Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELURGA BERENCANA
Di Ruang Bersalin 1 Merpati RSUD dr.Soetomo Surabaya

Oleh :
Non Reguler/Semester IV
1. Ummaha Mahya (P27824112043
2. Aida Agil Rahayu (P27824112044)
3. Arum Winarni (P27824112045)
4. Siti Nurul Fajariyah (P27824112046)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
Jurusan Kebidanan
Prodi D III Kebidanan Kampus Sutomo
2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kelurga Berencana


Hari / tanggal :
Waktu :
Tempat : Ruang Bersalin 1 Merpati RSUD dr.Soetomo Surabaya

I. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan peserta dapat mengetahui dan mampu mengaplikasikan
keluarga berencana dalam kehidupan sehari-hari.

II. Tujuan Khusus :


Setelah dilakukan penyuluhan peserta diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian keluarga berencana
2. Menjelaskan tujuan tujuan keluarga berencana
3. Menjelaskan manfaat keluarga
4. Menjelaskan metode-metode kontrasepsi dalam keluarga berencana beserta
efeknya

III. Sasaran
Ibu – ibu di Ruang Bersalin 1 Merpati RSUD dr.Soetomo Surabaya

IV. Materi Penyuluhan


1. Pengertian keluarga berencana
2. Waktu yang tepat mengikuti keluarga berencana
3. Tujuan keluarga berencana
4. Siapa saja yang dianjurkan untuk mengikuti keluarga berencana
5. Metode-metode kontrasepsi pada keluarga berencana

V. Metode
Ceramah dan demonstrasi
VI. Media
Leaflet

VII. Komunikator
Mahasiswa Poltekkes Surabaya Prodi Kebidanan Soetomo Surabaya kelas Non
Reguler

VIII. Pengorganisasian
1. Penyaji : Aida Agil Rahayu
Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan dan melakukan
demonstrasi

2. Moderator : Ummaha Mahya


Tugas : Mengatur jalannya acara penyuluhan
(Membuka acara, mengatur kontrak waktu, membuka sesi
tanya jawab, menyimpulkan materi penyuluhan, menutup
acara)

3. Notulen : Arum Winarni


Tugas :
- Menulis pertanyaan dari peserta
- Menulis hasil kesimpulan penyuluhan

4. Observer : Siti Nurul Fajariyah


Tugas :
- Menyiapkan daftar hadir peserta penyuluhan
- Mengobservasi jalanya acara
- Mengobservasi penyaji, dan moderator dalam
memberikan penyuluhan
IX. Kegiatan Penyuluhan

NO. Tahap / waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran

1. Memberi salam pembuka Menjawab salam


1. Perkenalan 2. Memperkenalkan diri
3. Menyampaikan judul materi Memperhatikan
5 menit 4. Menjelaskan tujuan penyuluhan
5. Kontrak waktu
 Menggali pengalaman peserta Bersedia
 Penyampaian materi
1. Menjelaskan pengertian keluraga
berencana
2. Menjelaskan waktu yang tepat untuk Memperhatikan
mengikuti program keluarga
2. Pelaksanaan berencana
3. Menjelaskan tujuan keluarga
15 menit berencana
4. Menjelaskan siapa saja yang dapat
mengikuti program keluarga berenana Menjawab
5. Menjelaskan metode - metode pertanyaan
kontrasepsi dalam keluarga berencana
 Memberi kesempatan peserta untuk Mengklarifikasi
bertanya pertanyaan peserta,

 Menjawab pertanyaan yang diajukan memberi kesimpulan

 Memberi kesempatan pada


pembimbing untuk menambahi atau
memberikan kesimpulan

 Bersama peserta mendiskusikan materi


3. Penutup yang telah disampaikan
 Mengucapkan terima kasih dan salam Menjawab salam
5 menit penutup
MATERI PENYULUHAN
KELUARGA BERENCANA

1. PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA


Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum,
2008).
Jadi, KB (Family Planning, Planned Parenthood) adalah suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai alat
kontrasepsi, untuk mewujudakan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

2. WAKTU YANG TEPAT MENGIKUTI KELUARGA BERENCANA


Sejatinya, 6 bulan pertama pemberian ASI secara ekslusif kepada buah hati
merupakan salah satu bentuk KB alamiah bagi bunda. Karena ASI berkaitan dengan
hormon-hormon yang merangsang terjadinya ovulasi. Maka, semakin sering bunda
memberikan ASI, semakin berkurang kemungkinan untuk terjadinya ovulasi. Namun,
ada juga beberapa bunda yang segera memasuki masa suburnya kurang dari 6 bulan,
meskipun ia memberikan ASI secara ekslusif. Ada dua jenis pelayanan KB pasca salin
yaitu Immediate postpartum - sesudah melahirkan sampai 48 jam. Early Postpartum -
sesudah 48 jam sampal minggu ke 6 sesudah melahirkan.
Cara yang paling efektif adalah dengan mengkombinasikan metode diatas
dengan metode kontrasepsi lainnya. Dan waktu yang tepat terkait hal ini, badan
kesehatan dunia WHO menyarankan ibu yang menyusui secara eksklusif mulai
menggunakan kontrasepsi yang mengandung hormon turunan progesteron pada enam
minggu setelah melahirkan.
3. TUJUAN KELUARGA BERENCANA
a. Tujuan umum
1) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk Indonesia
3) Menurunkan salah satu kompoien EMPAT TERLALU (terlalu dekat) →
menjaga jarak kehamilan sehingga berkontribusi terhadap penurunan Angka
kematian ibu maupun bayi
b. Tujuan khusus
1) Pengaturan kelahiran
2) Pendewasaan usia perkawinan
3) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
4) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
5) Menjarangkan kehamilan
6) Membatasai jumlah anak

4. MANFAAT KELUARGA BERENCANA


1. Bagi Ibu
- Ibu menjadi sehat dan terhindar dan faktor resiko 4 T penyumbang angka
kematian bayi
- Ibu dapat mengatur kesehatan reproduksinya.
- Ibu dapat mengatur ekonominya dengan lebih baik
- Ibu dapat mencurahkan kasih sayang sepenuhnya bagi bayinya
2. Bagi Bayi/anak
- Dengan menyusui, bayi mendapatkan Imunisasi pasif dan perlindungan
terhadap berbagai penyakit infeksi lainnya
- Tumbuh kembang berjalan secara normal dan Bayi menjadi sehat.
- Mengeratkan hubungan psikologis ibu-anak
5. SIAPA SAJA YANG DIANJURKAN UNTUK MENGIKUTI
KELUARGA BERENCANA
Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan sasaran
tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsungnya adalah
Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran
dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak
langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat
kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka
mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera.

6. JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN


1) NON HORMONAL
A. Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa
tambahan makanan atau pun minuman apapun lainnya.
Syarat untuk dapat menggunakan : Menyusui secara penuh (full breast
feeding), lebih efektif bila pemberian lebih dari 8kali sehari. Cara kerja dari MAL
adalah menunda/menekan ovulasi. Efek samping MAL tidak ada.
Keuntungan kontrasepsi metode amenore laktasi (mal) adalah :
a. Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pasca persalinan
b. Segera efektif.
c. Tidak mengganggu senggama
d. Tidak ada efek samping secara sistemik.
e. Tidak perlu pengawasan medis.
f. Tidak perlu obat atau alat.
g. Tidak biaya.
Keuntungan nonkontrasepsi mal antara lain :
a. Untuk Bayi
- Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan antibodi perlindungan lewat
ASI
- Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang
bayi yang optimal
- Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain atau
formula, atau alat minum yang dipakai.
b. Untuk Ibu
- Mengurangi pendarahan pascapersalinan
- Mengurangi risiko anemia
- Meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi
Keterbatasan metode amenore laktasi (mal)
a. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30
menit pascapersalinan
b. Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial
c. Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinyahaid atau sampai dengan 6
bulan.
d. Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan
HIV/AIDS
B. KONDOM
Kondom merupakan selubung/sarung karet sebagai salah satu metode
kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan dan atau penularan penyakit
kelamin pada saat bersenggama.
Cara kerja :
a) Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga
sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan
b) Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS)
dari satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat
dari lateks dan vinil).
Manfaat kontrasepsi kondom
a) Efektif mencegah kehamilan bila digunakan dengan benar
b) Tidak mengganggu produksi ASI
c) Tidak mengganggu kesehatan klien
d) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
e) Murah dan dapat dibeli secara umum
f) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
g) Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda
Manfaat non kontrasepsi
a) Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan
karsinogenik eksogen pada serviks)
b) Mencegah penularan IMS,HIV
c) Memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB
d) Mencegah ejakulasi dini
e) Saling berinteraksi sesama pasangan
f) Mencegah imunoinfertilitas
Keterbatasan kondom
a) Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
b) Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
c) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
d) Malu membeli kondom di tempat umum
e) Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah
C. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit kedua saluran
yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri dari
bahan plastik polietilena, ada yang dililit oleh tembaga dan ada yang tidak.
Cara kerja dari AKDR adalah mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga pada
AKDR menyebabkan reaksi inflamasi steril, toksik buat sperma sehingga tidak
mampu untuk fertilisasi
Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah :
a) Efektivitas tinggi, 99,2-99,4% ( 0,6 –0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1
tahun pertama)
b) Dapat efektif segera setelah pemasangan
c) Metode jangka panjang
d) Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
e) Tidak mempengaruhi hubungan sosial
f) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
g) Tidak ada efek samping hormonal
h) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
i) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
j) Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
k) Tidak ada interaksi dengan obat-obat
l) Membantu mencegah kehamilan ektopik
Keterbatasan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
a) Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)
b) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti pasangan
c) Diperlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvis
d) Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri
e) Klien harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk
melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina,
sebagian perempuan tidak mau melakukan ini.
D. KONTRASEPSI MANTAP (TUBEKTOMI & VASEKTOMI)
a) Tubektomi
Tubektomi (Metode Operasi Wanita/MOW) adalah metode kontrasepsi
mantap yang bersifat suka rela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi
dengan cara mengoklusi tuba falupii (mengikat dan memotong atau
memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
Waktu penggunaan :
- Idealnya dilakukan dalam 48 jam pascapersalinan
- Dapat dilakukan segera setelah persalinan atau setelah operasi sesar
- Jika tidak dapat dikerjakan dalam 1 minggu setelah persalinan, ditunda
4-6 minggu.
Manfaat tubektomi (Kontrasepsi)
- Efektivitasnya tinggi 99,5% (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama
tahun pertama penggunaan)
- Tidak mempengaruhi proses menyusui
- Tidak bergantung pada faktor sanggama
- Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang
serius.
- Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
- Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
Manfaat tubektomi (Non Kontrasepsi)
- Berkurangnya risiko kanker ovarium
Keterbatasan tubektomi
- Harus dipertimbangkan sifat permanen kontrasepsi ini (tidak dapat
dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi)
- Dilakukan oleh dokter yang terlatih
b) Vasektomi
Vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP) adalah prosedur klinik untuk
menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan cara mengoklusi vasa
deferensia sehingga alur transportasi sperma terambat dan proses fertilisasi
(penyatuan dengan ovum) tidak terjadi. Waktunya bisa dilakukan kapan saja.
Jenis Vasektomi
- Insisi
- Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)
Keuntungan vasektomi
- Efektivitas tinggi 99,6-99,8%
- Sangat aman, tidak ditemukan efek samping jangka panjang
- Morbiditas dan mortalitas jarang
- Hanya sekali aplikasi dan efektif dalam jangka panjang
- Tinggi tingkat rasio efisiensi biaya dan lamanya penggunaan kontrasepsi
Keterbatasan vasektomi
- Tidak efektif segera, WHO menyarankan kontrasepsi tambahan selama 3
bulan setelah prosedur (kurang lebih 20 kali ejakulasi)
- Teknik tanpa pisau merupakan pilihan mengurangi perdarahan dan nyeri
dibandingkan teknik insisi
2. HORMONAL
A. Hormon progestin
Hormon Progestin adalah metode kontrasepsi dengan menggunakan progestin,
yaitu bahan tiruan dari progesteron pil, injeksi/suntikan,implan.
a. Hormon kombinasi
Hormon Kombinasi adalah metode kontrasepsi dengan menggunakan
kombinasi hormon mengandung hormon esterogen dan progesteron Pil,
injeksi/suntikan
Keuntungan Pil Progestin
- Efektif jika diminum setiap hari di waktu yang sama (0,05-5 kehamilan / 100
perempuan dalam 1 tahun pertama)
- Tidak diperlukan pemeriksaan panggul
- Tidak mempengaruhi ASI
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Kembalinya fertilitas segera jika pemakaian dihentikan
- Mudah digunakan dan nyaman
- Efek samping kecil
Keterbatasan Pil Progestin
- Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
- Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
- Risiko kehamilan ektopik, tetapi risiko ini lebih rendah jika dibandingkan
dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil
- Efektifitas menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat
tuberkulosis atau obat epilepsi
- Tidak mencegah IMS
Keuntungan Injeksi/Suntikan Progestin
- Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama
- Pencegahan kehamilan jangka panjang
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami isteri
- Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
- Tidak mempengaruhi ASI
- Sedikit efek samping
- Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
- Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
- Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
- Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sicle cell)
Keterbatasan Injeksi/Suntikan Progestin
- Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus
kembali sesuai jadwal suntikan)
- Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
- Tidak mencegah IMS
- Terlambatnya kembalinya kesuburan setelah penghentian pemakaian
Keuntungan Kontrasepsi Implan
- Sangat efektif (kegagalan 0,2 -1,0 kehamilan per 100 perempuan)
- Daya guna tinggi.
- Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
- Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
- Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
- Bebas dari pengaruh estrogen.
- Tidakmengganggukegiatansanggama.
- Tidak mengganggu ASI.
Keuntungan Nonkontrasepsi Implan
- Mengurangi nyeri haid.
- Mengurangi jumlah darah haid.
- Mengurangi/memperbaiki anemia.
- Melindungi terjadinya kanker endometrium.
- Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara.
- Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul.
- Menurunkan angka kejadian endometriosis.
Implan adalah alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung progestin yang
dibungkus dalam kapsul silastik silikon polidimetri
Keterbatasan Kontrasepsi Implan
- Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
- Tidak mencegah infeksi menular seksual
- Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi, akan tetapi
harus pergi ke klinik untuk pencabutan
- Efektivitas menurun bila menggunakan obat tuberkulosis atau obat epilepsi
Keuntungan Pil Kombinasi
- Efektivitas yang tinggi (1 kehamilan per 100 perempuan dalam tahun pertama
penggunaan)
- Risiko terhadap kesehatan sangat kecil
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Mudah dihentikan setiap saat
- Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
- Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
- Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
- Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada
payudara, dismenore atau akne
Keterbatasan Kontrasepsi Implan
- Membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
- Tidak boleh diberikan kepada perempuan menyusui
- Tidak mencegah IMS
Keuntungan Kontrasepsi Suntikan Kombinasi
- Sangat efektif (0,1 -0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
- Risiko terhadap kesehatan kecil.
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
- Tidak diperlukan pemeriksaan dalam.
- Efek samping sangat kecil.
Keuntungan Nonkontrasepsi Suntikan Kombinasi
- Mengurangi jumlah perdarahan.
- Mengurangi nyeri saat haid.
- Mencegah anemia.
- Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium.
- Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium.
- Mencegah kehamilan ektopik.
- Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul.
- Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause.
Kerugian Suntikan Kombinasi
- Pola haid tidak teratur, perdarahan bercak atau perdarahan sela sampai 10
hari.
- Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang
setelah suntikan kedua atau ketiga.
- Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali
setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan.
- Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi
(Fenitoin dan Barbiturat) atau obat tuberculosis (Rifampisin).
- Penambahan barat badan.
- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
- Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
7. Cara Penyimpanan Alat Kontrasepsi

Jenis Kontrasepsi Kondisi Penyimpanan Masa


Kedaluwarsa
1. Pil Simpan di tempat kering, dan jauhkan 5 tahun
dari sinar matahari langsung
2. Kondom Simpan di tempat kering, yaitu suhu > 3-5 tahun
40°C dan jauhkan dari sinar matahari
langsung, bahan kimia, dan bahan yang
mudah rusak
3. AKDR Lindungi dari kelembabab, sinar 7 tahun
matahari langsung, suhu 15-30°C
4. Spermisida Simpan pada ruang bersuhu 15-30°C, 3-5 tahun
jauhkan dari temperatur tinggi
5. Implant Simpan di tempat kering, suhu > 30°C 5 tahun
6. Suntik KB Simpan pada suhu 15-30°C posisi vials 5 tahun
tegak lurus menghadap ke atas, jauhkan
dari sinar matahari langsung
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
Lusa. 2009. KIE Dalam Pelayanan KB. [Internet]. Bersumber dari:
<http://www.lusa.web.id/kie-dalam-pelayanan-kb> [Diakses tanggal 14 April 2014]
Prawirihardjo,Sarwono.2010.BukuPanduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo Sarwono
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sulistyawati, Ari. 2011. Pelayanan KB. Jakarta: Salemba Medika
Yulifah, Rita dan Yuswanto Tri Johan Agus. 2009. Komunikasi dan Konseling dalam
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
LEMBAR PENGESAHAN

Pembimbing Ruangan

Sulianah., SST
NIP: 198007202005012014

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Pendidikan

K. Kasiati., S.Pd., M.Kes Sunarsih., Dip.MW., S.Pd., M.Kes


NIP: 196404301985032003 NIP: 195202281975092001

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Kepala Ruangan Bersalin 1 Merpati


Kebidana Sutomo RSUD dr. Soetomo Surabaya
Susilorini., S.KM., M.Pd Faridah., Amd.Keb
NIP: 195306011977032011 NIP: 196763131994032004

Anda mungkin juga menyukai