Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN STUDI LANJUT UNTUK SISWA SMA KELAS XI

Durorin Humairo
Prodi BK, FIP, UNESA, r123.humairo@gmail.com
Drs. Moch. Nursalim, M.Si
Prodi BK, FIP, Unesa, prodi_bk_unesa@yahoo.com

Dra. Titin Indah Pratiwi, M.Pd


Prodi BK, FIP, Unesa, prodi_bk_unesa@yahoo.com

Wiryo Nuryono, S.Pd., M.Pd


Prodi BK, FIP, Unesa, prodi_bk_unesa@yahoo.com

ABSTRAK
Pengambilan keputusan studi lanjut menyangkut investasi kehidupan jangka panjang, konseli diharapkan
membuat keputusan bijak. Fenomena yang ditemukan di lapangan banyak siswa yang kesulitan mendapatkan
informasi studi lanjut. Buku sebagai sarana pendidikan berfungsi sebagai alat bantu guru dalam proses
pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan, kualitas, dan implementasi
buku panduan studi lanjut untuk siswa SMA kelas XI. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
dengan menggunakan teori model intruksional Fenrich yang terdiri dari enam fase; fase analisis, fase
perencanaan, fase perancangan, fase pengembangan, fase implementasi, dan fase evaluasi dan revisi. Materi
buku panduan berdasar pada materi informasi studi lanjut Depdikbud. Fase pengembangan dilakukan dengan
cara uji validasi buku panduan dengan bantuan validator ahli yang terdiri atas dosen ahli (materi, media, dan
bahasa) dan ahli konselor (konselor sekolah yang membimbing siswa kelas XI). Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah angket yang diberikan kepada validator ahli dan konselor sekolah kelas XI, kualitas buku
panduan dinilai berdasar buku standards for evaluation educational programs, project and materials. Aspek-
aspek yang dikembangkan terdiri atas empat aspek antara lain: kegunaan, kelayakan, ketepatan dan kepatutan.
Fase implementasi dilakukan terhadap 10 siswa kelas XI yang dilaksanakan di SMA Negeri 3 Lamongan dalam
teknik bimbingan kelompok, dengan keterwakilan dari masing-masing kelas XI. Dari hasil penelitian
menerangkan bahwa buku panduan studi lanjut untuk siswa SMA kelas XI telah dikembangkan dan memenuhi
empat aspek: kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan. Pengamatan validator ahli menunjukkan kriteria
penilaian aspek kegunaan “sangat baik” (85,55%), aspek kelayakan “baik”(78,12%), aspek ketepatan “sangat
baik” (85%), dan aspek kepatutan “sangat baik” (90%). Menurut validator konselor, kualitas buku panduan
tersebut menunjukkan kriteria penilaian aspek kegunaan “sangat baik” (84,44%), aspek kelayakan “sangat baik”
(90,13%), aspek ketepatan “sangat baik”(100%), dan aspek kepatutan “sangat baik” (90%). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan validator ahli dan konselor memberikan penilaian “sangat baik”
yaitu 84,04% dan 91,14%. Implementasi berdasarkan respon siswa dapat diterima dan menunjukkan kriteria
penilaian “sangat baik” 83,11%

Kata Kunci : Pengembangan, studi lanjut, buku panduan.

ABSTRACT
Further studies of decision making regarding the long-term life of the investment, the counselee is expected
to make a wise decision. Phenomenon found in the field a lot of students who have difficulty getting information
further studies. Books as a means of education serves as a tool in the teacher education process. This study
aims to describe the development process, quality, and implementation of advanced study escourt books for
high school students of class XI. This research is the development of instructional models using Fenrich theory
which consists of six phases; analysis phase, the planning phase, design phase, development phase,
implementation phase, and the phase of evaluation and revision. Material guide book based on material
information further studies Department of Education. Phase of the development is done by manual validation
test with the help of expert validator comprising faculty experts (materials, media, and language) and expert
counselors (school counselors who guide the students of class XI). Data collection technique used was a
questionnaire given to the expert validator class XI and school counselors, guidebooks quality assessed by book
standards for educational evaluation programs, projects and materials. These aspects are developed consists of
four aspects include: usability, feasibility, accuracy and appropriateness. Implementation phase conducted on
10 students of class XI who performed in SMA Negeri 3 Lamongan in group counseling techniques, with

248
Pengembangan Buku Panduan Studi Lanjut Untuk Siswa SMA Kelas XI

representation from each class XI. From the research, explained that further study guide book for class XI high
school students has been developed and meets four aspects: utility, feasibility, accuracy, and propriety.
Observations indicate validator expert usability aspects of the assessment criteria "very good" (85.55%),
feasibility aspects of "good" (78.12%), accuracy aspects "very good" (85%), and aspects of appropriateness
"very good" ( 90%). According validator counselor, guide book that shows the quality of the assessment criteria
usability aspects "very good" (84.44%), feasibility aspects of "very good" (90.13%), the aspect of accuracy
"very good" (100%), and aspects propriety "very good" (90%). It can be concluded that overall validator
experts and counselors provide assessment "very good" ie 84.04% and 91.14%. Implementation is based on
students' responses are acceptable and indicate criteria "very well" 83.11%

Keyword : Development, advance study, escourt book..


pertimbangan. Lain halnya jika keputusan yang hendak di
PENDAHULUAN ambil adalah keputusan besar seperti “pengambilan
Sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem keputusan studi lanjut (memilih jurusan di perguruan
pendidikan nasional, pada pasal 3 ayat (4), peserta didik tinggi), hal ini membutuhkan pertimbangan besar yang
adalah anggota masyarakat yang berusaha bahkan sering kali membuat peserta didik merasa cemas
mengembangkan potensi diri melalui proses dan bingung” (Jawa Pos, 29 April 2012).
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis Buku sebagai sarana pendidikan berfungsi sebagai alat
pendidikan tertentu. Berdasarkan ketentuan umum bantu guru dalam proses pendidikan. Buku dan karya
pendidikan nasional tersebut, jelas bahwa pendidikan di tulis lainnya sebagai pranata ilmu, teknologi, dan seni,
setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Atas (SMA) serta norma-norma peradaban merupakan sarana yang
harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai efektif bagi peningkatan dan pengembangan ilmu,
tujuan tersebut. keterampilan, penerapan teknologi, dan budaya bangsa.
Menurut Ullman dalam Atkinson (1989), jika seseorang Sampai saat ini keberadaan buku masih memegang peran
melihat suatu objek yang tidak cocok dengan representasi penting sebagai sarana pendidikan yang efektif dan
yang disimpan dalam memori visual (artinya, tidak efisien. Membaca buku adalah salah satu bentuk
terjadi pengenalan), seseorang secara mental merotasi peningkatan aktivitas dan keterlibatan siswa dalam bahan
objek tersebut, sambil secara terus menerus memeriksa ajar.
(tanpa disadari) apakah benda yang dirotasi cocok dengan Salah satu buku yang sangat diperlukan siswa Sekolah
sesuatu dalam memori visual. Jadi pembayangan dan Menengah Atas (SMA) dalam pengambilan keputusan
persepsi sangat berhubungan erat. studi lanjut adalah buku panduan studi lanjut yang
Robert J. Havighurst dalam Munandir (1996) dibutuhkan para siswa sebagai acuan pengambilan
menyebutkan tugas perkembangan adalah tugas-tugas keputusan studi lanjut. Buku ini berfungsi sebagai
yang muncul pada periode tertentu dalam hidup. Jika kita penunjang pengambilan keputusan studi lanjut. Oleh
berhasil menyelesaikannya maka akan membawa konselor nantinya buku panduan tersebut akan digunakan
kebahagiaan dan membantu penyelesaian tugas sebagai salah satu media pemberian layanan informasi
perkembangan selanjutnya. Sedangkan jika gagal mengenai studi lanjut yang diinginkan siswa berdasarkan
diselesaikan akan mengakibatkan ketidakbahagiaan, kebutuhan, minat dan bakat siswa, sedangkan oleh siswa
penolakan dari lingkungan, dan kesulitan dalam digunakan sebagai buku panduan. Dikemukakan oleh
menghadapi tugas perkembangan selanjutnya. Salah satu Bacon dalam Tarigan (2009:12) bahwa buku yang
prinsip perkembangan bahwa setiap individu akan dirancang untuk digunakan di kelas dengan cermat
mengalami fase perkembangan tertentu, yang merentang disusun dan disiapkan oleh pakar atau para ahli dalam
sepanjang hidupnya. Pada setiap fase perkembangan bidang itu dan dilengkapi sarana-sarana pengajaran yang
ditandai dengan adanya sejumlah tugas-tugas sesuai dan serasi.
perkembangan tertentu yang seyogyanya dapat Keberadaan buku panduan studi lanjut untuk siswa SMA
dituntaskan. merupakan buku yang sebelumnya telah diterbitkan, hal
Mengambil keputusan merupakan hal yang dilakukan ini didasarkan pada keberadaan buku panduan peserta
orang dari segala tingkat usia dan sepanjang hidupnya. SNMPTN terbitan Panitia Pelaksana Seleksi Nasional
Keputusan kecil atau besar di ambil semua orang setiap Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun
harinya. Pengambilan keputusan tersebut disertai dengan 2009. Akan tetapi keberadaan buku ini sangat langka
pertimbangan pilihan. Keputusan kecil yang biasanya mengingat buku panduan peserta SNMPTN telah
bersifat keseharian tidak memerlukan banyak waktu dan berhenti diterbitkan pada tahun 2010 sejak berlakunya
tenaga untuk berpikir ataupun untuk melakukan pendaftaran online bagi peserta SNMPTN (sekarang

