Anda di halaman 1dari 54

PEMELIHARAAN BANGUNAN SUNGAI PADA SUNGAI

BILA DI KABUPTEN SIDRAP

Di Susun Oleh: MUHAMMAD


RIFALDI MUSTAMIN
412 16 001
4A D4 JASA KONSTRUKSI

PROGRAM STUDI D4 JASA KONSTRUKSI


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing


Manajemen Pemeliharaan Konstruksi

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD RIFALDI MUSTAMIN (412 16 001)

KELAS 4A D4 JASA KONSTRUKSI

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing

Hasdaryatmin Djufri, S.T., M.T.


Nip. 19810508 201504 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling indah yang patut diucapkan selain rasa syukur kami
kepada Allah S.W.T. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Serta rasa terima kasih kami kepada bapak Hasdaryatmin Djufri, S.T.,
M.T. selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Pemeliharaaan
Konstruksi yang telah membimbing kami selama selama pembuatan lmakalah ini
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah kami dengan cukup baik dan tepat
waktu.

Penulisan maka ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen


Pemeliharaan Konstruksi semester Genap Tahun 2019-2020 pada Program Studi
Teknik Sipil, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Kami sadar bahwa makalah yang kami kerjakan ini tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, maka kami memohon maaf kepada seluruh pihak jika
sekiranya dalam makalah ini masih terdapat hal-hal yang keliru.

Karena itu kami mengharapkan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca untuk perbaikan pembuatan makalah kami selanjutnya. Dengan
menyelesaikan makalah ini kami berharap banyak manfaat yang dapat dipetik dan
diambil dari karya ini..

Makassar, April 2020

Muhammad Rifaldi Mustamin

3
DAFTAR ISI

hlm.
SAMPUL ......................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL............................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 4
1.4 Manfaat ................................................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 5

2.1 Sungai .................................................................................................. 5


2.2 Prasarana Sungai ................................................................................. 5
2.3 Pemeliharaan Bangunan Sungai........................................................... 6

BAB III PELAKSANAAN DAN PENYELESAIAN PERMASALAHAN


KONSTRUKSI ......................................................................................... 12

3.1 Kondisi Bangunan Sungai.................................................................... 12


3.2 Penyebab, Dampak, Solusi Kerusakan Bangunan Sungai
di Sungai Bila ....................................................................................... 15
3.2.1 Keruntuhan Tanggul Pasangan Batu Bagian Kiri ....................... 15
3.2.2 Patahan Pada Tanggul Pasangan Batu Bagian Kiri..................... 16
3.2.3 Penurunan Pada Bronjong Kawat ............................................... 16

4
3.2.4 Keruntuhan Mercu Tanggul Pasangan Batu Bagian Kiri............ 17
3.3 Metode Perbaikan/Pemeliharaan Bangunan Sungai di Sungai Bila Serta
Biayanya............................................................................................... 17
3.3.1 Perbaikan Tanggul Runtuh dan Patah Serta Bronjong Yang
Rusak .......................................................................................... 17
3.3.2 Perbaikan Mercu Tanggul Yang Rusak ...................................... 21

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 42

4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 42


4.2 Saran ................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 44


DAFTAR TABEL

hlm.
Tabel 2.1 Kategori Tindakan/Kegiatan Pemeliharaan Bangunan Sungai ........ 7

Tabel 2.2 Prosedur Pemeliharaan Fisik Bangunan Sungai .............................. 10

Tabel 3.1 Inventarisasi Lapangan Bangunan Sungai di Sungai Bila. .............. 14


DAFTAR GAMBAR

hlm.
Gambar 3.1 Titik Lokasi Kerusakan Bangunan Sungai di Sungai Bila........... 13

Gambar 3.2 Sketsa Perbaikan Tanggul dan Bronjong ..................................... 19

Gambar 3.3 Sketsa Kerusakan Mercu Tanggul................................................ 21

vii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai merupakan jaringan yang berupa alur-alur pada permukaan bumi yang

proses terbentuknya secara alamiah, mulai dari bentuk yang kecil sampai besar.

Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi sebagian kecil akan menguap kembali

dan sebagian besar akan membentuk alur – alur kecil yang kemudian akan

mengumpul menjadi alur yang besar. Sehingga sungai dapat dikatakan berfungsi

menampung curah hujan dan mengalirkannya ke laut. Aliran sungai dapat

memenuhi kebutuhan manusia dalam berbagai kegiatan seperti irigasi, pembangkit

tenaga listrik, pelayaran, perikanan, penyelidikan air untuk keperluan domestik

dan industri serta kebutuhan lainnya, Loebis, Joesron., dkk (1993). Selain itu,

sungai atau aliran air yang sangat banyak memberikan manfaat kepada manusia

juga bisa mendatangkan sebuah resiko yaitu banjir tahunan (Sebastian, Ligal,

2008).

Banjir merupakan permasalahan yang sering terjadi di sebagian wilayah

Indonesia yang dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar seperti kerugian

harta benda penduduk serta korban jiwa, maka sudah semestinya banjir harus

ditangani dengan serius (Kodoatie dan Sugiyanto, 2002).

Untuk mengurangi resiko - resiko yang terjadi oleh sungai atau aliran air maka

perlu adanya pengelolaan dan pemelihraaan sungai. Pengelolaan sungai adalah

segala usaha yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi sungai, memelihara

fungsi sungai, dan mencegah terjadinya bencana yang dapat ditimbulkan oleh

sungai , sedangkan pemeliharaan sungai adalah segala usaha yang bertujuan untuk

1
menjaga kelestaraian fungsi sungai yang mencakup pemeliharaan sungainya

sendiri

2
dan juga pemeliharaan bangunan – bangunan dalam rangka perbaikan dan

pengaturan sunga seperti tanggul dan perkuatan tebing sungai (Sosrodarsono dan

Tominaga, 1994).

Sungai Bila merupakan salah satu sungai yang mengaliri Kabupaten Sidrap

dengan panjang ± 15.100 m, lebar ± 70 m dan kedalaman ± 4 m, Anonim (2014).

Kabupaten Sidrap merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan

dengan luas wilayah 189.8008,70 Km2 yang terdiri dari 11 kecamatan, 68 desa dan

38 kelurahan yang secara astronomis terletak membentang antara 3°43’ - 4°09’ LS

dan 119°41’ - 120°10’ BT (Anonim, 2018).

Bedasarkan berita yang dilansir di media online Merdeka.com dan Berita

Sidrap.com tanggal 9 dan 13 juni 2019 menyebutkan Tiga kecamatan di

Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, terendam banjir akibat meluapkan Sungai

Bila (Tanru Tedong). Kecamatan yang terendam antara lain Kecamatan Dua Pitue

(8 Desa), Kecamatan Pitu Riawa (6 Desa) dan Kecamatan Pitu Riase (2 Desa).

Penyebab utama banjir ini karena sejumlah tanggul di bantaran sungai jebol dan

tingginya intensitas curah hujan sehingga meluapnya Sungai Bila.

Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan bahwa permasalahan – permasalahan

yang terjadi di Kabupaten Sidrap pada umumnya dan khusunya di tiga kecamatan

yaitu; Kecamatan Dua Pitue, Kecamatan Pitu Riawa, Kecamatan Pitu Riase yang

merupakan dampak penurunan fungsi bangunan sungai yang sudah beroperasi

sejak tahun 1997. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya pemeliharaan

bangunan sungai dalam rangka untuk mengurangi dampak banjir pada Sungai

Bila, maka
dengan ini kami membuat makalah yang berjudul “Pemeliharaan Bangunan

Sungai Pada Sungai Bila di Kabupaten Sidrap”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, adapun

rumusan masalah pada makalah ini, sebagai berikut :

1) Bagaimana kondisi bangunan sungai pada Sungai Bila di Kabupaten Sidrap

pada saat ini?

2) Apa penyebab, dampak, dan solusi kerusakan bangunan sungai pada Sungai

Bila di Kabupaten Sidrap ?

3) Bagaimana metode perbaikan/pemeliharan bangunan sungai pada Sungai Bila

di Kabupaten Sidrap serta biayanya?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1) Diperolehnya data dan informasi kondisi bangunan sungai pada Sungai Bila di

Kabupaten Sidrap pada saat ini.

2) Diperolehnya data dan informasi penyebab, dampak, dan rekomendasi solusi

kerusakan bangunan sungai pada Sungai Bila di Kabupaten Sidrap.

