1 Definisi Akuntansi
Akuntansi merupakan kumpulan konsep dan teknik yang digunakan untuk mengukur
dan melaporkan informasi keuangan dalam suatu unit usaha ekonomi.Akuntansi juga sering
dianggap bahasa bisnis, dimana Informasi bisnis dikomunikasikan kepada stakeholders
melalui laporan akuntansi.Proses Akuntansi meliputi kegiatan pengidentifikasian,
pengukuran, penganalisaan, pencatatan dan pengkomunikasian informasi keuangan.
1.2 Pengguna Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi digunakan oleh banyak pihak atau pengguna dengan masing-masing
kepentingannya. Informasi yang dibuthkan oleh para pengguna laporan sangat berbeda
tergantung dari kepentingan masing-masing,Para pengguna Informasi Akuntansi antara lain :
a. Direktur atau pihak manajemen perusahaan
Manajemen memiliki tanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan. Bagi
manajemen, akuntansi memiliki peranan yang penting dalam hal :
- Melindungi harta perusahaan
- Penyusunan rencana kegiatan perusahaan di masa yang akan datang
- Pengukuran penghasilan perusahaan dalam kurun waktu tertentu
- Pengawasan kegiatan perusahaan
b. Investor ( Penanam modal)
Pihak Investor menggunakan Informasi laporan akuntansi untuk mengambil keputusan
dalam hal membeli atau melepaskan saham investasinya.
c. Kreditur atau Calon Kreditur
Kreditur adalah pihak yang memberikan kredit (pinjaman) kepada perusahaan.
Kreditur berkepentingan terhadap keamanan dana yang dipinjamkannya dan tingkat
penghasilan yang akan diperolehnya. Para Calon Kreditur perlu mengevaluasi laporan
akuntansi sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman
d. Pemerintah
Pemerintah berkepentingan terhadap Informasi akuntansi untuk hal-hal sebagai berikut :
- Pembayaran pajak yang ditanggung perusahaan : Pajak Penghasilan Badan, maupun
yang harus dihitung, dipungut, disetor dan dilaporkan oleh perusahaan seperti pajak
Penghasilan Karyawan.
- Ketaatan perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan tentang
pemberian upah minimum regional (UMR)
- Penetapan kebijaksanaan tertentu
Rumusan persamaan tersebut bersifat mutlak dimana liabilities harus ditempatkan terlebih
dahulu sebelum Equity, ini berarti bahwa kreditur memiliki hak yang pertama atas kekayan
perusahaan, setelah itu sisa asset yang masih ada barulah menjadi hak pemilik
dana/pemegang saham.
Akun adalah daftar tempat mencatat transaksi-transaksi financial yang terjadi dalam suatu
organisasi bisnis.Daftar yang memuat keseluruhan kode (nomor) dan nama akun, dinamakan
bagan perkiraan (chart of accounts).
1. ASET
Saldo normal untuk ASET berada disebelah DEBET (D ), sehingga apabila saldo bertambah berada
disebelah debet dan apabila berkurang berada disebelah kredit, terkecuali untuk akun Akumulasi
penyusutan apabila bertambah di kredit dan berkurang di debet.
2. LIABILITAS
Saldo normal untuk LIABILITAS (Utang) berada disebelah KREDIT (K ), sehingga apabila saldo
bertambah berada disebelah Kredit dan apabila berkurang berada disebelah debet.
3. EKUITAS
Saldo normal untuk EKUITAS (Modal) berada disebelah Kredit (K ), sehingga apabila saldo
bertambah berada disebelah Kredit dan apabila berkurang berada disebelah Debet,
terkecuali untuk akun Prive apabila bertambah di kredit dan berkurang di debet.Akun Ikhtisar
Laba Rugi menyesuaikan Laba atau Rugi suatu perusahaan.
4. PENDAPATAN
411 Pendapatan
412 Pendapatan Sewa
413 Pendapatan Bunga
414 Penjualan
415 Retur penjualan
416 Potongan penjualan
Saldo normal untuk PENDAPATAN atau Penjualan berada disebelah Kredit (K ), sehingga
apabila saldo bertambah berada disebelah Kredit dan apabila berkurang berada disebelah Debet
Sementara akun retur penjualan dan potongan penjualan berfungsi sebagai pengurang akun
penjualan. Sehingga letaknya berkebalikan dengan penjualan. Bertambah di debit dan berkurang
di kredit.
5. BEBAN
511 Pembelian
512 Retur Pembelian
513 Potongan Pembelian
Saldo normal untuk BEBAN dan Pembelian berada disebelah Debet (D ), sehingga apabila
saldo bertambah berada disebelah Debet dan apabila berkurang berada disebelah Kredit
Sementara akun retur pembelian dan potongan pembelian berfungsi sebagai pengurang
akun pembelian. Sehingga letaknya berkebalikan dengan pembelian. bertambah di kredit
dan berkurang di debet.
SIKLUS AKUNTANSI
2.1 Transaksi
Kegiatan akuntansi bermula dengan terjadinya transaksi baik itu transaksi intern maupun
transaksi ekstern. Transaksi ini perlu diidentifikasi dan diukur terlebih dahulu karena
transaksi tersebut mempengaruhi komposisi aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan
maka perlu diadakan pencatatan dengan satuan nilai mata uang tertentu.Setiap transaksi
harus disertai dengan bukti yang menandakan telah terjadi transaksi. Bukti transaksi
umumnya dihasilkan dari transaksi dengan pihak luar perusahaan tetapi ada juga bukti
transaksi yang diperoleh dari transaksi antar pihak di dalam perusahaan
a. Bukti Transaksi Intern
Adalah bukti transaksi yang dibuat dan juga beredar di lingkungan perusahaan itu sendiri,
yaitu :
- Memo antar bagian, Dibuat oleh bagian-bagian yang terdapat dalam perusahaan untuk
kepentingan perusahaan itu sendiri. Biasanya bukti ini digunakan sebagai dasar untuk
pencatatan selanjutnya.
- Bukti kas masuk, merupakan tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara
cash atau secara tunai
- Bukti kas keluar, adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai,
seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-
pengeluaran yang lainnya
- Memorial post, merupakan bukti yang menunjukkan adanya keputusan, misalnya bagian
penanggung jawab perlengkapan mengenai penggunaan perlengkapan perusahaan
b. Bukti Transaksi Ekstern
adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan,
antara lain :
- Faktur adalah tanda bukti telah terjadi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur
dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pihak pembeli bersama dengan barang yang dijual.
Bagi penjual, faktur yang diterima disebut faktur penjualan. .Faktur dibuat rangkap, lembar
pertama merupakan bukti bagi penjual, lembar kedua merupakan bukti bagi pembeli, lembar
ketiga digunakan untuk arsip.
- Kuitansi adalah bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu yang
ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada pihak yang
melakukan pembayaran
- Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang
dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk
pembeli dan lembaran kedua untuk penjual
- Nota debet adalah bukti perusahaan telah mendebet perkiraan langganannya disebabkan
karena berbagai hal.Nota debet dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya karena
barang yang dibeli dikembalikan, bisa disebabkan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan
dan penjual setuju barangnya diterima kembali atau harganya dikurangi
- Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang
disebabkan oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya
sehubungan barang yang dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima
barangnya
- Cek, merupakan surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di Bank,
agar Bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang nemanya tercantum dalam cek
tersebut.
PT. XXX
Neraca Saldo
30 Januari 2011
Kode Akun Nama Akun Debet Kredit
111 Kas 28,500,000
112 Piutang 3,000,000
113 Perlengkapan 5,000,000
121 Peralatan 20,000,000
211 Utang 2,500,000
311 Modal 50,000,000
312 Prive 500,000
411 Pendapatan 10,000,000
511 Beban Gaji 3,000,000
512 Beban Sewa 2,000,000
513 Beban Listrik dan Air 500,000
62,500,000 62,500,000
2.5 Jurnal Penyesuaian
Setelah pembuatan Neraca Saldo tahap berikutnya dalam siklus akuntansi adalah proses
penyesuaian.Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan/memperbaharui akun akun
tertentu yang mengalami perubahan. Beberapa akun/item yang memerlukan penyesuaian
yaitu :
a. Perlengkapan
Perlengkapan merupakan salah satu aktiva lancar yang habis pakai, perlengkapan di beli
oleh perusahaan untuk digunakan dalam aktivitas/ kegiatan usahanya. Dalam pencatatan
dibukukan sejumlah harga beli. Sehingga untuk menentukan jumlah yang sebenarnya pada
akhir periode diperlukan perhitungan secara fisik, yaitu dengan cara membandingkan jumlah
mula-mula dalam pembukuan dengan perlengkapan yang tersisa (yang masih ada) akhir
periode. Selisihnya itu merupakan beban pemakaian perlengkapan.
Contoh Pencatatan dalam jurnal penyesuaian
Neraca Saldo menunjukkan Saldo Perlengkapan sebesar Rp.3.500.000,-. Pada akhir periode
(31 Maret) dilakukan perhitungan fisik dan ternyata Saldo perlengkapan yang tersisa adalah
Rp.2.000.000,-. Maka jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
Selama periode berjalan beberapa beban tertentu mungkin telah terjadi namun belum
dibayarkan.Karna itu pada akhir periode harus ditentukan dan dicatat beban yang telah
terjadi tapi belum terbayarkan.dalam pencatatannya akun Beban di Debet dan akun Utang di
kredit.
Pembayaran gaji untuk karyawan dilakukan setiap seminggu sekali setiap hari Jumat
sebesar Rp.500.000/5 hari kerja, namun akhir peri0de pembukuan(31 Maret) jatuh pada hari
Rabu. Sehingga perusahaan baru akan membayar gaji karyawan lagi pada periode
berikutnya(April). Maka untuk pencatatan dalam jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut :
Penyesuaian ini untuk menyesuaikan pendapatan tertentu yang mungkin telah terjadi
tetapi sampai akhir periode penagihan Kas belum dilakukan.Pada akhir periode perlu
mencatat dan menentukan pendapatan ini, meskipun uangnya belum diterima.Dalam
Pencatatannya akun Aset (Piutang) di Debet dan akun Pendapatan di kredit.
Pendapatan Bunga yang sudah terjadi dibulan Maret harus diakui sebagai pendapatan
Bunga bulan Maret, meskipun pembayarannya akan diterima pda 1 Mei. Sehingga apabila
jmlah yang tercatat adalah ½ x 12 x Rp.10.000.000 = Rp.600.000.
Dalam pencatatan akuntansi beban dibayar di muka dikelompokkan dalam aktiva (harta).
Beban ini merupakan harta perusahaan yang memberikan manfaat pada periode yang akan
datang. Contoh beban yang biasanya dibayar dimuka seperti; pembayaran asuransi, sewa,
iklan dan lainnya. Apabila perusahaan melakukan pembayaran terlebih dahulu (di muka)
untuk suatu beban. Kemudian pembayaran itu melebihi satu periode akuntansi, maka pada
akhir periode perlu dibuat jurnal penyesuaiannya. Dengan demikian dapat diketahui
seberapa besar dari jumlah tersebut yang benar-benar telah menjadi beban untuk periode
itu.
Manfaat dari pembayaran Premi Asuransi yang sudah dipergunakan sudah berlangsung selama 1
bulan harus di diakui sebagai beban untuk bulan Maret, yaitu sebesar Rp.2.400.000 x 1/12 = Rp.
200.000. Sedangkan sisanya masih menjadi asset (asuransi dibayar dimuka) dengan saldo debet.
Maka untuk pencatatan dalam jurnal penyesuaian (31 Maret) adalah sebagai berikut :
Dari pendapatan sewa yang diterima di muka tersebut, maka jumlah yang menjadi pendapatan
sewa periode Maret adalah 1 bulan, Sehingga berjumlah Rp 1.200.000,- x 1/3 = Rp 400.000,-
Pencatatannya adalah sebagai akun Pendapatan sewa diterima di muka sisi debit dan akun
pendapatan sewa di sisi kredit.
f. Aset Tetap
Aset tetap merupakan Aset yang memberikan manfaat operasi lebih dari satu periode
akuntansi. Namun karna pemakaian, nilai asset tersebut akan berkurang seiring dengan
jalannya waktu. Dalam akuntansi berkurangnya nilainya asset tetap ini lebih dikenal
dengan penyusutan. Beberapa asset tetap yang mengalami penyusutan antara lain :
Bangunan, Kendaraan operasional, peralatan kantor dan mesin.Terdapat 3 metode
untuk menghitung penyusutan Asset tetap diantaranya :
- Metode Garis Lurus (straight line method), adalah suatu metode penyusutan aktiva
tetap dimana beban penyusutan akiva tetap per tahunnya sama hingga akhir umur
ekonomis aktiva tetap tersebut.
Rumus penyusutan aktiva tetap metode garis lurus
Penyusutan = Harga Perolehan-Nilai Residu
Umur Ekonomis
- Metode Saldo Menurun
Metode saldo menurun ini akan menghasilkan beban penyusutan yang menurun
setiap periode selama umur manfaat aset.Metode ini terbagi atas 2 yaitu :
a. Metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method)
Metode ini adalah salah satu metode penyusutan yang dipercepat. Dasar
penyusutan dalam metode ini sama dengan metode garis lurus yaitu taksiran nilai
buku aktiva (Nilai perolehan-taksiran residu). Tarif penyusutan ditentukan dalam
bentuk pecahan yang dihitung dengan cara sebagai berikut. Apabila umur aktiva
sama dengan 4 tahun maka penyebut angka pecahannya adalah jumlah angka
tahun yaitu 1 + 2 + 3 + 4 = 10. Angka pembilang pada tahun pertama sampai
dengan keempat masing-masing adalah 4,3,2, dan 1. Tarif penyusutan tahun
pertama adalah 4/10, 3/10, 2/10 dan 1/10.
b. Metode saldo menurun ganda (double declining balance method)
Rumus penyusutan aktiva tetap metode menurun ganda
Penyusutan = {2 x (100% : umur ekonomis)} x Harga buku aktiva tetap
- Metode Unit Produksi, (productive output method)
Dalam metode ini umur kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan jumlah unit hasil
produksi. Beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga
penyusutan tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi.
Rumus penyusutan aktiva tetap metode satuan hasil produksi
Beban Penyusutan per tahun = Jumlah satuan produk yang dihasilkan x Tarif penyusutan
per produk
Tarif penyusutan per satuan produk = Harga perolehan-Nilai residu
Jumlah total produk yang dihasilkan
Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan, kita dapat melihat dari
laporan keuangannya. Kinerja keuangan suatu perusahaan harus dilaporkan, minimal sekali
dalam satu periode. Salah satu bentuk laporan keuangan yang dimaksud adalah laporan laba
rugi. Laporan laba rugi adalah suatu ringkasan dalam laporan keuangan yang
memperlihatkan unsur-unsur yang digunakan dalam menghitung laba atau rugi. Secara garis
besar laporan ini terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok pendapatan dan kelompok
beban. Dengan menggunakan prinsip akuntansi yaitu prinsip matching antara pendapatan
dengan beban nantinya akan diketahui apakah selama periode tersebut perusahaan
memperoleh laba ataukah rugi.
Selanjutnya sekilas tentang beban akan kita uraikan. Namun, sebelum jauh membahasnya
perlu diingat bahwa beban dan biaya itu tidaklah sama dalam hubungannya dengan sesuatu
yang diperoleh. Walaupun ada perbedaan, dalam praktiknya sendiri konsep keduanya sering
dipakai bergantian dalam artian bahwa jika manfaat akuisisi barang dan jasa daluwarsa maka
biaya akan menjadi kerugian atau beban. Sama halnya dengan pendapatan, beban juga
terdiri dari beban operasional dan beban non operasional. Beban operasional adalah beban
yang dikeluarkan yang digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan dengan maksud
untuk mendapatkan hasil dari usaha pokoknya (beban gaji, sewa gedung, listrik, air dan
telepon, asuransi dan masih banyak lagi). Sementara beban non operasional merupakan
sejumlah beban yang dikeluarkan yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan
operasional perusahaan ditinjau dari penggunaannya (beban bunga, beban kerugian, beban
administrasi, dan lain-lain).
Contoh, misalnya data keuangan yang disajikan Penjahit Darni pada tanggal 31 Desember tahun
2011 sebagai berikut:
1. Kas Rp 75.000,00
2. Piutang jasa Rp 30.000,00
3. Peralatan Rp 40.000,00
4. Perlengkapan Rp 7.000,00
5. Pendapatan jahit Rp 39.200,00
6. Pendapatan lain-lain Rp 700,00
7. Biaya perlengkapan Rp 5.500,00
8. Gaji penjahit Rp 7.000,00
9. Biaya lain-lain Rp 3.200,00
10. Modal Rp 100.000,00
Laporan laba rugi yang dapat disusun dari data keuangan tersebut adalah sebagai berikut:
Penjahit Darni
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2011
Pendapatan
Perdapatan jahit 39.200,00
Pendapatan lain-lain 700,00
Jumlah Pendapatan 39.700,00
Beban Usaha
Biaya Gaji penjahit 7,000,00
Biaya perlengkapan 5.500,00
Biaya lain-lain 3.200,00
Jumlah beban Usaha 15.700,00
Laba bersih 24.000,00
contoh di atas memang masih sangat sederhana. Jenis transaksi yang diberikan pun
masih terbatas (belum beragam). Praktiknya di dunia usaha tentunya sangat
kompleks dan rumit. Namun prinsip pencatatan dan pelaporannya sama.
- Perubahan Modal
Bentuk lain dari laporan keuangan yang kita bahas pada bagian ini adalah laporan perubahan
ekuitas pemilik perusahaan. Sesuai dengan namanya, laporan ini memberikan informasi tentang
perubahan modal pemilik selama periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan pada modal (ekuitas pemilik) adalah: tambahan investasi yang dilakukan oleh pemilik,
pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan (laba/rugi) selama satu periode, dan prive
pemilik, baik ambil maupun menambah. Dengan membaca laporan ini, akan diketahui perubahan
modal dan faktor apa yang menyebabkan perubahan tersebut.
Laporan perubahan modal terdiri dari unsur-unsur yang meliputi: 1) Modal awal merupakan
jumlah setoran uang atau aktiva yang diberikan pada saat beridirinya atau didirikannya
perusahaan; 2) Laba/rugi bersih merupakan jumlah perolehan laba atau rugi bersih selama
periode akuntansi yang diperoleh dari perhitungan laporan laba rugi; 3) prive merupakan
pengambilan sebagian modal untuk keperluan pribadinya oleh si pemilik perusahaan; dan 4)
modal akhir merupakan jumlah posisi akhir modal setelah disesuaikan dengan perolehan laba/rugi
atas operasional perusahaan dan juga prive yang diambil oleh si pemilik modal.
- Neraca
Neraca merupakan laporan tentang posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal
tertentu (pada akhir periode akuntansi). Neraca sering juga disebut degan laporan posisi
keuangan. Oleh karena itu, neraca sering disebut sebagai potret dari posisi keuangan
perusahaan, karena kondisi keuangan yang disajikan pada neraca tersebut hanya terjadi pada
tanggal tertentu, yaitu tanggal penyusunan neraca. Di luar tanggal penyusunan neraca, kondisi
keuangan tersebut bisa berubah. Neraca itu sendiri menyajikan satuan aktiva/aset, kewajiban,
dan modal pemilik. Tiga kelompok ini biasanya disebut sebagai akun riil atau akun neraca.
Penyajian komponen-komponen neraca secara umum ada dua macam, yaitu: bentuk
rekening huruf T atau bentuk horisontal dan bentuk laporan atau bentuk vertikal. Contoh
penyusunan neraca:
Hutang Lancar
Hutang Usaha Rp 700.000,00
Hutang Wesel Rp 950.000,00
Jumlah Hutang Lancar Rp 1.650.000,00
Modal Rp 2.655.500,00
Baik disusun dalam bentuk skontro maupun dalam bentuk stafel, neraca harus
menggambarkan informasi yang sama. Seperti contoh neraca milik Salon Linda di atas, informasi
yang disajikan sama. Memang contoh informasi yang termuat dalam neraca tersebut masih
sangat sederhana.
Contoh neraca yang memberi informasi sudah relatif kompleks, berikut ini disajikan neraca
milik usaha Service Dawud:
Perlu diingat bahwa penyajian aktiva lancar didalam neraca disesuaikan dengan tingkat
kelancarannya. Artinya aktiva lancar yang paling lancar disajikan terlebih dahulu baru disusul oleh
yang kurang lancar. Amati contoh neraca di atas. Lain halnya dengan aktiva tetap, penyajiannya
disusun menurut tingkat keabadiannya. Aktiva yang paling abadi (tetap) disajikan terlebih dahulu
baru disusul dengan penyajian aktiva tetap yang kurang/tidak abadi. Hutang disajikan di dalam
neraca diatur menurut tingkat kelancarannya. Hutang yang harus segera dilunasi disajikan
terlebih dahulu. Jika neraca itu disusun dalam bentuk stafel, maka akan menjadi sebagai berikut
ini
Servis Dawud
Neraca
Per 31 Desember 2011
Aktiva Lancar
Kas 623.000
Piutang Usaha 425.000
Cadangan piutang tak tertagih -25.000
400.000
Piutang wesel 500.000
Supplies 135.000
Asuransi dibayar dimuka 175.000
Sewa yang masih harus diterima 145.000
Jumlah Aktiva Lancar 1.978.000
Investasi Jangka Panjang
Investasi dalam saham PT Telkom 1.100.000
Aktiva Tetap
Tanah 1.500.000
Gedung 3.500,000
Akumulasi penyusutan gedung -650.000
4.150.000
Peralatan 1.500.000
Akumulasi penyusutan peralatan -150.000
1.650.000
Jumlah Aktiva Tetap 7.300.000
Jumlah Aktiva 10.378.000
Hutang Lancar
Hutang dagang 425.000
Hutang Wesel 500.000
Hutang pajak penghasilan 125.000
Gaji terutang 135.000
Jumlah Hutang Lancar 1.185.000
Modal Pemilik:
Modal Tuan Murahadi 6.693.000
Dalam praktiknya banyak kita jumpai neraca yang disusun dalam bentuk skontro. Namun
bukan berarti bahwa tidak ada neraca yang disusun dalam bentuk stafel.
Jika Laba :
Ikhtisar Laba Rugi xxxx
Modal xxxx
Jika Rugi :
Modal xxxx
Ikhtisar Laba Rugi xxxx
- Mentransfer akun prive yang memiliki saldo normal debet ke sebelah kredit dan
kemudian mendebet akun modal.
Modal xxxx
Prive xxxx
7. Potongan penjualan
-Potongan atas Penjualan Tunai
Jurnalnya:
Potongan Penjualan (D) Rp……
Kas (K) Rp…..
-Potongan atas Penjualan Kredit (Biasa terjadi bersamaan dengan penerimaan
piutang)
Jurnalnya:
Kas (D) Rp…….
Potongan Penjualan (D) Rp……
Piutang Dagang (K) Rp…
8. Pengeluaran Kas
Pengeluaran Kas adalah pengeluaran uang dari kas untuk kegiatan perusahaan,
transaksi pengeluaran uang dari kas dalam pembukuan dicatat dalam akun kas sebelah
kredit.
misalnya : Pembayaran utang ,Pembayaran atas pembelian tunai ,Pembayaran beban
9. Penerimaan Kas
penerimaan kas adalah penerimaan uang dari hasil kegiatan perusahaan dan
pembukuannya akan dicatat pada akun kas sebelah debet.
Misalnya: Penerimaan atas penjualan tunai,Penerimaan utang ,Penerimaan
pendapatan