249
Jurnal BK UNESA. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2013, 248-255

bernama SBMPTN) sehingga siswa SMA sulit Karena keterbatasan pengembangan maka pengembangan
mendapatkan buku panduan peserta tersebut. dilakukan untuk SMA kelas XI dengan alasan bahwa
Buku panduan studi lanjut juga diterbitkan oleh kelas XI adalah tahap transisi (17-18 tahun) yakni
bimbingan belajar Ganesha Operation (GO), tentunya individu mulai memadukan minat, kemampuan, dan
yang memiliki buku tersebut hanyalah kalangan peserta nilai-nilai yang telah dipertimbangkan sebelumnya untuk
bimbingan belajar tersebut sedangkan siswa yang tidak memilih karir serta tahap pematangan pemilihan studi
mengikuti bimbingan belajar di Ganesha Operation lanjut untuk persiapan memasuki kelas XII. Pemilihan
mengalami kesukaran dalam mendapatkan informasi kelas XI didasarkan pada kurikulum yang terdapat di
studi lanjut. Ditambah bimbingan belajar ini baru saja SMA Negeri 3 Lamongan yang menggunakan program
dibuka di daerah Lamongan (peneliti baru mengetahui KTSP, pembelajaran siswa kelas XII yang pada awalnya
bimbingan belajar GO dibuka dalam rentang 2 tahun ini) ingin peneliti teliti dirasa tidak efektif karena pihak
sehingga sebelumnya siswa yang ingin mendapatkan sekolah menuntaskan kurikulum pembelajaran bagi kelas
buku panduan studi lanjut hanya dapat mengikuti XII pada bulan Maret. Serta adanya Seleksi Nasional
bimbingan belajar ketika di luar kota Lamongan saja. Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang
Keterbatasan sekolah dalam pemenuhan sarana prasarana dilaksanakan pada awal tahun (antara bulan Januari
serta adanya pembaharuan setiap tahunnya pada sampai Pebruari) yang menurut konselor sekolah SMA
informasi studi lanjut yang cenderung membuat pihak Negeri 3 Lamongan tidak efektif jika pemberian layanan
sekolah maupun konselor enggan membukukan informasi informasi studi lanjut dilakukan setelah pelaksanaan
tersebut. Sekolah-sekolah yang ada di Lamongan tidak SNMPTN tersebut. Pembatasan ruang lingkup informasi
menerapkan kebijakan pendidikan dalam hal pemenuhan studi lanjut yang diberikan hanya mengenai Perguruan
informasi studi lanjut bagi siswa pada tingkat sekolah Tinggi Negeri (PTN) yang ada di pulau Jawa dengan
menengah untuk mendapatkan informasi studi lanjut. asumsi peneliti bahwa PTN yang ada di Jawa memiliki
Pada beberapa sekolah di Lamongan terutama di daerah Passing Grade yang tinggi (peminat yang lebih banyak)
pinggiran malah minim informasi bahkan tidak dibanding PTN yang terdapat di luar pulau Jawa.
ditemukan adanya pemenuhan kebutuhan informasi akan Berdasarkan data-data diatas bahwa buku panduan studi
studi lanjut. lanjut untuk siswa SMA kelas XI perlu diberikan secara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bimbingan dini agar siswa dapat merencanakan program yang akan
Konseling di SMA Negeri 3 Lamongan diketahui bahwa dimasukinya dan mempersiapkan diri baik secara fisik
siswa kelas XII memiliki permasalahan, yakni siswa maupun psikis, ditambah dengan adanya kebijakan baru
kelas XII belum mampu mengambil keputusan atau bahwa sistem penerimaan mahasiswa baru “SNMPTN
belum merencanakan pilihan studi lanjut. Hal ini Jalur Undangan (yang mulai tahun 2013 menjadi
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi orang tua, teman SNMPTN) yang menggunakan nilai akademik siswa
sebaya, faktor peluang kerja serta kurangnya motivasi melalui nilai raport dari semester 1 hingga semester 6”
berprestasi siswa. (Jawa Pos, 13 Januari 2013).
Berdasar penelitian awal yang dilakukan di SMA Negeri
3 Lamongan, siswa sering melakukan konsultasi METODE
mengenai informasi studi lanjut baik kepada konselor Penelitian ini berjenis penelitian pengembangan karena
sekolah SMA Negeri 3 Lamongan baik secara individu bertujuan menghasilkan dan menguji keefektifan produk
ataupun kelompok. Mereka mencari jam-jam kosong berupa buku panduan. Hal ini sesuai dengan apa yang
untuk menanyakan mengenai jurusan-jurusan di disampaikan Sugiyono (2010: 297) bahwa metode
perguruan tinggi yang tersedia sesuai dengan bakat dan penelitian dan pengembangan (research and development)
minat mereka bahkan terdapat pula siswa yang sama adalah metode penelitian yang digunakan untuk
sekali belum menentukan pilihan studi lanjut dikarenakan menghasilkan produk tertentu dan menguji
tidak memiliki informasi apapun mengenai studi lanjut ke keefektifannya. Selanjutnya, penelitian ini berkategori
perguruan tinggi. deskriptif karena bertujuan mendeskripsikan proses
Dilihat dari tujuan pemberian bimbingan diatas maka pengembangan, kualitas produk, dan implementasi
siswa membutuhkan informasi yang mampu produk.
memudahkan dalam hal merencanakan kegiatan Pengembangan buku panduan ini menggunakan
penyelesaian studi serta mengatasi hambatan dan rancangan penelitian model siklus pengembangan
kesulitan yang dihadapi dalam studi, informasi studi intruksional yang dikembangakan oleh Fenrich (1997).
lanjut ini akan dikemas dalam buku panduan studi lanjut Siklus pengembangan intruksional tersebut meliputi fase
yang penulis kembangkan. analisis, perencanaan, perancangan, pengembangan,
Pengembangan Buku Panduan Studi Lanjut Untuk Siswa SMA Kelas XI

implementasi, serta evaluasi dan revisi. Fase evaluasi dan standards for evaluation educational programs, project
revisi merupakan kegiatan berkelanjutan dilakukan pada and materials. Aspek-aspek yang dikembangkan terdiri
setiap fase sepanjang siklus pengembangan tersebut. atas empat aspek antara lain: kegunaan, kelayakan,
Setiap fase merupakan pos pemeriksaan. Pada setiap fase ketepatan dan kepatutan.
dilakukan evaluasi kemudian revisi, dan didapatkan Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
persetujuan untuk melakukan pada fase berikutnya adalah analisis hasil validator ahli (dosen dan konselor).
(Fenrich, 1997: 56). Analisis dilakukan terhadap materi yang berhubungan
Pada fase pengembangan, akan dilakukan kegiatan dengan informasi buku panduan yang dikembangkan.
dengan bantuan validasi ahli (Dosen dan Konselor Data hasil validasi dari pakar direkapitulasi kemudian
Sekolah). dianalisis secara deskriptif kualitatif. Selanjutnya
Penilaian validasi oleh dosen terhadap buku panduan dianalisis menggunakan rumus untuk mendapatkan
studi lanjut untuk siswa SMA kelas XI SMA Negeri 3 prosentase nilai, setelah diprosentasekan pada tiap bagian
Lamongan melibatkan dua dosen dari Program Studi masing-masing aspek, jumlah prosentase dirata-rata
Bimbingan dan Konseling, satu dosen dari Jurusan (Sudijono, 2012: 43).
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, satu dosen dari Hasil uji coba kemudian dibandingkan dengan kriteria
program studi Pend. Bahasa Indonesia, dan tiga konselor penilaian yang digunakan. Maka akan diperoleh hasil
yang membimbing kelas XI pada tempat yang akan pada tiap-tiap komponen variabel yang merupakan
dijadikan tempat penelitian pengembangan yakni SMA kesimpulan apakah buku panduan studi lanjut tersebut
Negeri 3 Lamongan. sudah baik atau kurang baik.
Variabel yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah Jika perhitungan menunjukkan nilai persentase setiap
aspek-aspek yang terdiri atas empat aspek antara lain: aspek berada di daerah 66% - 80% atau 81% - 100% ,
kegunaan (Utility), kelayakan (Feasibility), ketepatan maka aspek tersebut dinyatakan baik tidak perlu direvisi.
(Accuracy) dan kepatutan (Propriety) sesuai dengan skala Namun apabila nilai perhitungan menunjukkan
penilaian yang dikembangkan dari buku standards for persentase setiap aspek berada di daerah 0% - 55% atau
evaluation educational programs, project and materials. 56% - 65% , maka aspek tersebut dinyatakan tidak baik
Subjek penelitian adalah Siswa kelas XI SMA Negeri 3 dan harus direvisi (Riduwan, 2010: 15).
Lamongan yang beralamat di Jalan Tanjung 01
Lamongan, dengan jumlah subjek penelitian yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan dalam uji kelompok terbatas dalam Bimbingan Data-data yang disajikan merupakan serangkaian kegiatan
Kelompok yaitu dari kelas IPS & IPA yang terdiri dari 7 pengembangan atau proses pengembangan, kualitas buku
kelas. panduan, dan respon siswa terhadap buku pandan yang
Penerapan dalam penelitian pengembangan ini dilakukan dikembangkan.
dalam bentuk Bimbingan Kelompok, dengan Proses Pengembangan
keterwakilan dari masing-masing kelas XI di SMA Pengembangan buku panduan ini menggunakan teori
Negeri 3 Lamongan. ”Jumlah kelompok dalam model pengembangan intruksional Fenrich yang terdiri
Bimbingan Kelompok terdiri atas 8-10 orang dengan atas enam fase, yaitu: (1) fase analisis; (2) fase
memperhatikan homogenitas dan heterogenitas perencanaan; (3) fase perancangan; (4) fase
kemampuan anggota kelompok. (Ifdil, 2008). pengembangan; (5) fase implementasi; dan (6) fase
Sejalan dengan masalah yang dirumuskan, data dalam evaluasi dan revisi.
penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu data Fase Analisis
untuk mendeskripsikan proses pengembangan, Sesuai dengan teori pengembangan intruksional Fenrich
mendeskripsikan kualitas buku panduan dan maka dalam fase ini ada lima tahap yang dilakukan yaitu
mendeskripsikan implementasi buku panduan. mengidentifikasi tujuan, mengidentifikasi karakteristik
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket siswa, menulis rumusan tujuan, serta revisi dan evaluasi.
dan wawancara. Angket yang digunakan dalam penelitian Fase Perencanaan
ini diberikan kepada validator ahli (dosen dan guru dan Pada fase perencanaan dilakukan kegiatan penyusunan
untuk siswa (angket respon siswa terhadap buku tim pengembang dan penetapan jadwal kegiatan.
panduan). Sedangkan wawancara dilakukan kepada Fase Perancangan
koordinator BK dan konselor kelas XI di SMA Negeri 3 Dilakukan beberapa kegiatan untuk menyusun buku
Lamongan. panduan diantaranya; menentukan bagian buku panduan,
Instrumen penelitian pengembangan buku panduan studi menentukan standar yang diperlukan, dan penyelesaian
lanjut untuk siswa SMA kelas XI ini menggunakan skala draft buku panduan
penilaian. Skala penilaian dikembangkan dari buku Fase Pengembangan

