Anda di halaman 1dari 3

Hukum

Perusahaan
Muhammad Farhan Hernawan
191000104

Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) yang diatur dalam
Undang- undang Nomor 40 Tahun
2007.Perseroan Terbatas merupakan
perusahaan berbadan hukum sebagaimana
ditetapkan oleh undang-undang. PT
sebagai subjek hukum mempunyai
kedudukan mandiri atau yang disebut
dengan persona standi in judicio, yang
artinya PT tidak bergantung pada
pemegang saham.

TEORI PERSONALITAS
PERSEROAN SEBAGAI
BADAN HUKUM

- Teori Fiksi
- Teori Organ dari Otto von Gierke -
- Teori Realistik (Realistic Theory) - -
- Teori Kontrak ( Contract Theory )
- Teori Proriet Collective dari Planiol

JENIS STATUS
PERSEROAN
TERBATAS (PT)

1) Perusahaan Terbatas Tertutup,


2) Perusahaan Terbuka
3) Perusahaan Publik

!
HAKIKAT PERSEROAN HAKIKAT PERSEROAN
TERBATAS (PT) TERBATAS (PT)
SEBAGAI AKUMULASI
SEBAGAI PERJANJIAN MODAL
Pasal 1 angka 1 UPPT dengan tegas menyatakan, Perusahaan adalah asosiasi modal yang
bahwa PT adalah badan hukum yang didirikan
oleh undang-undang diberi status badan
berdasarkan perjanjian. Ketentuan ini berimplikasi
hukum. Pasal 1 Angka 1 jo Pasal 7 ayat (6)
bahwa pendirian PT harus memenuhi ketentuan-
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
ketentuan yang diatur dalam hukum perjanjian.
menjadi dasar yuridis terhadap
Jadi, dalam pendirian PT, selain tunduk pada UUPT,
kedudukan PT sebagai asosiasi modal ini.
tunduk pula pada hukum perjanjian
Dalam pengertian ini, "asosiasi modal"
adalah modal perusahaan terdiri atas
sejumlah saham yang dapat
dipindahtangankan (transferable shares).

Sumber Encyclopaedia Britannica


informasi https://www.britannica.com/science/Newtons-laws-of-motion
ASAS PELAKSANAAN KEGIATAN
PERSEROAN TERBATAS

Asas Kepantasan
Asas Kepatutan
Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Asas Corporate Separate Legal Personality
Asas Perekonomian
Asas Kepantasan Asas Kepatutan Prinsip
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Asas
Corporate Separate Legal Personality Asas
Perekonomian

STATUS ATAU HAKIKAT PERSEROAN


TERBATAS (PT) SEBAGAI BADAN HUKUM DAN
KONSEKUENSINYA

Undang-Undang Perusahaan Terbatas No. 40 Tahun


2007 secara tegas menyatakan dalam Pasal 1 ( butir 1),
bahwa PT adalah badan hukum. Keberadaan status
badan hukum PT, baru diperoleh setelah ia
memperoleh pengesahan dari pejabat yang
berwenang, yang memberikan hak-hak, kewajiban, dan
harta kekayaan sendiri bagi badan hukum tersebut,
terlepas dari hak-hak, kewajiban, dan harta kekayaan
para pendiri, pemegang saham, ataupun para
pengurusnya

SYARAT DAN PROSEDUR


PENDIRIAN PERSEROAN
TERBATAS (PT)
1. Tahap Pengajuan Nama PT
2. Tahap Pembuatan Akta Pendirian PT
3. Tahap Pembuatan Surat Keterangan Domisili
Perusahaan
4. Tahap Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak
5. Tahap Pengesahan Anggaran Dasar Perusahaan oleh
Menteri Kemenkumham
6. Mengajukan Surat Izin Usaha Perdagangan
7. Mengajukan Tanda Daftar Perusahaan
8. Tahap Berita Acara Negara Republik Indonesia

ANGGARAN DASAR PT DAN


PERUBAHANNYA/ PROSES
PERMOHONAN PENGESAHAN PT
KEPADA KEMENKUM HAM

Langkah awal yang harus dilakukan untuk mendirikan


perusahaan (PT) adalah menetapkan anggaran dasar
perusahaan. Anggaran dasar tersebut selanjutnya akan
dituangkan dalam akta pendirian PT. Akta pendirian
sebuah Perseroan Terbatas (Perusahaan) memuat
anggaran dasar perusahaan dan keterangan lain yang
berkaitan dengan pendirian perusahaan.

Pasal 15 UUPT No. 40 Tahun 2007 mengatur,


bahwa anggaran dasar perusahaan harus
sekurang-kurangnya memuat :
1) Nama dan tempat kedudukan perusahaan
2) Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perusahaan
3)Jangka waktu berdirinya perusahaan
4) Besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor
5) Jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap
klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap saham
6) Nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris
7) Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS serta
8) Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota Direksi dan Dewan
Komisaris

Sumber Encyclopaedia Britannica


informasi https://www.britannica.com/science/Newtons-laws-of-motion
PERKEMBANGAN DALAM
! PRAKTIK
DIBERLAKUKANNYA
!
OMNIBUSLAW

Dalam bentuk produknya, omnibus law merupakan


satu undang-undang yang sekaligus merevisi
undang-undang. Omnibus law dimaknai tidak hanya
memangkas jumlah regulasi yang ada, tetapi juga
memperhatikan konsistensi, substansi, dan kerapian
pengaturan agar prosedur yang ada menjadi lebih
sederhana dan tepat sasaran.

Secara konkret, omnibus law akan memangkas,


menyederhanakan, dan menyelaraskan banyaknya
peraturan perundang-undangan yang tumpeng tindih dan
menimbulkan masalah regulasi. Strategi ini dinilai efektif
untuk menata banyak perundangan yang tidak relevant
dan menghambat. Manfaat yang diharapkan dari
penerapan omnibus law adalah hilangnya peraturan
perundangundangan yang tumpeng-tindih, efisiensi
proses perubahan atau pencabutan peraturan
perundangundangan, serta hilangnya ego sectoral

Penerapan omnibus law bisa dipandang sebagai sebuah


metode untuk mengganti dan/atau mencabut beberapa
materi hukum dalam banyak UU yang sudah tidak relevan.
Konsekuensinya, produk hukum yang ada masih tetap
berlaku, kecuali sebagian pasal yang dinyatakan telah
diganti atau tidak berlaku. Akan tetapi, undang-undang
yang ada menjadi tidak berlaku jika yang diubah atau
dinyatakan tidak berlaku adalah inti/roh dari undang-
undang terkait.

Link youtube :

https://youtu.be/ujTVYRIjs_U

Sumber Encyclopaedia Britannica


informasi https://www.britannica.com/science/Newtons-laws-of-motion

Anda mungkin juga menyukai