Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN (KTSP)

Dosen Pengampu :
Hepi Ikmal, S.Pdi., M.Pdi
Disusun oleh :
1. Elsa Dwi Anggraini (011910071)
2. Machmudah (011910082)
3. M. Nafi’ Al – Ayyubi (011910051)
4. Muhammad In’am (011910053)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2021

0
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat berupa nikmat sehat baik
fisik maupun akal sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Implementasi Kurikulum Satuan
Pendidikan ini serta dapat menyajikannya pada pembaca.
Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan kepada kami dalam penyusunan makalah ini, juga kepada pihak-pihak
lain yang turut berperan dalam terselesaikannya makalah ini.
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengembanga
Kurikulum. Dalam makalah ini akan diuraikan mengenai konsep KTSP, karakteristi KTSP,
komponen dan struktur KTSP, implementasi KTSP, juga hal-hal lain yang berkaitan. Sehingga
pembaca dapat memahami seperti apa hal-hal yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan itu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini adalah semoga apa yang kami
susun dapat memberi manfaat, baik untuk penyusun secara pribadi, teman-teman, serta
masyarakat pada umumnya. Kami selaku penyusun menyadari apabila masih terdapat banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, kritik, saran, dan masukan dari pembaca
akan sangat kami harapkan.

Lamongan, 2 November 2021

Penyusun.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................3
C. Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. Konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.............................................................5
B. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan...................................................6
C. Komponen dan Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).................7
D. Implementasi KTSP............................................................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi


sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan betakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dengan mengacu pada Standar Isi
dan (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penyusunan KTSP berpedoman pada panduan
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Pendidikan (BSNP) dan ketentuan lain
yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. urikulum yang dibuat oleh
pemerintah pusat adalah kurikulum standar yang berlaku secara nasional. Padahal kondisi sekolah
pada umumnya sangat beragaman. Oleh karena itu, dalam implementasinya, sekolah dapat
mengembangkan (memperdalam, memperkaya, memodifikasi), namun tidak boleh mengurangi isi
kurikulum yang berlaku secara nasional. Selain itu, sekolah diberi kebebasan untuk
mengembangkan muatan kurikulum lokal.
Penyusunan KTSP sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di
daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan dalam bidang akademis maupun non
akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan
takwa. Untuk itu kami menyusun makalah ini agar pembaca dapat mengetahui dan memahami
bagaimana konsep, karakteristik, komponen, sruktur, dan implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).

B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana konsep kurikulum tingkat satuan pendidikan ?
2. Apa karakteristik KTSP ?
3. Apa saja komponen – komponen KTSP ?

3
4. Bagaimana implementasi KTSP ?

C. Tujuan.
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep KTSP.
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik KTSP.
3. Untuk mengetahui apa saja komponen – komponen KTSP.
4. Untuk mengetahui bagaimana implementasi KTSP.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan


dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP ).
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP
dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar
kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut :
a. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
c. diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut :

a. KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan


karakteristik daerah, serta social budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
b. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
lulusan, dibawah supervise dinas pendidikan kabupaten/kota, dan departemen agama
yang bertanggungjawab di bidang pendidikan.

5
c. KTSP untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan
oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan.

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah unutk memandirikan dan


memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan
secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Sedangkan Secara khusus tujuan
diterapkannya KTSP adalah untuk :

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam


mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang
tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangankan
kurikulum melalui pengembalian keputusan bersama.
c. Meningkatkan kompetesi yang sehat antar satuan pendidikan yang akan dicapai.1

B. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.


Karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan
pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber
belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian. Dalam bukunya E.
Mulyasa Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan karakteristik KTSP adalah
sebagai berikut :
a. Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan.
KTSP memberikan otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, disertai
seperangkat tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan
kondisi setempat. Sekolah dan satuan pendidikan juga diberi kewenangan dan
kekuasaan yang luas untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan peserta didik serta tuntutan masyarakat.
b. Partisipasi Masyarakat dan orang tua yang tinggi.

