Makalah Askeb Nifas Riska Risma Helmina
Makalah Askeb Nifas Riska Risma Helmina
DI
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK : 5
NAMA : 1. RISMA
2. MARIANI RISKA
3. RAUDIA HELMINA
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang mana atas limpahan rahmat,taufik, hidayah
dan karunia-Nya, sehingga penyusunan makalah yang berjudul “PROGRAM TINDAK LANJUT IBU u
NIFAS DI RUMAH” dapat terselesaikan walaupun dalam bentuk yang sederhana.Makalah ini disusun
sesuai dengan tugas yang diberikan dosen pengampu mata kuliah askeb nifas & menyusui guna
melengkapi tugas menjelang Ujian Akhir Semester, penulis berharap makalah ini dapat diterima oleh
dosen dan teman-teman mahasiswa lainnya.Pada kesempatan ini tak lupa pula penulis ucapkan banyak
terima kasih kepada Dosen yang bersangkutan yang telah memberikan arahan sehingga penyusunan
makalah ini dapat terselesaikan. penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis butuhkan demi
penyempurnaan makalah yang selanjutnya. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...........................................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................................
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari
pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena
merupakan masa krisis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat
kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Masa
neonatus merupakan masa krisis dari kehidupan bayi, dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu
setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir.Bidan dapat
memberikan asuhan kebidanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah,yang dapat dilakukan pada
hari ketiga atau hari keenam, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu ibu
dalam proses pemulihan ibu dan memperhatikan kondisi bayi terutama penanganan tali pusat atau rujukan
komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan mengenai masalah
kesehatan secara umum,kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian
ASI,imunisasi dan KB. Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masanifas dapat
mencegah beberapa kematian ibu.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah Asuhan Ibu Post Partum di rumah danAsuhan Bayi Baru
Lahir atau Neonatus di rumah.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kunjungan pada ibu nifas dirumah.
2. Untuk mengetahui asuhan lanjutan pada ibu nifas dirumah.
3. Untuk mengetahui penyuluhan pada masa nifas.
D. MANFAAT
1. untuk mahasiswa : agar mahasiswa mengetahui apa tindakan dan penyuluhan yang harus dilakukan
terhadap ibu nifas.
2. untuk para pembaca : agar mengetahui jika pada masa nifas ibu juga harus diperhatikan walaupun
sudah melahirkan, karena pada masa nifas adalah proses pemulihan sampai ibu sehat kembali seperti
semula.
BAB II
PEMBAHASAN
Kunjungan rumah postpartum dilakukan sebagai suatu tindakan untuk pemeriksaan postpartum
lanjutan. Apa pun sumbernya, kunjungan rumah direncanakan untuk bekerjasama dengan keluarga dan
dijadwalkan berdasarkan kebutuhan. Pada program yang terdahulu,kunjungan bisa dilakukan sejak 24 jam
setelah pulang.
Semakin meningkatnya angka kematian ibu di Indonesia pada saat nifas (sekitar 60%)mencetuskan
pembuatan program dan kebijakan teknis yang lebih baru mengenai jadwalkunjungan masa nifas. Paling
sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru tahir dan
untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
Tujuan:
1)Menanyakan pada ibu, penyulit yang ia atau bayi alami.
2)Memberikan konseling KB secara dini.
Perencanaan kunjungan rumah dalam memberikan asuhan kebidanan pada perawatan postpartum di
rumah, sebaiknya Bidan :
Kunjungan rumah masa nifas memiliki keuntungan yang sangat jelas karena membuat bidan dapat
melihat dan berinteraksi dengan anggota keluarga di dalam lingkungan yang alami dan aman. Bidan
mampu mengkaji kecukupan sumber yang ada di rumah, demikian pula keamanan di rumah dan
lingkungan sekitar.Kedua data tersebut bermanfaat untuk merencanakan pengajaran atau konseling
kesehatan.
Selain keuntungan, kunjungan rumah postpartum juga memiliki keterbatasan yang sering dijumpai, yaitu
sebagai berikut :
Setelah melahirkan plasenta, tubuh ibu biasanya mulai sembuh dari persalinan. Bayi mulai bernafas
secara normal dan mulai mempertahankan dirinya agar tetap hangat. Bidansebaiknya tetap tinggal selama
beberapa jam setelah melahirkan untuk memastikan ibu dan bayinya sehat, dan membantu keluarga baru
ini makan dan beristirahat.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai hal-hal yang dilakukan dalam memberikan asuhankebidanan pada
ibu nifas :
1.Memeriksa Tanda-tanda Vital Ibu
Periksalah suhu tubuh, denyut nadi, dan tekanan darah ibu secara teratur minimal sekalidalam satu jam
jika ibu memiliki masalah kesehatan.
Perdarahan yang terlalu banyak sangat membahayakan. Untuk memeriksa muncul tidaknya perdarahan
hebat beberapa jam setelah melahirkan, coba lakukan hal-hal berikut ini :
1) Rasakan rahim untuk melihat apakah dia berkontraksi. Periksalah segera setelah plasentanya
lahir. Kemudian periksalah setelah 5 atau 10 menit selama 1 jam.Untuk 1 atau 2 jam berikutnya,
periksalah setiap 15-30 menit. Jika rahimnya terasakeras, maka dia berkontraksi sebagaimana
mestinya.
2) Periksa popok ibu untuk melihat seberapa sering mengeluarkan darah, jikamencapai 500 ml
(sekitar 2 cangkir) berarti perdarahannya terlalu berlebihan.
3) Periksa denyut nadi ibu dan tekanan darahnya setiap jam. Perhatikan adanya tanda-tanda syok.
4) Memeriksa Alat Kelamin Ibu dan Masalah-masalah lainnya
Kenakan sarung tangan untuk memeriksa dengan lembut robek atau tidaknya alat kelamin ibu. Selain itu,
perlu diperiksa juga apakah serviksnya sudah menutup (turun menuju bukaan vagina).
a. Jika Ibu Memiliki Robekan
Mintalah ibu untuk beristirahat di tempat tidur selama 2 minggu dengan kaki disejajarkan
bersamaan sepanjang waktu. Ibu boleh menggerakkan kakinya secara teratur. Untuk sementara
tidak diperbolehkan bekerja keras dan disarankan agar memakan makanan yang bergizi.
b. Jika Ibu Memiliki Hematoma atau Rasa Sakit di Vagina
Terkadang rahim merapat dan mengeras, sehingga tidak terlihat adanya perdarahan hebat, namun
ibu masih merasakan pusing-pusing dan lemah. Jika hal ini yang terjadi bisa jadi dia mengalami
perdarahan di bawah kulit dalam vaginanya yang disebut hematoma. Kulit di wilayah ini sering
kali membengkak berwarna gelap.
c. Bantu Ibu Buang Air
Hendaknya buang air kecil dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-kadang wanita
mengalami sulit buang air kecil, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh
iritasi muskulus spingter ani selama persalinan. Bila kandungan kemih penuh dan wanita sulit
BAK sebaiknya dilakukan katerisasi.Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan.
Bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi, apalagi feses keras dapat diberikan obat
laksatif peroral atau perektal. Jika masih belum bisa juga dilakukan klisma.
d. Bantu Ibu Makan dan Minum
Sebagian besar ibu mau makan setelah melahirkan, dan bagus bagi mereka untuk bias menyantap
beragam makanan bergizi yang diinginkan. Jus buah sangat baik karena akan memberinya energi.
Anjurkan ibu untuk segera makan dan banyak minum pada jam-jam pertama. Makanan harus
bermutu, bergizi, dan cukup kalori. Sebaiknya ibumengkonsumsi makanan yang mengandung
protein, banyak cairan, sayuran dan buah- buahan.
a. Berikan Dukungan Emosional Sangat penting untuk memberikan ibu dukungan emosional. Kebiasaan
dan ritual menghormati ibu atau merayakan kelahiran adalah salah satu cara untuk mengakui keberhasilan
ibu dalam persalinan. Ketika hal ini terjadi, bantulah dia dengan mendengarkan keluh kesahnya tentang
perasaannya itu, dan menjelaskan bahwa perasaan seperti itu umum terjadi.
Jika perasaan sedih ini sangat kuat, hal ini disebut depresi. Dalam kondisi seperti ini, bisa jadisulit bagi
wanita untuk merawat dirinya atau bayinya. Wanita yang mengalami depresi pascamelahirkan
memerlukan bantuan segera.
b.Ibu Tidak Tertarik Kepada Bayinya
Beberapa ibu tidak merasa nyaman dengan bayi baru mereka. Ada beberapa alasan yang
menyebabkannya. Bisa jadi ibu sangat lelah, sakit, dan mengalami perdarahan hebat. Bisa juga dia tidak
menginginkan bayi itu, atau khawatir tidak bisa merawatnya, sehingga mengalami depresi. Maka yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1)Periksa tanda-tanda bagi kehilangan darah atau infeksi.
2)Membicarakan dengan ibu tentang perasaan-perasaannya atau mungkin lebih baik meninggalkannya
sendirian dan mengamatinya dari jauh sambil menunggu.
3)Jika ibu merasa depresi, atau dia pernah depresi setelah persalinan dahulu, bicaralah pada keluarganya
untuk memberinya perhatian dan dukungan ekstra pada minggu-minggu berikutnya.
4)Pastikan seseorang dalam keluarganya membantu merawat bayi tersebut.
Setelah lahir, ketika ibu dan bayinya sudah berada dalam kondisi stabil, periksalah bayi dariujung kepala
sampai ujung kaki. Banyak masalah kesehatan bisa dicegah atau disembuhkan.Bayi yang baru lahir
mudah terkena infeksi, karena itu apapun yang menyentuhnya haruslahsebersih mungkin. Jika perlu,
jangan terlalu cepat memandikan bayi karena akanmembuatnya merasa kedinginan, tunggulah setelah
beberapa jam atau hari.
Tentang puting terbenam, Ibu harus rajin memassage dengan menarik-narik puting kearah luar
menggunakan babyoil atau bisa juga dicoba dengan menggunakan ‘spuit dibalik’, atau‘sambungan
puting’ yang banyak tersedia di toko-toko bayi. Kalau sianak mengigit, ibu harus bersabar mungkin
karena posisi menyusui yang salah, atau mungkin karena sianak kesulitan mencari puting. Jangan dipaksa
apabila sianak tidak mau ASI, karena pemaksaan dapat membuat trauma.
9. tanda-tanda bahaya
Tanda –tanda bahaya yang perlu diperhatikan pada masa nifas adalah :
o Demam tinggi melebihi 38°C
o Perdarahan vagina luar biasa / tiba-tiba betambah banyak (lebih dari perdarahan haid biasa / bila
memerlukan penggantian pembalut 2 x dalam setengah jam), disertaigumpalan darah yang besar-
besar dan berbau busuk.
o Nyeri perut hebat/ rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung, serta ulu hati.
o Sakit kepala parah/ terus menerus dan pandangan nanar/ masalah penglihatan.
o Pembengkakan wajah, jari-jari atau tangan
o Rasa sakit, merah atau bengkak dibagian betis atau kaki
o Payudara membengkak, kemerahan, lunak disertai demam
o Putting payudara berdarah atau merekah, sehingga sulit untuk menyusui
o Tubuh lemas dan terasa seperti mau pingsan, merasa sangat letih atau nafas terengah-engah
o Kehilangan nafsu makan dalam waktu lama
o Tidak bisa buang air besar selama tiga hari atau rasa sakit waktu buang air kecil
o Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya atau diri-sendiri
o Depresi Pada Masa Nifas.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42hari pasca
persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode inikarena merupakan
masa krisis baik ibu maupun bayinya. Oleh karena itu perlu dilakukankunjungan pada ibu nifas sesuai
jadwal yaitu :a. Kunjungan pertama : 6-8 jam postpartum
Asuhan lanjutan masa nifas terdiri dari asuhan ibu pada masa nifas dan asuhan masa nifas pada bayi yang
baru lahir. Asuhan Ibu pada Masa Nifas meliputi: memeriksa tanda-tandavital ibu; membersihkan alat
kelamin, perut, dan kaki ibu; mencegah perdarahan hebat;memeriksa alat kelamin dan masalah-masalah
lainnya; memperhatikan perasaan ibu terhadap bayinya; perhatikan gejala infeksi pada ibu; dan bantu ibu
menyusui.
Sedangkan Asuhan Masa Nifas pada Bayi meliputi : penampilan umum, tanda-tanda vital bayi, bantu bayi
agar terus menyusu, merawat tali pusat, dan perhatikan warna kulit bayi danmatanya
Penyuluhan masa nifas mengenai : kebersihan diri dan bayi, istirahat atau tidur, latihan atausenam nifas,
gizi, suplemen zat besi, perawatan payudara, pemberian ASI, hubungan perkawinan atau Keluarga
Berencana (KB), dan tanda-tanda bahaya.
B.SARAN
Kunjungan masa nifas harus dilakukan sesuai jadwal dengan tujuan agar ibu mendapatasuhan sesuai yang
dibutuhkan pada masa nifas. Ibu postpartum diberi penyuluhan mengenaiapa yang harus ibu lakukan pada
masa nifas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:YBPSP.2002.
Maryunani, A.2009.Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Postpartum).Jakarta: TransInfo Media
Nanny, Vivian.2011.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.Jakarta: Salemba Medika Saleha, S.2009.