Anda di halaman 1dari 10

JOB VI

PENGUJIAN MODULUS ELASTISITAS BETON

A. Tujuan

1. Untuk mengetahui prosedur pengujian Modulus Elastisitas


2. Untuk mengetahui cara mengolah data hasil pengujian Modulus elastisitas
beton
3. Untuk mengetahui besarnya Modulus Elastisitas pada benda uji.

B. Dasar Teori

Modulus elastisitas dapat didefenisikan sebagai perbandingan beban


persatuan luas (tegangan) dengan perubahan elastis persatuan panjang
(regangan). Modulus elastisitas beton berubah-ubah menurut kekuatan.
Modulus elastisitas juga tergantung pada umur beton, sifat-sifat dari agregat
dan semen, kecepatan pembebanan, jenis dan ukuran dan benda uji. Modulus
elastisitas berdasarkan kombinasi antara modulus secant dan modulus tangent.
Sudut tangent ditarik antara dua titik (titik bawah untuk meniadakan pengaruh
retak awal pada regangan 0,00005 dan titik atas pada saat tegangan mencapai
40% dari regangan batas).
Modulus elastisitas sangat penting untuk menentukan kekuatan dan lentutan
beton. Dengan menggunakan gambar 1 yang menyajikan suatau kurva
tengangan-tegangan untuk beton, modulus tangen (tangent modulud), dan
modulus sekan (second modulus).
fc

f ’c 0.15 f’c

0.5 f’c

0.002
εcu εu
Gambar 1. Hubungan tegangan dan regangan
Kemiringan awal yang beragam tergantung pada nilai kuat tekan beton,
dengan demikian nilai modulus elastisitas beton akan beragam pula. Sesuai
dengan teori elastisitas, secara umum kemiringan kurva pada tahap awal
menggambarkan nilai modulus elastisitas bahan. Karena kurva pada beton
berbentuk lengkung maka nilai regangan tidak berbanding dengan nilai
tegangannya berarti beton tidak sepenuhnya bersifat elastis, sedangkan nilai
modulus elastisitas berubah-ubah sesuai dengan kekuatan dan tidak dapat
ditetapkan melalui kemiringan kurva.
Pengujian ini menggunakan alat “Concrete Compression Testing Machine”
yang dilengkapi dengan dial pengukur regangan vertikal. Metode pengujian
sesuai standar ASTM C469-87. Nilai modulus elastisitas beton bervariasi
tergantung dari mutu atau kekuatan beton, umur pengujian beton, sifat-sifat
(kekuatan) agregat halus, kasar dan semen, kecepatan pembebanan, jenis dan
dimensi benda uji yang dipakai. Modulus elastisitas sangat penting untuk
menetukan kekuatan dan lendutan beton.
Besarnya modulus elastisitas dihitung berdasarkan persamaan:
S 2−S1
E=
ε 2−0,00005
Dimana :
E = Modulus Elastisitas (MPa)
S1 = Tegangan untuk regangan 0,00005
S2 = Tegangan 40% dari tegangan hancur ultimate.
ε2 = Regangan yang menghasilkan S2

Menurut ACI, untuk beton berbobot normal rumus pendekatan Modulus


Elastisitas (Ec) adalah sebagai berikut:
Ec =4700 √ f ' c
Dimana :
Ec = Modulus Elastisitas (MPa)
f ' c = Mutu beton (MPa)
C. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan yang digunakan
- Timbangan
- Meteran
- Mistar
- Pot peleleh (untuk melelehkan belerang)
- Cetakan pelapis (Capping Plate)
- Mesin kuat tekan (Concrete Compression Testing Machine)
- Alat Compressometer-Extensometer

2. Bahan yang digunakan


- Benda uji silinder 3 buah
- Belerang (untuk capping)

D. Prosedur Pelaksanaan

1. Menentukan berat dan ukuran benda uji


2. Melakukan pelapisan (capping) permukaan atas benda uji beton dengan
mortal belerang dengan prosedur berikut:
a) Melelehkan belerang dalam pot peleleh sampai suhu kira-kira 130˚C
b) Menuangkan belerang cair ke dalam cetakan pelapis (capping plate) yang
telah dilapisi gemuk tipis-tipis, kemudian meletakkan benda uji di
atasnya
c) Mendiamkan sampai mortar belerang cair menjadi keras
3. Mengatur alat Compressometer-Extensometer pada benda uji silinder
4. Melakukan setting alat Compressometer-Extensometer pada benda uji
silinder
5. Menempatkan benda uji silinder yang telah dipasangi alat Compressometer-
Extensometer pada mesin uji tekan. Dial Compressometer dan
Extensometer diatur ke angka nol
6. Menekan benda uji perlahan-lahan, selanjutnya beban, displacemant
longitudinal dicatat setiap penambahan 50 KN sampai mencapai beban
maksimum.