3) Diperolehnya data dan informasi metode perbaikan/pemeliharan bangunan

sungai pada Sungai Bila di Kabupaten Sidrap serta biayanya


1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang diharap dari hasil penelitian ini antara lain adalah :

1) Bagi Ilmu Pengetahuan, sebagai ilmu yang telah dikembangkan dari teori-

teori yang telah ada sehingga adanya hasil dari penelitian ini dapat

berkonstribusi bagi khazanah bagi ilmu pengetahuan.

2) Bagi Mahasiswa, memberikan pengetahuan mengenai pemeliharaan bangunan

sungai.

3) Bagi Politeknik Negeri Ujung Pandang Jurusan Sipil, agar makalah ini dapat

dikembangkan secara lebih khusus terkait dengan pemeliharaan bangunan

sungai.

4) Bagi Pemakalah, memberikan wawasan serta pengetahuan yang lebih

mendalam dalam bidang Teknik sipil khususnya terkait dengan manajemen

pemeliharaan konstruksi sehingga nantinya dapat diaplikasikan pada dunia

kerja
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sungai

Sungai adalah aliran air yang berukuran besar dan memanjang yang mengalir

dari tempat yang tinggi (hulu) ke tempat yang rendah (hilir). Sungai termasuk

salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air yang ada didalam sungai berasal dari

hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negera tertru

berasal dari lelehan es/salju sungai air juga mengalirkan sedimen dan polutan,

Wikipedia.org (2019). Namun menurut Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia (PP No.35

Tahun 1991), sungai adalah tempat - tempat dan wadah - wadah serta jaringan

pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan-kirinya

serta pengalirannya oleh garis sempadan.

2.2 Prasarana Sungai

Menurut Peraturan Pemerimtah Republik Indoensia (PP No. 38 Tahun 2011),

Prasarana sungai merupakan prasarana fisik yang dibangun untuk keperluan

pengeloalaan sungai termasuk fasilitas pendukungnya, antara lain berupa :

a. Bangunan pengambilan air (intake) yaitu bangunan yang dibuat sedemikian

rupa pada sisi suatu sumber air (umumnya adalah sungai) dengan maksud

agar sebahagian air dari sungai tersebut (air baku) dapat dibelokkan untuk

dimanfaatkan sesuai keinginan.

b. Bangunan pengendali banjir yaitu bangunan yang dibuat sedemikian rupa

untuk mengurangi tau mencegah efek merugikan dari air banjir, contohnya

bendungan, kolam penampung/retensi, tanggul penahan banjir, saluran by

pass, dan.
c. Bangunan pengendali sedimen/check dam yaitu bangunan yang biasanya

terdapat di sebelah hulu yang berfungsi memperlambat gerakan dan

berangsur- angsur mengurangi volume sedimen. Dibutuhkan bangunan check

dam yang kuat untuk menahan aliran air dan menahan benturan dari

sedimen yang terangkut.

d. Bangunan pelindung dan perkuatan tebing sungai adalah bangunan yang

dibangung untuk melindungi dasar sungai contohnya Groundsill maupun

tebing seperti gebalan rumput, bronjong kawat, blok beton, pasangan batu

serta riprap.

e. Bangunan pengarah alur sungai adalah bangunan air yang secra aktif

mengatur arah arus sungai, contohnya krib yang merupakan bangunan yang

dibuat mulai dari tebing ke arah tengah guna mengatur arah arus sungai,

mempercepat sedimentasi, dan menjamin keamanan tanggul atau tebing

sungai terhadap gerusan.

f. Bangunan dan peralatan pemantau data hidroklimatologi, contohnya stasiun

pengamatan duga muka air, stasiun pengamatan curah hujan, stasiun

pengamatan klimatologi, dan stasiun pengamatan dengan sistem telemetri.

2.3 Pemeliharaan Bangunan Sungai

Berdasarkan surat edaran Nomor : 05/SE/D/2016 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai Serta

Pemeliharaan Sungai, pelaksanaan pemeliharaan fisik bangunan sungai bertujuan

untuk mempertahankan agar kondisi bangunan yang bersangkutan senantiasa

terpelihara sehingga dapat berfungsi sesuai dengan tujuan pembangunannya.


Pemeliharaan fisik bangunan sungai dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori

tindakan menurut hirarkhi dan sifat pekerjaannya, yaitu:

a. Pemeliharaan preventif

b. Pemeliharaan korektif

c. Pemeliharaan rehabilitatif

Kriteria dan deskripsi kegiatan – kegiatan tersebut diatas, diuraikan di dalam

tabel berikut :

Tabel 2.1 Kategori Tindakan/Kegiatan Pemeliharaan Bangunan Sungai

Kategori Uraian
Kriteria Contoh Kegiatan
Pemeliharaan Kegiatan
Penatausahaan
Pengamanan bangunan sungai
administratif dan penomoron
• Bertujuan menjaga agar bangunan
bangunan tetap eksis dan Pemagaran,
sesuai dengan tingkat pemasangan
kinerja layanan yang Pengamanan lampu
direncanakan. fisik penerangan, dan
Preventif
• Kegiatannya bersifat penjagaan
kontinyu atau terjadwal bangunan tertentu.
periodik dan tidak Pemangkasan
memerlukan kelengkaoan tanaman liar pada
perhitungan desain Pemeliharaan lereng tanggul dan
rutin pengerukan
tahunan dasar
sungai
Lanjutan Tabel 2.1

Pelumasan
perngkat
penggerak pintu
air, pengecatan
Pemeliharaan pintu bangunan
berkala sungai,
pengurasan
lumpur pada
bangunan sungai
tertentu
Peninggian ruas
tanggul yang
ambles, reparasi
Perbaikan
pintu angkat yang
ringan/reparasi
macet, dan
perbaikan
bangunan
• Kegiatan memperbaiki
kerusakan bangunan yang
kinerjanya dibawah 70% Perbaikan
hingga 50% terhadap
Pemeliharaan
Korektif • Kegiatan mengoreksi atau kerusakan berat
khusus
menyempurnakan ketidak bangunan atau
efektifan kinerja bagian bangunan
bangunan, atau

8
Lanjutan Tabel 2.1
Rektifikasi atau Memperpanjang
pembetulan tembok saya
terhadap pelimpah banjir
kekurang dan
sempurnaan memperpanjang
• Melakukan perbaikan
kinerja bangunan krib
darurat untuk
Penutupan segera
menanggulangi kerusakan
(darurat) bagian
bangunan yang bersifat
tanggul yang
mendadak
Perbaikan bocor dan
darurat pengamanan
sementara
longsoran tebing
sungai
Memperbaiki
Rehabilitasi kembali bangunan
• Kegiatan memperbaiki atau sungai
membangun kembali Membangun
bangunan yang nilai Pembangunan kembali seluruh
Rehabilitatif kinerjanya kurang dari 50% kembali (asset bangunan sungai
atau sudah hancur (tanpa renewal) yang rusak parah
melampaui fungsi atau atau hancur
disain kinerja semula). Menata kembali
Restorasi
ekosistem ruang
bangunan sungai
sungai
Sumber : Direktorat Jendral Sumber Daya Air, 2016

Intensitas tindakan pemeliharaan yang akan dilakukan terhadap bangunan

sungai sangat ditentukan oleh:

9
• Jenis bahan konstruksi pembentuk struktur bangunan (bangunan yang terbuat

dari tanah yang dipadatkan atau pasangan batu kali memerlukan pemeliharaan

yang lebih intens daripada bangunan yang terbuat dari beton atau baja).

• Kondisi lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap kondisi fisik bangunan

(di daerah yang bercurah hujan tinggi membutuhkan pemeliharaan yang lebih

sering daripada di daerah bercurah hujan sedikit seperti di Nusa Tenggara dan

Sulawesi Tengah).

Untuk memperoleh hasil pemeliharaan yang efektif dan efisien, pelaksanaan

pemeliharaan fisik bangunan sungai perlu mengikuti prosedur sebagaimana

diuraikan dalam tabel berikut.

