Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 9 No. 1 Tahun 2020 Hal.

54-60
Program Studi Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/jpkim

ANALISIS JENIS DAN TINGKAT KESULITAN BELAJAR SISWA


KELAS XI MIPA SMA N 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
2018/2019 DALAM MEMAHAMI MATERI ASAM BASA
MENGGUNAKAN TWO TIER MULTIPLE CHOICE

Findy Vitta Utami *, Sulistyo Saputro, dan Elfi Susanti VH


Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Indonesia.

*Keperluan korespondensi, telf/fax : 089685478644, email: findyvu@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan tingkat kesulitan belajar siswa kelas XI
MIPA SMA N 2 Surakarta tahun pelajaran 2018/2019 pada setiap sub konsep pada materi asam
basa dengan menggunakan tes diagnostik two tier multiple choice. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan non eksperimen. Sampel penelitian ini
adalah siswa kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2 yang dipilih dengan teknik purposive random
sampling. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari instrumen yag telah
dikembangkan oleh Amry (2016) dan Rositasari (2014) yang ditelah duji validitas dan
reliabilitasnya. Data penelitian diperoleh melalui hasil tes diagnostik two tier multiple choice dan
wawancara. Hasil dari tes diagnostik two tier multiple choice dianalisis menggunakan analisis
kombinasi jawaban dan ditentukan persentase kesulitan belajar yang dialami siswa. Hasil
penelitian menunjukan bahwa jenis kesulitan yang dialami siswa pada materi asam basa yaitu
kesulitan istilah dengan kategori kesulitan sedang (57,6%), kesulitan konsep dengan kategori
kesulitan sedang (59,5%) dan kesulitan angka dengan kategori tinggi (66,1%). Tingkat kesulitan
belajar yang dialami siswa pada materi asam basa tergolong sedang (57,7%). Tingkat kesulitan
siswa pada masing-masing sub konsep adalah (a) sub konsep teori asam dengan tingkat
kesulitan belajar tinggi (69,7%). (b) sub konsep indikator asam basa dengan tingkat kesulitan
belajar sedang (60,15%). (c) sub konsep konsep pH dengan tingkat kesulitan sedang (49,7%).
(d) sub konsep tetapan ionisasi dengan tingkat kesulitan sangat tinggi (81,35%). (e) sub konsep
perhitungan pH dengan tingkat kesulitan sedang (54,65%). (f) sub konsep pH dalam kehidupan
dengan tingkat kesulitan rendah (25,4%).

Kata Kunci : Jenis kesulitan belajar, tingkat kesulitan belajar, two tier multiple choice, asam basa

PENDAHULUAN indikator yang dapat digunakan untuk


mengukur tingkat kesulitan belajar siswa
Suatu pembelajaran ditujukan
adalah dengan melihat hasil belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran
siswa [2]
yang telah ditetapkan. Siswa yang dapat
Berdasarkan observasi di SMA N 2
mencapai tujuan pembelajaran dapat
Surakarta, pembelajaran kimia dianggap
dikatakan siswa yang berhasil, semen-
pelajaran yang sulit oleh siswa kelas XI
tara siswa yang tidak dapat mencapai
MIPA terutama pada materi asam basa
tujuan pembelajaran dan mengalami
hal ini ditunjukan dengan hasil nilai
hambatan didalam proses pembelajaran
ulangan kimia bab asam basa tahun
dapat dikatakan bahwa siswa tersebut
2017/2018 memiliki nilai rata-rata
mengalami kesulitan dalam pem-
dibawah KKM yang ditentukan yaitu 70
belajaran. Kesulitan belajar yang dialami
pada semua kelas seperti yang
setiap individu tentulah berbeda dilihat
ditunjukan pada Tabel 1.
dari motif, intelegensi dan emosi,
kecepatan menangkap pelajaran, pem-
bawaan dan lingkungan. Salah satu

DOI: https://doi.org/10.20961/jpkim.v9i1.33860
54
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 9 No. 1 Tahun 2020 Hal. 54-60

