Anda di halaman 1dari 9

DOSEN PEMBIMBING : WAHIDIN, M.

HI

ZAKAT

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 11

REKA ANJASARI (19.2500.016)

ARDHIA RINA PUTRI ARTHA (19.2500.029)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE


FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
PRODI HUKUM PIDANA ISLAM
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul
”“ZAKAT

Harapan kami, semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari
makalah ini.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan, karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

PAREPARE, 17 DESEMBER 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................................1
A.    LATAR BELAKANG...........................................................................................................................1
B.     RUMUSAN MASALAH....................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...........................................................................................................................................2
1. PENGERTIAN DAN HUKUM ZAKAT......................................................................................2
2. TUJUAN DAN HIKMAH ZAKAT.............................................................................................2
3. MACAM-MACAM ZAKAT DAN GOLONGAN PENERIMA ZAKAT....................................4
4. MANFAAT ZAKAT.....................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................................6
PENUTUP................................................................................................................................................6
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................6
B. DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Zakat merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam yang digunakan untuk membantu
masyarakat lain, menstabilkan ekonomi masyarakat dari kalangan bawah hingga kalangan atas,
sehingga dengan adanya zakat umat Islam tidak ada yang tertindas karena zakat dapat
menghilangkan jarak antara si kaya dan si miskin. Oleh karena itu, zakat sebagai salah satu
instrumen negara dan juga sebuah tawaran solusi untuk menbangkitkan bangsa dari keterpurukan.
Zakat juga sebuah ibadah mahdhah yang diwajibkan bagi orang-orang Islam, namun diperuntukan
bagi kepentingan seluruh masyarakat.
Zakat merupakan bagian penting dalam kehidupan umat Islam. Bahkan pada masa
Khalifah Abu Bakar As-Siddiq orang-orang yang enggan berzakat diperangi sampai mereka mau
berzakat. Itu karena kewajiban berzakat sama dengan kewajiban mendirikan sholat.
Zakat merupakan suatu ibadah yang dipergunakan untuk kemaslahatan umat sehingga
dengan adanya zakat (baik zakat fitrah maupun zakat maal) kita dapat mempererat tali silaturahmi
dengan sesama umat Islam maupun dengan umat lain.

B.     RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian serta hukum zakat yang ada dalam Islam?

2. Apa saja tujuan dan hikmah dari adanya zakat sebagai bagian dari perintah Allah?

3. Apa saja jenis dan macam-macam zakat dan golongan penerima zakat?

4. Apa manfaat bagi pemberi zakat?

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN DAN HUKUM ZAKAT

Zakat menurut bahasa artinya bersih, bertambah (ziyadah), dan terpuji. Jika di ucapkan, zaka
al-zar, artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Jika diucapkan zakat al-nafaqah, artinya
nafkah, tumbuh dan bertambah jika diberkati.kata ini juga sering dikemukakan untuk makna
thaharah (suci). Allah SWT berfirman
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu.” (QS Asy-Syams 9)
Menurut syara’, zakat ialah pemberian tertentu dari harta tertentu kepada orang tertentu
menurut syarat-syarat yang ditentukan. Dinamakan zakat karena di dalamnya terkandung harapan
untuk memperoleh berkat, membersihkan jiwa dan menumpuknya dengan berbagai kebaikan. Kata-
kata zakat itu, arti aslinya ialah tumbuh, suci, dan berkah. Firman Allah SWT dalam surat At-
Taubah ayat 103.
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan
berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka.
Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS At-Taubah 103)
Zakat menurut istilah agama islam artinya sejumlah / kadar harta tertentu yang diberikan
kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat. Hukumnya zakat adalah salah satu
rukun Islam yang lima, yaitu fardhu ‘ain atas tiap-tiap orang yang cukup syarat-syaratnya. Zakat
mulai diwajibkan pada tahun kedua hijriyah.
 
HUKUM ZAKAT
Mengeluarkan zakat itu hukumnya wajib sebagai salah satu rukun Islam. Namun demikian,
tidak semua orang yang memiliki harta terkena kewajiban zakat mal. Mengenai zakat, dapat
dijumpai dalam Al-Qur’an di 82 ayat atau tempat, serta di dalam kitab-kitab hadits. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya pembahasan mengenai zakat ini. Orang yang menunaikannya akan
mendapatkan pahala, sedangkan yang tidak menunaikannya akan mendapat siksa. Kewajiban zakat
tersebut telah ditetapkan melalui dalil-dalil qath’i (pasti dan tegas) dalam Al-Qur’an dan Hadits
serta telah disepakati oleh para ulama. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, baik terkait
dengan pemilik harta maupun harta itu sendiri.

2. TUJUAN DAN HIKMAH ZAKAT

1. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup serta
penderitaan.

2
2. Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin, ibnu sabil dan
mustahiq lainnya.

3. Menolong orang yang lemah dan menderita, agar dia dapat menunaikan kewajibannya
terhadap Allah dan terhadap makhluk-Nya.

4. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada
umumnya.

5. Menghilangkan sifat kikir pemilik harta

6. Membersihkan sifat dengki dan iri dari hati orang-orang miskin

7. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin dalam masyarakat.

8. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang

9. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak orang
lain yang ada padanya

10. Sarana pemerataan pendapatan (rezeki) untuk mencapai keadilan sosial.

HIKMAH ZAKAT

1. Membina diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karuhi Allah.

2. Menumbuh suburkan harta, menggapai berkah, tambahan dan ganti dari Allah SWT.
Sebagaimana firman-Nya.

”Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di


antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang
apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang
sebaik-baiknya.” (QS Saba' 39).

3. Membersihkan diri dari sifat kikir, dengki, iri, sombong serta dosa.

4. Menyucikan harta yang dimiliki.

5. Mewujudkan ras solidaritas dan kasih sayang antara sesama manusia.

6. Membina dan mengembangkan stabilitas sosial dan keadilan sosial.

Berdasarkan firman Allah swt dalam QS Al-Baqarah ayat 267,


“Hai orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu
yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah
kamu memilih yang buruk-buruk lalu kau nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak

3
mau mengambilnya melainkan memalingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah
Maha Kaya Lagi Maha Terpuji”.

Secara umum zakat terbagi menjadi dua macam, yaitu zakat jiwa (nafsh) / zakat fitrah dan
zakat maal.

3. MACAM-MACAM ZAKAT DAN GOLONGAN PENERIMA ZAKAT


  

Macam-macam zakat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu zakat fitrah dan zakat maal.
Lantas, apa saja macam-macam zakat yang dapat dikeluarkan umat Islam? Yuk, simak rangkuman
selengkapnya agar ibadahmu menjadi sempurna.

1. Zakat Fitrah

Zakat fitrah disebut juga dengan zakat Nafs (jiwa), yaitu zakat yang wajib dilakukan oleh setiap
muslim ketika menjelang Idul Fitri pada bulan suci Ramadan. Tujuan dari zakat fitrah ini adalah
untuk membersihkan diri dengan memberikan beras atau makanan pokok kepada yang berhak atau
membutuhkan.

Adapun ketentuan besar zakat yang dikeluarkan per jiwa adalah sebanyak satu sha' atau minimal
2,5 kilogram atau 3,5 liter makanan pokok di daerah tertentu. Misalnya, di Indonesia makanan
pokoknya adalah nasi, maka zakat fitrah dapat diberikan pada yang berhak yaitu dalam bentuk
beras sebanyak 3,5 liter atau 2,5 kg.

2. Zakat Maal

Zakat maal merupakan salah satu dari macam-macam zakat yang dapat dilakukan umat Islam.
Zakat maal (harta) adalah pemberian zakat dari pendapatan umat Islam, misalnya dari perdagangan,
pertanian, hasil laut, ternak, dan lain sebagainya. Setiap jenis penghasilan umat Islam tersebut
dihitung dengan cara tersendiri.

Berdasarkan Undang-Undang No. 38 Tahun 1998 Tentang Pengelolaan Zakat, pengertian zakat
maal adalah sejumlah harta seorang muslim atau organisasi milik muslim yang disisihkan kepada
orang yang membutuhkan sesuai ketentuan syariat Islam.

Di dalam Undang-Undang tersebut juga dijelaskan mengenai zakat fitrah, yaitu sejumlah bahan
makanan pokok yang diberikan oleh umat Islam kepada yang berhak pada bulan suci Ramadan.

8 GOLONGAN PENERIMA ZAKAT

1. Fakir

Golongan masyarakat yang nyaris tidak memiliki apapun sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan utama dalam hidupnya.

2. Miskin

Golongan masyarakat yang hartanya sangat sedikit tapi masih dapat memenuhi kebutuhan pokok
hidupnya.

4
3. Amil

Orang-orang yang mengumpulkan zakat dan membagikannya kepada yang berhak.

4. Mu'alaf

Orang-orang yang baru memeluk agama Islam dan membutuhkan bantuan dalam menyesuaikan
kondisi hidupnya.

5. Gharimin

Orang-orang yang memiliki utang untuk mencukupi kebutuhannya di mana kebutuhan tersebut
halal tapi tidak sanggup untuk membayar utangnya tersebut.

6. Fisabilillah

Mereka yang berjuang di jalan Allah. Misalnya pendakwah, orang yang negaranya mengalami
peperangan, dan lainnya.

7. Ibnus Sabil

Orang-orang yang mengalami kehabisan uang dalam perjalanannya.

8. Hamba sahaya

Budak atau orang-orang yang ingin memerdekakan dirinya.

4. MANFAAT ZAKAT

Zakat dilakukan umat Islam sebagai perwujudan rukun islam keempat. Selain itu, zakat juga
memiliki berbagai manfaat seperti berikut:

1. Mempererat tali persaudaraan dan mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat.

2. Membantu mengubah perilaku buruk seseorang sehingga menjadi lebih baik.

3. Membersihkan harta dan menghindarkan seseorang dari sifat tamak terhadap harta benda.

4. Sebagai salah satu cara umat Islam dalam mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT.

5. Untuk memberikan dukungan moril kepada seorang mualaf.

6. Untuk mengembangkan potensi di dalam diri umat Islam.

5
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Zakat menurut bahasa artinya bersih, bertambah (ziyadah), dan terpuji. Zakat menurut
istilah agama islam artinya sejumlah / kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak
menerimanya, dengan beberapa syarat. Hukumnya zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima,
yaitu wajib atas tiap-tiap orang yang cukup syarat-syaratnya.
Diantara tujuan zakat dalam Islam adalah (1) mengangkat derajat fakir miskin dan
membantunya keluar dari kesulitan hidup serta penderitaan, (2) membantu pemecahan
permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin, ibnu sabil dan mustahiq lainnya, (3)
membersihkan sifat dengki dan iri dari hati orang-orang miskin, (4) membentangkan dan membina
tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada umumnya, (5) sarana pemerataan
pendapatan (rezeki) untuk mencapai keadilan sosial.
Zakat dibagi menjadi 2, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah merupakan zakat
yang dikeluarkan umat Islam pada sebagian bulan Ramadhan dan sebagian bulan Syawal untuk
mensucikan jiwa. Sedangkan zakat maal adalah zakat harta yang dimiliki seseorang karena sudah
mencapai nisabnya.
Yang dibayarkan zakat fitrah yaitu berupa makanan pokok sebesar 3,1 liter atau 2,5 kg atau
bisa juga dibayarkan dengan uang senilai makanan pokok yang harus dibayarkan. Sedangkan yang
dibayarkan zakat maal berupa binatang ternak, emas dan perak, biji-bijian dan buah-buahan, rikaz,
harta perniagaan, hasil pertanian, dan hasil tambang.
Orang-orang yang berhak menerima zakat yaitu orang fakir, orang miskin, amil, muallaf,
hamba sahaya, orang yang berhutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil. Sedangkan yang tidak berhak
menerima zakat yaitu orang kafir, orang atheis, keluarga Bani Hasyim dan Bani Muttalib, dan ayah,
anak, kakek, nenek, ibu, cucu, dan isteri yang menjadi tanggungan orang yang berzakat.

B. DAFTAR PUSTAKA

Rasjid, Sulaiman. 2011. Fiqh Islam (Hukum Fiqh Islam). Bandung: Penerbit Sinar Baru
Algensindo.
Ali, Muhammad Daud. 1988. Sistem Ekonomi Islam : Zakat dan Wakaf. Jakarta: UI-Press.
El-Madani. 2013. Fiqh Zakat Lengkap. Jogjakarta: DIVA Press.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3872289/macam-macam-zakat-dan-ketentuannya-jangan-
sampai-keliru

Anda mungkin juga menyukai