E. Data Pengujian Dan Perhitungan

Tabel 6.1. Data pengujian dengan benda uji silinder (tanpa bahan tambah)
Berat Ukuran benda uji Pembacaan
Kode beban ΔL Ke
benda uji Ø t dial
sampel t.
Kg (mm) (mm) (KN) ΔL (mm)
0 0 0,00
50 5  0,005
100 50 0,05
Pmax =
150 100 0,10
450 KN
200 210 0,21
A 12,08 150 300
250 310 0,31
300 380 0,38
350 450 0,45
400 570 0,57
450 730 0,73

Tabel 6.2. Data pengujian dengan benda uji silinder


Berat Ukuran benda uji Pembacaan
Kode Beban ΔL
benda uji Ø t dial Ket.
sampel
Kg (mm) (mm) (KN) ΔL (mm)
0 0 0,00
50 10  0,01
100 45 0,045
150 85 0,085
200 120 0,12
2 12,18 150 300 Pmax=
250 200 0,20 450 KN
300 350 0,35
350 420 0,42
400 540 0,54
450 600 0,60

Tabel 6.3. Data pengujian dengan benda uji silinder


Berat Ukuran benda uji Pembacaan
Kode Beban ΔL
benda Uji Ø t dial Ket.
sampel
Kg (mm) (mm) (KN) ΔL (mm)
0 0 0,00
50 0  0,00
100 0 0,00
150 20 0,02
Pmax=
3 12,10 150 300 200 50 0,05 430 KN
250 130 0,13
300 280 0,28
350 380 0,38
400 480 0,48

F. Analisa Perhitungan Modulus Elastisitas

Sampel 1:
P 50
Tegangan = = = 0,000283 = 2,83 MPa
A 17662,5

∆ L 0,005
Regangan = = = 0,00002
t 300

Perhitungan selanjutnya dapat di lihat di Tabel 6.4

Data Hasil Percobaan


Tabel 6.4. Data hasil percobaan

Berat Ukuran
Benda Uji Pembacaan Tegang
Benda Beban Pma
Kode an Regangan
Uji Ø t Dial ΔL x A
Sampel (ε)
(KN
(σ)
Kg (mm) (mm) (KN) ΔL (mm) )
0 0 0,00 0 0
50 5  0,005 2,83 0.000017
62,5 16,25 0,017 3,54 0,00005
75 27.5 0,03 4,25 0,00009
100 50 0,05 5,67 0.00017
125 75 0,03 7,08 0,0002
150 100 0,10 8,49 0.000033
180 155 0,16 10,19 0,00053
200 210 0,21 11.32 0.0007
A 12,08 150 300 225 260 0,26 450 17662.5 12,74 0,0009
250 310 0,31 14.15 0.001
275 345 0,35 15,57 0,0012
300 380 0,38 16.99 0.0013
325 415 0,42 18,40 0,0014
350 450 0,45 19.82 0.0015
375 510 0,51 21,23 0,0017
400 570 0,57 22,65 0.0019
425 650 0,65 24,06 0,0022
450 730 0,73 25,48 0.0024
S1 = 3,54 ε1 = 0,00005
S2 = 10,19 ε2 = 0,0005

S 2−S 1 10,19−3,54
E = Ƹ 2−0,00005 = 0,00053−0,00005 = 13854,17 Mpa

Keterangan
E = modulus elastisitas
S1 = tegangan untuk regangan 0,00005
S2 = tegangan 40 % dari tegangan hancur ultimit
Ƹ 2 = regangan yang menghasilkan S2

Tabel 6.5. Data hasil percobaan

Kode Berat Ukuran Beban Pembacaan ΔL Pma A Teganga Regangan


Benda Benda Uji
n
Uji Ø t Dial x
Sampel (ε)
(KN
(σ)
Kg (mm) (mm) (KN) ΔL (mm) )
0 0 0,00 0 0
50 10  0,01 2,83 0.00003
56,25 14,38 0,015 3,18 0,00005
62,5 18,75 0,02 3,54 0,00006
75 27,5 0,03 4,25 0,00009
100 45 0,045 5,67 0,00015
125 65 0,065 7,08 0,00022
150 85 0,085 8,49 0,00028
180 103 0,103 10,19 0,00034
200 120 0,12 11.32 0,0004
2 12,18 150 300 450 17662.5
225 160 0,16 12,74 0,00053
250 200 0,20 14.15 0,00067
275 275 0,28 15,57 0,00093
300 350 0,35 16.99 0,0012
325 385 0,39 18,40 0,0013
350 420 0,42 19.82 0.0014
375 480 0,48 21,23 0,0016
400 540 0,54 22,65 0.0018
425 570 0,57 24,06 0,0019
450 600 0,60 25,48 0.002
S1 = 3,18 ε1 = 0,00005
S2 = 10,19 ε2 = 0,0003

S 2−S 1 10,19−3,18
E = Ƹ 2−0,00005 = 0,00034−0,00005 = 24172,41 MPa

Keterangan
E = modulus elastisitas
S1 = tegangan untuk regangan 0,00005
S2 = tegangan 40% dari tegangan hancur ultimit
Ƹ 2 = regangan yang menghasilkan S2

Tabel 6.6. Data hasil percobaan

Kode Berat Ukuran Beban Pembacaan ΔL Pma A Teganga Regangan


Sampel Benda Benda Uji x n (ε)
Uji Ø t Dial
(KN
(σ)
Kg (mm) (mm) (KN) ΔL (mm) )
0 0 0,00 0 0
50 0 0,00 2,83 0
100 0 0,00 5,67 0
125 10 0,01 7,08 0,00003
137,5 15 0,015 7,80 0,00005
150 20 0,02 8,49 0,000067
172 35 0,035 9,74 0,00012
200 50 0,05 11.32 0,00017
225 90 0,09 12,74 0,0003
3 12,18 150 300 250 130 0,13 430 17662.5 14.15 0,00043
275 205 0,205 15,57 0,00068
300 280 0,28 16.99 0,00093
325 330 0,33 18,40 0,0011
350 380 0,38 19.82 0.0013
375 430 0,43 21,23 0,0014
400 480 0,48 22,65 0.0016
350 420 0,42 19.82 0.0014
375 480 0,48 21,23 0,0016
400 540 0,54 22,65 0.0018
S1 = 7,80 ε1 = 0,00005
S2 = 9,74 ε2 = 0,0001

S 2−S 1 9,74−7,80
E = Ƹ 2−0,00005 = 0,00012−0,00005 = 27714,29 Mpa

Keterangan:
E = modulus elastisitas
S1 = tegangan untuk regangan 0,00005
S = tegangan 40 % dari tegangan hancur ultimit
Ƹ 2 = regangan yang menghasilkan S2

G. Kesimpulan

Dari hasil pengujian Modulus Elastisitas yang telah dilakukan, maka


diperoleh nilai rata-rata Modulus Elastisitas= 21913,62 MPa, dan telah
memenuhi rumus pendekatan Modulus Elastisitas (Ec)¿ 4700 √ 22,3 =
22194,75 MPa.

H. Gambar Alat

Pot peleleh Cetakan pelapis (Capping plate)

Mesin kuat tekan Alat compressometer-extensometer

I. Dokumentasi
Peoses pelelehan Mengolesi vaseline pada Menuangkan belerang yang
belerang dalam pot leleh capping plate sudah ke dalam Capping
Palte

Memasukkan sampel silinder Mendiamkan beberapa menit Melakukan setting alat


dalam cetakan Capping plate sampai belerang cair jadi Compressometer-Extensometer
padat pada benda uji silinder

Memasukkan benda uji Merekam dan membaca Hasil penenkanan sampel


ke dalam mesin uji tekan hasil penekanan benda uji pada benda uji

Anda mungkin juga menyukai