Anda di halaman 1dari 4

Nama: A.

Alfiyyah Syahadati Juana


NIM: A031191101
TUGAS PERTAMA AKUNTANSI KEUANGAN II
 Jelaskan pengertian persediaan (inventory)!
Persediaan (inventory) yaitu barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada
masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan barang baku, persediaan
barang setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan barang jadi dan barang setengah jadi
disimpan sebelum digunakan atau dimasikkan kedalam proses produksi, sedangkan persediaan
jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian
perusahaan yang melakukan kegiatan usaha pada umumnya memiliki persediaan.
 Jelaskan perbedaan antara periodic system dan perpetual system (berikan contoh jurnal
transaksi jika terjadi pembelian dan penjualan inventory untuk kedua sistem pencatatan
tersebut)!
Perbedaan Periodik dan Perpetual dalam Akuntansi

Kegiatan Akuntansi Sistem Periodik Sistem Perpetual


Tidak memakai buku pembantu, Menggunakan kartu persediaan barang
Pemakaian buku pembantu
tetapi catatan biasa saja. dagang
Dilakukan saat pembelian barang Dilakukan saat pembelian dan
Pencatatan transaksi keuangan
dagang saja. penjualan barang dagang.
Dicatat sebagai akun persediaan barang
Nama akun perkiraan saat pembelian Dicatat sebagai akun pembelian
dagang
Penyesuaian akhir periode dilakukan
dengan menutup persediaan barang
dagang awal Tidak ada jurnal penyesuaian pada
Penyesuaian akkhir periode
dan mencatat persediaan barang akhir periode.
dagang akhir dari hasil perhitungan
fisik.

Pembelian
Transaksi pembelian dilakukan agar perusahaan memiliki persediaan barang dagangan untuk
dijual. Terdapat dua metode dalam pencatatan barang dagangan, yaitu sistem periodik dan sistem
perpetual. Hal ini membuat perbedaan juga dalam pencatatan akuntansi untuk setiap
transaksinya. Berikut ini pencatatan jurnal untuk transaksi pembelian:

Pembelian (D) xxx

Kas (K) xxx

a. Pembelian secara tunai dengan pencatatan sistem persediaan periodik


 
b. Pembelian secara kredit dengan pencatatan sistem persediaan periodik
Pembelian (D) xxx
Utang Dagang(K) xxx
 
c. Pembelian secara tunai dengan pencatatan sistem persediaan perpetual
Persediaan Barang Dagang (D) xxx
Kas (K) xxx
 
d. Pembelian secara kredit dengan pencatatan sistem persediaan perpetual:
Persediaan Barang Dagang (D) xxx
Utang Dagang (K) xxx
Dari keempat jurnal di atas, diketahui perbedaan pencatatan sistem perpetual dan sistem
periodik. Sistem periodik akan mencatat jumlah persediaan barang dagangan pada saat akhir
periode dengan melakukan perhitungan fisik. Sementara sistem perpetual akan mencatat
persediaan barang dagangan secara langsung pada akun persediaan. Atas perbedaan yang terjadi
maka di akhir periode pada sistem periodik akan mencatat harga pokok penjualan sebagai
berikut:
Harga Pokok Penjualan (D) xxx
Pembelian (K) xxx
 
Penjualan
Perlakuan akuntansi pada perusahaan dagang untuk transaksi penjualan hampir sama dengan
transaksi pembelian. Pada sistem perpetual, pencatatan penjualan ada dua buah jurnal yang harus
dibuat. Yaitu jurnal untuk mencatat penjualan dan jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan
(HPP). Hal ini disebabkan sistem perpetual yang pencatatannya langsung terhubung ke akun
persediaan. Berikut ini pencatatan jurnal untuk transaksi penjualan:
a. Pembelian secara tunai dengan pencatatan sistem persediaan periodik
Kas (D) xxx
Penjualan (K) xxx
 
b. Pembelian secara kredit dengan pencatatan sistem persediaan periodik

Piutang Dagang (D) xxx

Penjualan (K) xxx


 
c. Pembelian secara tunai dengan pencatatan sistem persediaan perpetual
– Mencatat Penjualan
Kas (D) xxx
Penjualan (K) xxx
 
– Mencatat HPP

HPP (D) xxx

Persediaan Barang Dagangan(K) xxx

 
d. Pembelian secara kredit dengan pencatatan sistem persediaan perpetual
– Mencatat Penjualan
Piutang Dagang (D) xxx
Penjualan (K) xxx
 
– Mencatat HPP
HPP (D) xxx
Persediaan Barang Dagang (K) xxx
 

 Jelaskan beberapa metode penilaian persediaan!


Metode FIFO
FIFO (First in First Out) merupakan metode yang digunakan untuk menjual tergantung dari
kapan produk tersebut tiba di gudang pemilik usaha. Singkatnya, metode ini memilih untuk
menjual produk-produk yang datang terlebih dahulu. Oleh karena itu, tidak semua jenis usaha
cocok dengan menggunakan metode ini untuk usaha mereka. Usaha yang cocok menggunakan
Metode FIFO adalah Rumah Makan ataupun Supermarket yang biasanya menjual produk-produk
dengan masa waktu penggunaan tertentu. Dengan menggunakaan FIFO, pemilik usaha akan
menyesuaikan penjualan mereka sesuai dengan produk yang paling mendekati masa expire-nya.
Dengan begitu, mereka tidak akan merasa merugi karena produknya rusak ataupun basi.
Metode LIFO
LIFO (Last in First out) merupakan metode persediaan yang berbanding terbalik dibandingkan
dengan FIFO (First in First Out). Sebab, LIFO lebih akan menjual produk yang baru masuk ke
dalam stok dari pada produk lama apabila produk tersebut sedang dicari oleh para pelanggan.
Dengan begitu, pemilik usaha bisa mendapatkan omset yang lebih besar dengan menaikkan
Harga Pokok Penjualannya.
Contoh jenis usaha yang menggunakan Metode LIFO adalah pengusaha ritel baju.

Metode Average
Metode Rata-rata (Average) yang digunakan untuk mencari tahu harga jual dari sebuah produk
sesuai dengan harga beli produk. Caranya adalah dengan menggunakan perhitungan biaya rata-
rata per unit. Lebih lengkapnya, silahkan gunakan formula yang tertera di bawah ini:
Average: Harga Total Persediaan/ Harga Unit
Misalnya, kita membeli produk A sebanyak dua kali di jenjang waktu yang berbeda. Harga
keduanya berbeda karena kamu memesan dari pemasok yang berbeda. Agar harga jual sama,
harus menjumlahkan semua produk tersebut kemudian cari harga rata-ratanya sesuai dengan
formula yang ada di atas.

Anda mungkin juga menyukai