1
Mansur Muslih, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 29.

6
Dalam KTSP, pelaksanaan kurikulum didukung oleh partisipasi masyarakat dan
orang tua peserta didik yang tinggi. Orang tua peserta didik dan masyarakat tidak
hanya mendukung sekolah melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite
sekolah dan dewan pendidikan merumuskan serta mengembangkan program-
program yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Kepemimpinan yang demokratis dan profesional.
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum didukung oleh adanya kepemimpinan
sekolah yang demokratis dan profesional. Kepala sekolah adalah manajer
pendidikan profesional yang direkrut komite sekolah untuk mengelola segala
kegiatan sekolah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan. Guru-guru yang di
rekrut oleh sekolah adalah pendidik profesional dalam bidangnya masing-masing,
sehingga mereka bekerja berdasarkan pola kinerja profesional yang di sepakati
bersama untuk memberi kemudahan dan mendukung keberhasilan pembelajaran
peserta didik.2
d. Tim kerja yang kompak dan transparan.
Keberhasilan pengembangan kurikulum dan pembelajaran dalam KTSP didukung
oleh kinerja tim yang kompak dan transparan dari berbagai pihak yang terlibat
dalam pendidikan. Dalam dewan pendidikan dan komite sekolah misalnya, pihak-
pihak yang terlibat bekerja sama secara harmonis sesuai dengan posisinya untuk
mewujudkan suatu sekolah yang dapat dibanggakan oleh semua pihak. Mereka
tidak saling menunjukkan kuasa atau paling berjasa, tetapi masing-masing
berkontribusi terhadap upaya peningkatan mutu dan kinerja sekolah secara
keseluruhan.
C. Komponen dan Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Berdasarkan ketentuan yang ada dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2006, komponen kurikulum tingkatan satuan pendidikan meliputi
beberapa hal sebagai berikut :3
1) Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

2
E. Mulyasa, Kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), hlm. 24
3
Baedhowi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.065,2007, hal.179.

7
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan
dengan mengacu kepada tujuan umum sebagai berikut:
a. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan kejuruannya.
2) Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran ke warganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. Kelompok mata pelajaran estetika dan
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan atau kegiatan


pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Pasal 7 Peratuaran Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Muatan KTSP meliputi sejumlah
mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi
peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum tingkat satuan
pendidikan.

3) Kalender Pendidikan

Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, dan kebutuhan peserta didik dan

8
masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat
dalam Standar Isi (SI).4

4) Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
dengan tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Dalam KTSP, silabus merupakan
bagian dari kurikulum tingkat satuan pendidikan, sebagai penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar.
D. Implementasi KTSP

Pada dasarnya implemestasi kurikulum merupakan suatu progres penerapan


konsep,ide,program atau tatanan kurikulum ke dalam praktik pembelajaran. 5 Dalam
mengimplementasikan KTSP di sekolah (kepala sekolah dan guru) diberikan otonomi
yang lebih besar dalam pengembangan kurikulum dengan tetap memperhatikan
karakteristik KTSP, karena masing-masing sekolah dipandang lebih tahu tentang kondisi
satuan pendidikannya.Keberhasilan atau kegagalan implementasi kurikulum di sekolah
sangat bergantung pada kepala sekolah dan guru, karena dua figur tersebut merupakan
kunci yang menentukan dan menggerakkan berbagai komponen di lingkungan sekolah.
Setiap sekolah dapat mengelola dan mengembangkan berbagai potensinya secara optimal
dalam kaitannya dengan implementasi KTSP.
Dalam UU No 14 tahun 2005, telah dinyatakan bahwa seorang guru diharuskan
memiliki tiga kompetensi utama yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional.6 Sedangkan dalam PP No 19 tahun 2005 kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru terdiri atas terdiri atas kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

4
Drs.Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA,2017),
hal.193
5
Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah
Menyongsongnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm.174.
6
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

9
kompetensi profesional dan kompetensi sosial, dengan dimilikinya kompetensi ini oleh
guru berarti kemampuan yang seharsunya ada dan dibutuhkan oleh guru saat ini dalam
implementasi KTSP menjadi sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi.7
Implementasi KTSP bermuara pada pelaksanaan pembelajaran, yakni bagaimana
agar isi atau pesan-pesan kurikulum (standar kompetensi dan kompetensi dasar) dapat
diterima oleh peserta didik secara tepat dan optimal. Pada umumnya pelaksanaan
pembelajaran mencakup tiga kegiatan, yaitu pembukaan, pembentukan kompetensi, dan
penutup. Kegiatan pembukaan adalah kegiatan awal yang harus dilakukan guru untuk
memulai atau membuka pembelajaran. Membuka pembelajaran merupakan suatu
kegiatan untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara
optimal agar memusatkan diri sepenuhnya untuk belajar.
Kegiatan inti dalam proses pembelajaran merupakan tahapan kegiatan
pembelajaran yang paling utama untuk pembentukan kompetensi peserta didik selama
berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas. Pembentukan kompetensi peserta didik
merupakan kegiatan inti pembelajaran, antara lain mencakup penyampaian informasi
tentang materi pokok dan membahas materi pokok untuk membentuk kompetensi peserta
didik. Pembentukan kompetensi peserta didik perlu dilakukan dengan tenang dan
menyenangkan. Hal tersebut tentu saja menuntut aktivitas dan kreativitas guru dalam
menciptakan lingkungan yang kondusif. Kegiatan penutup adalah kegiatan mengakhiri
materi pembelajaran. Kegiatan menutup pembelajaran perlu dilakukan secara profesional
agar mendapatkan hasil yang memuaskan dan menimbulkan kesan yang menyenangkan.8
Dari uraian di atas memberikan pemahaman bahwa kurikulum dalam dimensi
kegiatan adalah sebagai manifestasi dari upaya untuk mewujudkan kurikulum yang masih
bersifat tertulis menjadi aktual dalam bentuk serangkaian kegiatan pembelajaran di
sekolah. Implementasi KTSP memberikan pemahaman tentang situasi dan kondisi
sekolah, sasaran implementasi yang efektif dan efisien, serta harapan sekolah terhadap
kurikulum yang diimplementasikan.

7
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
8
Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, (Bumi
Aksara:Jakarta, 2008),hlm. 180-187.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh
setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP ). KTSP meliputi tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, dan kalender pendidikan. Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah
unutk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian
kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk
melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah unutk memandirikan dan memberdayakan
satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan
dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam
pengembangan kurikulum.
Dalam bukunya E. Mulyasa Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
karakteristik KTSP adalah sebagai berikut : a) Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan
satuan pendidikan, b) partisipasi Masyarakat dan orang tua yang tinggi, c) kepemimpinan
yang demokratis dan professional, d) tim kerja yang kompak dan transparan.
Berdasarkan ketentuan yang ada dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
24 Tahun 2006, komponen kurikulum tingkatan satuan pendidikan meliputi beberapa hal
sebagai berikut ;1) Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan, 2) struktur dan muatan
urikulum Tingkat Satuan Pendidikan,3)Kalender Pendidikan.
Dalam mengimplementasikan KTSP di sekolah (kepala sekolah dan guru) diberikan
otonomi yang lebih besar dalam pengembangan kurikulum dengan tetap memperhatikan

11
karakteristik KTSP, karena masing-masing sekolah dipandang lebih tahu tentang kondisi
satuan pendidikannya.

DAFTAR PUSTAKA

 Muslih, Mansur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual, Jakarta:


Bumi Aksara, 2007.
 Mulyasa, Kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2007.
 Baedhowi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
No.065,2007.
 Drs.Arifin, Zainal, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung:PT
REMAJA ROSDAKARYA,2017.
 Susilo, Muhammad Joko, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen
Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2007.
 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
 Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan
Kepala Sekolah, Bumi Aksara:Jakarta, 2008.

12

Anda mungkin juga menyukai