Tekpros Laporan Akhir
Tekpros Laporan Akhir
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat, ridho, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Teknologi Proses ini dengan baik dan lancar. Penulis juga meengucapkan shalawat
serta salam kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW yang telah
meemberikan teladan bagi seluruh umat manusia.
1
DAFTAR ISI
Lampiran 1 ........................................................................................................ 22
Lampiran 2 ........................................................................................................ 24
Lampiran 3 ........................................................................................................ 26
Lampiran 4 ........................................................................................................ 28
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
5. Meningkatkan pendapatan negara dari sektor industri, serta menghemat
devisa negara.
6. Meningkatkan sumber daya manusia melalui proses alih teknologi.
1) Tahap Pre-treatment
2) Tahap Hidrolisa
3) Tahap Fermentasi
4) Tahap Pemurnian (distilasi dan dehidrasi)
4
untuk memisahkan daging singkong dari kulitnya. Selanjutnya singkong
dimasukkan ke Rotary Knife Cutter untuk diiris tipis. Irisan singkong
dihancurkan di dalam Hammer Mill hingga mencapai ukuran 80m
(berbentuk serbuk).
5
dipanaskan dari suhu 60 oC sampai suhu 121 oC. Kemudian menuju
sterilisasi 2, disini suhu dipertahankan 121 oC selama 15 menit. Dan
terakhir didinginkan oleh sterilisasi 3 (cooler), sehingga suhunya
menjadi 32oC. Setelah itu hasil sterilisasi dialirkan menuju seed tank
sebanyak 10% dan sisanya sebanyak 90% dialirkan menuju fermentor.
Dimana pada seed tank ditambahkan bakteri Saccharomyces cerevisia,
penambahan nutrient dan juga udara. Nutrient yang digunakan adalah
urea dan diamonium fosfat, dengan penambahan nutrient diharapkan
kebutuhan unsur nitrogen dan fosfat akan terpenuhi. Sedangkan
antifoam yang digunakan adalah turkey red oil. Proses dalam seed tank
ini berlangsung pada suhu 32oC selama 1 hari. Setelah proses pada seed
tank selesai, maka kemudian inokulum bakteri Saccharomyces
cerevisiae yang terbentuk dari seed tank dimasukkan ke dalam
fermentor. Pada seed tank ini dimaksudkan untuk membiakkan bakteri
Saccharomyces cerevisia. Setelah diinkubasikan selama 1 hari, maka
akan terbentuk biomass. Kemudian biomass yang terbentuk pada Tangki
Starter dimasukkan ke dalam Tangki Fermentor. Untuk mencegah
terbentuknya buih dalam fermentor akibat adanya pengadukan yang
dapat mengganggu terjadinya proses mixing di dalam tangki tersebut,
maka ke dalam tangki tersebut ditambahkan antifoam sebanyak 10 ppm.
Proses di dalam tangki ini terjadi selama 40 jam (2 hari) dengan suhu
operasi 32oC dan pada tekanan 1 atm. Produk yang dihasilkan berupa
etanol dengan kadar 11 %. Produk samping berupa karbondioksida
(CO2), asam asetat (CH3COOH), gliserol (C3H8O3) dan acetaldehyde
(CH3CHO).
6
Pada “beer still” etanol hasil fermentasi dipisahkan dari zat
lainnya berdasarkan volatilitasnya. Etanol, asam asetat, air,
C3H8O3 dan acetaldehyde ini dimurnikan lagi dalam
“Predestilasi”, sedangkan sisa glukosa, antifoam, dextrin,
maltosa, sebagai fraksi berat akan menjadi “bottom product” dan
masuk pengolahan limbah. Beer Still akan menghasilkan etanol
sebesar ±50 % dengan kondisi operasi pada top tekanannya 1
atm dengan suhu 94°C sedangkan pada feed suhunya 98.65°C
dan bottom suhunya 100.15°C.
- Rectifying Column
Pada “Rectifying column” “top product” dari “beer still” yang
terdiri dari etanol, asam asetat, air, dan C3H8O3 dan
acetaldehyde ini akan dimurnikan lagi dengan proses
pemisahan berdasarkan volatilitasnya. Dari “ Rectifying
column” ini akan dihasilkan etanol dengan tingkat kemurnian
±96 %.
2. Dehidrasi Molecular Sieve
Dehidrasi etanol untuk menghilangkan kandungan airnya dapat
dilakukan dengan metode :
1) Distilasi Azeotrop
2) Ekstraksi dengan membran
3) Adsorbsi dengan molecular sieve
7
5) Merupakan proses yang mudah untuk etanol yang mengandung
kontaminan.
8
etanol. Dalam hal ini jenis etanol yang sering digunakan untuk
pembersih luka biasanya adalah berupa alkohol 70%.
4. Minuman Beralkohol
Efek dari mengkonsumsi minuman beralkohol adalah tampak
mabuk dan pusing yang tidak lain diakibatkan oleh adanya
kandungan etanol di dalamnya.
5. Obat – obatan
Banyak sekali obat – obatan yang beredar di pasaran mengandung
etanol di dalamnya. Hal ini tidak terlepas dari sifat etanol sebagai
pelarut yang baik. Namun demikian, tidak perlu khawatir karena
etanol yang digunakan sudah disesuaikan dengan standar food
grade sehingga aman jika tertelan. Disamping itu, setiap obat –
obatan selalu disertai peringatan petunjuk penggunaan untuk
meminimalisir resiko efek samping.
6. Cat
Salah satu pelarut yang digunakan di dalam cat adalah etanol. Sama
halnya dalam pewarna makanan, pelarut etanol ini berfungsi untuk
mempertajam warna pada cat sehingga jika diaplikasikan pada
benda maka dapat memperindah warna benda tersebut.
7. Pernis
Etanol juga digunakan sebagai pelarut pernis dan tidak lain
disebabkan oleh kemampuannya yang mudah larut dalam berbagai
medium seperti air, eter, gliserol, kloroform, asam asetat, piridina,
benzena, aseton, dan lain sebagainya.
8. Pencuci Mulut
Sensasi dingin di dalam mulut selain rasa mint yang biasa
digunakan sebagai perasa cairan pencuci mulut. Sensasi dingin ini
diakibatkan oleh penggunaan etanol di dalam cairan pencuci mulut
yang biasanya berkisar 5 hingga 30 persen.
9. Pengganti MTBE di dalam Bensin
Bensin memiliki sifat mudah menguap dan sedikit terasa dingin di
tangan seperti halnya sifat etanol. Dengan demikian, etanol dapat
9
digunakan sebagai pengganti MTBE ( Metil Tetiari Butil Eter)
pada bensin. Penambahan etanol di dalam bensin ini dapat
meningkatkan efisiensi pembakaran bensin dibandingkan MTBE
yang sulit terdegradasi. Dengan kata lain, etanol di dalam bensin
juga berperan untuk mengurangi pencemaran udara akibat
pembakaran bensin.
10. Bahan Bakar Mobil
Keefektifan pembakaran pada campuran etanol dan bensin maka
sebuah perusahaan produsen bensin membuat gasohol dengan
formula etanol 10% dan bensin 90% sebagai bahan bakar mobil.
Bahkan di negara Brazil lebih dari 20% mobilnya menggunakan
bahan bakar etanol hingga mencapai 100%.
10
BAB II
11
Major Equipment
Termasuk nama dan nomor ID. Contohnya termasuk kompressor,
mixer, kapal, pompa, boiler, dan pendingin.
Process Piping
Memindahkan produk, biasanya cairan, diantara bagian – bagian
peralatan.
Process Flow Direction
Control Valves and Process-Critical Valve
Major Bypass and Recirculation System
Operational Data
Seperti tekanan, suhu, kepadatan, laju aliran massa, dan keseimbangan
massa – energi. Nilai sering akan mencakup minimum, normal, dan
maksimum.
Komposisi Cairan
Menghasilkan nama-nama aliran
Koneksi dengan sistem lain
Yang harus dikecualikan dalam PFD biasanya, item – item yang lebih rinci
ini dihilangkan :
12
Untuk mempelajari proses untuk efisiensi dan peningkatan. Ini
membantu untuk menunjukkan langkah-langkah yang tidak perlu,
kemacetan dan inefisiensi lainnya.
Untuk memodelkan proses yang lebih baik atau membuat proses baru.
Untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan diagram yang berbicara
dengan berbagai peran dalam organisasi atau di luar itu.
13
9) Centrifuge
Berfungsi untuk memisahkan padatan dengan cairan glukosa dan etanol.
10) Fermentor
Berfungsi sebagai tempat terjadinya fermentasi dengan bantuan ragi S.
Cereviseae.
11) Heater
Berfungsi menaikkan temperatur cairan dari 30 C menjadi 95 C.
12) Menara Distilasi
Berfungsi memisahkan gliserol dengan air.
13) Pompa
Berfungsi untuk mengalirkan fluida (bubur pulp) ke equipment. Jenis
pompa yang dipakai adalah centrifugal pump.
14
Selanjutnya slurry dari proses liquifikasi tersebut didinginkan
dengan menggunakan Cooler untuk menurunkan suhu menjadi 60oC.
Lalu slurry dialirkan ke dalam Tangki Sakarifikasi. Pada Tangki
Sakarifikasi ini ada penambahan enzim glukoamilase yang digunakan
agar terbentuk molekul gula yang dapat difermentasikan dan H2SO4 98%
agar pH turun menjadi 5. Proses ini berlangsung selama 2 hari dan pada
tekanan 1 atm. Proses sakarifikasi ini akan menghasilkan glukosa dan
sedikit maltosa.
- Tahap Fermentasi
Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah glukosa menjadi
ethanol dengan menggunakan yeast. Yeast yang dipakai adalah
Saccharomyces cerevisiae. Hasil dari proses sakarifikasi yang berupa
glukosa, maltosa dan slurry dialirkan terlebih dahulu menuju
sterilisasi. Proses sterilisasi terbagi menjadi 3 tahap, stelilisasi 1
dipanaskan dari suhu 60 oC sampai suhu 121 oC. Kemudian menuju
sterilisasi 2, disini suhu dipertahankan 121 oC selama 15 menit. Dan
terakhir didinginkan oleh sterilisasi 3 (cooler), sehingga suhunya menjadi
32oC. Setelah itu hasil sterilisasi dialirkan menuju seed tank sebanyak
10% dan sisanya sebanyak 90% dialirkan menuju fermentor.
- Tahap Pemurnian (Distilasi)
15
operasi pada top tekanannya 1 atm dengan suhu 94°C sedangkan
pada feed suhunya 98.65°C dan bottom suhunya 100.15°C.
- Rectifying Column
Pada “Rectifying column” “top product” dari “beer still” yang
terdiri dari etanol, asam asetat, air, dan C3H8O3 dan acetaldehyde
ini akan dimurnikan lagi dengan proses pemisahan berdasarkan
volatilitasnya. Dari “ Rectifying column” ini akan dihasilkan etanol
dengan tingkat kemurnian ±96 %.
16
BAB III
17
14) Ketinggian tanah dan garis kontur untuk lokasi miring atau di mana
gradasi tanah diusulkan.
15) Tunjukkan keselarasan saluran air dan saluran air ke jalur koneksi
jalur utama.
(terlampir)
3.2 Isometri
18
Isometric drawing sendiri memiliki tiga ukuran, panjang lebar dan
tinggi yang bertujuan menampilkan gambar 3D, dan biasanya
pembuatanya di miringkan 30 derajat dari sumbu axisnya (lihat gambar di
dibawah). kesemuanya bertujuan untuk memberikan informasi se
jelas jelasnya, termasuk pula dalam isometric drawing sebaiknya
menampilkan semua informasi yang dibutuhkan untuk fabrikasi
ataupun konstruksi.
19
5. Nozzle indetification – maksudnya nozzelnya itu nozel
yang mana, harus jelas N berapa dari ekuipment tersebut.
Sehingga bisa di cek juga pada GA drawing mechanical.
7. Field weld – las lasan yang akan di pakai saat dilapangan, perlu
di sertakan tandanya. Bisa pula dengan menggunakan note.
Setau kami, banyaknya las lasan ini juga di hitung sebagai
ongkos konstruksi nantinya.
(terlampir)
20
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
21
LAMPIRAN 1
22
23
LAMPIRAN 2
24
25
LAMPIRAN 3
26
27
LAMPIRAN 4
Isometri
28
29