Mengakibatkan
ENVIRONMENTAL CRISIS
sumber: https://kumparan.com/
Sumber: https://xarchitecture.co.uk/project/shilda/
Sumber: www.time.com/collection/great-
reset/5900743/bjarke-ingels-climate-change-
sumber : architecture/
Sumber: https://woha.net/ www.archdaily.com
Krisis lingkungan adalah deteriorasi lingkungan dengan menipisnya sumber daya alam; kerusakan dan ketidakseimbangan
ekosistem yang disebabkan oleh dua faktor yaitu peristiwa alam (banjir, tanah longsor, dan gempa bumi) dan akibat ulah
manusia. Selain itu, peningkatan konsumsi sumber daya dan energi juga penyebab krisis lingkungan yang berdampak kepada
kebutuhan hewan domestik dan lahan pertanian meningkat (hilangnya lahan alami dan hewan liar).
Krisis lingkungan memberikan dampak yang besar kepada kehidupan kita. Hal ini mengakibatkan menurunnya jumlah pangan
sehingga kesehatan makhluk hidup menjadi terancam. Contoh, banyak virus baru, sanitasi buruk, kelangkaan air bersih, menjadi
ancaman bagi kesehatan manusia. Selain itu, perubahan iklim membuat sistem cuaca tidak stabil sehingga lebih sering terjadi
badai, kebakaran, dan banjir. Volume air laut juga akan meningkat sehingga berbahaya bagi wilayah daratan yang berada di
bawah permukaan laut dan menjadikannya rawan bencana.
Peran arsitek dalam merancang bangunan dan juga lingkungannya akan berpengaruh terhadap iklim global. Arsitek berperan
dalam mengikuti tata ruang yang baik pada suatu wilayah tertentu dengan berbagai macam karakteristik geologi, biologi, sosial,
dan ekonomi di dalamnya, serta sektor konstruksi, pembangunan pun berpengaruh terhadap perusakan lingkungan. Arsitek
harus mulai sadar terkait ketebangunan dan pemilih material guna kenyamanan, keamanan dan keberlanjutan nantinya.