Tabel 1 Rata-Rata Nilai Ulangan Kimia METODE PENELITIAN


Bab Asam Basa Kelas XI MIPA
Penelitian ini menggunakan
Tahun 2017/2018
metode deskriptif dengan pendekatan
Rata-rata nilai non-eksperimen. Subjek pada penelitian
Kelas ini adalah siswa kelas XI MIPA SMA N 2
ulangan kimia
Surakarta yang telah menerima materi
XI MIPA 1 45,41 asam basa. Sampel pada penelitian ini
XI MIPA 2 46,43 ditentukan dengan purposive random
XI MIPA 3 53,21 sampling dengan kelas yang memiliki
rata-rata nilai yang belum mencapai KKM
XI MIPA 4 54,23
pada hasil ulangan akhir semester tahun
XI MIPA 5 56,22 pelajaran 2018/2019 yaitu kelas XI MIPA
Sumber : Guru kimia kelas XI MIPA SMA N 2 1 dan XI MIPA 2.
Surakarta. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes diagnostik two
Materi asam basa dianggap tier multiple choice dan wawancara.
sebagai materi yang sulit karena pada Instrumen tes diagnostik two tier muliple
materi ini mengandung materi yang choice merupakan modifikasi dari
kompleks, saling berhubungan, perhi- instrumen two tier multiple choice yang
tungan, diperlukan pemahaman konsep telah dikembangkan oleh Amry dan
yang bertahap dan mendalam untuk Rositasari [3,14]. Selanjutnya data
memahaminya[15]. dianalisis berdasarkan analisis
Jika hasil belajar siswa tidak kombinasi jawaban menurut Kaltakci dan
memenuhi standar kelulusan dapat Didi [7].
diperkirakan siswa tersebut mengalami Tabel 2 menunjukan analisis
kesulitan belajar. Kesulitan belajar harus kombinasi jawaban pada two tier multiply
segera diatasi agar tidak terjadi kesulitan choice.
belajar pada materi selanjutnya yang
berkaitan dengan materi tersebut, oleh Tabel 2. Analisis Kombinasi Jawaban pada
karena itu perlu diketahui pada sub Two tier
konsep apa siswa mengalami kesulitan
belajar. Instrumen yang digunakan untuk Analisis
Kategori Tipe Jawaban
mengukur tingkat kesulitan belajar siswa Soal
adalah menggunakan tes diagnostik. Jawaban benar
Two tier Paham (P)
Tes diagnostik merupakan tes + alasan benar
yang harus berdasarkan pada analisa Jawaban benar
secara rinci yang menempatkan secara + alasan salah
Eror (E)
tepat kelemahan di mana ada kesukaran, Jawaban salah
+ alasan benar
atau tahap secara umum di mana ada
kekurangan [1]. Tes diagnostik yang Miskonsepsi Jawaban salah
(M) + alasan salah
digunakan adalah tes diagnostik two tier
multiply choice. Tes diagnostik two tier
multiply choice merupakan tes diagnostik Berdasarkan analisis kombinasi
dengan 2 tier dimana tier 1 berisi pilihan jawaban akan didapatkan persentase
jawaban dan tier 2 berisikan pilihan pada masing-masing kombinasi
alasan. Pilihan alasan jawaban pada jawaban. Tingkat kesulitan siswa
instrumen diagnostik two tier multiple didapatkan menggunakan rumus berikut:
lebih efektif dalam memberikan penge-
tahuan sebagai alasan yang mendasari % kesulitan = 100% - % siswa yang
jawaban siswa [8]. Kelebihan peng- paham (menjawab benar pada kedua
gunaan tes diagnostik two tier multiple tier)
choice dibanding multiply choice konven-
sional ialah pada two tier multiply choice Selanjutnya persentase tingkat
kemungkinan siswa untuk menjawab kesulitan belajar siswa akan
secara acak adalah 4% . dikategorikan sesuai dengan kategori