251
Jurnal BK UNESA. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2013, 248-255

Kegiatan yang dilakukan pada fase pengembangan terdiri 2) Simbol XI dihilangkan agar tidak menimbulkan
atas (1) penelaahan buku panduan oleh validator ahli, (2) makna ganda
perevisian buku panduan berdasarkan hasil penelaahan 3) Penambahan kata pada judul buku panduan
validator ahli, (3) penelaahan buku panduan oleh 4) Ruang lingkup pilihan program studi pada cover
validator konselor, (4) perevisian buku panduan ditambah PTN papan tengah seperti UNESA,
berdasarkan hasil penelaahan validator konselor. UNNES,UB
Fase Implementasi 5) Tampilan buku panduan dibuat lebih sederhana
Implementasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sehingga tidak terkesan ramai
uji coba terbatas di sekolah. Sekolah yang menjadi 6) Redaksi perlu dikoreksi lagi
tempat untuk mengadakan uji coba terbatas adalah SMA 7) Perlu adanya deskripsi tentang jurusan-jurusan yang
Negeri 3 Lamongan. menjadi unggulan dimasing-masing perguruan tinggi
Implementasi atau uji coba terbatas dilakukan setelah 8) Penempatan bagian peta jurusan perguruan tinggi
pelaksanaan ujian akhir semester pada waktu kegiatan diletakkan di depan sebelum bagian jenis program
class meeting yaitu pukul 10.00 sampai 10.45 WIB. studi di setiap perguruan tinggi
Implementasi atau uji coba dilakukan secara bimbingan 9) Perbaikan deskripsi program studi Bimbingan dan
kelompok di ruangan BK, dengan keterwakilan dari Konseling.
masing-masing kelas XI di SMA Negeri 3 Lamongan. Sedangkan berdasarkan penilaian validator konselor
”Jumlah kelompok dalam Bimbingan Kelompok terdiri (rekapitulasi penilaian validator konselor dapat dilihat
atas 8-10 orang dengan memperhatikan homogenitas dan dilampiran), diketahui bahwa buku panduan yang sedang
heterogenitas kemampuan anggota kelompok (Ifdil, dikembangkan adalah sebagai berikut:
2008) 1) Kualitas aspek kegunaan (utility) buku panduan yang
Kualitas Buku Panduan sedang dikembangkan adalah 84,44%
kualitas buku panduan yang dikembangkan dapat 2) Kualitas aspek kelayakan (feasibility) buku panduan
diketahui dari hasil validasi. Hasil validasi berupa skala yang sedang dikembangkan adalah 90,13%
penilaian dan saran-saran perbaikan dari masing-masing 3) Kualitas aspek ketepatan (accuracy) buku panduan
validator. Saran-saran tersebut digabungkan untuk yang sedang dikembangkan adalah 100%
menjadi bahan pertimbangan dalam merevisi buku 4) Kualitas aspek kepatutan (propriety) buku panduan
panduan. yang sedang dikembangkan adalah 80%
Validasi Ahli dan Konselor 5) Secara umum, kualitas buku panduan yang sedang
Validasi ahli yang pertama dilakukan oleh validator ahli. dikembangkan adalah 91,14%
Validasi ahli yang kedua dilakukan oleh konselor. Sama halnya pada validasi ahli, validasi konselor juga
Berdasarkan penilaian validator ahli (rekapitulasi berupa penilaian dalam bentuk skala dan saran-saran
penilaian validator ahli dapat dilihat dilampiran), perbaikan. Akan tetapi validator konselor tidak
diketahui bahwa buku panduan yang sedang memberikan komentar dan masukan berupa perbaikan
dikembangkan adalah sebagai berikut: karena menurut mereka hasil pengembangan buku
1) Kualitas aspek kegunaan (utility) buku panduan yang panduan studi lanjut untuk kelas XI ini telah dirasa baik.
sedang dikembangkan adalah 85,55% Implementasi
2) Kualitas aspek kelayakan (feasibility) buku panduan Implementasi atau uji coba terbatas dilakukan di SMA
yang sedang dikembangkan adalah 78,12% Negeri 3 Lamongan. Dari hasil uji coba terbatas ini dapat
3) Kualitas aspek ketepatan (accuracy) buku panduan diketahui respon siswa terhadap buku panduan studi
yang sedang dikembangkan adalah 85% lanjut yang sedang dikembangkan.
4) Kualitas aspek kepatutan (propriety) buku panduan Berdasar hasil angket siswa (rekapitulasi angket respon
yang sedang dikembangkan adalah 90% siswa dapat dilihat dilampiran), diketahui bahwa secara
5) Secara umum, kualitas buku panduan yang sedang umum kualitas buku panduan yang sedang dikembangkan
dikembangkan adalah 84,04% adalah 83,11% dan dapat diterima oleh siswa.
Selain memberikan penilaian, validator ahli juga Kualitas
memberikan komentar dan saran kepada peneliti baik Kualitas adalah penilain validator yang positif atau
secara tertulis maupun tidak. Hal ini dilakukan untuk negatif terhadap produk buku panduan yang sedang
menyempurnakan buku panduan studi lanjut. Berikut dikembangkan. Penilaian kualitas buku ini didasarkan
komentar dan saran dari validator ahli: pada layanan informasi studi lanjut yang diberikan pada
1) Perlu adanya pengurangan intensitas warna siswa dalam merencanakan dan mengambil keputusan
background cover sehingga logo perguruan tinggi studi lanjut.
nampak jelas
Pengembangan Buku Panduan Studi Lanjut Untuk Siswa SMA Kelas XI

