DISUSUN OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirta Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan
hidayah Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Latar Belakang Tasawuf ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu
Tasawuf. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang tasawuf akhlaki bagi para pembaca.
Saya mengucapkan trimakasih kepada Bapak Muhamad Mahali,
M.Pd.I selaku dosen Ilmu Tasawuf yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat memberikan wawasan sesuai bidang studi yang saya tekuni. Saya juga
berterimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari , makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, Kritik dan saran yang membangun akan saya natikan demi
kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
JUDUL..............................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DARTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN····························································· 5
A. Pengertian Akhlak···························································· 6
B. Pengertian Tasawuf Akhlaki················································ 6
C. Ajaran Ajaran Dalam Tasawuf Akhlaki··································· 8
D. Tokoh Tokoh Tasawuf Akhlaki············································· 9
A. KESIMPULAN·······························································12
B. SARAN·········································································12
DAFTAR PUSTAKA·································································13
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tasawuf akhlaki merupakan ajaran akhlak dalam kehidupan sehari-
hari guna memperoleh kebahagiaan yang optimal. Dengan kata lain tasawuf
akhlaki adalah tasawuf yang berkonsentrasi pada teori-teori perilaku, budi
pekerti atau perbaikan akhlak. Mengerti dan memahami setiap ajaranya
mampu membentengi manusia dari modernisasi dan industrilisasi yang
mengakibatkan degradasi akhlak yang dapat menjatuhkan harkat dan
martabatya.
Setiap manusia memiliki akal dan nafsu sebagai nikmat yang diberikan
oleh pencipta. Akal sebagai anugrah untuk manusia berpikir dan sebagai alat
untuk mentafakuri alam semesta sehingga mampu menambah iman kepada
Allah S.W.T dan Rosulnya. Dengan akal pula manusia mampu menggali ilmu
ilmu setiap yang dipelajarinya.Mengenai nafsu, nafsupun juga anugrah dari
Allah S.W.T . Nafsu adalah sebuah perasaan atau kekuatan emosional yang
besar pada diri manusia.
Pada zaman era modern ini manusia lebih cenderung menggunakan
nafsu dari pada akal. Sedangkan ketika seseorang sudah dikendalikan oleh
hawa nafsu maka dalam dirinya akan muncul kesombongan, buruk sangka,
maksiat, dan lain sebagainya. Maka dengan tasawuf akhlaqi dan metode
metode yang ada didalamnya mampu untuk dari akhlak akhlak mazmumah
(tercela) dan sekaligus mewujudkan akhlak mahmudah di setiap jiwa manusia.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Akhlak?
b. Apa yang dimaksud Tasawuf Akhlaqi?
c. Ajaran ajaran apa saja dalam tasawuf akhlaqi?
d. Siapa saja tokoh tokoh dalam tasawuf akhlaqi?
C. Tujuan
4
a. Mengetahui pengertian akhlak
b. Mengetahui pengertian tasawuf akhlaqi
c. Mengetahui dan memahami ajaran ajaran tasawuf akhlaqi
d. Mengetahui siapa saja tokoh tokoh dalam tasawuf akhlaqi.
e.
5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Oleh karena itu akhlak ada dua jenis, yaitu yang baik atau terpuji
(mahmudah) dan yang buruk atau tercela (madzmumah). Meskipun demikian
kadang kita memahami akhlak sebagai perilaku yang baik, seperti kita
menyebut orang yang perilakunya tidak baik sebagi tidak berakhlak. Akhlak
baik juga disebut akhlak mulia, merupakan bagian dari ajaran agama kita dan
merupakan bagian dari ibadah.
6
metode tertentu yang telah dirumuskan,tasawuf bentuk ini berkonsentrasi pada
upaya-upaya menghindarkan diri dari akhlak yang tercela (Mazmumah)
sekaligus mewujudkan akhlak yang terpuji (Mahmudah) didalam diri para
sufi.
Dalam diri manusia ada potensi untuk menjadi baik dan potensi untuk
menjadi buruk. Potensi untuk menjadi baik adalah al-‘Aql dan al-Qalb.
Sementara potensi untuk menjadi buruk adalah an-Nafs. (nafsu) yang dibantu
oleh syaithan. Sebagaimana digambarkan dalam QS. As-Syams : 7-8 sebagai
berikut :
a. Takhalli
b. Tahalli
7
c. Tajalli
Kata tajalli bermakna terungkapnya nur ghaib. Agar hasil yang telah
diperoleh jiwa yang telah membiasakan melakukan perbuatan-perbuatan yang
luhur, maka rasa ke Tuhanan perlu dihayati lebih lanjut. Kebiasaan yang
dilakukan dengan kesadaran optimum dan rasa kecintaan yang mendalam
dengan sendirinya akan menumbuhkan rasa rindu kepada-Nya.
