Anda di halaman 1dari 8

JOB IV

PENGUJIAN KUAT TARIK BELAH

A. Tujuan

1. Dapat melakukan pengujian kuat tarik

2. Dapat menggunakan alat dan membuat benda uji

3. Dapat mengelola data tegangan tarik pada beton secara langsung

4. Dapat mengetahui presentase penyebaran agregat kasar pada beton

B. Dasar Teori

Uji kuat tarik dilakukan dengan memberikan tengangan tarik pada beton
secara tidak langsung. spesimen silinder direbahkan dan ditekan sehingga
terjadi tegangan tarik pada beton. uji ini disebut juga spilitting test atau
brazillian test karena metode ini diciptakan di Brazil.

Cara lain untuk menguji tegangan tarik langsung pada specimen silinder
maupun prisma dilakukan dengan menempelkan benda uji pada suatu pelat
besi dengan lem epoxy, tepi benda uji harus digergaji dengan gerinda intan
untuk menghilangkan pengaruh pengecoran atau vibrasi. Beban pada
kecepatan 0,05 MPa/detik sampai runtuh.

2P
T=
πld

Dimana:
T = kuat tarik beton (MPa)

P = beban hancur (N)


l = panjang spesimen (mm)
d = diameter spesimen (mm)
C. Daftar Alat dan Bahan

1. Alat
a. Mesin penekan
b. Alat uji tarik belah (spilitting test)

2. Bahan
a. Silinder beton umur 28 hari
b. Polywood

D. Langkah Kerja

a. Mengukur tinggi dan diameter sampel.


b. Memusatkan salah satu strip kayu lapis lebih rendah dari balok bantalan
c. Meletakan benda uji pada strip plywood dan menyelaraskannya sehingga
garis yang ditandai pada ujungnya vertical dan berada ditengah-tengah
strip plywood
d. Menempatkan strip plywood yang kedua pada alas sehingga keduanya
memanjang pada silinder dan berpusat pada ujung garis yang ditandai
sebelumnya
e. Melakukan pembebanan secara terus menerus dengan laju konstan 100-
200 psi/menit dari pemecahan tegangan tarik sampai keruntuhan terjadi
(tingkat beban 11.000-22.000 lb/menit
f. Mencatatat benda beban maksimum yang terjadi.
g. Mengamati segregasi sampel yang telah terbelah.
Data pengujian
 Tanggal Pengecoran : 15 September 2014
 Tanggal pengujian : 01 Desember 2014
 Mutu beton rencana (f’c) : 25 MPa
 Jumlah sampel : 6 buah
 Ukuran benda uji : Silinder Ø15cm x 30 cm
 Factor koreksi : 1,2

Tabel 4.1 Data benda uji silinder tanpa bahan tambah

Umur Ukuran Benda Uji P


T No a b Kode e l 4 . 2 .
(hari) ø (mm) t (mm) (kN)
1 28 A 150 296,3 250
2 28 B 150 301,6 270
3 28 C 150 300 275

benda uji silinder dengan bahan tambah

Umur Ukuran Benda Uji P


No Kode
(hari) ø (mm) t (mm) (kN)
1 28 1 150 298,6 250
2 28 2 150 300 240
3 28 3 150 301,3 265

E. Analisa Perhitungan
1. Nilai segregasi
Beton dengan bahan tambah:
a. Sampel 1
S1 S2 S3
40
x 100 % = 54,79
73
40 41 47
33
x 100 % = 42,21
73
33 43 43
b. Sampel 2
41
x 100 % = 48,81
84
43
x 100 % = 51,19
84
c. Sampel 3
47
x 100 % = 58,02
81
34
x 100 % = 41,98
81

Beton tanpa bahan tambah:


d. Sampel A
31
x 100 % = 44,93
69 SA SB SC
38
x 100 % = 55,07
69
41 32 41
e. Sampel B
32
x 100 % = 42,10 40
76 40 44
44
x 100 % = 57,90
76
f. sampel C
41
x 100 % = 50,61
81
40
x 100 % = 49,38
81

Tabel 4.3. Data hasil Perhitungan Nilai segregasi


Nilai Segregasi (%)
No Kode Sampel
Atas Bawah
1. S1 54,79 42,21
2. S2 48,81 51,19
3. S3 58,02 41,98
4. SA 44,93 55,07
5. S4 42,10 57,90
6. SC 50,61 49,38
2. Perhitungan uji tarik secara experimental ( uji laboratorium )

2P
T=
Rumus yang digunakan : πld

Beton tanpa bahan tambah


 Silinder Sampel A
2 x 250000
T= = 3,56 MPa
3,14 x 298,6 x 150

 Silinder Sampel B
2 x 240000
T= = 3,38 MPa
3,14 x 300 x 150

 Silinder Sampel C
2 x 265000
T= = 3,73 MPa
3,14 x 301,3 x 150
Beton dengan bahan tambah
 Silinder Sampel 1
2 x 250000
T= = 3,58 MPa
3,14 x 296,3 x 150
 Silinder Sampel 2
2 x 270000
T= = 3,80 MPa
3,14 x 301,6 x 150

 Silinder Sampel 3
2 x 275000
T= = 3,89 MPa
3,14 x 300 x 150

Analisa perhitungan dengan cara teoritis:


T = ( 0,4 – 0,6 ) √ f ' c
= 0,6 √ 22,3
= 2,83 MPa

Tabel 4.3 Hasil pengujian benda uji silinder tanpa bahan tambah
Umur Ukuran benda uji P Kuat tarik belah
No. Kode
(hari) ø (mm) t (mm) (N) (MPa)
1 28 A 150 298,6 250000 3,56
2 28 B 150 300 270000 3,38
3 28 C 150 301,3 275000 3,73
Rata-rata 3,56

Tabel 4.4 Hasil pengujian benda uji silinder dengan bahan tambah
Umur Ukuran benda uji P Kuat tarik belah
No. Kode
(hari) ø (mm) t (mm) (N) (MPa)
1 28 1 150 296,3 250000 3,58
2 28 2 150 301,6 270000 3,80
3 28 3 150 300 275000 3,89
Rata- rata 3,76
F. Kesimpulan

Setelah melakukan uji laboratotium kuat tarik belah diperoleh hasil kuat tarik belah
sebesar 3,56 MPa untuk sampel silinder tanpa bahan tambah, dan 3,76 MPa untuk sampel
silinder dengan bahan tambah, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuat tarik belah pada
silinder yang menggunakan bahan tambah lebih besar dari silinder yang tidak
menggunakan bahan tambah.

Dari hasil perhitungan dengan cara uji experimental diperoleh hasil kuat tarik belah
rata – rata 3.66 Mpa untuk semua sampel sedangkan dengan menggunakan cara teoritis
diperoleh hasil kuat tarik belah sebesar 2,83 MPa. Sehingga dengan hasil yang di peroleh
tersebut kami dapat menarik kesimpulan bahwa selisih perhitungan dari kedua cara
tersebut yaitu 0.83 Mpa.

Adapun dari hasil pengamatan nilai segregasi di dapatkan presentase penyebaran


agregat atas: bawah silinder ± 50% ± 40% dengan demikian kami dapat menyimpulkan
bahwa nilai segregasi pada sampel silinder cukup baik.
G. Gambar Alat

Mistar baja Mesin uji tekan

H. DOMENTASI

Mengukur benda uji Memasang plywood

Memasukkan benda uji pada Pengujian kuat tarik belah


mesin uji tekan

Benda uji setelah di uji Menghitung nilai segregasi

Anda mungkin juga menyukai