Kualitas buku panduan yang sedang dikembangkan peringkat 5 besar di Indonesia yang memiliki passing
menggunakan pedoman materi informasi studi lanjut grade tinggi.
Depdikbud yang dilihat dari empat aspek, yaitu aspek Tampilan buku panduan dibuat lebih sederhana sehingga
kegunaan (utility), aspek kelayakan (feasibility), aspek tidak terkesan ramai dan membuat siswa mampu fokus
ketepatan (accuracy), dan aspek kepatutan (propriety). pada materi buku panduan dengan memfokuskan pada
Berikut penjelasan hasil penilaian yang diberikan inti atau isi dari buku panduan berupa materi informasi
validator. studi lanjut.
Pembahasan Validasi Ahli dan Konselor Penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan
Menurut Sugiyono (2012:414), validasi merupakan ketatabahasaan buku panduan perlu dikoreksi kembali
proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, terkait tanda baca, ejaan, dan tata letak.
dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan Penempatan bagian peta jurusan perguruan tinggi
lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara diletakkan di depan sebelum bagian jenis program studi
rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian di setiap perguruan tinggi. Penempatan bagian pada buku
berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. panduan mengalami perubahan yakni peta jurusan
Setiap pakar diminta untuk menilai produk tersebut, menjadi pembuka pada penggalan dua. Serta perbaikan
sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan deskripsi program studi Bimbingan dan Konseling.
kekuatannya. Semuanya diperbaiki sesuai saran validator ahli materi.
Berdasarkan hasil pengembangan yang telah dipaparkan Beberapa hal diatas merupakan saran yang diberikan
pada bagian sebelumnya, penilaian validator ahli validator ahli materi buku panduan studi lanjut untuk
mengenai kualitas aspek kegunaan (utility) buku panduan siswa SMA kelas XI. Adanya revisi yang dilakukan
yang sedang dikembangkan adalah 85,55%, aspek seperti halnya diatas merupakan perbaikan bagi buku
kelayakan (feasibility) buku panduan yang sedang panduan yang sedang dikembangkan.
dikembangkan adalah 78,12%, aspek ketepatan Menurut Sugiyono (2012:414), setelah desain produk,
(accuracy) buku panduan yang sedang dikembangkan divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli
adalah 85%, aspek kepatutan (propriety) buku panduan lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya.
yang sedang dikembangkan adalah 90%,. dan dapat Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi
disimpulkan secara umum, kualitas buku panduan yang dengan cara memperbaiki desain.
sedang dikembangkan adalah 84,04% Selain validator ahli materi yang memberikan saran dan
Setelah diperoleh nilai dari masing-masing aspek maka masukan demi perbaikan buku panduan, ahli rancang dan
dilakukanlah penarikan kesimpulan kualitas buku ahli bahasa pun memberikan saran dan komentar
panduan tersebut berdasar kriteria interpretasi skor. membangun. Hal yang menjadi perbaikan atau revisi dari
Maka dapat disimpulkan kualitas aspek kegunaan (utility) buku panduan adalah perlu adanya pengurangan
buku panduan yang sedang dikembangkan sangat baik., intensitas warna background cover dari buku panduan,
aspek kelayakan (feasibility) buku panduan yang sedang sehingga logo perguruan tinggi nampak jelas. dengan
dikembangkan baik, aspek ketepatan (accuracy) buku inipun revisi dilakukan dengan perubahan intensitas
panduan yang sedang dikembangkan sangat baik, aspek warna background cover buku panduan menjadi lebih
kepatutan (propriety) buku panduan yang sedang terfokus pada judul buku panduan.
dikembangkan sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan Selanjutnya, penggunaan simbol XI dihilangkan agar
secara umum, kualitas buku panduan yang sedang tidak menimbulkan makna ganda karena penggunaan
dikembangkan sangat baik. simbol XI terkesan memiliki kesan rancu padahal telah
Selain memberikan penilaian, validator ahli juga tertera keterangan “Untuk SMA Kelas XI”. Terdapat
memberikan komentar dan saran untuk memperbaiki penambahan kata pada judul buku panduan menjadi
buku panduan menjadi lebih baik. Akan tetapi tidak “Pintar Memilih Studi Lanjut Pada PTN”. Penambahan
semua saran yang diberikan validator dapat dilaksanakan. kata pada judul dari “Pintar Memilih Studi Lanjut”
Ahli materi memberikan saran dan masukan berupa saran menjadi “Pintar Memilih Studi Lanjut Pada PTN”, hal ini
pada buku panduan yang sedang dikembangkan. didasarkan pada inti buku panduan yang berisikan materi
Beberapa hal yang menjadi revisi adalah ruang lingkup informasi studi lanjut pada PTN di pulau Jawa.
pilihan program studi pada cover ditambah PTN papan Serta saran dengan dibuatnya deskripsi tentang jurusan-
tengah seperti UNESA, UNNES, dan UB. Penambahan jurusan yang menjadi unggulan dimasing-masing
logo perguruan tinggi papan tengah diasumsikan tidak perguruan tinggi. Untuk saran dan masukan tersebut tidak
membuat siswa merasa minder atau berkurang dilakukan perbaikan karena penyajian deskripsi pada
motivasinya dengan melihat tampilan depan buku buku panduan terkait program studi atau jurusan
panduan dengan logo perguruan tinggi negeri dengan merupakan program studi dengan penjelasan,

