Anda di halaman 1dari 10

I.

Status Keragaman Hayati Peternakan

A. ASAL DAN SEJARAH KERAGAMAN TERNAK


1. Proses domestikasi ternak:
 Hewan yang didomestikasi disini dipertimbangkan spesies yang
dikembangbiakan di dalam lingkungan terkontrol, dan dimodifikasi
dari tetua liarnya untuk menjadikannya lebih bermanfaat bagi
manusia yang mengontrol reproduksinya (perkembangbiakan),
pemeliharaan (kandang, perlindungan dari pemangsa) dan
penyediaan pangan (Diamond, 2002; Mignon- Grasteau, 2005).
 Tahapan domestikasi terdiri dari: awalnya berkaitan dengan
perkawinan acak; pengandangan; pengembangbiakan melalui
perkawinan terkontrol; perkawinan terseleksi dan perbaikan breed
(dimodifikasi dari Zeuneur, 1963).
 Ahli purbakala dan ahli genetika hewan memakai berbagai cara
dalam mengungkapkan sejarah domestikasi, termasuk mempelajari
perubahan morfologi dari gigi; tengkorak dan rangka; dan konstruksi
dari kurva umur demografis dan kecenderungan terhadap jenis
kelamin tertentu yang memungkinkan identifikasi pola domestikasi
(Zeder et al., 2006)

 Dari 148 spesies non-karnivora dunia (spesies dengan berat lebih dari
45 kg) hanya 15 spesies yang telah didomestikasi.
 13 spesies tersebut berasal dari Eropa dan Asia,
 dua spesies lainnya berasal dari Amerika Latin.
 enam spesies yang menyebar luas di semua benua (sapi, domba,
kambing, babi, kuda, dan keledai),
 Sembilan spesies lainnya (unta, unta Bactrian, llama, alpacas, rusa,
kerbau air, yak, sapi Bali, dan mithun) menjadi penting di beberapa
daerah terbatas
 Pada Unggas 10 spesies (ayam, itik, entok, angsa, ayam mutiara, burung
unta, burung merpati, burung puyuh, dan kalkun) yang terdomestikasi saat
ini 10.000 spesies unggas.

2. Asal dan domestikasi spesies ternak


Spesies domestic: Ayam Domestik (Gallus domesticus),
Tetua liar: Ayam hutan merah (Gallus gallus : 4 subspesies): G. g. spadiceus, G.
g. jabouillei, G. g. murghi, G. g. Gallus
MtDNA/clade: 5
Domestikasi : 2
Waktu: -5000 BP lokasi : Sub-benua India dan -7500 BP lokasi di Cina-Asia
Tenggara
Karakteristik penting untuk keberhasilan domestikasi mencakup ciri
tingkah laku: kurangnya agresif terhadap manusia; insting hidup
berkelompok yang kuat, termasuk ”mengikuti pemimpin” yang dominan
secara hirarki sehingga memungkinkan adanya pengganti manusia
sebagai pemimpin pengganti; cenderung tidak panik saat terganggu;
mampu berkembangbiak dalam lingkungan terkontrol; ciri fisiologis
seperti pakan yang dapat dengan mudah disediakan oleh manusia
(domestikasi lebih banyak dilakukan terhadap ternak herbivora
dibanding karnivora); laju pertumbuhan yang cepat; interval kelahiran
yang relatif singkat dan jumlah kelahiran anak yang banyak
Tetua dan asal geografis dari ternak
3. Penyebaran hewan-hewan yang didomestikasi
 Faktor utama: konsekuensi dari ekspansi pertanian, perdagangan dan
penaklukan militer.
 Saat ini, pergerakan lokal maupun regional, dari genotipe ternak mepercepat
hasil pengembangan dan pemasaran breed dengan produksi tinggi, teknologi
pemuliaan baru, dan meningkatnya permintaan pada produk ternak.

4. Transformasi pada proses domestikasi ternak


 Mutasi, perkawinan terseleksi dan adaptasi membentuk keragaman populasi
ternak.
 Hewan domestik umumnya lebih kecil dibanding dengan tetua liar mereka
(terkecuali pada ayam). Hewan yang lebih kecil lebih mudah mengurus dan
menangani, mencapai pubertas lebih awal dan dalam kelompok besar yang
dapat dipelihara lebih mudah.
B. STATUS SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

1. Status tahap pelaporan


• Populasi Liar: mewakili kerabat liar dari ternak domestikasi, populasi liar
yang digunakan untuk pangandan pertanian, atau populasi yang masih
mengalami domestikasi.
• Populasi feral: hewan yang tetuanya sebelumnya didomestikasi, tetapi
sekarang hidup bebas tidak tergantung dengan manusia; contoh
dromedaris di Australia.
• Breed lokal: breed yang ada hanya dalam satu negara.
• Breed lintas batas: breed yang terdapat di lebih dari satu negara.
Yang dibedakan menjadi :
 Breed lintas regional: breed lintas batas hanya ada di salah satu di
antara tujuh regional SoWAnGR (the State of the World's Animal
Genetic Resources)
 Breed lintas internasional: breed yang terdapat di lebih dari satu
regional SoW-AnGR.
• Regional SoW-AnGR meliputi tujuh regional yaitu: Afrika, Asia, Eropa,
Kaukasus, Amerika Latin, Karibia, Timur Tengah dan sekitarnya, Amerika
Utara, dan Baratdaya Pasifik
2. Keragaman spesies : Lima spesies ternak utama
AYAM
• Populasi ayam jauh melebihi populasi manusia, dengan rasio 2,5 ekor
untuk setiap orang.
• Terdapat sekitar 17 miliar ekor, sekitar setengah dari populasinya ada di
Asia dan seperempat lainnya di Amerika Latin dan Karibia.
• Eropa dan Kaukasus mempunyai 13% dari populasi dunia, diikuti oleh
Afrika 7%.
• Ternak ayam merupakan mayoritas dari total jumlah breed unggas di
dunia .
• Spesies lainnya yang tersebar luas

ITIK
• Itik mempunyai sejarah domestikasi yang panjang, dan dipelihara di
zaman kuno Mesir, Mesopotamia, Cina dan Kerajaan Roma.
• Akan tetapi, produksinya sekarang terkonsentrasi di Cina, yang
mempunyai 70% populasi itik domestikasi dunia.
• Penghasil utama yang lain adalah Vietnam, Indonesia, India, Thailand dan
negara Asia Tenggara lainya.
• Diantara negara Eropa, Perancis dan Ukraina mempunyai jumlah itik yang
besar.
• Breed itik (tidak termasuk entok) menyumbang 11% dari seluruh jumlah
breed unggas dunia yang terdata.
Spesies dengan sebaran terbatas

• Angsa domestikasi dan kalkun mempunyai sebaran terbatas dan berperan


penting pada satu atau dua region atau zona agroekologi spesifik.
• Hampir 90% angsa domestikasi dunia ditemukan di Cina, Mesir, Romania,
Polandia, dan Madagaskar.
• Kalkun berasal dari Amerika Tengah, dibawa ke Eropa setelah ditemukan
oleh para kolonial, dan beberapa breed berbeda dikembangkan di Eropa.
• Eropa dan Kaukasus merupakan wilayah dengan populasi kalkun
domestikasi terbanyak (43%), sementara Amerika Utara mempunyai
sepertiga populasi.
• Breed angsa dan kalkun menyumbang masingmasing 9% dan 5% dari total
breed unggas dunia.

Anda mungkin juga menyukai