Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA NUTRISI

DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT H.SOEWONDO KENDAL

Asuhan keperawatan ini dibuat untuk memenuhi praktik KDP profesi ners

Dosen Pembimbing: Ns.Istioningsih.,MAN

Disusun Oleh:

Intan Nur Chofifah

SK.321.025

Program Pendidikan Profesi Ners


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
2021/2022
BAB I
Tinjauan Teori

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN


Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus)
adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran
darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa
proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ
yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
1. Mulut
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut
dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat
di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin
dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit,
terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh
gigibelakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah
dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan
tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga
mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan
menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan
berlanjut secara otomatis.
2. Tenggorokan (Faring)
Tenggorokan (faring) adalah penghubung antara mulut dan kerongkongan.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi,
disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya
dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
3. Kerongkongan (Esofagus)
Esofagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas adalah terdiri
dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang licin. Permukaannya diliputi
selaput mukosa yang mengeluarkan secret mukoid yang berguna untuk
perlindungan.
4. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kacang keledai.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik
untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting :
 Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah
kepada terbentuknya tukak lambung.
 Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan
sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
 Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
5. Usus Halus
Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang panjangnya kira-
kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar terdiri dari rectum, colon dan
rectum yang kemudian bermuara pada anus. Panjang usus besar sekitar 1,5 meter
dengan diameter kira-kira 6 cm. Usus menerima makanan yang sudah berbentuk
chime (setengah padat) dari lambung untuk mengabsorbsi air, nutrient, potassium,
bikarbonat dan enzim.
Chyme bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul menjadi feses
di usus besar. Dari makan sampai mencapai rectum normalnya diperlukan waktu
12 jam. Gerakan colon dibagi menjadi 3 bagian yaitu, pertama houstral shuffing
adalah gerakan mencampur chyme untuk membantu mengabsorbsi air, kedua
kontraksi haustrl yaitu gerakan untuk mendorong materi air dan semi padat
sepanjang colon, ketiga gerakan peristaltic yaitu gerakan maju ke anus yang
berupa gelombang. Makanan yang sudah melewati usus halus : Chyme, akan tiba
di rectum 4 hari setelah ditelan, jumlah chime yang direabsorbsi kurang lebih 350
ml.
6. Usus Besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :
 Kolon asendens (kanan)
 Kolon transversum
 Kolon desendens (kiri)
 Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti
vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit
serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus
besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan
air, dan terjadilah diare.
7. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan
di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens
penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air
besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di
dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbahkeluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit)
dansebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar -
BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
B. PENGERTIAN NUTRISI
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa.
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur
proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi (suitor & hunter, 1980)
adalah untuk memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur
kerangkadan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor
patofisiologi seperti adanya enyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan
individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

C. KEBUTUHAN NUTRISI MANUSIA


1. Air
Merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel tergantung pada
lingkungan cairan. Air menyusun 60%-70% dari seluruh berat badan.
Prosentase seluruh air dalam tubuh lebih banyak untuk orang kurus daripada
yang gemuk karena otot terdiri dari banyak air dari pada jaringan lain kecuali
darah. Kebutuhan cairan dipenuhi oleh konsumsi cairan, buah-buahan segar
dan sayuran yang diproduksi selama oksidasi makanan.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energy utama. Setiap 1g karbohidrat
menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot
berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah
sintesis dari glukosa, pecahan energi selama masa istirahat atau puasa.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak. Metabolisme karbohidrat
mengandung 3 proses, yaitu :
a. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida dan air
disebut glikogenolisis.
b. Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut glikogenesis.
c. Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut
glukoneogenesis.
3. Protein
Protein memberikan sumber energy dan juga penting untuk mensintesis/
membangun jaringan tubuh dalam pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan.
Bentuk protein yang paling sederhana adalah asam amino. Asam amino
esensial adalah yang tidak dapat disintesis oleh tubuh tapi harus diberikan
dalam diet, yang lainnya/ dapat disintesis diklasifikasi sebagai non esensial.
Protein yang lengkap terdiri dari semua asam amino esensial dalam
kuantitas yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan mempertahankan
keseimbangan nitrogen, juga sebagai protein yang bernilai biologis tinggi
contoh: daging hewan ternak, susu dan telur. Sedangkan yang tidak lengkap
adalah sereal, kacang-kacangan, dan sayuran, ini bisa dibuat lengkap dengan
menambahkan sintetik asam amino seperti sintetik lisin untuk gandum.
Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti
jaringan tubuh. Setiap 1g protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari
protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan berbentuk
hormone dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis dalam tubuh,
tetapi harus didapat dari makanan.
4. Lemak

Lemak merupakan sumber energi paling besar. 1g lemak akan menghasilkan 9


kkal. Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada suhu ruangan tertentu,
dimana lipid tersebut terdiri atas trigliserida dan asam lemak. Proses
terbentuknya asam lemak disebut lipogenesis. Kegiatan yang membutuhkan
energi, antara lain :
a. Pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dll.
b. Kegiatan mekanik oleh otot.
c. Aktivitas otak dan saraf.
d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
e. Sekresi cairan pencernaan.
f. Absorbsi zat-zat gizi disaluran pencernaan.
g. Pengeluaran hasil metabolisme.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :
a. Basal Metabolisme meningkat
b. Aktivitas tubuh
c. Faktor usia
d. Suhu lingkungan
e. Penyakit
5. Vitamin
Merupakan substansi organic dalam jumlah kecil pada makanan yang esensial
untuk metabolisme normal. Tubuh tidak mampu mensintesis vitamin dalam
jumlah yang dibutuhkan dan tergantung pada asupan diet. Walau vitamin
terkandung di banyak makanan juga dipengaruhi oleh; proses penyimpanan/
persiapan. Kandungan tertinggi terdapat pada makanan segar .Vitamin sebagai
yang larut air dan lemak.
a. Vitamin larut air
Adalah termasuk vit C dan B compleks, yang terdiri dari 8 vitamin.
Vitamin yang larut air tidak dapat disimpan dalam tubuh/ harus
tersedia sebagai asupan makanan tiap hari. Hipervitaminosis adalah
kondisi yang disebabkan oleh asupan vitamin yang berlebihan jarang
terjadi tapi dosis berlebih vitamin C dan B6 dapat terjadi toksisitas.
Vitamin merupakan zat kimia yang digunakan sebagai katalis dalam
biokimia.
b. Vitamin larut lemak
Adalah termasuk vitamin A, D, E dan K disimpan dalam tubuh.
Kecuali vitamin D yang disediakan melalui asupan diet. Toksis dapat
terjadi karena kelebihan dosis (disengaja/ tidak ) dari vitamin sintetik,
dalam makanan, dan diet yang mengandung minyak hati ikan. Vitamin
tertentu dipertimbangkan sebagai antioksidan/ substansi yang
menetralisir radikal bebas. Vitamin ini termasuk beta karotin, vitamin
A, C dan E.
6. Mineral

Mineral dikategorikan menjadi 2 :


a. Macromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah
lebih dari 100 mg.
Contohnya : kalsium, phosphor, sodium, potasium, magnesium, klorida,
dan sulfur.
b. Micromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinyasejumlah
kurang lebih 100 mg.
Contohnya : besi, seng, mangan, iodium, selinium, cobalt, kromium,
tembaga, dan klorida.

D. KEBUTUHAN NUTRISI MENURUT USIA


Berikut ini adalah nilai kecukupan energi dan kecukupan protein seseorang perhari
rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering melakukan aktivitas berat seperti
olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja lapangan, dan lain
sebagainya perlu ditambahkan asupan energi dan protein yang cukup.

