NIM : 210205284
HEMATOLOGI
Hematologi
Ematologi adalah istilah yang berakar dari bahasa Yunani, yaitu haima dan logos.
Haima artinya darah,
Logos adalah belajar atau pengetahuan.
Jadi, hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah beserta komponen beserta segala
permasalahannya.
2. Fungsi Nutrisi
Zat pakan yang diserap dalam saluran pencernaan dihantarkan darah ke sel-sel
tubuhSelanjutnya digunakan atau disimpan
3. Fungsi Ekresi
Sisa metabolisme atau zat-zat yang tidak dipakai , dibawa melalui darah ke organ Ekskresi
selanjutnya Dibuang atau dinetralkan
4. Fungsi Imunitas
Leukosit, antibodi Zat-zat protektif lainnya dihantarkan darah ke sel-sel yang membutuhkan
5. Fungsi Humoral
Hormon dari Kelenjar Endokrin dihantarkan darah ke sel-sel yang membutuhkan
Komposisi Darah
1. Plasma Darah 55%
Plasma darah sendiri terdiri dari 92% air, sementara 8% lainnya terdiri dari
bahan-bahan penting seperti protein, glukosa, imunoglobulin, dan juga
Persenyawaan-persenyawaan yang ada dalam darah :
1. Air
2. Plasma
3. Nutrien : protein, karbohidrat, lipid,vitamin, mineral
4. Hormon
5. Urea
6. Ion-ion
Hemoglobin dalam sel darah merah berperan mengikat oksigen, membentuk bulatan pada
kepingan darah, dan memberikan warna merah pada darah. Nantinya, eritrosit akan mengalir ke
seluruh tubuh untuk mengedarkan oksigen.
Fungsi lain sel darah merah adalah membantu proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida
di paru-paru ketika bernapas.
Jumlah eritrosit normal adalah:
Sementara itu, jumlah normal komponen lain yang diperiksa dalam tes darah merah adalah:
1. Hemoglobin: Pada laki-laki sebesar 132-166 gram/L, sedangkan pada perempuan sebesar
116-150 gram/L
2. Hematokrit: Pada laki-laki sebesar 38,3-48,6 persen, sedangkan pada perempuan sebesar
35,5-44,9 persen
Jumlahnya yang tidak normal dapat menyebabkan gejala tertentu pada tubuh
1. Jika Anda memiliki eritrosit tinggi, Anda bisa mengalami gejala seperti:
a. Kelelahan
b. Sesak napas
c. Nyeri sendi
d. Kulit gatal, terutama setelah mandi
e. Mengalami gangguan tidur
Eritrosit yang tinggi dapat menandai adanya penyakit atau gangguan kesehatan tertentu, meski
tidak selalu demikian. Kebiasaan gaya hidup tidak sehat juga dapat menyebabkan jumlah sel
darah merah jadi tinggi.
Kondisi medis yang dapat menyebabkan peningkatan sel darah ini meliputi:
Gagal jantung
Penyakit jantung kongenital
Polisitemia vera (gangguan darah di mana sumsum tulang menghasilkan terlalu banyak
sel darah merah)
Tumor ginjal
Penyakit paru-paru, seperti emfisema, PPOK, fibrosis paru (jaringan paru menjadi bekas
luka)
Hipoksia (kadar oksigen darah rendah)
Paparan karbon monoksida (biasanya karena merokok)
Faktor gaya hidup yang dapat menyebabkan jumlah sel darah merah yang tinggi termasuk:
Anda merokok
Tinggal di dataran yang tinggi seperti pegunungan
Minum obat penambah energi atau obat hormon lainnya seperti steroid anabolik
(misalnya, testosteron sintetis) atau erythropoietin
2. LEUKOSIT
(SEL-SEL DARAH PUTIH =WHITE BLOOD CELLS)
Lekosit jauh lebih sedikit jumlahnya daripada eritrosit (hanya ribuan) sedang eritrosit jutaan
MACAM LEUKOSIT
1. GRANULOSIT
a. NEUTHROPHILES
b. EOSINOPHILES
c. BASOPHILES
2. AGRANULAR
a. LYMPHOCYTES
b. MONOCYTES
3. Trombosit
Trombosit atau keping darah adalah fragmen sitoplasmik tanpa inti berdiameter 2-4μm
berbentuk cakram bikonveks yang terbentuk dalam sumsum tulang. Produksi trombosit berada
dibawah kontrol zat humoral yang dikenal sebagai trombopoietin. Trombosit dihasilkan dari
pecahan fragmen megakariosit dengan setiap megakariosit menghasilkan 3000- 4000 trombosit.
Setelah trombosit matur dan keluar dari sumsum tulang sekitar 70% dari keseluruhan trombosit
terdapat disirkulasi dan sisanya terdapat di limfa (Sheerwood, 2011).
1. perlekatan (adhesi)
2. , penggumpalan (agregasi),
3. reaksi pelepasan.
Struktur Trombosit
Trombosit mempunyai banyak ciri khas yang fungsional sebagai sebuah sel,
walaupun tidak mempunyai inti dan tidak dapat berproduksi. Di dalam sitoplasma
terdapat faktor-faktor aktif seperti;
1. Molekul aktif dan myosin, sama seperti yang terdapat dalam sel-sel otot,
juga protein kontraktil lainnya, yaitu trombostenin yang dapat menyebabkan
trombosit berkontraksi.
1. Luka
2. Adanya gesekan permukaan luka yang kasar dengan darah maka enzim
tromboplastin segera bergabung dengan kalsium dan protrombin di plasma darah