Pendahuluan
Karbohidrat adalah golongan senyawa-senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen,
dan oksigen. Senyawa ini dapat didefinisikan sebagai senyawa polihidroksi aldehid dan
polihidroksi keton.
Ditinjau dari segi gizi, karbohidrat merupakan segologan senyawa-senyawa penting
karena merupakan sumber energy yang paling ekonomis dan paling tersebar luas. Bahan pangan
yang dihasilkan di dunia sebagian terbesar terdiri dari bahan pangan yang kaya akan karbohidrat.
Pembuatan Larutan B
1. Pipet 5 ml larutan A kedalam labu ukur 100 ml, tambahkan 50 ml aquades, 1 ml asam
asetat glasial, 2 ml larutan iodin, dan aquades hingga tanda batas
2. Ukur absorbansi sampel pada spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 620
nm
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Pembuatan Kurva Standar
Konsentrasi Standar Amilosa (%) (x) Absorbansi (y)
0 0
8 0,078
16 0,161
24 0,228
32 0,308
40 0,384
Buatlah kurva standar tersebut, tentukan slope dan intersepnya, dan tentukan persamaannya
Y = ax +b
Prosedur
1. Timbang 2,5 gram sampel halus dan masukan kedalam beaker glass lalu tambahkan
15 ml etanol 96%dan aduk selama 30 detik
2. Larutan sampel tersebut didiamkan selama 15 menit
3. Sampel disaring dengan kertas saring yang konstan dan telah diketahui beratnya,
dan endapan ditambahkan 45 ml etanol 96% dan ikut disaring
4. Keringkan kertas saring hingga filtrat kering pada oven T = 105oC dan dimasukan pada
desikator selama 15 menit
5. Kertas saring ditimbang untuk mengetahui berat filtrat
6. Setelah kering filtrat dikerok kemudian masukan kedalam beaker glass dan tambahkan 50
ml H2SO4 1,25%
7. Larutan tersebut ditutup aluminium foil dan dipanaskan pada waterbath T=60oC selama
30 menit
8. Setelah dipanaskan, tambahkan 50 ml NaOH 3,25%, kemudian panaskan kembali pada
waterbath T=60oC selama 30 menit
9. Larutan disaring dengan kertas saring yang sudah dikonstankan dan diketahui
beratnya terlebih dahulu
10. Kertas saring dicuci dengan 25 ml H2SO4 1,25% panas, 50 ml aquades panas, dan 25 ml
etanol 96%
11. Keringkan kertas saring hingga konstan dan timbang
W kertas saring+sampel = berat kertas saring dan sampel setelah dikeringkan (g)
W kertas saring = berat kertas saring konstan (g)
W sampel = berat sampel (g)
HASIL PENGAMATAN
Tabel 3. Hasil Pengamatan Serat Kasar
Sampel W W W W W W W Serat Rat SD
Sampel kertas kertas kertas kertas kertas kertas Kasa aan
(g) saring saring saring saring+ saring+ saring+ r (%)
kosong koson koson sampel sampel sampel
1 (g) g2 g 3 (g) 1 (g) 2 (g) 3 (g)
Kolang 2,4947 0,6337 0,6260 0,6234 0,6567 0,6490 0,6464
kaling 2,5063 0,6245 0,6190 0,6116 0,6678 0,6498 0,6451
Rumput 2,4965 0,6345 0,6298 0,6265 0,6789 0,6590 0,6545
laut 2,4928 0,6221 0,6112 0,6108 0,6675 0,6412 0,6399
Nata de 2,5103 0,6545 0,6401 0,6398 0,6889 0,6790 0,6740
coco 2,5009 0,6229 0,6198 0,6128 0,6556 0,6490 0,6458
Cincau 2,5078 0,6456 0,6389 0,6354 0,6558 0,6490 0,6421
2,5144 0,6320 0,6289 0,6215 0,6678 0,6490 0,6403
Lidah 2,5336 0,6315 0,6289 0,6217 0,6598 0,6390 0,6335
buaya 2,5160 0,6446 0,6380 0,6336 0,6578 0,6490 0,6437