No Rentang usia Kebutuhan Nutrisi


1. Neonatus Kecukupan energi: 550 kkal
Kecukupan protein: 10 gram
2. Bayi Kecukupan energi: 650 kkal
Pada bayi pencernaan dan absorbsi Kecukupan protein: 16 gram
masih sederhana sampai 6 bulan. Nutrisi
yang cocok adalah ASI.
3. Toddler Kecukupan energi: 650 kkal
Kecukupan protein: 16 gram
4. Pra sekolah Kecukupan energi: 1800 kkal
Kecukupan protein: 45 gram
5. Usia anak sekolah (6- 12 tahun) Laki-laki
- Kecukupan energi: 2050 kkal
- Kecukupan protein: 50 gram
Perempuan
- Kecukupan energi: 2050 kkal
- Kecukupan protein: 50 gram
6. Remaja (13 – 21 tahun) Laki-laki
Kebutuhan kalori, protein, mineral, dan - Kecukupan energi: 2600 kkal
vitamin sangat tinggi berkaitan dengan - Kecukupan protein: 65 gram
proses pertumbuhan. Lemak tubuh Perempuan
meningkat akan mengakibatkanobesitas - Kecukupan energi: 2200 kkal
sehingga akan menimbulkan stress pada - Kecukupan protein: 55 gram
body image.
7. Dewasa (23- 45 tahun) Laki-laki
Kebutuhan nutrisi berkaitan dengan - Kecukupan energi: 2550 kkal
proses pemeliharaan dan perbaikan - Kecukupan protein: 60 gram
tubuh. Masa dewasa merupakan masa Perempuan
produktif khususnya terkait dengan - Kecukupan energi: 1900 kkal
aktivitas fisik. - Kecukupan protein: 50 gram
8. Lansia Laki-laki
- Kecukupan energi: 2250 kkal
- Kecukupan protein: 60 gram
Perempuan
- Kecukupan energi: 1750 kkal
- Kecukupan protein: 50 gram

E. PATOFISIOLOGI GANGGUAN PEMENUHAN NUTRISI


Kondisi fisiologis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat
aktivitas, keadaan penyakit, kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan serta
prosedur dan pengobatan yang dilakukan. Bergantung pada tingkat aktivitas, maka
nutrisi dan kilokalori diperlukan untuk meningkatkan, sehingga tingkat aktivitas akan
meningkat atau menurun. Sementara, status penyakit dan prosedur atau pengobatan
yang dilakukan mempunyai dampak pada asupan makanan, pencernaan, absorbsi,
metabolisme dan ekskresi.
Beberapa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zar makanan
tertentu, dan suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan kebutuhan
protein oleh karena protein di ekskresi oleh ginjal. Penyakit-penyakit fisik biasanya
meningkatkan kebutuhan zat makanan. Biasanya terjadi pada penyakit-penyakit
saluran cerna.
Gangguan fisik dapat terjadi di sepanjang saluran pencernaan yang
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi. Gangguan absrobsi, gangguan tranportasi,
atau penggunaan yang tidak sepantasnya. Luka pada mulut dapat menyebabkan
menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan. Diare dapat menurunkan absorbsi
nutrisi karena didorong lebih cepat. Terhadap penyakit pada kandung empedu, di
mana kandung empedu tidak berfungsi secara wajar, empedu yang berfungsi untuk
mencerna lemak menjadi tidak efektif.

F. FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI


MANUSIA
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsusmsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami
kebutuhan gizi.
2. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal
ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
3. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan
wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita
0,9 kkal/kgBB/jam.
4. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin
luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga
kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,
masyarakat dengan kondisi perekonomian tinggi biasanya mampu mencukupi
kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi
perekonomian rendah.
6. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu
makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
7. Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu
tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai
simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan
dan daging menyimbulkan kekuatan).

G. GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI MANUSIA

Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan


kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung
Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.
a. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
 Berat badan 10-20% dibawah normal
 Tinggi badan dibawah ideal
 Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
 Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
 Adanya penurunan albumin serum
 Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:
 Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker.
 Disfagia karena adanya kelainan persarafan
 Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi
laktosa
 Nafsu makan menurun
b. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
 Berat badan lebih dari 10% berat ideal
 Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
 Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada
wanita
 Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab :
 Perubahan pola makan
 Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih
dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan
asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
d. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang
tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan
rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari
kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada
kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain.
1. Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas
konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai berikut :
a) PCM/ PEM ringan : BB < 80 % BB Normal sesuai umur.
b) PCM/ PEM sedang : BB 60 % BB Normal sesuai umur s/d 80 % BB
Normal.
c) PCM/ PEM berat : BB < 60 % BB Normal sesuai umur.
2. Kwashiorkor
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi
ketika sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat berakibat :
retardasi mental, kemunduran pertumbuhan, apatis, edema, otot-otot tidak
tumbuh, depigmentasi kulit, dermatitis.
3. Marasmus
Sindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori berkibat :
kelaparan, hilangnya jaringan-jaringn tubuh, BB kurang dari normal,
diare. PCM juga dapat terjadi akibat kurang baiknya penanganan klien
selama menjalani proses perawatan di berbagai fasilitas kesehatan.
e. Diabetes mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin
atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas,
serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
g. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan
oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit
jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang
tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
h. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.