© 2020 Jurnal Pendidikan Kimia 55


Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 9 No. 1 Tahun 2020 Hal. 54-60

tingkat kesulitan belajar seperti pada terlebih dahulu. Hasil uji coba instrumen
Tabel 3. diperoleh realibilitas sebesar 0,816 dan
uji validitas isi sebesar 0,90 yang berarti
Tabel 3 Kriteria Tingkat Kesulitan Siswa. instrumen tersebut reliabel dan valid
sehingga dapat digunakan untuk
Persentase penelitian. Hasil analisis jawaban siswa
Kriteria
Kesulitan (P) (%) berdasarkan jenis dan tingkat kesulitan
0-20 Sangat rendah belajar siswa terdapat pada Tabel 4 dan
21-40 Rendah Tabel 5.
41- 60 Sedang
Tabel 4. Data Persentase Jenis Kesulitan
61- 80 Tinggi Belajar Siswa
81-100 Sangat tinggi
Jenis No Persentase
Kriteria
HASIL DAN PEMBAHASAN Kesulitan Kesulitan Soal (%)
1. Deskripsi data 16,
Istilah 57,6 Sedang
18
Jumlah soal yang diujikan
sebanyak 20 soal yang meliputi 6 sub Konsep 1-20 59,5 Sedang
konsep yaitu teori asam basa, indikator 10,
asam basa, konsep pH, tetapan ionisasi 15,
asam basa, perhitungan pH larutan, dan Angka 16, 66,1 Tinggi
konsep pH dalam kehidupan. Data 17,
instrumen sebelumnya dilakukan uji coba 18

Tabel 5 Data Persentase Tingkat Kesulitan Belajar Siswa Berdasarkan Sub Konsep
Sub Konsep No Pemahaman (%) Kesulitan
Indikator Kriteria
Soal P E M (%)
1 5,1 40,7 54,2 94,9 Sangat Tinggi
1
2 40,7 49,1 10,2 59,3 Sedang
3 10,2 23,7 66,1 89,8 Sangat Tinggi
Teori Asam
4 10,2 39 50,8 89,8 Sangat Tinggi
Basa 2
5 25,4 67,8 6,8 74,6 Tinggi
6 54,2 15,3 38,55 45,8 Sedang
3 7 66,1 22,0 11,9 33,9 Rendah
Rata-rata per sub konsep 30,3 36,8 33 69,7 Tinggi
Indikator 4 8 23,7 69,5 6,8 76,3 Tinggi
Asam Basa 5 9 56 33,8 10,2 44 Sedang
Rata-rata per sub konsep 39,85 51,65 8,5 60,15 Sedang
10 52,5 33,9 13,6 47,5 Sedang
6 11 44,1 37,3 18,6 55,9 Sedang
Konsep pH
7 12 54,2 30,5 15,3 45,8 Sedang
Sedang
Rata-rata per sub konsep 50,3 33,9 15,8 49,7
Tetapan
8 13 22 6,8 71,2 78 Tinggi
Ionisasi
14 15,3 45,7 39 84,7 Sangat Tinggi
Rata-rata per sub konsep 18,65 26,25 55,1 81,35 Sangat Tinggi
15 61 30,5 8,5 39 Rendah
9
Perhitungan 16 47,5 30,5 22 52,5 Sedang
pH larutan 10 17 35,6 50,8 13,6 62,7 Tinggi
11 18 37,3 25,4 13,6 62,7 Tinggi
Rata-rata per sub konsep 45,35 34,3 20,35 54,65 Sedang

© 2020 Jurnal Pendidikan Kimia 56


Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 9 No. 1 Tahun 2020 Hal. 54-60

Konsep pH 12 19 67,8 5,1 27,1 37,2 Rendah


dalam Sangat
kehidupan 13 20 81,4 18,6 0 18,6
Rendah
Rata-rata per sub konsep 74,6 11,85 13,55 25,4 Rendah
Rata-rata keseluruhan 43,2 32,4 24,4 56,8 Sedang

