Anda di halaman 1dari 5

CINTA BRONTOSAURUS

• Judul Buku : Cinta Brontosaurus

• Pengarang : Raditya Dika

• Genre : Komedi, Percintaan

• Penerbit : Gagas Media

• Tahun Terbit : 2006

• Tebal Buku : 160 Halaman

• ISBN : 979-780-059

        Cinta Brontosaurus merupakan kisah kehidupannya gue Radith yang menurut gue kalau
cinta itu bisa kadaluarsa. Gue sering banget diputusi cewek, gue pernah diputusi ketika
sedang creambath, ketika sedang dinner, melalui telepon, melalui pesan text, dan tragisnya
lagi!!! Gue pernah diputusi melalui bokapnya. Setelah beberapa lama dan seberapa sering
diputusi, akhirnya pada saat itu gue nyerah untuk yang namanya ‘pacaran’.

        Gue baru saja mengeluarkan buku baru ciptaan gue sendiri dengan judul “Cinta
Brontosaurus” yang dimana cerita itu bersangkutan banget dengan kisah-kisah asmara gue
yang tragis, dan rekan gue chosasin mengusulkan untuk memfilmkan buku tersebut,

Malamnya gue dinner di sebuah kantin kantor yang bermenu masakan ala jepang
serba aneh, gue sampe nutup hidung gue saat makan

        Esok hari gue kembali talkshow mempromosikan buku gue ini kepada temen-temen
dengan wajah lesu smuanya pada gak memerhatikan apa yang gue bilang dan terangkan,
sampe-sampe ada yang minta tanda tangan di buku novel tentang orang-orang kulit hitam
yang disebut pelangi itu, trus pas gue nawarkan buku gratis, dengan lembut suara dia
ngomong “nggak terima kasih”, hati gue bagaikan batu es yang tiba-tiba berubah jadi
matahari.

        Hari ini gue ngedate dengan Jessica, gue jalan-jalan ke ragunan, dan , malamnya gue
ngedate di tempat romantic yang telah kosasin sarankan, tiba-tiba tempatnya ga sesuai
harapan , sambil mandang para psk berpelukan mesra dengan om-om di pinggir jalan. Gue
mengajak Jesicca ke restoran prancis gitu dan ternyata disana banyak orang mabuk tempat
club malem gitu. Akhirnya kami ngedate dengan mie sedaap cupdate diatas pertamina.

        Akhirnya pada malam itu, kita saling telpon-telponan, gue pikir dia itu orangnya sama
dengan gue, tapi bedanya dia menganggap cinta itu abadi tapi gue bertolak belakang dari
anggapannya, gak jadi masalah dan tak pikir panjang, malam itu gue tembak dia dan kita
jadian.

        Produser film horror Indonesia yang telah banyak membuat film horror aneh seperti,
cinta pocong dan suster ngesot, hantu kramas, hantu rebonding dan hantu2 aneh lainnya. Dia
menawarkan sebuah film yang dimana filmnya itu gabungan horror dan buku gue
maka judulnya berubah lagi jadi “cinta brontosaurus ngesot” ‘iih nyebelin banget’ seru gue
dengan wajah sehabis dipukul teplon. Kosasin rekan gue dihasut oleh produser tersebut
dengan sogokkan uang senilai 1M, dia langsung tergiur dan mendatangi gue , gue tolak
mentah – mentah

Gue gak akan pernah mau yang gituan, dimana letak ciri khas gue sebagai penulis
kisah cinta?  Lalu tiba-tiba berubah jadi cinta horror gak jelas begitu” sahut radith dengan
muka merah, kosasin pun hanya diam.

        Tepat seminggu setelah itu, kosasin rekan gue married dengan kekasih idamannya, gue
gak nyangka kalau rekan gue duluan menikah ketimbang gue. Gue mengajak Jessica ke akad
nikahnya kosasin, dan kami pun bersorak ria mengatakan “sah” atas pernikahan beliau.
Ketika gue sedang menikmati kue tepung, teman-teman Jessica menghampiri.

        “Dik, loe dengan Jessica kapan nyusul? Hehe” Tanya salah seorang temen Jessica

        “siapa? Gue dengan Jessica? Ooh gak bakalan kali ya, cinta itu ada kadaluarsanya jadi
nikah itu gk bakalan kali ya” jawab radith dengan wajah agak tertawa.

Sesampai dimobil jalan pulang, Jessica bertanya jadi loe masih percaya sama buku loe
dan loe gak mau married?” Tanya Jessica dengan wajah kecewa, Radith pun tak mampu
berkata dan memjawab pertanyaan Jesicca,

Sampai dirumah, Radith bertanya kepada Edgar “elu kenapa sayang sama cewek lu?”
“emang kalau sayang ada alasannya bang?” jawab edgar sang adik radith.

Radith terdiam dan mencerna apa yang edgar bilang, dia pun bergegas menjemput
kosasin dan ke rumah sang mantan Jessica pada waktu itu juga’

Sesampai di rumah Jessica. Gue jelasin bahwa gue baru sadar apa yang gue anggap
itu salah, gue baru sadar bahwa cinta itu bagaikan bulan dan bintang, yang selalu bersama
menerangi malamnya dunia dan tak akan pernah kadaluarsanya, terkadang awan menutupi
besar cintanya tetapi disitulah sebuah perjuangan yang dihadapi, ketika dihadang tak ada
alasan tuk memudarkan cinta itu, karena cinta tak harus beralasan.”

Jessica tersenyum manis setelah mendengar apa yang radith bilang’.Akhirnya gue
balikan dengan orang yang dulu gue anggap bertolak belakang

TAMAT
 UNSUR INSTINSIK

‌ Tema : Percintaan

‌ Latar (Setting) terdiri atas segala penggambaran mengenai:

Tempat: Di rumah, di restoran perancis, dikantin kantor, di ragunan, di atas pertamina,


di rumah Jessica

Waktu: Esok hari, di suatu malam

‌ Situasi atau suasana : senang, gembira, sedih, menegangkan.

‌ Alur (plot):

Mundur : Pelaku menceritakan peristiwa di masa pacaran dulu.

‌ Tokoh dan watak:

Gue (dika)   : Ingin tahu, ngotot, penurut,

Kosasin  : Serius, bijaksana,

Jesicca    : Serius, penyayang, baik hati,

Edgar       : Pediam, Sombong, Tahu terimakasih,

Produse : Penurut, serius,

‌ Gaya Bahasa:  

Di dalam cerita ini menggunakan gaya bahasa koreksio atau Epanortesis. Dalam gaya
bahasa ini, penutur mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya atau
mengoreksinya kembali.
Unsur enteristik

Nama  : Raditya Dika

Nama Lahir  : Dika Angkasaputra Moerwani

Lahir  : Jakarta, 28 Desember 1984

Orang tua  : Tetty Nasution

Agama  : Islam

Pekerjaan  : Penulis, komedian, sutradara & aktor

Pendidikan  : SMP Tarakanita

SMU 70 Bulungan

University of Adelaide

Universitas Indonesia Jurusan Ilmu Politik

Raditya Dika lahir di Jakarta pada 28 Desember 1984 dengan nama Dika
Angkasaputra Moerwani, tapi ia menggantinya saat duduk di kelas 4 SD. Pada saat itu, Radit
meminta izin kepada orang tuanya untuk mengganti nama Dika Angkasaputra Moerwani
menjadi Raditya Dika. Pergantian nama tersebut tidak secara resmi bahkan pada akte
kelahiran masih tertulis dengan nama Dika Angkasaputra Moerwani.

- Perjalanan Karier Sebagai Penulis

Raditya Dika mengawali keinginan membukukan catatan harian di blog pribadinya


saat ia memenangi Indonesian Blog Award. Raditya juga pernah mendapatkan Penghargaan
bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat. Dari pengalaman tersebut, ia
mencetak tulisan-tulisannya yang ada di blog lalu ia menawarkannya ke beberapa penerbit
untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, namun saat ia ke Gagasmedia,
sebuah penerbit buku, naskah itu diterima meski harus melakukan presentasi terlebih dahulu.

Radith sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama., yang membuat ia
berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai dalam setiap
bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judul mengandung nama binatang.Bagi
Radith, itu adalah selling point darinya.

Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah
Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005). Buku tersebut menceritakan kehidupan Radith saat
masih berkuliah di Adelaide, Australia. Cerita yang dibawakan Radith yaitu kisahnya sebagai
pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku tersebut ditampilkan dalam format
diary atau buku harian. Seluruh cerita tersebut berasal dari blog pribadi terdahulu milik
Radith yaitu www.kambingjantan.com yang kini menjadi www.radityadika.com.

Pada tahun 2006, buku kedua Radith berjudul Cinta Brontosaurus.Hampir sama dengan buku
sebelumnya, cerita dalam buku tersebut berasal dari kisah keseharian Radith. Tapi, buku
keduanya ini menggunakan format cerita pendekyang bercerita mengenai pengalaman cinta
Radith yang sepertinya selalu tidak beruntung.

Pada 29 Agustus 2007, buku ketiganya berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa
terbit. Buku ketiganya ini mengisahkan tentang Radith yang pernah menjadi badut Monas
dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC,
hingga cerita mengenai kutukan orang NTB. Pada April 2008, buku keempatnya
berjudul Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit. Radith juga
bermain dalam film yang diangkat dari pengalaman hidupnya, Kambing Jantan: The Movie.
Selanjutnya terbit buku Marmut Merah Jambu (2010) dan Manusia Setengah Salmon (2011).

Novel Radith mengundang banyak perhatian masyarakat Indonesia dan membuat para
produser tertarik untuk mengajaknya bermain film. Film pertama yang ia mainkan yaitu
“Kambing Jantan: The Movie” yang diangkat dari adaptasi novel pertamanya yang berjudul
“Kambing Jantan”. Film tersebut diproduksi pada tahun 2009.

Sukses dengan film pertamanya, Raditya kembali mengangkat novelnya ke layar lebar.
Tercatat ada 3 filmnya yang berjudul “Cinta Brontosaurus”, “Manusia Setengah Salmon” dan
“Marmut Merah Jambu” diambil dari judul buku yang sama. Ketiga film ini rata-rata
memiliki tema tentang kisah percintaan Raditya yang selalu gagal.

2005 – Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh

2006 – Cinta Brontosaurus

2007 – Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa

2008 – Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang

2010 – Marmut Merah Jambu

2011 – Manusia Setengah Salmon

2015 – Koala Kumal

Anda mungkin juga menyukai