H. PENILAIAN KEBUTUHAN NUTRISI


1. Pengukuran Atropometri
a. Berat Badan ideal: (Tinggi Badan-100)±10%
b. Lingkaran Pergelangan tangan
c. Lingkaran lengan atas (MAC/ Mid Aid Cirmumtance)
- Nilai normal wanita: 28.5 cm
- Nilai normal pria: 28,3 cm
- Tabel ukuran lingkungan lengan atas untuk remaja dan dewasa
Lingkar Lengan Atas (LLA)
Usia 100% (standar) 85% 80%
Laki-laki perempuan laki-laki perempuan laki-laki perempuan
15-16 25,0 24,5 21,0 20,5 20,0 19,5
16 26,0 24,5 22,0 21,0 20,5 19,5
17 27,0 25,0 23,0 21,5 21,5 20,0
Dewasa 29,5 28,5 25,0 23,5 23,5 23,0

d. Lipatan Kulit pada otot trisep (TSP/Tricep Skin Fold)


- Nilai normal wanita: 16,5-18 cm
- Nilai normal pria: 12,5-16,5 cm
e. Penilaian IMT (Indeks Massa Tubuh)

IMT = Berat badan (kg) ATAU IMT = Berat badan (lb) x 704,5
Tinggi badan (m)2 Tinggi badan (in)2

Tabel kategori ambang batas IMT untuk Indonesia

katagori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat ringan <17,0
Kekurangan berat badan tingkat berat 17,0-18,5
Normal >18,5-25,0
Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0-27,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0

2. Pengukuran Biokimia
a. Albumin (Normal:4-4,5 mg/100ml)
b. Transferin (Normal: 170-250 mg/100ml)
c. Hemoglobin/ Hb (Normal:12 mg%)
d. BUN (Normal: 10-20 mg/100ml)
e. Eskresi kreatinin untuk 24 jam (Normal: laki-laki:0,6-13 mg/100ml,
perempuan:0,5-1,0 mg/100ml)
3. Pengukuran Tanda Klinis Status Nutrisi
Bagian Tubuh Tanda-Tanda untuk Nutrisi Tanda-Tanda untuk Nutrisi
yang Baik yang Buruk
Penampilan umum Sadar; responsif Lesu, apatis, kakeksia,
Berat badan Berat badan normal untuk penampilan obesitas atau
tinggi badan, usia, bentuk kurus (perhatian khusus
tubuh. untuk yang kurus)
Postur Postur tegak; lengan dan Bahu kendur;dada cekung;
Tungkai lurus punggung bungkuk

Otot Otot berkembang baik, kuat; Penampilan lemah, tonus


Tonus bagus;beberapa lemak buruk, tonus tidak
Di bawah kulit berkembang; nyeri;edema
penampilan terbuang,
tidak mampu berjalan
dengan baik

Kontrol sistem Rentang perhatian baik; kurang perhatian;


saraf kurang iritabilitas atau iritabilitas;bingung
kelelahan, refleks normal; tangan dan kaki teras
kestabilan psikologis terbakar dan kesemutan
(prestesia), kehilangan posisi
dan rasa vibratorik,
kelemahan dan nyeri otot
(dapat menyebabkan
ketidakmampuan berjalan),
penurunan atau kehilangan
refleks lutut dan tumit, tidak
adanya ras vibtratorik

Fungsi nafsu makan dan pencernaan anoreksia;tidak dapat


gastrointestinal baik; eliminasi teratur normal; mencerna; konstipasi atau
tidak ada organ atau massa diare;pembesaran hati atau
yang teraba. limpa

Fungsi laju denyut dan irama jantung laju denyut jantung ;


kardiovaskuler yang normal; tidak ada cepat (diatas100 kali/ menit),
murmur: tekanan darah normal pembesaran jantung ; irama
untuk usianya tidak normal; tekanan darah
meningkat
Vitalitas umum ketahanan; bertenaga, mudah lelah; kurang energi;
kebiasaan Tidur baik; mudah tertidur, penampilan
penampilan kuat capek dan apatis

Rambut bersinar, penampilan berkilat; rambut berserabut,


kuat;helai rambut tidak mudah kusam,kusut,kering, Tipis
dicabut, kulit kepala sehat. ,dan kasar, penampilan
depigmentasi
helai mudah terlepas
Kulit (umum) kulit halus dan sedikit lembab kasar,kering.bersisik,
dengan warna baik pucat,berpigmen,
penampilan iritasi,
lebam;petechiae;
kehilangan lemak
pada subkutan
Wajah dan leher warna merata;halus, merah penampilan berminyak,
muda,penampilan sehat, Tidak diskolorasi bersisik,
ada bengkak bengkak; Kulit gelap di pipi
, Dan di bawah mata; Tidak
halus atau Kasar pada kulit
Sekitar hidung dan mulut
Bibir halus;warna baik;penampilan penampilan kering,
Lembab (tidak pecah atau bersisik,bengkak;
bengkak) kemerahan atau
bengkak(keilosis);
lesi angular, pada
sudut mulut; fisura
atau skar (stomatitis)
(stomatitis).
Mulut, membran membran mukosa di dalam membran mukosa mulut
mukosa rongga mulut berwarna merah yang lembut, bengkak.
mukosa di dalam muda sampai kemerahan
membran mukosa
Gusi warna merah muda baik; gusi bengkak dan mudah
penampilan sehat dan merah; berdarah; margin
tidak bengka atau berdarah kemerahan inflamasi;gusi
tertarik kebelakang
Lidah warna merah muda atau penampilan bengkak,skarlet
Kemerahan gelap baik, tidak dan kasar;warna
Bengkak;halus;terdapat papila magenta,seperti
Pada permukaan;tidak ada lesi daging(glositis); papilla
hiperemia dan hipertropi;
dan papil atropi
Gigi gigi tidak berlubang dan nyeri; karies tidak terisi; gigi tidak
penampilan terang dan lurus; ada; permukaan terpakai;
tidak penuh;dagu dicukur buruk(fluorosis),penampilan
dengan tidak ada diskolorasi. salah posisi
Mata mata terang;jernih; penampilan membran mata pucat
bersinar;tidak ada luka disudut (konjungtiva puicat);
membran ;bulu mata;lembab membran kemerahan
dan sehat dengn warna merah (injeksi konjungtiva);kering;
muda; pembuluh darah terlihat tanda-tanda infeksi; atau
atau tidak ada benjolan pada sklera; tidak ada lingkaran
jaringan kelelahan di bawah bintik bitot, kemera han, dan
mata. fisura pada sudut kelopak
mata(angular palpebritis)
;kekeringan membran mata
(konjungtival
serosis);penampilan buram
dari kornea(korneal serosis);
kornea
lunak(keratomalasia).
Leher (kelenjar) tidak ada pembesaran kelenjar pembesaran tiroid
Kuku penampilan keras,merah muda bentuk kuku seperti sendok
(koilonishia);mudah patah
Kaki, tungkai tidak nyeri;lemah;atau edema;nyeri betis;
Bengkak;warna baik kesemutan;lemah.
Kerangka tidak ada malformasi kaki bengkok;lutut
menyatu;deformitas pada
dada diafragma;skapula &
rusuk menonjol

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin timbul berhubungan dengan nutrisi:

1. Kekurangan nutrisi berhubungan dengan :


 Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara berkelanjutan
akibat penyakit infeksi , luka bakar, ataupun kanker.al
 Disfagia akibat kelumpuhan serebral
 Penurunan absorpsi nutrisi akibat intoleransi laktosa.
 Penurunan nafsu makan
 Sekresi berlebihan , baik melalui latihan fisik, muntah, diare, ataupun
pengeluaran lainnya.
 Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat atau lainnya
 Kesulitan mengunyah
2. Kelebihan nutrisi berhubungan dengan :
 Perubahan pola kenyang akibat efek obat atau radiasi.
 Penurunan fungsi pengecap atau penciuman.
 Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi.
 Penurunan kebutuhan metabolisme.
 Kelebihan asupan.
 Perubahan gaya hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner&Suddarth, Suzanne C. Smeltzer, Brenola G. Bare. 2001. Keperawatan Medikal


Bedah. EGC: Jakarta
Nanda International. 2015. Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi 2015. Mediaction:
Yogyakarta
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. EGC: Jakarta
Jackson, Lee dan Marilynn Jackson. 2019. Seri Panduan Praktis: Keperawatan Klinis.
Penerbit Erlangga Medical Series: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai