BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Gambar Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan,
pada waktu tersebut telah didapatkan sampel sejumlah 108 dan
tidak ada sampel yang gugur. Sehingga, jumlah responden akhir
yang didapatkan adalah 108 responden. Sampel yang dipilih telah
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Diabetes Mellitus
Penyakit Jantung 1 8.4 %
Coroner
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
47
Kurang 44 40.7 %
Cukup 37 34.3 %
Baik 27 25.0 %
Jumlah 108 100 %
Kurang 19 17.6 %
Cukup 46 42.6 %
Baik 43 39.8 %
Jumlah 108 100 %
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
48
Tidak 41 38.0 %
Ya 67 62.0 %
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
49
Tersedia Tempat
Cuci Tangan dan Jumlah n (%)
Sabun
Tidak 11 10.2 %
Ya 97 89.8 %
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
50
Tidak 35 32.4 %
Ya 73 67.6 %
Tidak 4 3.7 %
Ya 104 96.3 %
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
51
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
52
Tidak 11 10.2 %
Ya 97 89.8 %
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
53
Tidak 52 48.1 %
Ya 56 51.9 %
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
54
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
55
Tidak 77 71.3 %
Ya 31 28.7 %
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
56
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
57
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
58
Tidak Masuk
Jumlah n (%)
Kantor
Tidak Pernah 24 22.2 %
Jarang 55 50.9 %
Selalu 29 26.9 %
Jumlah 108 100 %
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
59
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
60
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
61
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
62
Mengganti
Pakain
Tidak Pernah 0 0.0 %
Jarang (<5 kali) 11 10.2 %
Selalu (setiap saat) 97 89.8 %
Jumlah 108 100 %
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
63
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
64
Melakukan Jaga
Jumlah n (%)
Jarak
Tidak Pernah 1 0.9 %
Jarang (<5 kali) 26 24.1 %
Selalu (setiap saat) 81 75.0 %
Jumlah 108 100 %
4.2. Pembahasan
Pada pembahasan dibawah ini, peneliti akan menjelaskan beberapa
variabel yang meliputi pembahasan gambaran upaya pengelola terhadap
pencegahan COVID-19 dan gambaran perilaku pegawai terhadap
pencegahan COVID-19 serta membahas setiap item pertanyaan yang
terdapat pada kuesioner yang diberikan kepada pegawai Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan.
Berdasarkan penyakit lain yang diderita, sebanyak 12 responden
(11.1%) memiliki penyakit lain, diantaranya hipertensi sebanyak 6
responden (20%), diabetes mellitus sebanyak 5 responden (41.6%) dan
penyakit jantung coroner sebanyak 1 responden (8.4%). Menurut
Kementrian Kesehatan RI (2020), orang yang memiliki penyakit penyerta
seperti penyakit ginjal, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung
coroner, orang tua dan wanita hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
terpapar COVID-19 dan gejala yang timbul apabila terinfeksi oleh COVID-
19 akan lebih berat. Hasil penelitian ini menjadi bahan untuk lebih
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
65
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
66
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
67
penting. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335
tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat
Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung
keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa pengurus atau pengelola
mewajibkan pekerja dan pengunjung menggunakan masker (Surat Edaran
Kemenkes 335, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian, 56 responden (51.9%) tidak melakukan
kegiatan makan dan minum bersama pegawai lainnya dan 52 responden
(48.1%) masih melakukan kegiatan makan dan minum bersama pegawai
lain. Makan bersama-sama meningkatkan risiko penularan COVID-19,
karena pada saat makan tidak menjamin bahwa tidak ada droplet yang
keluar. Sehinggan apabila terdapat droplet dan mengenai makanan pegawai
lain dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19.
Berdasarkan hasil penelitian, pengelola sudah menyediakan poster
yang mengatur tentang jaga jarak, cuci tangan menggunakan
sabun/handsanitizer dan memakai masker di setiap ruangan yang sering
dikunjungi. Pemasangan poster sangat bergunan dalam mencegah penularan
COVID-19 agar selalu mengingatkan pegawai atau pengunjung untuk
mematuhi protokol kesehatan. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri
Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan
COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik)
dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa
pengurus atau pengelola harus memasang media informasi untuk
mengingatkan pekerja, pelaku usaha, pelanggan/konsumen dan pengunjung
agar mengikuti ketentuan pembatasan jarak fisik dan mencuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir/handsanitizer serta kedisplinan menggunakan
masker (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Pada hasil penelitian, pengelola memasang tanda khusus seperti tanda
“X” untuk menjaga jarak pada tempat-tempat yang padat pengunjung. Hal
ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020
tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor
Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
68
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
69
Sehingga, penggunaan face shield masih belum banyak ditemui pada sektor
Usaha.
Pada hasil penelitian, sebagian besar pengelola tidak menggunakan
kaca tabir atau pembatas meja untuk menghindari kontak langsung saat
berkomunikasi dengan orang atau pengunjung. Penggunaan kaca tabir pada
meja merupakan perlindungan tambahan yang dapat membantu mencegah
kontak antara pegawai dengan pengunjung. Hal ini tidak sesuai dengan
Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol
Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan
Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang
menyatakan bahwa pengurus atau pengelola harus menggunakan
pembatas/partisi (misalnya flexy glass) di meja ataucounter sebagai
perlindungan tambahan untuk pekerja (kasir, customerservice dan lain-lain)
(Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Pada hasil penelitian, pengelola melakukan penyemprotan terhadap
seluruh pegawai. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
Rutala & Weber, 2013; Zock et al., 2007 yang menyatakan bahwa
menyemprot orang dengan disinfektan (seperti di dalam bilik, kotak, atau
terowongan) dalam keadaan apa pun tidak direkomendasikan. Tindakan ini
dapat merugikan secara fisik dan psikologis dan tidak akan mengurangi
kemampuan orang yang terinfeksi untuk menyebarkan virus melalui droplet
atau kontak. Selain itu, menyemprot orang dengan klorin dan bahan kimia
beracun lainnya dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit, bronkospasme
akibat terhirupnya bahan kimia, dan efek pada pencernaan seperti mual dan
muntah (Rutala & Weber, 2013; Zock et al., 2007).
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pengelola melakukan
melakukan konsultasi dengan pemohon atau pengunjung secara online. Hal
ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020
tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor
Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan
Usaha yang menyatakan bahwa pengurus atau pengelola menerima
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
70
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
71
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
72
kali dalam 1 minggu kerja. SAR-COV-2 dapat bertahan selama 72 jam pada
permukaan plastik dan stainless steel, pada tembaga kurang dari 4 jam
sedangkan pada kardus kurang dari 24 jam sehingga sangat berisiko apabila
pakaian yang kita pakai untuk bekerja masih dipakai untuk pulang ke rumah
(Doremalen et al, 2020). Hal ini tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri
Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan
COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik)
dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa
pegawai harus menggunakan pakaian khusus kerja dan mengganti pakaian
saat selesai bekerja (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pegawai selalu
menggunakan masker saat bekerja ataupun saat pulang bekerja. Penggunaan
masker yang sesuai standar sangat efektif dalam mencegah penularan
COVID-19. Hal ini tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI
no. 335 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di
Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam
mendukung keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa pegawai harus
menggunakan masker saat berangkat dan pulang dari tempat kerja serta
selama berada di tempat kerja (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Pada hasil penelitian, sebagian besar pegawai selalu mandi dan
mengganti pakaian setelah bekerja atau sebelum bersentuhan dengan orang
rumah. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena ketika bekerja banyak
sekali bertemu dengan orang lain dan banyak kuman yang menempel pada
pakaian ataupun tubuh pegawai itu sendiri. Hal ini sesuai dengan Surat
Edaran Menteri Kesehatan RI no. 335 tahun 2020 tentang Protokol
Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan
Perdagangan (Area Publik) dalam mendukung keberlangsungan Usaha yang
menyatakan bahwa pegawai harus segera mandi dan berganti pakaian
sebelum kontak dengan anggotakeluarga di rumah. (Surat Edaran Kemenkes
335, 2020).
Pada hasil penelitian, sebagian besar pegawai selalu menggunakan
disinfektan terhadap barang yang dibawa aat bekerja. Hal ini sangat penting
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
73
karena selain pada pakaian dan badan, kuman atau virus juga dapat
menempel pada barang-bawang bawaan yang lain, sepertin handphone, tas
dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI no.
335 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di
Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam
mendukung keberlangsungan Usaha yang menyatakan bahwa pegawai harus
segera membersihkan handphone, kacamata, tas, dan barang lainnya dengan
cairan desinfektan (Surat Edaran Kemenkes 335, 2020).
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
74
BAB V
PENUTUP
5.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, kesimpulan yang
didapat adalah:
1. Sebagian besar usia responden adalah 18-30 tahun, yaitu sebanyak
43 orang (39.8%).
2. Sebagian besar responden memiliki jenis kelamin laki-laki, yaitu
sebanyak 68 orang (63.0%).
3. Sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah D3/D4/S1,
yaitu sebanyak 59 orang (54.6%).
4. Sebagian besar masa kerja responden adalah >6 tahun, yaitu
sebanyak 69 orang (63.9%).
5. Sebanyak 12 responden (11.1%) memiliki penyakit penyerta, yaitu
hipertensi 6 orang (50.0%), diabetes mellitus 5 orang (41.6%) dan
penyakit jantung coroner 1 orang (8.4%).
6. Sebagian besar ruangan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Kalimantan Selatan dilakukan penyemprotan
menggunakan disinfektan setiap 4 jam, yaitu sebanyak 67
responden (62.0%).
7. Sebagian besar ruangan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Kalimantan Selatan tersedia poster yang
mengatur tentang jaga jarak, cuci tangan menggunakan
sabun/handsanitizer dan memakai masker di setiap ruangan yang
sering dikunjungi, yaitu sebanyak 97 responden (89.8%).
8. Sebagian besar ruangan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Kalimantan Selatan tersedia tempat cuci tangan,
sabun dan air bersih, yaitu sebanyak 97 responden (89.8%), serta
selalu dilakukan pengecekan suhu di setiap ruangan yang sering
dikunjungi, yaitu sebanyak 73 responden (67.6%).
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
75
5.2. SARAN
5.2.1. Bagi Pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasinal
Provinsi Kalimantan Selatan
Disarankan untuk mempertahankan kebiasaan yang sudah baik
dan benar serta lebih meningkatkan perilaku yang masih kurang
sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam masa pandemi
COVID-19.
5.2.2. Bagi Peneliti selanjutnya
5.2.3. Penelitian ini dapat dikembangkan menjadi penelitian lanjutan
menggunakan metode lain, seperti kohort sehingga peneliti dapat
meneliti secara langsung faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi
perilaku pegawai dan upaya pengelola dalam upaya mencegah
COVID-19 di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasinal Provinsi
Kalimantan Selatan.
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
76
Universitas Muhammadiyah
Jakarta