Abstrak
Korosi merupakan penurunan kualitas logam yang dipengaruhi oleh lingkungan. Korosi tidak dapat
dihindari namun dapat dihambat dengan cara seperti penambahan zat inhibitor. Dalam penelitian ini
dilakukan studi laju korosi pada logam aluminium dengan cara menambahkan zat yang berfungsi sebagai
inhibitor alami yakni ekstrak daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) ke dalam media korosif HCl
1 M dengan metode imersi. Studi laju korosi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh inhibitor yang
digunakan untuk mengurangi laju korosi pada aluminium, mengetahui efisiensi inhibisi serta model
adsorpsi inhibitor. Berdasarkan hasil analisis dengan metode gravimetri diperoleh bahwa ekstrak daun
karamunting memiliki efek inhibisi dengan efisiensi tertinggi sebesar 91,74 % pada waktu 10 menit
perendaman dengan konsentrasi inhibitor 200 ppm dan dengan permodelan adsorbsi Langmuir
diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,9775.
Abstract
Corrosion is a decrease in the quality of metals that is influenced by the environment. Corrosion is
unavoidable but can be inhibited by adding an inhibitor. In this study, a corrosion rate on aluminum
metal was carried out by adding substances that function as natural inhibitors. That is karamunting leaf
extract (Rhodomyrtus tomentosa) was added to the corrosive media of HCl 1 M by immersion method.
This corrosion rate study aims to know the effect of inhibitors used to reduce corrosion rates in
aluminum, determine the inhibition efficiency and inhibitor adsorption models. Based on the results of the
gravimetric analysis, it was found that karamunting leaf extract had the highest inhibitory effect with
efficiency of 91.74% at 10 minutes immersion with a 200 ppm inhibitor concentration. And the
correlation coefficient Langmuir Adsorption modelling was 0.9775.
31
32
laju
massa massa massa yang
waktu korosi
awal akhir terkorosi
(menit) (mg/cm
(mg) (mg) (mg) 2
jam)
5 584,8 584,7 0,1 0,0596
10 569,7 568,8 0,9 0,2681
15 587 572,2 14,8 2,9394
20 578,5 547,7 30,8 4,5879
25 585,7 520,9 64,8 7,7219
Gambar 3. Grafik massa logam aluminium
yang terkorosi terhadap
Berdasarkan Tabel 1 dan 2 dapat diperoleh konsentrasi inhibitor dalam
efisiensi berturut-turut sebesar 90 %, larutan HCl
91,74%, 62,72%, 58,82%, dan 63,16%.
Efisiensi tertinggi terdapat pada waktu
perendaman 10 menit dengan laju korosi Tabel 3. Hasil uji imersi logam aluminium
turun dari 3,2473 mg/cm2 (tanpa inhibitor dalam larutan HCL pada waktu perendaman
dengan waktu yang sama) menjadi 0,2681 25 menit
mg/cm2 jam. Pada Tabel 2 dapat dilihat
bahwa semakin lama waktu perendaman laju
semakin tinggi laju korosi aluminium dan Konsen massa massa massa yang
korosi
laju korosi cenderung menurun dengan trasi awal akhir terkorosi
(mg/cm
adanya penambahan inhibitor. Hal ini (ppm) (mg) (mg) (mg) 2
jam)
menunjukan bahwa ekstrak daun 0 592,5 416,6 175,9 20,9513
karamuntiing ( R. tomentosa) dapat 50 596,4 521,7 74,7 8,9017
menurunkan laju korosi aluminium dalam 100 585,6 548,7 36,9 4,3972
larutan HCl. Dengan membandingkan laju 150 562,9 504,8 58,1 6,9235
korosi antara logam aluminium yang diberi 200 585,7 520,9 64,8 7,7219
inhibitor lebih lambat laju korosi nya 250 584,7 532,1 52,6 6,2681
dibandingkan dengan tanpa inhibitor.
33
35