangan menyentuh
area wajah seperti mata, hidung atau mulut (Surat Edaran Kemenkes 335,
2020).
Pada hasil penelitian, sebagian besar pegawai selalu menjaga jarak
baik di tempat kerja ataupun di tempat umum. Hal ini sesuai dengan Surat
Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol
Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan
Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang
menyatakan bahwa kita harus Tetap memperhatikan jaga jarak/physical
distancing minimal 1 meter saatberhadapan dengan pelaku usaha atau rekan
kerja pada saat bertugas (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pegawai jarang
membawa pakaian ganti untuk mengganti pakaian setelah bekerja atau <5

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
72

kali dalam 1 minggu kerja. SAR-COV-2 dapat bertahan selama 72 jam pada
permukaan plastik dan stainless steel, pada tembaga kurang dari 4 jam
sedangkan pada kardus kurang dari 24 jam sehingga sangat berisiko apabila
pakaian yang kita pakai untuk bekerja masih dipakai untuk pulang ke rumah
(Doremalen et al, 2020). Hal ini tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri
Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan
COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik)
dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa
pegawai harus menggunakan pakaian khusus kerja dan mengganti pakaian
saat selesai bekerja (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pegawai selalu
menggunakan masker saat bekerja ataupun saat pulang bekerja. Penggunaan
masker yang sesuai standar sangat efektif dalam mencegah penularan
COVID-19. Hal ini tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI
no. 335 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di
Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam
mendukung keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa pegawai harus
menggunakan masker saat berangkat dan pulang dari tempat kerja serta
selama berada di tempat kerja (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Pada hasil penelitian, sebagian besar pegawai selalu mandi dan
mengganti pakaian setelah bekerja atau sebelum bersentuhan dengan orang
rumah. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena ketika bekerja banyak
sekali bertemu dengan orang lain dan banyak kuman yang menempel pada
pakaian ataupun tubuh pegawai itu sendiri. Hal ini sesuai dengan Surat
Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol
Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan
Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang
menyatakan bahwa pegawai harus segera mandi dan berganti pakaian
sebelum kontak dengan anggotakeluarga di rumah. (Surat Edaran Kemenkes
335, 2020).
Pada hasil penelitian, sebagian besar pegawai selalu menggunakan
disinfektan terhadap barang yang dibawa aat bekerja. Hal ini sangat penting

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
73

karena selain pada pakaian dan badan, kuman atau virus juga dapat
menempel pada barang-bawang bawaan yang lain, sepertin handphone, tas
dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no.
335 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di
Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam
mendukung keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa pegawai harus
segera membersihkan handphone, kacamata, tas, dan barang lainnya dengan
cairan desinfektan (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).

4.3. Keterbatasan Penelitian


1. Karakteristik responden yang tidak merata dan waktu penelitian yang
sangat singkat mengakibatkan kurangnya variasi data.
2. Pengambilan data primer/kuisioner dilakukan secara daring, sehingga
komunikasi dengan responden sangat terbatas.
3. Perbedaan status COVID-19 di Provinsi Kalimantan Timur berbeda
dengan provinsi lainnya, sehingga kebijakan yang dikeluarkan pengelola
dan pemerintah juga berbeda dengan provinsi lainnya.

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
74

BAB V

PENUTUP

5.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, kesimpulan yang
didapat adalah:
1. Sebagian besar usia responden adalah 18-30 tahun, yaitu sebanyak
43 orang (39.8%).
2. Sebagian besar responden memiliki jenis kelamin laki-laki, yaitu
sebanyak 68 orang (63.0%).
3. Sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah D3/D4/S1,
yaitu sebanyak 59 orang (54.6%).
4. Sebagian besar masa kerja responden adalah >6 tahun, yaitu
sebanyak 69 orang (63.9%).
5. Sebanyak 12 responden (11.1%) memiliki penyakit penyerta, yaitu
hipertensi 6 orang (50.0%), diabetes mellitus 5 orang (41.6%) dan
penyakit jantung coroner 1 orang (8.4%).
6. Sebagian besar ruangan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Kalimantan Selatan dilakukan penyemprotan
menggunakan disinfektan setiap 4 jam, yaitu sebanyak 67
responden (62.0%).
7. Sebagian besar ruangan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Kalimantan Selatan tersedia poster yang
mengatur tentang jaga jarak, cuci tangan menggunakan
sabun/handsanitizer dan memakai masker di setiap ruangan yang
sering dikunjungi, yaitu sebanyak 97 responden (89.8%).
8. Sebagian besar ruangan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Kalimantan Selatan tersedia tempat cuci tangan,
sabun dan air bersih, yaitu sebanyak 97 responden (89.8%), serta
selalu dilakukan pengecekan suhu di setiap ruangan yang sering
dikunjungi, yaitu sebanyak 73 responden (67.6%).

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
75

9. Sebagian besar pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan


Nasional Provinsi Kalimantan Selatan selalu menerapkan jaga
jarak/social distancing, yaitu sebanyak 81 orang (75.0%).
10. Sebagian besar pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Kalimantan Selatan selalu menggunakan
masker, yaitu sebanyak 106 orang (98.1%).
11. Sebagian besar pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Kalimantan Selatan selalu mencuci tangan dan
menggunakan handsanitizer setiap bersentuhan dengan orang
ataupun dengan benda mati, yaitu sebanyak 101 orang (93.5%).
12. Sebagian besar pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Kalimantan Selatan selalu selalu mandi dan
mengganti pakaian setelah bekerja atau sebelum bersentuhan
dengan orang rumah, yaitu sebanyak 97 orang (89.8%).

5.2. SARAN
5.2.1. Bagi Pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasinal
Provinsi Kalimantan Selatan
Disarankan untuk mempertahankan kebiasaan yang sudah baik
dan benar serta lebih meningkatkan perilaku yang masih kurang
sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam masa pandemi
COVID-19.
5.2.2. Bagi Peneliti selanjutnya
5.2.3. Penelitian ini dapat dikembangkan menjadi penelitian lanjutan
menggunakan metode lain, seperti kohort sehingga peneliti dapat
meneliti secara langsung faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi
perilaku pegawai dan upaya pengelola dalam upaya mencegah
COVID-19 di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasinal Provinsi
Kalimantan Selatan.

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
76

5.2.4. Bagi Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasinal Provinsi


Kalimantan Selatan
Disarankan melakukan sosialisasi tentang pentingnya
penerapan protokol kesehatan selama pandemi dan melakukan
pengawasan terhadap pegawai agar protokol kesehatan yang telah
dibuat oleh pemerintah benar-benar dijalankan.
Meningkatkan upaya untuk mencegah COVID-19 yang masih
belum dilakukan, seperti menggunakan kaca tabir pada meja,
melarang untuk makan bersama-sama dan hal lain yang masih belum
sesuai dengan ketetapan pemerintah.

Universitas Muhammadiyah
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai