Anda di halaman 1dari 1

Dalam kasus perceraian jika didasarkan pada putusan pengadilan yang telah berkekuatan

hukum tetap (inkracht van gewijsde) maka aka nada akibat hukum yang mengikutinya, salah
satinya adalah mengenai hak asuh atas anak yang lahir dari perkawinan tersebut. Sebagaimana
hadhanah atau hak asuh adalah hak bagi anak-anak yang masih kecil, karena ia membutuhkan
pengawasan, penjagaan, pelaksanaan urusannya dan orang yang mendidiknya maka keluarga
memiliki peranan penting.
Perceraian mengakibatkan putusnya hubungan ikatan pernikahan antara suami dan istri,
begitu juga hubungan orang tua dan anak yang berubah menjadi pengasuhan. Secara garis besar
Baik secara fikih Islam, Undang-Undang ataupun KHI hak asuh anak akan jatuh pada ibunya.
Namun pada kenyataannya masih banyak putusan hakim yang justru memberikan hak asuhnya
kepada sang ayah ketimbang ibu.
Rumusan masalah :
1. Apa pertimbangan hukum seorang hakim dalam memutuskan perkara hak asuh
sehingga jatuh ke tangan ayah dari anak?
2. Apakah kedekatan seorang anak dapat menjadi factor utama peralihan hak asuh anak?
3. Bagaimana peralihan hak asuh anak dari ibu ke ayah ditinjau dari filsafat hukum
islam?

Anda mungkin juga menyukai