Keterangan :
Indikator 1 : Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa berdasarkan teori asam basa.
Indikator 2 : Menunjukan senyawa yang tergolong asam atau basa.
Indikator 3 : Menjelaskan perkembangan asam basa.
Indikator 4 : Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan suatu indikator.
Indikator 5 : Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit berdasarkan hasil. pengamatan trayek
perubahan warna berbagai indikator asam dan basa
Indikator 6 : Menentukan sifat larutan asam basa.
Indikator 7 : Menyimpulkan hubungan antara beberapa pH terhadap kekuatan asam dan basa.
Indikator 8 : Menyimpulkan hubungan antara Ka,Kb,pH dan kekuatan asam yang benar.
Indikator 9 : Menghitung pH larutan asam dan basa.
Indikator 10 : Menentukan massa zat jika besarnya pH sudah diketahui.
Indikator 11 : Menentukan besarnya derajat ionisasi jika nilai pH telah diketahui.
Indikator 12 : Menentukan jenis larutan yang berbahaya dan tidak berbahaya.
Indikator 13 : Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan.

2. Pembahasan dengan kategori sedang.. Siswa yang


menjawab salah pada soal no 3 memilih
a. Analisis Jenis Kesulitan Belajar
opsi jawaban A, 2 dan D, 2 dikarenakan
Siswa pada Materi Asam Basa
menurut siswa senyawa asam pastilah
Jenis kesulitan dalam pem- senyawa yang mengandung H+.
belajaran kimia dibedakan menjadi tiga Kesulitan angka diwakilkan oleh
yaitu kesulitan istilah, kesulitan konsep soal no 18 dengan persentase kesulitan
dan kesulitan angka. Kesulitan istilah angka 66,1% dengan kategori tinggi,
terdapat pada soal no 16 dan 18 dengan pada soal no 18 siswa diminta untuk
persentase 57,6% dengan kategori menghitung besarnya derajat ionisasi
kesulitan sedang. Berdasarkan hasil asam dengan terlebih dahulu siswa
pekerjaan siswa dan wawancara pada harus mengetahui besarnya konsentrasi
soal no 16 siswa yang mengalami asam lemah. Siswa mengalami kesulit-
kesulitan dikarenakan tidak mengetahui an dalam mengoperasikan pembagian
arti dari asam kuat bervalensi 2. Siswa dalam menghitung konsentrasi larutan
menggangap bahwa asam kuat asam sehingga konsentrasi yang
bervalensi 2 tidak berpengaruh dalam didapatkan 1x10-1 dengan besarnya α =
perhitungan sehingga dalam menger- 1x10-2.
jakan siswa menghitung jumlah atom H
b. Analisis Tingkat Kesulitan Belajar
yaitu 1 bukan 2. Istilah yang tidak
Siswa Berdasarkan Sub Konsep
dipahami siswa pada no 18 adalah asam
pada Materi Asam Basa
kuat bervalensi dan derajat ionisai.
Siswa kesulitan dalam menentukan 1) Kesulitan Belajar pada Sub
rumus yang tepat untuk menghitung Konsep Teori Asam Basa
derajat ionisasi karena tidak memahami
Sub konsep teori asam basa terdiri
arti dari derajat ionisasi dan asam kuat
dari 3 indikator yaitu menuliskan
bervalensi 1.
persamaan reaksi asam dan basa
Kesulitan konsep terdapat pada
berdasarkan teori asam basa, menun-
keseluruhan soal meliputi kesulitan
jukan senyawa yang tergolong asam
dalam memahami konsep dan
atau basa, dan menjelaskan per-
menerapkan rumus. Kesulitan konsep
kembangan asam basa dengan 7 soal
diwakili oleh soal no 3 dengan per-
yaiu pada soal 1-7. Berdasarkan Tabel 5
sentase kesulitan konsep sebsar 59,5%
pada sub konsep teori asam basa

© 2020 Jurnal Pendidikan Kimia 57


Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 9 No. 1 Tahun 2020 Hal. 54-60

kesulitan belajar yang dialami siswa larutan nilai pH, nilai [H+], dan nilai pOH.
sebesar 69,7% yang termasuk dalam Hubungan antara pH, nilai [H+], dan pOH
kategori kesulitan tinggi. Kesulitan adalah nilai pH akan semakin besar jika
belajar pada sub konsep teori asma nilai [H+] semakin kecil dan nilai
basa diwakilkan oleh soal no 1 dengan konsentrasi [OH-] semakin besar atau
persentase 94,9% dengan kategori pOH semakin kecil begitupula
sangat tinggi. Ciri dari asam basa Lewis sebaliknya [12]. Siswa menjawab salah
yaitu reaksi yang memiliki pasangan pada pilihan jawaban dan menjawab
elektron bebas karena pada asam basa benar pada pilihan alasan, dapat
Lewis terjadi serah terima pasangan disimpulkan siswa belum memahami
elektron [7]. Siswa mengalami kesulitan konsep yang tepat mengenai pH, nilai
untuk menentukan reaksi berdasarkan [H+], dan nilai pOH. siswa hanya
teori asam basa dilihat dari pilihan menerapkan dari rumus yang mereka
jawaban siswa yang rata-rata memilih hafal. Menurut penelitian sebelumnya
D,2. Menurut hasil wawancara siswa oleh Kala (2012) menyimpulkan bahwa
hanya menghafal saja pengertian dari pemahaman siswa terhadap konsep
asam dan basa dari setiap teori asam kekuatan asam masih sangat rendah[6].
basa. Namun, tidak memahami secara
4) Kesulitan Belajar pada Sub
mendalam reaksi dari masing masing
Konsep Tetapan Ionisasi Asam
teori asam basa. Penelitian Meylindra
Basa
(2013) menyimpulkan bahwa asam
basa Lewis paling sulit dipahami karena Tingkat kesulitan pada sub konsep
konsepnya sulit, sulit untuk mem- ini dikategorikan sangat tinggi dengan
bedakan antara asam dan basa Lewis, persentase 81,35% dengan tingkat
tidak memahami tentang perpindahan kesulitan pada soal no 13 78% dan pada
elektron dalam asam basa Lewis[13]. soal no 14 84,7%. Pada soal no 14
siswa diminta untuk menentukan
2) Kesulitan Belajar pada Sub
kekuatan basa yang tepat. Semakin
Konsep Indikator Asam Basa
besar harga Kb maka akan semakin
Persentase kesulitan belajar siswa kuat basanya dimana nilai pH akan
pada sub konsep ini adalah 60,15 semakin kecil dan pOH akan semakin
dengan kategori sedang. Kesulitan pada besar [13]. Berdasarkan pilihan jawaban
sub konsep ini diwakili oleh soal no 8 siswa, dapat disimpulkan bahwa yang
dengan persentase 69,5%. Siswa siswa pahami adalah kekuatan basa
mengalami kesulitan pada pilihan berbanding lurus dengan pH, semakin
alasan mengapa suatu larutan dapat besar pH maka akan semakin kuat basa
bersifat basa, siswa beranggapan tersebut. Siswa tidak memahami
bahwa pengenceran dapat merubah hubungan antara Kb sebagai tetapan
sifat dari suatu larutan karene mem- ionisasi dengan kekuatan basa dan
pengaruhi nilai OH-. Menurut Muchtar hubungannya dengan pH dan pOH.
(2012) siswa yang mengalami kesulitan Muchtar (2012) menyimpulkan bahwa
pada konsep indikator asam basa siswa mengalami kesulitan pada konsep
dikarenakan siswa tersebut kurang tetapan ionisasi asam dan basa
memiliki kemampuan generalisasi dan dikarenakan siswa belum memahami
hanya fokus pada hafalan saja tanpa hubungan diantara Ka/Kb, kekuatan
memahami teori yang mendasari asam dengan pH dan pOH [11].
konsep tersebut [11].
5) Kesulitan Belajar pada Sub
3) Kesulitan Belajar pada Konsep pH Konsep Perhitungan pH larutan
Tingkat kesulitan belajar pada sub Sub konsep pH memiliki 3
konsep ini tergolong sedang yaitu 49,7% indikator kompetensi yang terdapat
yang diwakilkan oleh soal no 12 dengan pada 4 soal yaitu no 15, 16, 17, 18.
tingkat kesulitan 45,8%. Pada soal no 12 Tingkat kesulitan pada sub konsep
siswa diminta untuk menentukan perhitungan pH larutan termasuk
hubungan yang tepat antara jenis kesulitan sedang dengan persentase

© 2020 Jurnal Pendidikan Kimia 58


Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 9 No. 1 Tahun 2020 Hal. 54-60

54,65%. Sub konsep ini diwakili oleh KESIMPULAN


soal no 17 dengan persentase kesulitan
Kesimpulan yang dapat diperoleh
tertinggi diantara ke 3 soal yang lain
dari penelitian ini adalah bahwa jenis
yaitu 64,4%. Persentase paling besar
kesulitan belajar yang dialami siswa pada
pada pilihan jawaban siswa adalah
materi asam basa yaitu kesulitan istilah
benar salah dengan rata-rata jawaban
dengan kategori kesulitan sedang
siswa A, 3 dan A, 4. Siswa yang memilih
(57,6%), kesulitan konsep dengan
pilihan alasan 3 dikarenakan siswa
kategori kesulitan sedang (59,5%) dan
beranggapan bahwa besarnya konsen-
kesulitan angka dengan kategori tinggi
trasi larutan sama dengan konsentrasi
(66,1%). Tingkat kesulitan yang dialami
OH- sehingga konsentari larutan sama
siswa dalam memahami materi asam
dengan 1x10-2, siswa yang menjawab
basa adalah 56,8% dengan kategori
pilihan alasan 4 menggangap bahwa
sedang. Sub konsep teori asam basa
molaritas basa sama dengan nilai [OH-]
memiliki tingkat kesulitan dengan kate-
tanpa menggunakan rumus mencari
gori tinggi (69,7%). Sub konsep indikator
[OH-] pada basa kuat. Menurut Buchori
asam basa memiliki tingkat kesulitan
(2013) kesalahan pada siswa dalam
dengan kategori sedang (60,15%). Sub
soal perhitungan adalah kurang telitinya
konsep ketiga yaitu konsep pH memiliki
siswa dalam menghitung dan kurang
tingkat kesulitan dengan kategori sedang
mampu mengaplikasikan rumus yang
(49,7%). Sub konsep tetapan ionisasi
tepa t[5].
memiliki tingkat kesulitan dengan kate-
6) Kesulitan Belajar Konsep pH gori sangat tinggi (81,35%). Sub Konsep
dalam Kehidupan perhitungan pH larutan memiliki tingkat
kesulitan dengan kategori sedang
Kesulitan pada sub konsep ini
(54,65%). Sub konsep konsep pH dalam
dikategorikan sedang yaitu sebesar
kehidupan memiliki tingkat kesulitan
25,4% yang terdapat pada soal no 19
dalam kehidupan dengan kategori ren-
dengan tingkat kesulitan 37,2% dan no
dah (25,4%).
20 sebesar 18,6%. Kesulitan yang
dialami siswa pada soal no 19 di-
UCAPAN TERIMAKASIH
karenakan siswa mengganggap bahwa
larutan yang berbahaya hanyalah Penulis menyadari bahwa ter-
larutan asam baik itu dengan kon- selesaikanya artikel ini tidak terlepas
sentrasi pekat maupun encer sehingga dari bantuan, bimbingan, dan penga-
siswa memilih pilihan jawaban A yaitu rahan dari berbagai pihak. Dalam
H2SO4 pekat dan H2SO4 encer dengan kesempatan ini dengan segenap
alasan bahwa larutan asam dengan ion kerendahan hati penulis mengucapkan
H+ bersifat merusak. terima kasih kepada Drs. Sutikno, M.M
Setelah dilakukan analisis meng- (Kepala Sekolah SMA N 2 Surakarta),
gunakan tes diagnostik two tier multiple dan Nanik Mitayani, S.Pd., M.Pd (guru
choice, jenis kesulitan yang dialami mata pelajaran Kimia kelas XI SMA N 2
siswa adlah kesulitan istilah sebesar Surakarta).
57,6%, kesulitan konsep sebesar 59,5%
dan kesulitan hitungan sebesar 66,1% DAFTAR RUJUKAN
dan tingkat kesulitan keseluruhan yang
[1] Abbas, M. L. H. (2016).
dialami siswa dikategorikan sedang
Pengembangan Instrumen Three
sebesar 56,8% . Penelitian sebelumnya
Tier Diagnostic Test Miskonsepsi
oleh Marsita (2010) menyimpulkan
Suhu dan Kalor. Ed-Humanistic,
bahwa kesulitan belajar pada siswa
1(2):83-92.
dapat diagnosis oleh tes diagnostik two
tier multiple choice [9].
[2] Ahmadi, A. & Supriyono,
W. (2003). Psikologi Umum.
Jakarta : Rineka Cipta.

© 2020 Jurnal Pendidikan Kimia 59


Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 9 No. 1 Tahun 2020 Hal. 54-60

[3] Amry, U. W., (2016). Pengem- [9] Marsita, R. A., Priatmoko, Sigit.,
bangan Instrumen Tes Diagnostik Kusuma, Ersanghono. (2010).
Two-Tier pada Materi Asam Analisis Kesulitan Belajar Kimia
Basa.Pros.Semnas Pend IPA Siswa SMA dalam Memahami
Pascasarjana UM..Vol 1:715-722. Larutan penyangga dengan
Menggunakan Two-Tier Multiple
[4] Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Choice Diagnostic Instrumen.
C.S.A .(2010). Evaluasi Program Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4
Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara (1), 512-520.

[5] Buchori, M. L., Suryadharma, I. B., [10] Meylindra, I., Ibnu, S. & Sulistina,
dan Fajaroh, F. (2013). Identifikasi O. (2013). Identifikasi pemahaman
tingkat jenis dan faktor-faktor konsep larutan asam basa melalui
penyebab kesulitan siswa MA gambaran mikroskopik pada siswa
Negeri wlingi dalam memahami kelas XI IPA SMA Negeri 5
materi indikator dan pH larutan Malang. Jurnal Online Universitas
asam basa. Jurnal Online Negeri Malang, 2(2), 1-11.
Universitas Negri Malang, 2(2), 1-
11. [11] Muchtar, Z., Harizal. (2012).
Analyzing of students’
[6] Kala, N., Yaman, F., Ayas, A. misconceptions on acid base
(2012). The Effectiveness of chemistry at Senior High School in
Predict Observe Explain Medan. Journal of Education and
Technique in Probing Students’ Practice, 3(15), 65-74
Understanding about Acid Base
Chemistry: A Case for The [12] Ilmah, M. (2017). Miskonsepsi
Concepts of pH,pOH, and Siswa pada Materi Asam Basa
Strength. International Journal of dengan Menggunakan Instrumen
Science and Mathematics Test Diagnostik Two-Tier. Skripsi.
Education, 11,555-574 Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

[7] Kaltakci & Didi. (2007). [13] Purba, M. & Sunardi.(2006). Kimia
Identififying Pre-service Physics 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta
Teachers’ Misconceptions with : Erlangga.
Three Tier Tests. Departement of
Secondary Science/Math. [14] Rositari, D. Saridaewi, N. Dan
Education Kocaeli University. Agung S (2014). Pengembangan
tes diagnostik untuk mendeteksi
[8] Kim-Cwee Daniel Tan , Keith S. miskonsepsi siswa sma pada topik
Taberb, NgohKhang Goha, dan asam basa. Edusains, 6(2), 163-
Lian-Sai Chiaa. 2005. The 168.
ionisation energy diagnostic
instrument: a two-tier multiple- [15] Zulfadli & Munawwarah, I. (2016).
choice instrument to determine Identifikasi Pemahaman Siswa
high school students’ Terhadap Konsep Kelarutan dan
understanding of ionisation Hasil Kali Kelarutan dengan
energy. Chemistry education Menggunakan Tes Diagnostik
Research and Practice, 180- Three-Tier Multiple Choice. Jurnal
197.Diperoleh pada 8 Desember Edukasi Kimia, 1(1):32
2018, dari http://www.rsc.
org/images/Tanpaper_tcm18-
41069.pdf.

© 2020 Jurnal Pendidikan Kimia 60

Anda mungkin juga menyukai