253
Jurnal BK UNESA. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2013, 248-255

kemampuan penunjang, dan lapangan pekerjaaan yang aspek: kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan
seringkali sukar atau sulit dimengerti oleh siswa saja, yang sangat baik sesuai kriteria interpretasi skor.
sehingga deskripsi tidak disajikan khususa dalam bentuk
program studi unggulan dimasing-masing perguruan Pembahasan Implementasi
tinggi. Implementasi adalah pelaksanaan buku panduan yang
“Buku sebagai pengisi bahan haruslah menampilkan dikembangkan kemudian diterapkan pada siswa.
sumber bahan mantap. Susunannya teratur dan sistematis, Menurut Sugiyono (2012:415), dalam bidang pendidikan,
Daya penariknya kuat sesuai minat siswa, bahkan Uji coba dapat dilakukan pada kelompok terbatas.
memenuhi kebutuhan siswa” (Tarigan, 2009:100). Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
Sedangkan, berdasarkan hasil penilaian pengembangan informasi apakah metode mengajar baru tersebut lebih
validator konselor yang telah dipaparkan sebelumnya efektif dan efisien dibandingkan metode mengajar yang
terhadap buku panduan yang dikembangkan didapatkan lama atau yang lain.
hasil berupa kualitas aspek kegunaan (utility) buku Selama proses implementasi, tiap-tiap siswa dari
panduan yang sedang dikembangkan adalah 84,44%, perwakilan kelas XI melakukan diskusi tentang informasi
aspek kelayakan (feasibility) buku panduan yang sedang studi lanjut yang disajikan dalam buku panduan dengan
dikembangkan adalah 90,13%, aspek ketepatan antusias dan motivasi yang tinggi. Bahkan beberapa
(accuracy) buku panduan yang sedang dikembangkan siswa setelah kegiatan bimbingan kelompok diakhiri pun
adalah 100%, aspek kepatutan (propriety) buku panduan masih mendiskusikan perencanaan karir setelah
yang sedang dikembangkan adalah 80%, Maka secara memahami dan terbantukan dengan adanya buku
umum, kualitas buku panduan yang sedang panduan yang dikembangkan. Terutama pada bagian
dikembangkan adalah 91,14% buku yang menjelaskan deskripsi jurusan/ program studi,
Setelah diperoleh nilai dari masing-masing aspek maka kemampuan penunjang, dan lapangan pekerjaan yang
dilakukanlah penarikan kesimpulan kualitas buku tersedia dari jurusan yang mereka inginkan. ”Metode dan
panduan tersebut berdasar kriteria interpretasi skor yaitu, sarana penyajian bahan harus memenuhi syarat-syarat
kualitas aspek kegunaan (utility) buku panduan yang tertentu. Misalnya, harus menarik, menantang,
sedang dikembangkan sangat baik, aspek kelayakan merangsang, dan bervariasi sehingga siswa benar-benar
(feasibility) buku panduan yang sedang dikembangkan termotivasi untuk mempelajari buku tersebut” (Tarigan,
sangat baik, aspek ketepatan (accuracy) buku panduan 2009: 18).
yang sedang dikembangkan sangat baik, aspek kepatutan Menurut Greene dan Petty (dalam Tarigan 2009:20),
(propriety) buku panduan yang sedang dikembangkan buku tergolong dalam kategori berkualitas tinggi jika
sangat baik. Secara umum, kualitas buku panduan yang memenuhi syarat yaitu:
sedang dikembangkan sangat baik. a. Menarik minat anak-anak, yaitu siswa yang
Selain angket dalam bentuk penilaian, angket juga berupa mempergunakannya,
komentar dan saran untuk memperbaiki buku panduan b. Mampu memberi motivasi kepada para siswa yang
menjadi lebih baik. Akan tetapi konselor hanya memakainya,
memberikan komentar dan tidak memberikan saran yang c. Memuat ilustrasi yang menarik para siswa yang
perlu dilaksanakan oleh peneliti. memanfaatknnya,
Konselor tidak memberikan masukan dan saran dalam d. Mempertimbangkan aspek-aspek linguistik
penilaian validasi hal ini dikarenakan menurut konselor (kebahasaan) sehingga sesuai dengan kemampuan para
kelas XI, buku panduan studi lanjut merupakan produk siswa yang memakainya,
yang dibutuhkan siswa terutama siswa kelas XI yang e. Menunjang sebagai suatu kebulatan yang utuh dan
memiliki motivasi tinggi dalam mencari informasi studi terpadu,
lanjut. Melalui penelitian pengembangan ini, konselor f. Dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas
mulai menyadari dan mencoba untuk memberikan pribadi para siswa yang memepergunakannya,
layanan informasi studi lanjut lebih dini tidak hanya g. Haruslah dengan sadar dan tegas menghindari onsep-
kepada siswa kelas XII. “Efektifitas metode mengajar konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak
baru bisa diukur dari mudah diimplementasikan, suasana sempat membingungkan para siswa yang
menjadi kondusif dan hasil pembelajaran meningkat” mempergunakannya,
(Sugiyono, 2012:413) h. Haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan
Dari hasil validasi ahli dan konselor diatas, dapat pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
disimpulkan bahwa pengembangan buku panduan studi Sebelum buku panduan untuk siswa SMA kelas XI ini
lanjut siswa SMA kelas XI memiliki kualitas dari empat diimplementasikan secara terbatas kepada siswa, telah
dilakukan uji validitas yang mencakup empat aspek yakni
Pengembangan Buku Panduan Studi Lanjut Untuk Siswa SMA Kelas XI

kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan. Keempat Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah
aspek diatas berisikan beberapa indikator atau penilaian dilakukan, didapatkan hasil pengembangan buku panduan
yang dilakukan kepada empat ahli, yaitu ahli materi, ahli studi lanjut yang memenuhi kriteria kegunaan (utility),
media dan ahli bahasa guna mendapatkan produk yang kelayakan (feasibility), ketepatan (accuracy), dan
dapat efektif digunakan oleh siswa. kepatutan (propriety) serta dapat diterima dengan baik
Kendala yang dialami dalam fase ini telah dijelaskan oleh siswa SMA kelas XI di SMA Negeri 3 Lamongan.
pada pembahasan proses fase implementasi sebelumnya. Berdasar pada simpulan diatas, diharapkan:
Seperti pada bagian sebelumnya, dari hasil angket siswa 1. Ada tindak lanjut pengembangan buku panduan studi
diketahui bahwa secara umum kualitas buku panduan lanjut oleh peneliti lain, mengingat informasi studi
yang sedang dikembangkan adalah 83,11%. Dengan lanjut mengalami pembaruan ditiap tahunnya sehingga
kriteria interpretasi skor kualitas buku panduan studi memudahkan siswa-siswa SMA dalam mendapatkan
lanjut untuk siswa kelas XI yang sedang dikembangkan informasi update tentang studi lanjut. Serta untuk
berdasarkan respon siswa termasuk dalam kategori sangat selanjutnya, diharapkan peneliti lain dapat menguji
baik dan dapat diterima oleh siswa. keefektifan buku panduan yang telah dikembangkan
Lebih lanjut menurut Sugiyono (2012:426), setelah untuk menilai kemantapan siswa sebelum dan sesudah
pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada diberikan buku panduan studi lanjut.
revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya 2. Bagi calon peneliti dan konselor untuk
produk yang berupa metode mengajar baru tersebut mengembangkan terobosan-terobosan baru di bidang
diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang luas. bimbingan dan konseling yang dapat membantu siswa
Dalam operasinya, metode baru tersebut, tetap harus dalam mengaktualisasikan dirinya.
dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna
untuk perbaikan lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, Rita L., Richard L. Atkinson, Edward E Smith,
PENUTUP & Darly J Bem. —. Pengantar Psikologi Jilid
Simpulan Satu. Batam: Interaksara.
Berdasarkan hasil analisis dan penilaian, dapat diambil Fenrich, Peter. 1997. Practikal Guideliness for Creating
simpulan bahwa buku panduan studi lanjut untuk siswa Instructional Multimedia Application. Fort
SMA kelas XI telah dikembangkan dan memenuhi empat Wort: The Dry den Press Harcourt Brace
Colledge Publisher.
aspek: (1) kegunaan (utility), (2) kelayakan (feasibility),
Ifdil. 2008. Bimbingan dan Konseling Indonesia Pusat
(3) ketepatan (accuracy), dan (4) kepatutan (propriety).
Referensi Konseling, Layanan Bimbingan
Rincian khususnya sebagai berikut.
Kelompok (online).
1. Proses pengembangan buku panduan studi lanjut untuk
(http://konselingindonesia.com, diakses 6 Juni
siswa SMA kelas XI telah dikembangkan berdasar teori
2013).
model pengembangan intruksional Fenrich.
Jawa Pos. 29 April, 2012. ”Pengambilan Keputusan
2. Kualitas buku panduan studi lanjut untuk siswa SMA
Siswa SMA ke Perguruan Tinggi”, hal.1.
kelas XI berdasar pada materi informasi studi lanjut
Jawa Pos, 13 Januari, 2013. “Penerimaan Mahasiswa
Depdikbud dari pengamatan validator ahli
Baru 2013”, hal.1.
menunjukkan kriteria penilaian “sangat baik” (84,04%)
Joint Committee on Standards for Educational
dengan aspek kegunaan “sangat baik” (85,55%), aspek Evaluations. 1981. Standards for Evaluation
kelayakan “baik” (78,12%), aspek ketepatan “sangat Educational Programs, Project and Materials.
baik”(85%), dan aspek kepatutan “sangat baik” (90%). United States: McGraw-Hill Book Company.
Menurut validator konselor, kualitas buku panduan Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier Di Sekolah.
tersebut menunjukkan kriteria penilaian “sangat baik” Jakarta: Jalan Pintu Satu.
(91,14) dengan aspek kegunaan “sangat baik” Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
(84,44%), aspek kelayakan “sangat baik” (90,13%), Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan.
aspek ketepatan “sangat baik”(100%), dan aspek Jakarta: Rajawali Pers.
kepatutan “sangat baik” (90%). Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
3. Implementasi buku panduan studi lanjut untuk siswa Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
SMA kelas XI berdasar respon siswa dapat diterima Tarigan, Henry G. 2009. Menulis Sebagai Suatu
dan menunjukkan kriteria penilaian “sangat baik” Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
83,11%.
Tim Penyusun. 2009. Undang-Undang RI & Peraturan
Pemerintah RI Tentang Guru Dan Dosen.
Saran
Bandung: Citra Umbara.

255

Anda mungkin juga menyukai