1. Jalan (At-Thariq)
Jalan tasawuf yang dapat ditempuh seorang muslim terbagi menjadi
lima jenjang (maqamat), yaitu tobat, sabar, kefakiran, zuhud, dan
tawakal.Kelima jenjang itu harus harus dilakoni dengan hidup menyendiri
atau setidaknya diam sejenak, mengintrospeksi diri untuk membina kalbu
agar tidak tergoda pada kenikmatan duniawi.
2. Makrifat
Makrifat adalah pengetahuan tanpa ada keraguan sedikit pun. Dalam
hal ini, pengetahuan yang dimaksud adalah zat Allah SWT dan sifat-
sifatnya. Mencapai makrifat adalah esensi dari taqarrub atau pendekatan
diri seorang hamba pada Tuhannya. Sarana untuk mencapai makrifat,
menurut Al-Ghazali adalah kalbu yang suci, bukan dari perasaan atau akal
budi. Kalbu dalam tasawuf adalah percikan rohaniah ilahiah yang
merupakan inti dari hakikat manusia. Kalbu yang suci ini akan menuntun
pada hati nurani yang bersih. Namun, makrifat ini tidak boleh hanya
bersandar pada intuisi semata, melainkan juga harus sejalan dengan syariat
(Al-Quran dan hadis), serta bertujuan untuk menyempurnakan moral dan
akhlak manusia.
8
3. Tingkatan Manusia
Dalam tasawuf Al-Ghazali, terdapat tiga tingkatan manusia, yaitu
orang awam yang cara berpikirnya sederhana sekali, kaum pilihan yang
berpikir tajam dan mendalam atau golongan khawas, dan kaum ahli debat
yang dapat mempersuasi orang dan mematahkan argumen (al-mujadalah).
Dari tiga tingkatan tersebut, yang paling umum adalah golongan pertama
dan kedua, yaitu orang awam dan orang khawas. Orang awam sering kali
hanya dapat membaca tanda-tanda dan pengetahuan yang tersirat.
Sementara itu, orang khawas dapat membaca yang implisit dan melihat
gagasan di balik suatu peristiwa.
4. Kebahagiaan
Menurut Al-Ghazali, kebahagiaan adalah tujuan akhir dari jalan sufi,
sebagai buah perkenalannya dengan Allah SWT. Dalam konsep tasawuf,
kebahagiaan itu dapat hadir melalui ilmu dan amal. Ketika seorang
manusia paham dan mengerti suatu konsep, serta mempraktikkannya,
maka ia akan menemukan kebahagiaan.
D. Tokoh Tokoh Tasawuf Akhlaki
1. Hasan Al-Basri (21 H- 110 H)
9
Al-Muhasibi memiliki nama lengkap Abu Abdillah Al-Harist bin Asad
Al-Bashri Al- Baghdadi Al-Muhasibi. Beliau lahir di Bashroh, Irak pada
tahun 165 Hijriyah. Menurut beliau, tasawuf berarti ilmu yang mengajarkan
untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT, menjalankan kewajiban sebagai
seorang hamba dan meneladani akhlak Rasulullah Saw. Beliau juga
berpendapat ada 3 hal yang perlu ditekankan untuk membersihkan jiwa dan
mencapai jalan keselamatan, yaitu melalui Ma’rifat (Mengenal Allah SWT
dengan mata hati), Khauf (rasa takut), dan Raja’ ( pengharapan).
3. Al-Qusyairi (376 H- 465 H)
10
Seperti halnya Al-Qusyairi, Al-Ghazali juga berupaya mengembalikan
ajaran tasawuf yang sesuai syariat agama dan bersih dari aliran-aliran asing
yang menyesatkan islam, dengan berpedoman pada Al Quran dan As sunnah
(Ajaran Rasulullah Saw). Tasawuf Al-Ghazali lebih kepada penekanan
pendidikan moral, dimana seseorang dianjurkan memperdalam ilmu aqidah
dan syariat terlebih dahulu sebelum mempelajari ketasawufan.
11
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Demikian makalah yang saya susun semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan dan yang diharapkan. Maka dari itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat saya
harapkan demi perbaikan tugas makalah kami yang akan datang, terima
kasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
13