Tabel 2.2 Prosedur Pemeliharaan Fisik Bangunan Sungai

Urutan
No. Maksud dan Tujuan Keterangan
kegiatan
• Memperoleh informasi
mengenai kondisi terkini dari
Inspeksi Dilakukan setiap awal
bangunan.
1
Lapangan bulan sepanjang tahun.
• Mengetahui bagian – bagian
bangunan yang pelu diperbaiki.
Kegiatan ini tidak berlaku
Memperoleh gambaran mengenai untuk:
dimensi/besaran pekerjaan • pemeliharan darurat.
2 Pengukuran
sebagai bahan informasi untuk • pekerjaan penggantian
pembuatan desain pekerjaan. komponen bangunan
dan peralatan.
Lanjutan Tabel 2.2

Penyiapan
Kegiatan ini tidak berlaku
disain
Memperoleh gambar disain, untuk:
3 pemeliharaan
volume pekerjaan dan RAB. • pemeliharan preventif.
korektif dan
• pemeliharaan darurat.
rehabilitatif

Mempersiapkan kebutuhan Kegiatan ini tidak berlaku


Persiapan
pelaksanaan sumber daya yang diperlukan untuk pekerjaan yang
4 dalam pelaksanaan pekerjaan bersifat penggantian
fisik
pemeliharaan. komponen bangunan dan
pemeliharaan
peralatan.
Pelaksanaan Menghasilkan pekerjaan
Dilaksanakan secara
kegiatan pemeliharaan sesuai dengan
5 swakelola ataupun
fisik disain. Menghasilakn gambar
kontraktual
pemeliharaan terbangun (as built drawing).
Menjaga mutu dan target waktu
Pengendalian
pelaksanaan pekerjaan agar
6 pelaksanaan
sesuai dengan yang
pemeliharaan
direncanakan.
Untuk pekerjaan yang
Pelaporan berlangsung selama satu
Memperoleh informasi mengenai
kemajuan bulan atau lebih perlu
perkembangan pelaksanaan
7 pelaksanaan dibuat laporan: harian,
pekerjaan (progres fisik dan/atau
pekerjaan mingguan, dan bulanan,
keuangan).
pemeliharaan serta laporan akhir
pelaksanaan.
Sumber : Direktorat Jendral Sumber Daya Air, 2016
BAB III PELAKSANAAN DAN PENYELESAIAN PERMASALAHAN
KONSTRUKSI

3.1 Kondisi Bangunan Sungai

Berdasarakan hasil inventarisasi yang telah dilakukan pada tanggal 6 januari

2020 s/d tanggal 11 januari 2020 di Sungai Bila terdapat 4 jenis kerusakan

bangunan sungai yaitu keruntuhan tanggul pasangan batu, keretakan tanggul

pasangan batu, penurunan pada brojong kawat, dan keruntuhan mercu tanggul

pasangan batu.

Bangunan sungai di Sungai Bila mulai dioperasikan pada tahun 1997, namun

seiring berjalannya waktu, bangunan ini mengalami penurunan dalam hal kinerja

yang tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja bangunan sungai. Penurunan

fungsi – fungsi bangunan dipengaruhi oleh erosi tanggul tanah, pembuangan

sampah disungai, penambang pasir di hilir sungai maupun beberapa kerusakan

yang terjadi pada dinding pasangan batu yang pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap kemampuan Sungai Bila menampung debit banjir yang terjadi. Dari

kondisi demikian menunjukkan bahwa bangunan ini mengalami penurunan

kinerja.

Dari hasil pengamatan lapangan, terdapat beberapa kerusakan bangunan

sungai seperti yang ditujukan pada gambar/dokumentasi berikut :


Gambar 3.1 Titik Lokasi Kerusakan Bangunan Sungai di Sungai Bila.
Sumber : Google Earth, 2020

13
Tabel 3.1 Inventarisasi Lapangan Bangunan Sungai di Sungai Bila

Kondisi dan Daftar Kerusakan dan Panjang


No. Lokasi/Koordinat
Dokumenatsi Bangunan (m)
Keruntuhan pada tanggul pasangan batu
batu bagian kiri

3°53'15.95"LS
1 26.2 dan 120°
0'19.94"BT

Patahan pada tanggul pasangan batu


bagian kiri

3°53'15.98"LS
2 6.4 dan 120°
0'19.89"BT

Penurunan pada bronjong kawat

3°53'15.87"LS
3 101,52 dan 120°
0'19.84"BT

14
Lanjutan Tabel 3.1

Kondisi dan Daftar Kerusakan dan Panjang


No. Lokasi/Koordinat
Dokumenatsi Bangunan (m)
Keruntuhan pada tanggul pasangan batu
batu bagian kiri

3°53'45.55"LS
4 27 dan 120°
0'4.55"BT

Sumber : Hasil Inventarisasi, 2020

Berdasarkan Tabel 3.1 tersebut diatas, diperoleh data dan kondisi mengenai

kerusakan yang terjadi pada bangunan sungai di Sungai Bila.

3.2 Penyebab, Dampak, dan Solusi Kerusakan Bangunan Sungai di Sungai


Bila

3.2.1 Keruntuhan Tanggul Pasangan Batu Bagian Kiri

Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi, maka dapat disimpulkan

penyebab keruntuhan tanggul pasangan batu di Sungai Bila yaitu kurang padatnya

tanah pada dasar tanggul dan kurang stabil akibat penambahan pasangan batu

untuk menambal jebolnya tanggul lama akibat umur dari bangunan lama dengan

tanpa melakukan analisis yang tepat. Sehingga ketika debit banjir menggerus

tanah pada dasar tanggul, langsung mengakibatkan tanggul menjadi runtuh (jebol).

Dampak dari runtuhya tanggul ini adalah yang paling utama debit banjir

masuk ke pemukiman warga dan merusak beberapa rumah, infrastuktur maupun

ladang, selain itu keruntuhan tanggul ini juga menyebabkan bangunan bronjong

kawat di lerengnya mengalami penurunan dan solusinya adalah melakukan

kegiatan
15
pembangunan kembali (Asset Renewal) agar tanggul berfungsi kembali

sebagaimana mestinya.

3.2.2 Patahan Pada Tanggul Pasangan Batu Bagian Kiri

Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi, maka dapat disimpulkan

penyebab patahnya tanggul pasangan batu di Sungai Bila yaitu adukan pasangan

pondasi, pelaksanaan pekerjaan tanggul (terdapat banyak rongga/pori pada bagian

dalam struktur tanggul) , erosi pada dasar tanggul, dan jebolnya sebagian badan

tanggulnya.

Dampak dari patahan tanggul ini jika dibiarkan dapat menyebabkan tanggul

menjadi jebol/runtuh jika terkena hantaman debit banjir dan solusinya adalah

melakukan pembangunan kembali (Asset Renewal) agar tanggul berfungsi

kembali sebagaimana mestinya karena struktur tanggul yang kurang kokoh

sehingga penambalan tidak cukup untuk memperbaiki struktur tanggul.

3.2.3 Penurunan Pada Bronjong Kawat

Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi, maka dapat disimpulkan

penyebab penurunan pada bronjong kawat di Sungai Bila yaitu akibat dorongan

dari air yang kembali melewati tanggul yang jebol pada saat air banjir sudah

mengalami surut.

Dampak dari penurunan pada bronjong kawat ini adalah terjadinya erosi pada

tebing sungai dan solusinya adalah membangun membangun riprap, karna riprap

memiliki sifat yang elastis (dapat menyesuaikan dengan bentuk eksisting). jadi

walupun terdapat struktur bronjong yang menurun, riprap masih dapat dibangun
diatas bangunan bronjong sehingga bangunan pelindung dan perkuatan tebing

menjadi lebih kuat. Karena bangunan bronjong yang turun hanya kekurangan

berat untuk mencegah erosi akibat tanggul yang jebol tersebut sehingga bronjong

dapat terdorong oleh air ke bawah. Ini termasuk kegiatan restorasi bangunan

sungai.

3.2.4 Kerutuhan Mercu Tanggul Pasangan Batu Bagian Kiri

Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi, maka dapat disimpulkan

penyebab keruntuhan mercu tanggul pasangan batu di Sungai Bila yaitu akibat

pada saat pelaksanaan penambahan elvasi mercu tanggul tidak menggunakan

angkur, tidak memahat/membobot (membuat kasar permukaan yang ingin dicor),

serta tidak membersihkan permukaan bangunan lama dari kotoran (lumut/tanaman

yang menempel pada tanggul).

Dampak dari runtuhnya mercu tanggul yaitu melupnya air di pemukiman

warga dan merusak beberapa rumah, infrastuktur maupun ladang, kemudian

solusinya adalah melakukan pemeliharaan khusus, dengan memperbaiki bangunan

(mercu tanggul) yang rusak dan memasang angker agar tidak jatuh ketika diberi

beban horizontal oleh debit banjir

3.3 Metode Perbaiakan/Pemeliharaan Bangunan Sungai di Sungai Bila Serta


Biayanya
3.3.1 Perbaikan Tangul Runtuh dan Patah Serta Bronjong Yang Rusak

Lokasi tanggul runtuh dan patah serta bronjong yang rusak berdekatan/

berkaitan sehingga perbaikannya dilakukan dengan satu item pekerjaan. Berikut

merupakan sketsa untuk perbaikan tanggul dan brojong yang rusak (satuan dalam

m):
18
Gambar 3.2 Sketsa Perbaikan Tanggul dan Bronjong .
Sumber : Hasil Analisa di AutoCAD, 2020

Alat yang digunakan :

1) Pompa air diesel 5 kw 7) Bulldozer

2) Palu/godam 8) Wheel loader

3) Pahat beton 9) Motor grader

4) Linggis 10) Vibrator roller

5) Excavator 11) Water tank truck

6) Dump truck 12) Alat bantu

Bahan yang digunakan :

1) Solar 5) Semen

2) Tanah urug 6) Besi angker d8

3) Batu belah 7) Geotekstil

4) Pasir 8) Batu 50 kg – 100 kg

19
Tenaga kerja :

1) Mandor 4) Kepala tukang

2) Tukang batu 5) Pekerja

3) Tukang tembok.gali

Metode perbaikan/ pemeliharaaanya yaitu :

1) Pekerjaan Dewatering menggunakan pompa air diesel 5 KW

2) Membongkar pas. Batu yang sudah rusak/retak mengguanakan Alat Palu,

pahat, dan Linggis

3) Membersihkan area pekerjaan menggunakan Buldozer

4) Melakukan pekerjaan galian menggunakan excavator lemudian di masukkan

ke dumptruck untuk di bawa ke area pembuangan material.

5) Pekerjaan tanggul pas. Batu 1pc : 4pp dan memasang angker pada

sambungan tanggul lama dan baru.

6) Perkerjaan plasteran 1PC : 3PP, 15mm

7) Mengambil tanah timbunan di quarry menggunakan wheel loader dan

dumptruck

8) Melakukan penghamparan menggunakan motor grader setelah itu disiram

mengguanakn water tank sampai tanah mencapai kadar air optimum

9) Kemudian di padatkan memngguanakn vibrator roller

10) Pemasangan geotextil

11) Pekerjaan riprap dengan b batu 50kg – 100kg

12) Finishing

20
3.3.2 Perbaikan Mercu Tanggul Yang Rusak

Lokasi mercu tanggul yang rusak berjauhan dengan tanggul runtuh dan patah

serta bronjong yang rusak sehingga perbaikannya dilakukan terpisah. Berikut

merupakan sketsa untuk perbaikan mercu tanggul yang rusak (satuan dalam m) :

Gambar 3.3 Sketsa Kerusakan Mercu Tanggul.


Sumber : Hasil Analisa di AutoCAD, 2020
Alat dan bahan yang digunakan :

1) Batu belah 4) Besi angker d8

2) Pasir 5) Alat bantu

3) Semen

Tenaga kerja :

1) Mandor

2) Tukang batu

3) Kepala tukang

4) Pekerja

Metode perbaikan/ pemeliharaaanya yaitu :

1) Membersihkan tanggul yang ingin diperbaiki dari kotoran

2) Pekerjaan tanggul pas. Batu 1pc : 4pp dan memasang angker pada sambungan

tanggul lama dan baru.

3) Perkerjaan plasteran 1PC : 3PP, 15mm

4) Finishing

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Estimasi Biaya Berikut berikut :

21
➢ Volume Pekerjaan

➢ Daftar Kondisi Alat


➢ Uraian Analisa Alat

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan BULLDOZER 106 HP
2. Tenaga 106.0 HP
3. Kapasitas - Ton
4. Alat Baru a. Umur Ekonomis 1.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun 2,400.0 Jam
c. Harga Alat 524,077,733 Rupiah
5. Alat Yang Dia. Umur Ekonomis 1.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,400.0 Jam
c. Harga Alat (*) 524,077,733 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM


1. Nilai Sisa Alat = 10 C 52,407,773 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal i x (1 + i)^A' D 1.09250 -


= (1 + i)^A' -
3. 1
Biaya
a. Pasti
Biaya per Jam : M
Pengembalian ( B' - C ) x E 214,708.10 Rupiah
D W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 436.73 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam (E+F) G 215,144.83 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 126,365.25 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 12,650.04 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x K 2,729.57 Rupiah


B' perbaikan = W'

Pemakaian Gemuk fa x Mg Ge 3285.00

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U4 L 19,000.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U5 M 18,750.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 182,779.86 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 397,924.69 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1 Tingkat Suku Bunga i 9.25 % / Tahun
2 Harga Bahan Dan Upah Tercantum pada lemba
Hargadan Bahan
Upah
3 PPN diperhitungkan pada lembar
Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan MOTOR GRADER 130 HP
2. Tenaga 130.0 HP
3. Kapasitas - -
4. Alat Baru a. Umur Ekonomis 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun 2,400.0 Jam
c. Harga Alat 945,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dia. Umur Ekonomis 5.0 Tahun Alat baru
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,400.0 Jam Alat baru
c. Harga Alat (*) 945,000,000 Rupiah Alat baru

B. BIAYA PASTI PER JAM


1. Nilai Sisa Alat = 10 C 94,500,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal i x (1 + i)^A' D 0.25876 -


= (1 + i)^A' -
3. 1
Biaya
a. Pasti
Biaya per Jam : M
Pengembalian ( B' - C ) x E 91,698.89 Rupiah
D W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 787.50 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam (E+F) G 92,486.39 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x MS H 154,976.25 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 15,514.20 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 4,921.88 Rupiah


perbaikan = W'

Pemakaian Gemuk fa x Mg Ge 3285.00

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U4 L 19,000.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U5 M 18,750.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 216,447.33 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 308,933.71 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1 Tingkat Suku Bunga i 9.25 % / Tahun
2 Harga Bahan Dan Upah Tercantum pada lemba
Harga
Upah dan Bahan
3 PPN diperhitungkan pada lembar
Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan VIBRATORY ROLLER
2. Tenaga 150.0 HP
3. Kapasitas - Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Ta 2,400.0 Jam
c. Harga Alat 750,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis 5.0 Tahun Alat baru
b. Jam Kerja Dalam 1 Ta W' 2,400.0 Jam Alat baru
c. Harga Alat (*) 750,000,000 Rupiah Alat baru

B. BIAYA PASTI PER JAM


1. Nilai Sisa Alat = 10 C 75,000,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal i x (1 + i)^A' D 0.25876 -


= (1 + i)^A' -
3. 1
Biaya
a. Pasti
Biaya per Jam : M
Pengembalian ( B' - C ) x E 72,776.89 Rupiah
D W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 625.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam (E+F) G 73,401.89 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x MS H 178,818.75 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 17,901.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 39,062.50 Rupiah


perbaikan = W'

Pemakaian Gemuk fa x Mg Ge 3285.00

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U4 L 19,000.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U5 M 18,750.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 276,817.25 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 350,219.14 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1 Tingkat Suku Bunga i 9.25 % / Tahun
2 Harga Bahan Dan Upah Tercantum pada lemba
Hargadan Bahan
Upah
3 PPN diperhitungkan pada lembar
Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan DUMP TRUCK
2. Tenaga Pw 128.0 HP
3. Kapasitas 6.0 3
M
4. Alat Baru a. Umur Ekonomis 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun 2,400.0 Jam
c. Harga Alat 234,000,000.00 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis 5.0 Tahun Alat baru
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,400.0 Jam Alat baru
c. Harga Alat (*) 234,000,000 Rupiah Alat baru

B. BIAYA PASTI PER JAM


1. Nilai Sisa Alat = 10 C 23,400,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal i x (1 + i)^A' D 0.25876 -


= (1 + i)^A' -
3. 1
Biaya
a. Pasti
Biaya per Jam : M
Pengembalian ( B' - C ) x E 22,706.39 Rupiah
D W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 195.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam (E+F) G 22,901.39 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x P H 152,592.00 Rupiah


Ms
2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x I 15,275.52 Rupiah
Mp
3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x K 12,187.50 Rupiah
B'
perbaikan = W'

Pemakaian Gemuk fa x Mg Ge 3285.00

4. Sopir = ( 1 Orang / Jam ) x U6 16,250.00


5. Pembantu = ( 1 Orang / Jam ) x U7 12,500.00

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 212,090.02 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 234,991.41 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1 Tingkat Suku Bunga i 9.25 % / Tahun
2 Harga Bahan Dan Upah Tercantum pada lemba
Harga
Upah dan Bahan
3 PPN diperhitungkan pada lembar
Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan EXCAVATOR 80-140 HP
2. Tenaga Pw 105.0 HP
3. Kapasitas 0.71 3
m
4. Alat Baru a. Umur Ekonomis 2.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun 2,400.0 Jam
c. Harga Alat 713,328,025 Rupiah
5. Alat Yang Dia. Umur Ekonomis 2.0 Tahun Alat baru
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,400.0 Jam Alat baru
c. Harga Alat (*) 713,328,025 Rupiah Alat baru

B. BIAYA PASTI PER JAM


1. Nilai Sisa Alat = 10 C 71,332,803 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal i x (1 + i)^A' D 0.57040 -


= (1 + i)^A' -
3. 1
Biaya
a. Pasti
Biaya per Jam : M
Pengembalian ( B' - C ) x E 152,580.13 Rupiah
D W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 594.44 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam (E+F) G 153,174.57 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x P H 125,173.13 Rupiah


Ms
2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x I 12,530.70 Rupiah
Mp
3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x K 37,152.50 Rupiah
B'
perbaikan = W'

Pemakaian Gemuk fa x Mg Ge 3285.00

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x 19,000.00


5. U4
Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x 18,750.00
U5
Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 215,891.33 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 369,065.90 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1 Tingkat Suku Bunga i 9.25 % / Tahun
2 Harga Bahan Dan Upah Tercantum pada lemba
Harga
Upah dan Bahan
3 PPN diperhitungkan pada lembar
Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan WHEEL LOADER
2. Tenaga Pw 81.0 HP
3. Kapasitas 1.00 3
m
4. Alat Baru a. Umur Ekonomis 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun 2,400.0 Jam
c. Harga Alat 400,000,999 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis 5.0 Tahun Alat baru
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,400.0 Jam Alat baru
c. Harga Alat (*) 400,000,999 Rupiah Alat baru

B. BIAYA PASTI PER JAM


1. Nilai Sisa Alat = 10 C 40,000,100 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal i x (1 + i)^A' D 0.25876 -


= (1 + i)^A' -
3. 1
Biaya
a. Pasti
Biaya per Jam : M
Pengembalian ( B' - C ) x E 38,814.44 Rupiah
D W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 333.33 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam (E+F) G 39,147.77 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x P H 96,562.13 Rupiah


Ms
2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x I 9,666.54 Rupiah
Mp
3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x K 20,833.39 Rupiah
B'
perbaikan = W'

Pemakaian Gemuk fa x Mg Ge 3285.00

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x 19,000.00


5. U4
Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x 18,750.00
U5
Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 168,097.05 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 207,244.82 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1 Tingkat Suku Bunga i 9.25 % / Tahun
2 Harga Bahan Dan Upah Tercantum pada lemba
Harga
Upah dan Bahan
3 PPN diperhitungkan pada lembar
Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan WATER TANK 3000-5000 L
2. Tenaga 123.0 HP
3. Kapasitas 4,000.00 ltr
4. Alat Baru a. Umur Ekonomis 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun 2,400.0 Jam
c. Harga Alat 300,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dia. Umur Ekonomis 5.0 Tahun Alat baru
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,400.0 Jam Alat baru
c. Harga Alat (*) 300,000,000 Rupiah Alat baru

B. BIAYA PASTI PER JAM


1. Nilai Sisa Alat = 10 C 30,000,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal i x (1 + i)^A' D 0.25876 -


= (1 + i)^A' -
3. 1
Biaya
a. Pasti
Biaya per Jam : M
Pengembalian ( B' - C ) x E 29,110.76 Rupiah
D W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 250.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam (E+F) G 29,360.76 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x P H 146,631.38 Rupiah


Ms
2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x I 14,678.82 Rupiah
Mp
3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x K 15,625.00 Rupiah
B'
perbaikan = W'

Pemakaian Gemuk fa x Mg Ge 3285.00

4. Sopir = ( 1 Orang / Jam ) x U4 16,250.00


5. Pembantu = ( 1 Orang / Jam ) x U5 12,500.00

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 208,970.20 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 238,330.95 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1 Tingkat Suku Bunga i 9.25 % / Tahun
2 Harga Bahan Dan Upah Tercantum pada lemba
Hargadan Bahan
Upah
3 PPN diperhitungkan pada lembar
Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
➢ Denah Lokasi

➢ Uraian Analisa Galian

URAIAN ANALISA HARGA SATUAN

JENIS PEKERJAAN : GALIAN BIASA


3
SATUAN :M
PEMBAYARAN

NO U R A I A N KODE KOEF. SATUAN KET.


Anali sa El -

1 Menggunakan alat berat ( cara mekanik )


2 Lokasi Pekerjaan : sepanjang jalan / ruas
3 Kondisi jalan : jelek, sedang / baik
4 Jam kerja efektif per - Tk 7.00 jam
hari
5 Faktor Pengembangan Bahan Fk 1.35 - Tanah liat

1 Galian tanah umumnya berupa pelebaran badan jalan


2 Penggalian dilakukan dengan Excavator.
3 3 Hasil galian dimuat kedalam Dump Truck dengan Exca-
vator
4 Dump Truck membuang material hasil galian keluar
lokasi jalan sejauh ….. L 0.05 Km

III PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1 BAHAN

Tidak ada bahan yang digunakan

2a. EXCAVATOR (E-10)


Kapasitas Alat / Bucket V 0.71 M
3

Faktor Bucket 1.00 - Tanah liat


Faktor Efisiensi w aktu 0.85 Kondisi baik
Faktor efisiensi kerja 0.83 memuaskan,memuaskan
faktor kecakapan operator 1.00 baik sekali
Faktor kedalaman galian 0.78 6m
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.55 -

Waktu Siklus Ts1


- Menggali / memuat ke Dump Truck T1 15.00 det
30
- Lain - lain T2 10.00 det
Ts1 25.00 det
V x Fa x 3600 3
p. Prod./jam Q1 41.675296 M / jam
Fk x Ts1
3
2 ALAT
2a. EXCAVATOR (E-10)
Kapasitas Alat / Bucket V 0.71 M
3

Faktor Bucket 1.00 - Tanah liat


Faktor Ef isiensi w aktu 0.85 Kondisi
baik
Faktor ef isiensi kerja 0.83 memuaskan,memuaska
n
f aktor kecakapan operator 1.00 baik sekali
Faktor kedalaman galian 0.78 6m
Faktor Ef isiensi Alat Fa 0.55 -

Waktu Ts1
Siklus
- Menggali / memuat ke Dump Truck T1 15.00 det
- Lain - lain T2 10.00 det
Ts1 25.00 det
V x Fa x 3600 3
p. Prod./jam Q1 41.675296 M / jam
Fk x Ts1
3
Koefisien Alat / M = 1 : Q1 - 0.0240 Jam

2b. DUMP TRUCK E - 08


Kapasitas Bak V 6.00 M
3

Faktor Ef isiensi w aktu 0.85 Kondisi


Baik
Faktor ef isiensi kerja 0.83 Memuaskan,Memuaska
n
f aktor kecakapan operator 1.00 baik sekali
Faktor Ef isiensi Alat Fa 0.71 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 Km/Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 50.00 Km/Jam
Waktu Siklus : Ts2
- Waktu Tempuh Isi = ( L : v1 ) x 60 T1 0.0756 Menit
- Waktu Tempuh = ( L : v2 ) x 60 T2 0.0605 Menit
Kosong
- Waktu Muat = ( V : Q1 ) x 60 T3 8.6382 Menit
- Waktu Lain - lain T4 1.0000 Menit
Ts2 9.7742 Menit

Bersambung …
3
Kapasitas Produksi / Jam = ( VxFax60) : (FkxTs2) Q2 19.25 m / jam
3
Koefisien Alat / m = 1 : Q2 E-08 0.0520 jam

2c. BULLDOZER
Faktor Eff isiensi Waktu FT 0.85 - Kondisi Baik
Faktor FB 1.1 Tanah liat
Blade
Faktor Eff isiensi Kerja FK 0.83 Memaskan,Memuaskan
Faktor Kecakapan Operator FO 1 Baik Sekali
Faktor Ef isiensi Alat Fa 0.78
Lebar Ef ektif Blade Lb 3.05 m
Tinggi Tb 1.06 m
Blade 2
Produksi/siklus = Lb x Tb x Fb q 3.7634982 m
3

Jarak Gusur Lg 40.00 m


Kecepatan Maju Fv 7.60 Km/jam
Fv 126.60 m/menit
Kecepatan Mundur Rv 9.40 Km/jam
Rv 156.60 m/menit
Waktu Untuk Ganti Gigi Z 0.05 menit
Waktu Siklus = (Lg/Fv)+(Lg/Rv)+Z Ts3 0.62 menit

3
Produksi / Jam = ( q x 60 x Fa ) / Ts3 Q3 282.02 m / jam
Koefisien Alat = 1 : 0.0035 jam
Q3

2d. ALAT BANTU lump sum


Diperlukan alat bantu kecil, seperti :
- Sekop dan Keranjang

Bersambung …

31
URAIAN ANALISA HARGA SATUAN

ITEM PEMBAYARAN : 3.1 (1)


NO.
JENIS PEKERJAAN : GALIAN BIASA
3
SATUAN :M Anali sa El - 311
PEMBAYARAN

NO U R A I A N KODE KOEF. SATUAN KET.

3. TENAGA
3
Produksi menentukan : EXCAVATOR Q4 41.68 M / jam
Produksi Galian / hari = Tk x Q1 Qt 291.72707 M
3

Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 2 orang
- Tukang Tb 0 orang
- Mandor M 1 orang

3
Koefisien tenaga / M
:
- Pekerja = (Tk x P) : Qt L-01 0.0069 Jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt L-02 0.0000 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt L-03 0.0034 Jam

4. HARGA DASAR SATUAN UPAH, BAHAN DAN ALAT


Lihat lampiran

5. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


Lihat perhitungan dalam Analisa Harga Satuan
Didapat Harga Satuan Pekerjaan :

3
Rp. 31,748.81 / m

6. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 9 Bulan

7. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume 1,329.22 m
3

Peke

32
➢ Uraian Analisa Timbunan

URAIAN ANALISA HARGA SATUAN

ITEM PEMBAYARAN : 3.2 (1)


NO.
JENIS PEKERJAAN : Tim bunan
3
SATUAN :M Anali sa El - 321
PEMBAYARAN

NO U R A I A N KODE KOEF. SATUAN KET.

I ASUMSI
1 Menggunakan alat berat ( cara mekanik )
2 Lokasi Pekerjaan : sepanjang jalan / ruas
3 Kondisi jalan : jelek, sedang / baik
4 Jam kerja ef ektif per - Tk 7.00 jam
hari
5 Faktor Pengembangan Bahan Fk 1.59 - Tanah Liat
6 Tebal hamparan padat t 0.30 m Asumsi

II URUTAN KERJA
1 Material Urugan Biasa dimuat kedalam Dump Truck
dengan menggunakan Wheel Loader ( di quarry )
2 Dump Truck mengangkut ke lokasi pekerjaan dengan
3 Jarak Angkut sejauh …….. Km L 1.25 Km
3 Penghamparan dilakukan dengan Motor Grader
4 Hamparan disiram dengan Water Tank Truck sebelum
dipadatkan.
5 Pemadatan dilakukan dengan Vibro Roller
6 Perapian tepi dan level permukaan dilalukan oleh se-
kelompok pekerja dengan Alat Bantu.

III PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA


1 BAHAN
Material Urugan Biasa = 1 x Fk M-08 1.59 M
3

2 ALAT
2a. WHEEL LOADER E-15
Kapasitas Bucket V 1.00 M
3

Faktor Bucket Fb 1.00 - Tanah Liat


Faktor Efisiensi kerja Fk 0.83 - memuaskan,memaskan
Faktor Efisiensi w aktu Ft 0.60 - Kurang Baik
Faktor Kecakapan Operator FO 1.00 - Baik sekali
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.50
Waktu Siklus :
- muat T1 0.40 Menit
- lain - lain T2 0.10 Menit
Ts1 0.50 Menit

Kapasitas Produksi / Jam = (VxFax60)/(FkxTs1) Q1 37.58 M


3

3
Koefisien Alat / m = 1 : Q1 E-15 0.0266 -

2b. DUMP TRUCK E - 08


Kapasitas Bak V 6.00 M
3

Faktor Efisiensi w aktu 0.60 Kurang Baik


Faktor ef isiensi kerja 0.83 Memuaskan,Memuaskan
f aktor kecakapan operator 1.00 Baik Sekali
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.50 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 30.00 Km/Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 40.00 Km/Jam
Waktu Siklus : Ts2
- Waktu Tempuh Isi = ( L : v1 ) x 60 T1 2.50 Menit
- Waktu Tempuh = ( L : v2 ) x 60 T2 1.88 Menit
Kosong
- Waktu Lain - lain T4 1.00 Menit
Ts2 5.38 Menit

3
Kapasitas Produksi / Jam = ( VxFax60) : (FkxTs1) Q2 20.97 m / jam
3
Koefisien Alat / m = 1 : Q2 E-08 0.0477 jam

Bersambung … 33
URAIAN ANALISA HARGA SATUAN

ITEM PEMBAYARAN : 3.2 (1)


NO.
JENIS PEKERJAAN : Tim bunan
3
SATUAN :M Anali sa El - 321
PEMBAYARAN

NO U R A I A N KODE KOEF. SATUAN KET.

2c. MOTOR GRADER E-13


Panjang hamparan Lh 50.00 m
Lebar Ef ektif kerja Blade b 2.60 m
Faktor Efisiensi w aktu 0.60 kurang baik
Faktor efisiensi kerja 0.83 Memuaskan,Memuaskan
faktor kecakapan operator 1.00 baik sekali
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.50 -
Kecepatan alat rata-rata v 5.00 km/jam
Jumlah lintasan n 5.00 kali
Waktu Siklus
- Perataan 1 x lintasan = Lh : (v x 1000) x 60 T1 0.60 menit
- Lain - lain T2 1.00 menit
Ts3 1.60 menit

3
Kap. Produksi / Jam = ( LhxbxtxFax60 ) : ( nxTs3 ) Q3 145.67 m / jam
3
Koefisien Alat / m = 1 : Q2 E-13 0.0069 jam

2d. VIBRATOR ROLLER E-19


Kecepatan alat rata-rata v 4.00 km/jam
Lebar Ef ektif Pemadatan b 2.28 m
Jumlah Lintasan n 8.00 kali
Faktor Efisiensi w aktu 0.60 kurang Baik
Faktor efisiensi kerja 0.83 memuaskan,memuaskan
faktor kecakapan operator 1.00 Baik Sekali
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.50 -
3
Kap. Produksi / Jam = {( vx1000 ) x b x t x Fa } : n Q4 170.32 m / jam
3
Koefisien Alat / m = 1 : Q4 E-19 0.0059 jam

2e. WATER TANK TRUCK E-23


Volume Tangki Air V 4.00 m
3

3
0 Kebutuhan Air/m material padat Wc 0.20 m
3

Pengisian Tangki / jam n 2.00 kali


## Faktor Efisiensi w aktu 0.60 Kurang
Baik
Faktor efisiensi kerja 0.83 memuaskan,memuaskan
faktor kecakapan operator 1.00 Baik Sekali
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.50 -

3
Kap. Produksi / Jam = ( V x n x Fa ) : Wc Q5 19.92 m / jam
3
5 Koefisien Alat / m = 1 : Q5 E-23 0.0502 jam

2f. ALAT BANTU Lump sum


Diperlukan alat - alat bantu kecil :
- Sekop = 3 buah

Bersambung …

34
URAIAN ANALISA HARGA SATUAN

ITEM PEMBAYARAN : 3.2 (1)


NO.
JENIS PEKERJAAN : Tim bunan
3
SATUAN :M Anali sa El - 321
PEMBAYARAN

NO U R A I A N KODE KOEF. SATUAN KET.

3 TENAGA
3
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 37.58 M / jam
3/
Produksi Timbunan / hari = Tk x Q1 Qt 263.09 M Hari
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 2.00 orang
- Tukang Tb 0.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

3
Koefisien tenaga / M
:
- Pekerja = (Tk x P) : Qt L-01 0.0076 Jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt L-02 0.0000 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt L-03 0.0038 Jam

4. HARGA DASAR SATUAN UPAH, BAHAN DAN ALAT


Lihat lampiran

5. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


Lihat perhitungan dalam Analisa Harga Satuan
Didapat Harga Satuan Pekerjaan :

3
Rp. 123,433.81 / m

6. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 9 Bulan

7. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume 2,793.88 M
3

Peke

35
➢ Harga Satuan Dasar

HARGA SATUAN DASAR - UPAH

Satuan Biaya
No. Tenaga Kerja Satuan KET
Upah
( Rp )
1 Mandor jam 15,714.29
2 Pekerja jam 11,428.57
3 Tukang jam 12,857.14
4 Operator jam 23,571.43
5 Pembantu Operator jam 12,857.14
6 Sopir jam 14,285.71
7 Pembantu Sopir jam 11,428.57
8 Mekanik jam 14,285.71
9 Pembantu Mekanik jam 11,428.57
Sumber : Standar Harga Satuan Bahan Bangunan dan Upah Kerja 2016 Kab. Sidrap.

HARGA SATUAN DASAR - BAHAN

Satuan Harga
No. Jenis Bahan Satuan KET
Volume
( Rp )

1 Minyak Pelumas / Oli ltr 7,956.00


2 Bahan bakar Solar ltr 9,537.00
3 Tanah Timbunan M 3 43,600.00
4 Batu Pecah M 3 182,000.00
5 Pasir M 3 115,000.00
6 Semen 40 Kg Zak 49,100.00
7 Bahan Bakar Bensin Liter 9,537.00
8 Gemuk - 21,900.00
9 Paku kg 17,233.00
10 Geotekstil m2 5,000.00
11 Batu kali m3 149,500.00
12 Besi Angker 8 mm kg 11,800.00
Sumber : Standar Harga Satuan Bahan Bangunan dan Upah Kerja 2016 Kab. Sidrap.

36
HARGA SATUAN DASAR - ALAT

Satuan Harga Satuan


No. Jenis Peralatan KET
Volume ( Rp )

1 Excavator Hyundai R140LC-7 jam 369,065.90


2 Dumptruck Mitsubishi 30 HD 6,4 PS jam 234,991.41
3 Bulldozer Komatsu D41P-6 jam 397,924.69
4 Motor Grader Komatsu, GRADER 500R jam
308,933.71
5 Truck tangki Izusu NKR 71 HD jam 238,330.95
6 Vibratory Roller Lonking CDM514D jam 350,219.14
7 Wheel Loader Heli , HL 920 jam 207,244.82
8 Palu/godam (baja keras) Bh 250,000.00
9 Pahat Beton Bh 20,000.00
10 Linggis Bh 100,000.00
Sumber : Standar Harga Satuan Bahan Bangunan dan Upah Kerja Kab. Sidrap 2016 .

➢ Analisa Harga Satuan

ANALIS A HARG A S ATUAN


JENIS PEKERJAAN : GALIAN BIASA
SATUAN PENGUKURAN : Meter Kubik

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Perkiraan Kuantitas
(Rp) (Rp)

A TENAGA
1 Mandor jam 0.0034 15,714.29 53.87
2 Tukang jam 0.0000 12,857.14 0.00
3 Pekerja jam 0.0069 11,428.57 78.35
JUMLAH HARGA TENAGA 132.22
B BAHAN
( Tidak ada bahan yang digunakan )

JUMLAH HARGA BAHAN 0.00


C PERALATAN
1 Alat Bantu LS 1.0000 5,000.00 5,000.00
2 Excavator jam 0.0240 369,065.90 8,855.75
3 Dump Truck jam 0.0520 234,991.41 12,208.69
4 BULLDOZER jam 0.0035 397,924.69 1,411.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 27,475.44

D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 27,607.66


E BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN ( 15% x D ) 4,141.15
F HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 31,748.81

Sumber : Lampiran PUPR Bidang SDA 2016 .


ANALISA HARGA SATUAN
JENIS PEKERJAAN : TIMBUNAN
SATUAN PENGUKURAN : Meter Kubik

Harga Jumlah
No. Uraian Satua Perkiraan Kuatitas
Satuan Harga
n
(Rp) (Rp)

A TENAGA
1 Mandor (L03) ja 0.0038 15,714.29 59.73
2 m 0.0000 12,857.14 0.00
3 ja 0.0076 11,428.57 86.88
JUMLAH HARGA TENAGA 146.61
B BAHAN
1 Tanah Urug m3 1.5900 43,600.00 69,324.00

JUMLAH HARGA BAHAN 69,324.00


C PERALATAN
1 Alat Bantu LS 1.0000 5,000.00 5,000.00
2 WHEEL LOADER jam 0.0266 207,244.8 5,514.04
3 DUMP TRUCK jam 0.0477 234,991.41 11,207.55
4 MOTOR GRADER jam 0.0069 308,933.71 2,120.85
5 VIBRATOR ROLLER jam 0.0059 350,219.14 2,056.29
6 WATER TANK TRUCK jam 0.0502 238,330.95 11,964.41
JUMLAH HARGA 37,863.14
PERALATAN

D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + 107,333.75


E B + C ) BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN ( 15% x D ) 16,100.06
F HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 123,433.81

Sumber : Lampiran PUPR Bidang SDA 2016 .

ANALISA HARGA SATUAN


JENIS PEKERJAAN : Pekerjaan Pemasangan Geotekstil, Tipe C , Tebal
SATUAN PENGUKURAN : Meter Persegi

Harga Jumlah
No. Uraian Satua Perkiraan
Satuan Harga
n Kuantitas
(Rp) (Rp)

A TENAGA
1 Mandor (L03) ja 0.1680 15,714.29 2,640.00
2 Tukang tembok/ m 0.3360 12,857.14 4,320.00
3 (L02) Pekerja ja
jam 1.6800 11,428.57 19,200.00
(L01)

JUMLAH HARGA TENAGA 26,160.00


B BAHAN
1 Geotekstil m2 1.1000 5,000.00 5,500.00
4
5

JUMLAH HARGA BAHAN 5,500.00


C PERALATAN
1 Alat Bantu LS 1.0000 5,000.00 5,000.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 5,000.00

D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + 36,660.00


E B + C ) BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN ( 15% x D ) 5,499.00
F HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 42,159.00

Sumber : Lampiran PUPR Bidang SDA 2016 .


ANALISA HARGA SATUAN
JENIS PEKERJAAN Pasangan Batu 50 kg - 100 kg, Void Maksimum 25%
SATUAN PENGUKURAN : Meter Kubik

Harga Jumlah
No. Uraian Satua Perkiraan Kuatitas
Satuan Harga
n
(Rp) (Rp)

A TENAGA
1 Mandor (L03) ja 0.8400 15,714.29 13,200.00
2 m 1.6800 12,857.14 21,600.00
3 ja 0.8400 11,428.57 9,600.00
JUMLAH HARGA TENAGA 44,400.00
B BAHAN
1 Batu 50 kg - 100 kg m3 191,360.00
JUMLAH HARGA 191,360.00
BAHAN
C PERALATAN
1 Alat Bantu LS 1.0000 5,000.00 5,000.00
2 Excavator jam 0.1200 369,065.9 44,287.91
JUMLAH HARGA 49,287.91
PERALATAN

D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + 285,047.91


E B + C ) BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN ( 15% x D ) 42,757.19
F HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 327,805.09

Sumber : Lampiran PUPR Bidang SDA 2016 .

ANALISA HARGA SATUAN


JENIS PEKERJAAN Bongkar Pasangan Batu (manual)
SATUAN PENGUKURAN : Meter Kubik

Harga Jumlah
No. Uraian Satua Perkiraan Kuatitas
Satuan Harga
n
(Rp) (Rp)

A TENAGA
1 Mandor (L03) ja 0.8400 15,714.29 13,200.00
2 m 8.4000 11,428.57 96,000.00
ja HARGA TENAGA 109,200.00
B BAHAN

JUMLAH HARGA BAHAN


C PERALATAN
1 Alat Bantu Ls 1.0000 5,000.00 5,000.00
1 Palu/godam (baja keras) Bh 0.0060 250,000.0 1,500.00
2 Pahat beton (baja keras) Bh 0.0090 20,000.00 180.00
3 Linggis (baja keras) Bh 0.0200 100,000.00 2,000.00
JUMLAH HARGA 8,680.00
PERALATAN

D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + 117,880.00


E B + C ) BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN ( 15% x D ) 17,682.00
F HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 135,562.00

Sumber : Lampiran PUPR Bidang SDA 2016 .


ANALISA HARGA SATUAN
JENIS PEKERJAAN Mortar Tipe N (setara campuran 1Pc:4pp) Manual
SATUAN PENGUKURAN : Meter Kubik

Harga Jumlah
No. Uraian Satua Perkiraan Kuatitas
Satuan Harga
n
(Rp) (Rp)

A TENAGA
1 Mandor (L03) ja 1.8900 15,714.29 29,700.00
2 m 18.9000 11,428.57 216,000.00
3 ja 6.3000 12,857.14 81,000.00
JUMLAH HARGA TENAGA 326,700.00
B BAHAN
1 Batu belah m3 1.2000 149,500.00 179,400.00
2 Pasir pasang m3 0.5200 115,000.00 59,800.00
3 Portland cement kg 163.0000 1,227.50 200,082.50
4 Besi Angker 8mm kg 0.2800 11,800 3,304.00
JUMLAH HARGA BAHAN 442,586.50
C PERALATAN
1 Alat Bantu Ls 1.0000 5,000.00 5,000.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 5,000.00

D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + 774,286.50


E B + C ) BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN ( 15% x D ) 116,142.98
F HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 890,429.48

Sumber : Lampiran PUPR Bidang SDA 2016 .

ANALISA HARGA SATUAN


JENIS PEKERJAAN Plasteran 1SP:3PP tebal 15 mm
SATUAN PENGUKURAN : Meter Persegi

Harga Jumlah
No. Uraian Satua Perkiraan Kuatitas
Satuan Harga
n
(Rp) (Rp)

A TENAGA
1 Mandor (L03) ja 0.1330 15,714.29 2,090.00
2 m 2.6880 11,428.57 30,720.00
3 ja 1.3440 12,857.14 17,280.00
4 Kepala tukang (L01) jam 0.1330 12,857.14 1,710.00
JUMLAH HARGA TENAGA 51,800.00
B BAHAN
1 PC Kg 7.7760 1,227.50 9,545.04
2 PP m3 0.0300 115,000.0 3,450.00

JUMLAH HARGA BAHAN 12,995.04


C PERALATAN
1 Alat Bantu Ls 1.0000 5,000.00 5,000.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 5,000.00

D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + 69,795.04


E B + C ) BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN ( 15% x D ) 10,469.26
F HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 80,264.30

Sumber : Lampiran PUPR Bidang SDA 2016 .


➢ Rencana Anggaran Biaya

DAFTAR HARGA N
PEKERJAA
Nama Pekerjaan : Pe me liharaan Bangunan Sungai di Sungai Bila
Lokasi/Propinsi : Kabupate n Sidrap/Sulawe si Se latan

Harga Satuan Jumlah Harga


N Uraian Kuantita

( Rp ) ( Rp )
o Satuan b c sd e f=(dxe )

1 Pekerjaan Perbaikan Tanggul Runtuh dan Patah Serta Bronjong Yang Rusak
Dewatering Ls 1.00 Rp 8,544,000 Rp 8,544,000
Pekerjaan Pembongkaran Pas. Batu m3 15.50 Rp 135,562 Rp 2,101,638
Pekerjaan Galian m3 1,329.22 Rp 31,749 Rp 42,201,246
Pekerjaan Tanggul Pasangan Batu 1PC:4PP m3 77.99 Rp 890,429 Rp 69,447,061
Pekerjaan Plasteran IPC:3PP, 15mm m2 203.41362 Rp 80,264 Rp 16,326,851
Pekerjaan Timbunan Dari Luar di Padatkan m3 2,793.88 Rp 123,434 Rp 344,859,848
Pemasangan Geotextil m2 1845.071475 Rp 42,159 Rp 77,786,368
Pekerjaan Riprap m3 1,443.69 Rp 327,805 Rp 473,250,103

2 Pekerjaan Perbaiakan Mercu Tanggul


Pekerjaan Tanggul Pasangan Batu 1PC:4PP m3 6.91 Rp 890,429 Rp 6,157,053
Pekerjaan Plasteran IPC:3PP, 15mm m2 43.9047 Rp 80,264 Rp 3,523,980

TOTAL Rp 1,044,198,147

➢ Rekapitulasi

REKAPITULASI
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Nama Pekerjaan : Pemeliharaan Bangunan Sungai di Sungai Bila


Loaksi/Propinsi : Kabupaten Sidrap/Sulawesi Selatan

No Jumlah
U r a i a n Harga Penawaran
Divisi ( Rp )

1 Pekerjaan Perbaikan Tanggul Runtuh dan Patah Serta Bronjong Yang Rusak Rp
1,034,517,115

2 Pekerjaan Perbaiakan Mercu Tanggul Rp


9,681,033

(A) Jumlah Harga ( Termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) Rp


(B) 1,044,198,147

(C) Pajak
JUMLAHPertambahan Nilai (PPN)
TOTAL HARGA = (A)= +10(B)
% x (A) Rp
Rp
(D) 1,148,617,962
JUMLAH TOTAL HARGA DIBULATKAN Rp 1,148,617,000

Terbilang :
SATU MILYAR SERATUS EMPAT PULUH DELAPAN JUTA ENAM RATUS TUJUH BELAS RIBU RUPIAH
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan dilapangan , maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1) Hasil survey dan investigasi lapangan menunjukkan bahwa kondisi fisik

bangunan sungai di Sungai Bila mengalami kerusakan seperti runtuh/jebol dan

keretakan pada tanggul, runtuhnya mercu tanggul, dan penurunan pada

bronjong yang menyebabkan menurunnya fungsi bangunan sungai.

2) Hasil identifikasi dilapangan diperoleh informasi dan data berupa :

a) Penyebab dari rusaknya beberapa bangunan sungai yaitu akibat kurang

padatnya tanah pada dasar tanggul, tanggul yang kurang stabil, kesalahan

pada masa pelaksanaan, dan akibat jebolnya tanggul menyebabkan

penurunan pada bronjong kawat akibat dorongan air pada saat surut.

b) Dampak dari rusaknya beberapa tanggul yaitu banjir meluap ke pemukiman

warga, merusak rumah, infrastruktur serta ladang dan kerusakan bronjong

yang menyebabkan erosi pada tebing sungai.

c) Solusi dari rusaknya beberapa bangunan sungai yaitu melakukan kegiatan

pembangunan kembali (Asset renewal) agar tanggul berfungsi kembali

sebagaimana mestinya dan membangun riprap pada lokasi bronjong yang

rusak (restorasi bangunan sungai).

3) Metode perbaikan/ pemeliaharaan dilakukan sesuai dengan jenis kerusakannya

dan perencanaan biaya pemeliharaaan bangunan sungai yang mengalami

kerusakan adalah sebesar Rp. 1.148.617.000,00.


4.2 Saran

Adapun saran yang berkaitan dengan makalah ini sebagai berikut:

1) Sebaiknya, pemerintah/instansi terkait lebih memperhatikan kondisi fisik pada

bangunan sungai di Sungai Bila dengan melakukan kegiatan operasi dan

pemeliharaan secara rutin dan setiap tahunya sehingga kinerja fisik bangunan

sungai tidak mengalami penurunan.

2) Sebaiknya, penilaian kinerja bangunan sungai dilakukan secara rutin setiap

tahun oleh dinas/instansi terkait sehingga dapat dijadikan acuan dalam

perencanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan bangunan sungai.

3) Dalam penentuan koefisien alat berat di analisa harga satuan harus di

perhatikan karna berpengaruh pada umur alat, kapasitas alat, jarak

pengambilan dan pembuangan, serta faktor”lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1991. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 35 Tahun 1991


tentang Sungai, Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Anonim. 2011. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 38 Tahun 2011


tentang Sungai, Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Anonim. 2014. Badan Perencanaan Pembangunan Derah Kabupaten Sidrap.


(Online), (https://www.bappenas.go.id/id/), diakses 22 Oktober 2019.

Anonim. 2016. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Nomor:
28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Umum.
Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia.

Anonim. 2018. Statistik Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang 2018. Badan Pusat
Statistik. (Online), (http://www.bps.go.id), diakses 22 Oktober 2019.

Anonim. 2019. Tanrutedong Banjir lagi, Pemukiman Warga Mulai Terendam.


Berita Sidrap. (Online), (https://beritasidrap.com/read/7606/tanrutedong-
banjir-lagi-pemukiman-warga-mulai-terendam), diakses 21 Oktober 2019.

Anonim. 2019. Sungai Tanru Tedong Meluap, Tiga Kecamatan Di Sidrap Sulsel
Terendam Banjir. Merdeka. (Online),
(https://www.merdeka.com/peristiwa/sungai-tanru-tedong-meluap-tiga-
kecamatan-di-sidrap-sulsel-terendam-banjir.html), diakses 21 Oktober
2019.

Anonim. 2019. Sungai. Wikipedia. (Online),


(https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai), diakses 22 Oktober 2019.

Direktorat Jendral Sumber Daya Air. 2016. Pedoman Penyelenggaran Kegiatan


Operasi Dan Pemeliharaan Prasarana Sungai Serta Pemeliharaan Sungai.
Jakarta : Kementrian Pekerjaan Umum.

Kodoatie, Robert J dan Sugiyanto. 2002. Banjir, Beberapa Penyebab dan Metode
Pengendaliannya dalam Prespektif Lingkungan. Cetakan ke -1. Yogyakarta
: Pustaka Pelajar.

Loebis, Joesron dkk. 1993.Hidrologi Sungai. Cetakan ke – 1. Jakarta : Yayasan


Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

Sebastian, Ligal. 2008. Pendekatan Pencegahan dan Penanggulangan Banjir.


Dinamika Teknik Sipil, Vol.8, No.2, Juli 2008, Hlm 162 – 169.
Sosrodarsono, Suyono dan Tominaga, Masateru. 1994. Perbaikan dan Pengaturan
Sungai. Cetakan ke -2. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai