TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Dharmasetiawan, 1993. Pendistribusian air dilakukan dengan saluran tertutup atau
dengan perpipaan dengan maksud supaya tidak terjadi kontaminasi terhadap air yang
mengalir di dalamnya. Disamping itu dengan sistem perpipaan air lebih mudah untuk
dialirkan karena adanya tekanan air. Komponen dari sistem distribusi adalah Penampungan
air (Reservoir) dan Sistem perpipaan.
Seperti ditunjukkan pada Gambar 2.3, tidak setiap unsur fungsional akan termasuk dalam
tiap-tiap sistem penyediaan air. Sebagai contoh, pada sistemsistem dimana air tanah
merupakan dari penyediaan air, makan sarana-sarana penampungan dan penyaluran biasanya
tidak diperlukan. Pada beberapa contoh lain, sarana pengolahan mungkin tidak diperlukan.
Dalam pengembangan persediaan air bagi masyarakat, jumlah dan mutu air merupakan hal
yang paling penting. Hubungan antara kedua faktor ini kepada masing-masing unsur
fungsional dapat dilihat pada tabel 2.1:
Sumber: Ray K. Linsey and Joseph B. Franzini. Teknik Sumber Daya Air Jilid II Erlangga. Jakarta. 1991. Hal
90.
Jika diketahui komponen debit, Q dan luas permukaan pipa, A maka persamaan 2.12
menjadi:
hf = 8.f.L.Q.2 . . .. ..............................................................................................(2.13)
π2.g.D5
Dalam penerapan praktis digunakan diagram Stanton yang dibuat oleh L.F.Moody (1950).
Untuk menentukan nilai f digunakan persamaan dengan kriteria Reynolds (Re). Saat aliran
fluida memenuhi saluran, gaya gravitasi tidak mempengaruhi pola aliran. Parameter
kapilaritas juga dalam penerapannya tidak berpengaruh sehingga gaya yang diperhitungkan
adalah gaya inersia dan gesekan fluida oleh karena kekentalannya. Bilangan Reynolds
merupakan perbandingan gaya-gaya inersia dengan gaya-gaya kekentalan. Bilangan ini
Pertama kali dikemukakan oleh Osborne Reynolds pada tahun 1882 yang kemudian
dikembangkan lebih lanjut oleh Lord Rayleigh di tahun 1892. Nilai bilangan tanpa dimensi
ini (dimensionless) ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :
Re = v.L ............................................................................................................................( 2.14)
v
Untuk pipa bundar yang penuh dialiri cairan nilai L kemudian diganti dengan diameter pipa
(d) sehingga persamaan menjadi sebagai berikut :
Re = v.d .............................................................................................................................(2.15)
v
Dengan bilangan Reynold ini kita dapat menentukan sifat pengaliran di pipa dengan
mengikuti aturan yang tertera pada tabel 2.5
Sumber: Dua Klaas,Desain Jaringan Pipa, Mandar maju, Bandung, 2009, hal 17.
Tabel 2.6 Nilai untuk koefisien colebrook