Anda di halaman 1dari 23

Pengertian Seni Lukis

Seni lukis adalah cabang seni rupa yang diwujudkan melalui karya dua dimensi sebagai
media ekspresi.

Aliran Seni Lukis


Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, lukisan memiliki ciri khas, tema, teknik yang
biasa disebut dengan gaya atau aliran. Berdasarkan cara pengungkapannya, aliran dan
gaya lukisan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: representatif, deformatif dan
nonrepresentatif. Berikut penjelasan dari masing-masing pembagian tersebut:

Representatif

Representatif adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan obyek keadaan nyata
pada alam atau kehidupan , yang termasuk dalam kategori representatif adalah:

1. Aliran Naturalisme

Aliran seni rupa yang obyeknya keindahan alam , melukiskan segala sesuatu sepersis
mungkin dengan keadaan obyek, seteliti mungkin.
Contoh
lukisan naturalisme: fallen monarchs (1886) oleh: william bliss baker

2. Aliran Realisme

Yaitu aliran seni rupa yang memandang dunia ini tanpa ilus, dalam artian subjek atau
objek yang dilukis ditampilkan apa adanya, sesuai dengan kenyataan sehari-hari, tidak
di dramatisir atau dipilih hanya yang indahnya saja. Tokoh realisme antara lain:

Dede Eri Supriya


1. 3. Romantisisme

Aliran ini terkadang disebut romantisme yang sebetulnya kurang tepat. Aliran ini
mengungkapkan tema yang masih representatif namun dengan cara yang dramatis.
Misalnya menunjukan peristiwa yang dahsyat atau kejadian-kejadian penting dalam
sejarah secara dramatis. Tokoh romantisisme adalah:

1. Raden Saleh
2. Fransisco Goya
3. Caspar David Friedrich
4. J.M.W Turner
Co
The Second of May 1808 oleh Fransisco Goya,
Deformatif

Deformatif adalah gaya yang mengubah bentuk asli dari objek atau subjek yang dilukis,
sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak benar-benar meninggalkan bentuk
dasar aslinya. Beberapa aliran seni rupa yang termasuk dalam gaya deformatif adalah:

1. Impresionisme

Merupakan aliran yang hanya menggambarkan kesan sederhana dari apa yang
dilukiskan.  Tokoh aliran impresionisme adalah:

1. S. Sudjojono
2. Claude Monet
3. Paul Cezanne
4. Paul Gauguin
5. Georges Seurat
Co
ntoh karya aliran impresionisme: Woman with a Parasol.

2. Surealisme
Adalah aliran seni rupa yang mengubah sesuatu yang nyata menjadi tampak tidak nyata
seperti menggambarkan manusia yang melayang. Sehingga gambar yang terdapat
dalam luksan tampak seperti pada mimpi. Tokoh surealisme

antara lain:

1. Salvador Dali
2. Rene Magritte
3. Frida Kahlo

Contoh Karya Aliran Seni Lukis Surealisme: The Persistence of Time oleh Salvador Dali,

3. Kubisme

Merupakan aliran seni rupa yang menyederhanakan objek nyata menjadi ke-kubus-
kubus-an (bidang segi empat) atau objek geometris lainnya. Tokoh kubisme antara
lain:
1. Pablo Picasso
2. Georges Braque
3. Juan Gris

co
ntoh lukisan aliran kubisme

4. Ekspresionisme

Merupakan aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari dalam jiwa.


Ekspresionisme lebih mementingkan ekspresi individu seniman dibandingkan dengan
peniruan alam. Tokoh-tokoh ekspresionisme meliputi:

1. Affandi
2.

3. Edvard Munch
4. Ernst Ludwig Kirchner
Contoh
The Scream oleh: Edvard Munch (1893-1910)

Nonrepresentatif

Nonrepresentatif adalah gaya yang tidak merepresentasikan sesuatu yang merupakan


kebalikan dari representatif. Bentuk dasar dari gaya ini sudah meninggalkan bentuk
aslinya atau tidak menirukan alam sama sekali. Lukisan hanya di isi oleh bentuk-bentuk
geometris sederhana, kumpulan garis, atau hanya berupa blok-blok warna yang
terbebas dari bentuk alam seperti potret wajah manusia, pemandangan, dsb. Aliran-
aliran nonrepresentatif antara lain:

1. Abstrak Ekspresionisme

Aliran yang menggunakan ekspresi spontan untuk menciptakan karya abstrak. Pelukis
abstrak ekspresionisme menumpahkan cat langsung ke kanvas, mencipratkan cat
dengan tongkat, dsb. Tokoh-tokoh Abstrak Ekspresionisme antara lain:

Tema Seni Lukis


Secara umum, dapat dikatakan terdapat 6 tema dalam seni lukis, yaitu:

1. Hubungan antara manusia dengan dirinya.


Seni lukis dapat digunakan untuk menuangkan ide atau gagasan dari seniman itu
sendiri. Terkadang seniman menggunakan potret wajah dirinya sendiri sebagai objek
atau subjek lukisan.
2. Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain.
Terkadang seorang pelukis juga mengekspresikan cita-rasa keindahan menggunakan
orang-orang yang ada disekitarnya. Orang-orang tersebut bisa jadi orang terdekat
seperti istri/suami, anaknya, orangtua, saudara, teman atau siapapun itu.
3. Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya.
Alam sekitar seniman dapat menjadi objek atau subjek yang menarik untuk menjadi
tema lukisannya. Pemandangan gunung, hutan, laut, sungai, perkampungan, hingga
kota.
4. Hubungan antara Manusia dengan Benda.
Benda-benda yang ada di sekitar kita juga dapat memiliki keunikan dan keindahan
tersendiri sebagai sumber inspirasi melukis. Kita tidak pernah tahu karya seunik apa
yang dapat dihasilkan dengan menggunakan berbagai benda keseharian yang ada di
sekitar.
5. Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya.
Aktifitas kehidupan sehari-hari yang beragam terkadang mencetuskan suatu ide
untuk melukis. Kegiatan manusia dapat digambarkan secara langsung pada karya
lukis, atau hanya menginspirasi terhadap ekspresi dan emosi yang ingin dikeluarkan
oleh seniman.
6. Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal.
Imajinasi atau khayalan yang terkadang tiba-tiba melintas atau direnungkan, baik
secara sadar ataupun tidak sadar (saat tertidur) merupakan inspirasi dan tema yang
luar biasa untuk dilukis.
Alat dan Bahan (Media) Seni Lukis
Alat lukis utama adalah peralatan untuk mengaplikasikan atau membubuhkan cat pada
media lukis, seperti: kuas, pisau palet, dsb. Penggunaan alat lukis sangat bergantung
pada media, teknik, aliran dan tema yang akan dibuat. Beberapa contoh alat-alat lukis
antara lain:

CAT MINYAK

1. Fungsinya untuk mengaplikasikan cat pada media lukis/kanva

5 JENIS PENGENCER CAT MINYAK LUKIS

Dari beberapa jenis media yang digunakan untuk melukis, cat minyak merupakan media yang
paling banyak material tambahannya. Ada minyak pengencer, cairan pembersih khusus, belum
lagi printilan seperti varnish lukisan dll. 
REFINED LINSEED OIL 

Perlu diketahui bahwa perbedaan mendasar tentang pengencer cat minyak ini sebagian besar
terletak pada waktu pengeringannya. Ada yang cepat, sedang dan lama banget. Kita mulai dari
yang paling lama kering ya. 

Refined Linseed Oil atau orang Indonesia sering menyebutnya dengan istilah Linoil adalah
pengencer minyak yang paling lama kering dibandingkan jenis lainnya.
Jadi ada 3 poin tentang Refined Linseed oil ini : 

 Mengurangi kepekatan warna pada cat.


 Menambah transparansi pada pigment warnanya. 
 Waktu pengeringan lebih lama. 
PAINTING MEDIUM 
Credit Amazon

Jika dibandingkan dengan refined linseed oil, painting medium bisa lebih cepat kering. Meski
begitu, kecepatannya tak bisa diukur dengan jam, tapi beberapa hari.

Misalnya saja, kalo refined linseed oil butuh sekitar 1 minggu lebih untuk kering, maka painting
medium bisa antara 3 - 4 hari kering (ini bukan perhitungan mutlak ya ?).

Pada cat minyak, waktu kering tak hanya dipengaruhi oleh jenis pengencernya saja, tapi juga
tebal tipisnya cat yang digunakan. Jadi jangan heran, kadang ada lukisan yang butuh satu bulan
lebih untuk kering. 

LIQUIN
Jenis pengencer ini berbentuk seperti gell berwarna coklat kemerahan. Meski begitu, apabila
dicampur dengan warna cat minyak, oil ini akan berubah jadi seperti minyak biasa.

Yang membedakan Liquin dengan minyak lainnya adalah sifatnya yang cepat kering.

Jika Painting Medium menghasilkan karya yang cepat kering dan lebih satin (tidak glossy juga
tidak matt), maka Liquin ini menghasilkan lukisan yang lebih mengkilap atau glossy.

Buat kalian yang ingin menggunakan cat minyak dengan proses pengeringan lebih cepat, belilah
Liquin.

POPPY OIL
Sama seperti namanya, Poppy Oil terbuat dari biji bunga poppy yang diambil sari minyaknya.

Karakter minyak jenis Poppy adalah sebagai berikut :

 Warna minyak lebih bening dibandingkan refined linseed oil dan painting medium.
 Bau minyak lebih bersahabat atau wangi dibandingkan jenis minyak lainnya. 
 Hasil lukisan lebih glossy. 
 Waktu pengeringan standar, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama.
 Harga lebih mahal dibandingkan jenis minyak lainnya. 

Jika kita ingin hasil glossy (mengkilap) dan tidak ingin bau yang sangat menyengat, gunakanlah
Poppy oil sebagai mediumnya.

BLEACHED LINSEED OIL

Waktu pengeringan Bleached Linseed Oil lebih cepat jika dibandingkan dengan Refined


Linseed oil. Hasilnya pun lebih glossy.
2. Pisau Lukis. Pisau lukis adalah alternatif lain dari kuas untuk membubuhkan cat. Cat
yang dibubuhkan menggunakan ini biasanya dalam kuantitas besar dan untuk
keperluan menciptakan efek timbul/muncul 3d.
3. Pisau Palet. Pisau palet biasanya terbuat dari plastik dan digunakan untuk
mencampurkan cat.
4. Palet adalah tempat kita untuk mencampur dan menyiapkan cat sebelum digunakan.
5. Pensil dapat digunakan sebagai alat lukis untuk menggambar sketsa. Perlu diketahui
bahwa bekas pensil dapat tidak tertutupi oleh cat, sehingga sebaiknya gunakan
dengan hati-hati dalam guratan yang tipis.
6. Terdapat cat yang berbasis minyak dan air. Cat minyak biasa digunakan untuk
melukis jangka panjang, agar cat tidak mudah kering dan dapat dengan mudah
diperbaiki dengan mengelap cat yang belum kering. Cat berbasis air seperti cat
akrilik atau cat air lebih cepat kering, sehingga lebih sulit untuk diperbaiki.
7. Tinta Bak. Tinta merupakan cat alternatif yang cukup banyak digunakan pada seni
lukis.
8. Alat pembubuh cat khas/alternatif. Sikat gigi bekas, tongkat kayu untuk
mengucurkan cat enamel, dsb. Terdapat banyak alat lukis alternatif lain yang dapat
digunakan untuk menciptakan efek khusus.
9. Cat khas/alternative. Cat alternatif lain juga dapat digunakan, tergantung kebutuhan
lukisan yang diciptakan.

Bahan (Media) Seni Lukis

1. Media utama yang sering digunakan dalam melukis karena kanvas terhitung awet
dan tahan lama.
2. Jangan menggunakan cat minyak pada media kertas, karena kertas akan tergerus
oleh zat yang ada pada cat minyak. Gunakan cat air dan lapisi dengan pelapis cat
agar kertas bertahan lama.
3. Media kahs/alternatif. Kaca, Lempengan kayu, lempengan lobam, lempengan plastik,
atau benda data 2d apapun dapat menjadi media lukis jika digunakan dengan tepat.
Teknik dan cara melukis
Melukis membutuhkan cara dan teknik yang tepat untuk membuat karya yang baik.
Teknik lukis juga sebetulnya sangat tergantung pada tema atau aliran lukis yang akan
digunakan. Kita dapat mulai dengan menentukan tema, menentukan objek atau subjek
yang di lukis, lalu menyiapkan teknik yang dibutuhkan.

Menentukan Tema (Memunculkan Gagasan)


Memunculkan gagasan kreatif dapat ditempuh dengan cara:

1. Mengembangkan imajinasi dari apa yang sedang kita pikirkan atau dari
pemikiran/pengalaman orang lain
2. Melihat subjek atau objek yang akan dilukis, misalnya pemandangan pantai, suasana
pasar, dll.
3. Mencari inspirasi dari buku dan majalah
4. Mencari inspirasi dari internet atau sosial media
5. Mengunjungi galeri atau museum seni

Teknik melukis

1. Membuat lukisan underpainting  lalu mewarnainya dengan cat tipis (teknik lukis cat
minyak)
2. Menggunakan kuas kering dan kuas basah. Kuas kering (kuas digunakan tanpa
pelarut cat) cocok untuk membuat detail kecil, sementara kuas basah (kuas diberi
pelarut cat) dapat menutupi permukaan luas dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai