Oleh :
Semester III
KELAS REGULER B SEMESTER V
1. Khasiat Ganesha Putri
2. Lia Nur Aini Fitri
3. Lupita Syaputri
4. Mega Safira Mahardini
5. Sri Ratnawati, S.KM,M.Kes.,M.H
6. Sunarsih, Dip.Mw.,S.Pd.,M.Kes
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang “Penatalaksanaan ASI Eksklusif dan Teknik
Menyusui” di Poli Hamil I RSUD Dr.Soetomo Surabaya telah di Sah kan oleh Tim
Pembimbing
Pembimbing Pendidikan
Mengetahui,
Eksklusif
2.6 Hal – Hal yang Menjelaskan tentang
harus diperhatikan saat hal-hal yang harus Mendengarkan dan
memberikan ASI diperhatikan ASI memperhatikan.
Eksklusif eksklusif
13. Pengorganisasian
13.1 Moderator :
Tugas :
1. Membuka acara penyuluhan
2. Mengatur jalannya penyuluhan
3. Menyampaikan sub topik penyuluhan
4. Memfasilitasi Tanya jawab
5. Menutup acara penyuluhan
13.3 Observer :
Tugas :
1. Mengevaluasi jalannya penyuluhan
2. Mengobservasi ketepatan waktu penyuluhan
13.4 Notulen :
Tugas:
1. Mencatat semua peserta yang hadir
14.1.2 85% (8 orang) dari sasaran yang menghadiri penyuluhan dapat memahami dan
menjelaskan tentang Tujuan Penatalaksanaan ASI Eksklusif dan Teknik Menyusui.
14.1.3 85% (8 orang) dari sasaran yang menghadiri penyuluhan mampu memahami dan
menjelaskan tentang perbedaan kandungan ASI dengan susu formula
14.1.4 85% (8 orang)dari sasaran yang menghadiri penyuluhan mampu memahami dan
menjelaskan tentang Manfaat Penatalaksanaan ASI Eksklusif dan Teknik
Menyusui
14.1.5 85%(8 orang) dari sasaran yang menghadiri penyuluhan mampu memahami dan
menjelaskan tentang Waktu Pemberian ASI Eksklusif.
14.1.6 85%(8 orang) dari sasaran yang menghadiri penyuluhan mampu memahami dan
menjelaskan tentang hal-hal yang harus diperhatikan saat pemberian ASI eksklusif.
14.1.7 85%(8 orang) dari sasaran yang menghadiri penyuluhan mampu memahami dan
menjelaskan tentang cara pemberian ASI pada ibu yang bekerja.
14.1.8 85%(8 orang) dari sasaran yang menghadiri penyuluhan mampu memahami dan
menjelaskan tentang Teknik menyusui.
14.1.9 85%(8 orang) dari sasaran yang menghadiri penyuluhan mampu memahami dan
menjelaskan tentang penyajian ASI.
14.1.10 85%(8 orang) dari sasaran yang menghadiri penyuluhan mampu memahami dan
menjelaskan tentang cara penyimpanan.
14.1.6 Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan acara sampai acara selesai.
14.2 Antisipasi Masalah
1. Jika ada peserta yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh
penyaji,maka penyaji akan memberikan kesempatan kepada pembimbing untuk
memberikan masukan.
2. Jika peserta tidak memperhatikan,maka penyaji akan memberikan stimulasi
dengan cara mengajaknya berinteraksi dengan memberi pertanyaan-pertanyaan
sederhana yang sekiranya dapat diketahui.
MATERI PENYULUHAN
ASI EKSKLUSIF DAN
TEKNIK MENYUSUI
3.2 Menurut Roesli (2004) menyusui juga memberikan manfaat bagi ibu yaitu:
3.2.1 Mengurangi perdarahan setelah melahirkan
Menyusui bayi setelah melahirkan akan menurunkan resiko perdarahan post partum,
karena pada ibu menyusui peningkatan kadar oksitosin menyebakan fasokontriksi
pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini menurunkan
angka kematian ibu melahirkan.
3.2.2 Mengurangi terjadinya anemia
Kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena kekurangan zat besi
3.2.3 Menjarangkan kehamilan
Selama ibu memberikan ASI eksklusif dan sebelum haid, 98 % tidak hamil pada 6
bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak hamil sampai bayi berusia 12 bulan.
3.2.4 Mengecilkan rahim
Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat sangat membantu rahim kembali ke
ukuran sebelum hamil
3.2.5 Ibu lebih cepat langsing kembali
Oleh karena menyusui memerlukan energin maka tubuh akan mengambilnya dari
lemak yang tertimbun selama hamil
3.2.6 Lebih ekonomis / murah
Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu formula dan
perlengkapan menyusui. Selain itu, pemberian ASI juga menghemat pengeluaran
untuk berobat bayi karena bayi jarang sakit.
3.2.7 Tidak merepotkan dan hemat waktu
ASI dapat segera diberikan tanpa harus menyiapkan atau memasak air, tanpa harus
mencuci botol, dan tanpa menunggu agar suhunya sesuai.
3.2.8 Memberi kepuasan bagi ibu
Saat menyusui, tubuh ibu melepaskan hormon –hormon seperti oksitosin, dan
prolaktin yang disinyalir memberikan perasaan rileks atau santai dan membuat ibu
merasa lebih merawat bayinya.
3.2.9 Portable dan praktis
ASI dapat diberikan dimana saja dan kapan saja dalam keadaan siap minum serta
dalam suhu yang selalu tepat
3.2.10 Ibu yang menyusui memiliki resiko yang lebih rendah untuk terkena banyak penyakit
yaitu endometriosis
3.3 Manfaat ASI bagi keluarga
3.3.1 Hemat biaya
3.3.2 Anak sehat, jarang sakit, mudah pemberiannya
6 Posisi menyusui
6.1 Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi ini
membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu memutar kepalanya
untuk menyusu. Kepala bayi berada di dalam dekapan, sokong kepala badan dan
punggung bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian sisinya (Saryono ,2008; h. 34).
7 Cara Menyusui
7.1 Persiapan
7.1.1 Ibu
7.1.2 Bayi
7.1.3 Celemek
7.1.4 Kursi
7.1.5 Tempat duduk kecil untuk penyangga kaki
7.2 Cara Kerja
7.2.1 Cuci tangan 6 langkah, sebelum menyentuh bayi.
7.2.2 Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada
putting dan areola payudara. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfeksi
dan menjaga kelembapan putting susu.
7.2.3 Bayi diposisikan menghadap perut atau payudara ibu.
7.2.4 Ibu duduk dengan santai. Bila duduk, lebih baik menggunakan kursi yang
rendah (agar kaki tidak menggantung) dan punggung ibu bersandar pada
sandaran kursi.
7.2.5 Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi
terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh menengadah dan bokong
bayi disokong dengan telapak tangan).
7.2.6 Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang lain di depan.
7.2.7 Perut bayi menempel pada badan ibu dan kepala bayi menghadap payudara
(tidak hanya membelokkan kepala bayi)
7.2.8 Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
7.2.9 Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
7.2.10 Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lain menopang dibawah.
Jangan menekan puting susu atau areola saja.
7.2.11 Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut dengan cara menyentuh pipi
dengan putting susu atau menyentuh sisi mulut bayi dengan jari. Setelah bayi
membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan
putting serta areola payudara dimasukkan ke mulut bayi.
7.2.12 Usahakan sebagian besar areola payudara dapat masuk ke mulut bayi,
sehingga putting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan
menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak dibawah
areola payudara. Posisi yang salah, yaitu bila bayi hanya mengisap pada
putting susu saja, yang akan mengakibatkan masukan ASI yang tidak adekuat
dan putting susu lecet.
Lama
Tempat Penyimpanan Temperatus (Suhu) Gambar
Penyimpanan
Maksimal 4 jam
Dalam Ruangan (ASI pada ruangan tanpa
18 – 26 ℃
Segar) AC dan 6 jam pada
ruangan ber AC
Suhu stabil di - 20
Deep Freezer 6 – 12 bulan
℃ atau kurang
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
Sherly J, dkk. 2013. BAHAN AJAR ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI.
Surabaya
Widyatun, Diah. 2012. TEKNIK / CARA MENYUSUI YANG BENAR.
http://jurnalbidandiah.blogspot.com
Bidanku.com. 2014. Waktu yang Tepat dalam Memberikan ASI.
http://bidanku.com/waktu-yang-tepat-dalam-memberikan-asi
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar