Anda di halaman 1dari 9

Nama : Tia Puspita Anzani

NIM : P07220420031
Stase : Gadar Kritis (IGD)

WOC FRAKTUR

Definisi Etiologi
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan a) Trauma langsung : Terjadi benturan pada tulang Klasifikasi
ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Fraktur dapat yang menyebabkan fraktur a) Berdasarkan sifat fraktur (luka yang ditimbulkan)
disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk b) Trauma tidak langsung : Tidak terjadi pada
 Fraktur Tertutup (closed)
dan kontraksi otot ekstrem. Saat tulang patah, tempat benturan tetapi ditempat lain,oleh
 Fraktur Terbuka (open/compound)
jaringan disekitar akan terpengaruh, yang dapat karena itu kekuatan trauma diteruskan oleh
mengakibatkan edema pada jaringan lunak, sumbu tulang ke tempat lain. b) Berdasarkan komplit atau ketidakkomplitan fraktur.
dislokasi sendi, kerusakan saraf. Organ tubuh dapat c) Kondisi patologis : Terjadi karena penyakit pada  Fraktur komplit
mengalami cedera akibat gaya yang disebabkan tulang (degeneratif dan kanker tulang)  Fraktur inkomplit
oleh fraktur atau akibat fragmen tulang (Brunner & (Price & Wilson, 2006) c) Berdasarkan bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme
Suddart, 2013). trauma.
 Fraktur Transversal
 Fraktur Oblik
 Fraktur Spiral
Tanda dan Gejala Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan  Fraktur Kompresi
a) Nyeri a) Pemeriksaan Rontgen
a) Rekognisi (Pengenalan) : Riwayat kecelakaan,  Fraktur Avulasi
b) Deformitas b) Pemeriksaan darah
derajat keparahan, harus jelas untuk d) Berdasarkan jumlah garis patah.
c) Pemendekan lengkap
menentukan diagnosa dan tindakan selanjutnya.  Fraktur komunitif
d) Krepitasi c) Keatinin
b) Reduksi : Reduksi fraktur berarti mengembalikan  Fraktur Segmental
e) Pembengkakan d) Profil koagulasi
fragmen tulang pada kesejajarannya dan rotasi  Fraktur Multiple
anatomis. e) Berdasarkan pergeseran fragmen tulang.
c) Retensi (Imobilisasi) : Imobilisasi dapat dilakukan  Fraktur Undisplaced (tidak bergeser)
dengan metode eksterna dan interna  Fraktur Displaced (bergeser)
Komplikasi mempertahankan dan mengembalikan fungsi f) Berdasarkan posisi fraktur Sebatang tulang terbagi menjadi tiga bagian :
a) Komplikasi awal : syok, emboli lemak, sindrom status neurovaskuler selalu dipantau meliputi  1/3 proksimal
kompartemen, tromboemboli. peredaran darah, nyeri, perabaan, gerakan.  1/3 medial
b) Komplikasi jangka waktu lama : delayed union, d) Rehabilitasi : Menghindari atropi dan kontraktur  1/3 distal
nonunion dengan fisioterapi. Segala upaya diarahkan pada g) Fraktur kelelahan : fraktur akibat tekanan yang berulang-ulang
penyembuhan tulang dan jaringan lunak h) Fraktur patologis : fraktur yang diakibatkan karena proses patologis tulang
Trauma Langsung Trauma Tidak Langsung Kondisi Patologis

Jaringan tidak kuat / tidak dapat menahan kekuatan


dari luar

Konservatif Fraktur Operasi (ORIF/OREF)

Perubahan letak Gangguan Integritas Kerusakan bagian-bagian Perubahan statu


Fiksasi eksternal Luka terbuka
fragmen/deformitas Kulit/Jaringan (D.0129) yang lunak kesehatan

Kelemahan/kehilangan Kuman masuk ke dalam Jaringan saraf rusak /


Traksi / gips Terputusnya vena / arteri Kurangnya informasi
fungsi gerak luka fungsi menurun

Risiko Infeksi (D.0142) Perdarahan Impuls nyeri dibawa ke Defisit Pengetahuan


Gerak terbatas
otak (D.0111)

Imobilitas Kehilangan volume cairan


Otak menterjemahkan Kerusakan jaringan
impuls nyeri pembuluh darah

Gangguan Mobilitas Fisik Hipovolemia (D.0023)


(D.0054) Nyeri Akut (D.0077)
Aliran darah meningkat

Tekanan pembuluh darah


meningkat

Penekanan pada jaringan Produksi cairan ekstrasel


Penurunan aliran darah Edema
vaskular meningkat

Perfusi Perifer Tidak


Hipervolemia (D.0022)
Efektif (D.0009)
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
D.0077 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan tingkat nyeri menurun  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Definisi : Kriteria Hasil: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Pengalaman sensorik Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik  Identifikasi skala nyeri
atau emosional yang Memburu Membaik
berkaitan dengan k
kerusakan jaringan 1 Frekuensi nadi
aktual atau fungsional,   1 2 3 4 5
dengan onset mendadak 2 Pola nafas
atau lambat dan   1 2 3 4 5
berintensitas ringan Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningka Menurun
hingga berat yang
t
berlangsung kurang dari
3 Keluhan nyeri
3 bulan.
  1 2 3 4 5
4 Meringis
  1 2 3 4 5
5 Gelisah
1 2 3 4 5
6 Kesulitan tidur
1 2 3 4 5
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Mobilitas Mobilitas Fisik Dukungan Mobilisasi
Fisik Observasi:
D.0054 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
diharapkan mobilitas fisik meningkat lainnya
Definisi : Kriteria Hasil:  Identifikasi toleransi fisik melakukan
Keterbatasan dalam Menurun Cukup Sedang Cukup Meningk pergerakan
gerakan fisik dari suatu Menurun Meningk at
atau lebih ekstremitas at
secara mandiri 1 Pergerakan ekstremitas
  1 2 3 4 5
2 Kekuatan otot
  1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningka Menurun
t
3 Nyeri
  1 2 3 4 5
4 Kaku sendi
  1 2 3 4 5
5 Gerakan terbatas
1 2 3 4 5
6 Kelemahan fisik
1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Hipervolemia Keseimbangan Cairan Manajemen Hipervolemia
D.0022 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan keseimbangan cairan meningkat.  Periksa tanda dan gejala hipervolemia
Definisi : Kriteria Hasil:  Identifikasi penyebab hipervolemia
Peningkatan volume Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
cairan intravaskuler, Menurun Meningkat
interstisial, dan/atau 1 Asupan cairan
intraselular   1 2 3 4 5
2 Haluaran urine
  1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
3 Edema
  1 2 3 4 5
4 Asites
  1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Hipovolemia Status Cairan Manajemen Hipovolemia
D.0023 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam kondisi Observasi:
volume cairan intraveskuler, interstitial, dan/atau intraseluler membaik.  Periksa tanda dan gejala hipovolemia
Definisi : Kriteria Hasil:  Monitor intake dan output cairan
Penurunan volume Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Terapeutik:
cairan intraveskuler, Meningkat Menurun
intertistial, dan/atau 1 Ortopnea
intraseluler   1 2 3 4 5
2 Turgor Kulit
  1 2 3 4 5
3 Output Urine
1 2 3 4 5
4 Dispnea
1 2 3 4 5
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Integritas Integritas Kulit dan Jaringan Perawatan Integritas Kulit
Kulit/Jaringan
Diagnosa Keperawatan Observasi:
Perencanaan Keperawatan
D.0129 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil 3x24 jam diharapkan  Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
Intervensi
integritas kulit dan jaringan meningkat Terapeutik:
Defisit Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan
Definisi : Kriteria Hasil:  Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
D.0111 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
Kerusakan kulit (dermis Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
dan/atau epidermis) atau diharapkan tingkat Menurun
pengetahuan membaik Meningkat   Identifikasi
Gunakan produk berbahan petrolium
kesiapan atau minyak pada
dan kemampuan
Definisi
jaringan : mukosa,
(membran 1 Kriteria Hasil:
Elastisitas menerima informasi
Ketiadaan
kornea, fasia, otot, tendon, atau  Menurun
1 Cukup
2 Sedang
3 Cukup
4 Meningk
5  Identifikasi faktor-faktor yang dapat
kurangnya
tulang, informasi2
kartilago, kapsul Hidrasi Menurun Meningk at
sendi kognitif yang berkaitan 
dan/atau ligamen) 1 2 3 at
4 5
dengan topik tertentu 1 Meningkat
Perilaku sesuaiCukup
anjuran Sedang Cukup Menurun
  1 Meningkat
2 3 Menurun
4 5
3 2 Kerusakan lapisanmenjelaskan
Kemampuan kulit pengetahuan suatu topik
    1 1 22 33 44 55
4 Perdarahan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
  1 2 3 4 5
Meningka Menurun
5 Nyeri
1 2
t 3 4 5
6 3 Hematoma
Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi
  1 1 22 33 44 55
4 Persepsi yang keliru terhadap masalah
  1 2 3 4 5
5 Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
1 2 3 4 5
6 Perilaku
1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Perfusi Perifer Tidak Perfusi Perifer Perawatan Sirkulasi
Efektif Observasi:
D.0009 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan  Periksa sirkulasi perifer
perfusi perifer meningkat  Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
Definisi : Kriteria Hasil:
 Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
Penurunan sirkulasi Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
darah pada level kapiler Meningkat Menurun
yang dapat 1 Warna kulit pucat
mengganggu   1 2 3 4 5
metabolisme tubuh 2 Edema perifer
1 2 3 4 5
3 Kelemahan otot
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
4 Pengisian kapiler
1 2 3 4 5
5 Akral
1 2 3 4 5
 6 Turgor Kulit
1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Infeksi Tingkat Infeksi Pencegahan infeksi
D.0142 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam glukosa Observasi:
derajat infeksi menurun.  Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik
Definisi : Kriteria Hasil: Terapeutik
Berisiko mengalami Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
peningkatan terserang Meningkat Menurun
oganisme patogenik 1 Demam
  1 2 3 4 5
2 Kemerahan
1 2 3 4 5
3 Nyeri
1 2 3 4 5
4 Bengkak
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
5 Kadar sel darah putih
  1 2 3 4 5

Anda mungkin juga menyukai