bimbingan dan konseling di lingkungan lembaga pendidikan, menjadi sangat penting. Hal ini
karena sebagaimana telah diketahui kegiatan program bimbingan ialah suatu rangkaian kegiatan
bimbingan yang terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu,
misalnya satu tahun ajaran. Kegiatan bimbingan ini terfokuskan pada pelayanan yang diberikan
kepada para siswa (layanan-layanan bimbingan) dan rekan tenaga pendidik serta orangtua siswa
dan evaluasi program bimbingan.
Dengan demikian, kehadiran suatu organisasi profesi bimbingan dan konseling tampaknya
menjadi suatu tuntutan alami untuk menjawab kebutuhan pelaksanaan program pelayanan,
khususnya kepada siswa. Sebetulnya kebutuhan terhadap organisasi bimbingan dan konseling
terlihat dari adanya kepentingan di tingkat sekolah hingga tingkat yang lebih luas lagi. Sekalipun
di sekolah ada pimpinan seperti kepala sekolah, beberapa tugasnya harus didelegasikan kepada
bawahannya. Sebab, tanggung jawab kepala sekolah tentu sangat besar jika sebagian
kewajibannya tidak didelegasikan kepada bawahannya yang menguasai bidang-bidang tertentu,
seperti bimbingan dan konseling.
Struktur organisasi pelayanan bimbingan dan konseling pada setiap satuan pendidikan tidak
harus sama. Masing-masing disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan yang bersangkutan