Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 10

Almira Sanggita Kirana


Dimas Akbar Pramudya
Salsabila Zulfa Nafisah
Verena Irvianita Chrysanti

Hubungan Revolusi Industri dengan


Perkembangan Dunia Arsitektur

Dunia terus berubah dan berkembang dalam semua aspek, tanpa terkecuali bidang
arsitektur. Namun, apa yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan ini? Apakah arus
perubahan ini membawa dunia arsitektur ke arah yang lebih baik atau justru membawa kita
berputar sediakala? Dalam tulisan ini, kelompok kami akan membahas dampak Revolusi
Industri dalam dunia arsitektur.
Sebelum dimulainya Revolusi Industri, gaya arsitektur yang banyak digunakan secara
internasional adalah ​Baroque dan ​Rococo. Gaya arsitektur ​Baroque bermula pada akhir abad
ke-16 di Italia dengan ciri khas serba megah, memiliki banyak lengkungan untuk
memperlihatkan kesan pergerakan dan sensual, serta memiliki pencahayaan yang dramatis
(The Editors of Encyclopaedia Britannica, 2015). Bangunan-bangunan ​Baroque umumnya
juga memiliki kubah (dome). Bagian dalam kubah biasanya dilukis ​trompe-l'œil ​(ilusi optik)
bergambar malaikat ​untuk memberi kesan keagungan dan surgawi. Ciri khas arsitektur ini
digunakan untuk membuat kagum para pengunjung dengan kemegahannya. Salah satu contoh
dari karya arsitektur dengan gaya ​Baroque​, lebih tepatnya ​English Baroque​, adalah St. Paul’s
Cathedral yang terletak di London, Inggris.
Era akhir ​Baroque sering disebut sebagai ​Rococo. Rococo bermula di Paris pada awal
abad ke-18 dan diadaptasi seluruh Prancis tidak lama setelahnya. Gaya ​Rococo ​banyak
digunakan pada desain interior, arsitektur, lukisan, seni dekoratif, dan seni mematung. Gaya
Rococo ​memiliki ciri khas memiliki lengkungan, ​gilding (pengaplikasian cat emas),
penggunaan warna putih dan pastel, ornamen ukir, dan fresko ​trompe-l'œil ​(The Editors of
Encyclopaedia Britannica, 2019). Salah satu contoh karya arsitektur dengan gaya ​Rococo
adalah Great Witley Church di Great Witley, Inggris (Taul, 2021).
Memasuki era Revolusi Industri, banyak sekali perubahan dan perkembangan yang
terjadi. Revolusi Industri bisa dikatakan proses perubahan dari ekonomi agraris dan kerajinan
ke industri serta manufaktur mesin. ​Revolusi Industri dimulai pada abad ke-18 di Inggris atau
tahun 1760-1840 yang dipicu oleh penemuan mesin uap. Penemuan ini kemudian memicu
penemuan kapal dan lokomotif uap, hingga berlanjut ke penggunaan bahan bakar baru seperti
Bahan bakar minyak, batu bara, listrik, dan ​internal combustion engine​. (The Editors of
Encyclopaedia Britannica, 2021).
Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh
Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia. Beberapa faktor yang
menyebabkan Britania Raya mampu mengubah sistem produksi menggunakan mesin mulai
dari masa perdamaian dengan skotlandia, adanya pasar bebas (kapitalisme), dan sistem
hukum yang mendukung dalam proses pembentukan perusahaan gabungan.
Perkembangan komunikasi dan transportasi juga membantu perluasan penyebaran dan
produksi yang menjadi lebih cepat karena penggunaan mesin. Produksi yang dilakukan mesin
jauh lebih efektif daripada tenaga manusia dan menyebabkan manusia memiliki banyak
waktu untuk melakukan aktivitas secara luas dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Hal ini menyebabkan penyebaran populasi secara besar-besaran.
Di bidang arsitektur khususnya, pada awal perubahan, banyak digunakan material
baru seperti besi, kaca dan beton yang menggantikan penggunaan batu, bata dan kayu
(Benevolo, 1960). Hal ini disebabkan oleh produksi massal material dengan menggunakan
mesin-mesin baru. Material kaca yang tadinya hanya bisa diproduksi dalam ukuran kecil,
sekarang bisa diproduksi dalam ukuran dan volume yang lebih besar. Di era ini, struktur bata
(​masonry) digantikan dengan struktur skeleton yang terbuat dari baja dan beton (Frampton,
1997). Penggunaan struktur ini memungkinkan bangunan untuk dibuat beberapa tingkat.
Selain itu, konstruksi bangunan juga memakan waktu yang lebih singkat. Prinsip utama dari
era ini adalah desain interior dan arsitektur dibuat untuk memenuhi kebutuhan teknikal
alih-alih hanya untuk memenuhi standar estetika (Pile & Gura, 2013).
Seperti yang sudah dijelaskan di paragraf-paragraf sebelumnya, pada era Revolusi
Industri terjadi perkembangan di banyak bidang, terutama di bidang manufaktur. Munculnya
teknologi mesin membuat orang-orang dapat dengan mudah memproduksi bahan-bahan yang
digunakan dalam dunia arsitektur, seperti besi cor dan ​plate glass​. Hal ini juga membuat
orang-orang kelas menengah dan menengah ke bawah dapat memiliki rumah dengan unsur
arsitektur yang biasanya hanya dimiliki oleh orang-orang kelas atas.
Selain itu, maraknya produksi besi dan baja diikuti dengan mulai dibangunnya
jembatan-jembatan berstruktur besi, salah satunya adalah The Iron Bridge di Inggris yang
dibangun pada 1779. Pembuatan jembatan berstruktur besi ini dianggap aman bagi pengguna
jembatan sehingga teknik ini masih digunakan hingga sekarang.
Ada juga penggunaan ​plate glass atau kaca yang memiliki lebar sempit yang pada
Revolusi Industri mulai digunakan sebagai bahan pembuatan jendela pada bukaan-bukaan
besar karena dianggap lebih mudah dipasang atau disatukan dibandingkan bahan kaca lain.
Hingga kini, penggunaan ​plate glass tidak jarang ditemukan, terutama pada jendela untuk
kantor-kantor karena dianggap dapat memaksimalkan pemandangan di luar kantor untuk
dilihat.
Perkembangan revolusi industri sejak akhir abad ke 18 tentunya membawa perubahan
yang besar bagi dunia arsitektur. Dimulai sejak perencanaan kota Paris oleh Haussmann yang
merombak tatanan kota dari gaya yang kuno, yaitu jalanan yang sempit dan kumuh menjadi
jalan-jalan besar. Penataan seperti ini bahkan diterapkan di banyak negara di dunia hingga
saat ini. Penemuan mesin uap dan juga lokomotif dalam kereta api yang menggunakan
tenaga batu bara memicu pengembangan industri metal, terutama besi cor yang digunakan
dalam pembangunan konstruksi jembatan. Jembatan menjadi hal yang penting pada masa itu
karena digunakan untuk kepentingan transportasi darat dan juga kereta api. Konstruksi
jembatan dengan besi cor yang pertama kali dibangun pada tahun 1777-1779. Jembatan
tersebut adalah ​The Iron Bridge di Shropshire, Inggris yang dirancang oleh Abraham Darby
III. Pembangunan jembatan ini memicu pembangunan jembatan-jembatan lain dengan
rancangan yang lebih bervariasi, karena tak lama setelah itu, dibangun Clifton Suspension
Bridge di Bristol, Inggris pada tahun 1830-1859 oleh Isambard Kingdom Brunel. Clifton
Suspension Bridge masih ada hingga sekarang karena konstruksinya yang bagus dan juga
dijuluki sebagai Jembatan gantung pertama dan tertua di Inggris. Pembangunan jembatan
dengan konstruksi besi cor juga memicu pembuatan bangunan lain dengan konstruksi yang
sama, yaitu stasiun Paddington yang juga dirancang oleh Isambard Kingdom Brunel pada
tahun 1852. Tak hanya di Inggris, pembangunan jembatan ini juga sampai ke Paris. Gustave
Eiffel membangun Garabit Viaduct pada tahun 1880 dan menjadi salah satu pencapaian yang
hebat pada masa itu. Hingga saat ini, pembangunan konstruksi menggunakan besi tuang atau
besi cor digunakan hampir di seluruh dunia hingga saat ini dengan
pengembangan-pengembangan lebih lanjut.
Era Revolusi Industri juga dikenal dengan maraknya pengaplikasian mesin dan alat
dalam menciptakan bahan-bahan untuk karya arsitektur, seperti besi dan kaca. Salah satunya
adalah pembuatan jenis kaca plate glass atau sheet glass atau flat glass. Kaca ini memiliki
karakteristik yang sangat tipis. Jenis ini banyak diproduksi untuk berbagai macam karya
arsitektur pada Revolusi Industri. Salah satunya adalah The Crystal Palace yang bangunannya
dominan merupakan perpaduan penggunaan plate glass dan besi cor. The Crystal palace ini
dirancang oleh Sir Joseph Paxton untuk memenuhi keinginan ratu Victoria untuk
mengadakan pameran internasional. Penggunaan plate glass masih digunakan hingga
sekarang. Umumnya, penggunaan plate glass ditemukan sebagai jendela di kantor-kantor,
terutama kantor yang memiliki banyak lantai dengan tujuan memaksimalkan pemandangan di
luar kantor.
Pada abad ke-19, terjadi perang dunia yang menyebabkan banyaknya terbentuk
daerah ​suburb di kawasan eropa. Hal tersebut mengakibatkan perubahan masyarakat agraris
menjadi masyarakat industri karena pada masa itu diadakan produksi massal senjata dan juga
tank untuk keperluan perang. Perubahan tersebut hingga sampai ke Amerika Serikat dan
menjadi awal mula pembangunan gedung ​skyscraper. ​Pada tahun 1860-an, Amerika Serikat
melakukan penyempurnaan proses ​bessemer yang memungkinkan kemajuan besar pada
konstruksi gedung pencakar langit. Gedung yang pertama kali menggunakan proses ​bessemer
dalam memproduksi baja adalah Gedung Perusahaan Asuransi Rumah 10 lantai William Le
Baron Jenney (1884–1885) di Chicago. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk,
dan lahan yang semakin sempit, gedung pencakar langit yang tadinya berfungsi untuk
kebutuhan komersial banyak digunakan juga untuk perumahan. Contoh lain dari ​skyscraper
pada masa itu adalah Woolworth Building yang menggunakan gaya arsitektur ​Gothic pada
​ uncul, gaya arsitektur klasik dan spirit ​Renaissance
fasad bangunannya. Setelah ​skyscraper m
mulai menghilang. Bahkan, setelah Perang Dunia ke-2 terjadi, gaya internasional yang
diterapkan pada masa itu mengutamakan kesederhanaan pada ​skyscraper.​ Salah satu gedung
yang terkenal pada masa itu adalah World Trade Center di New York yang dibangun pada
tahun 1972. Hingga saat ini, pembuatan gedung pencakar langit juga banyak diterapkan di
negara-negara di seluruh dunia. Hal ini juga terkait dengan pertumbuhan penduduk yang
semakin tinggi dan semakin sempitnya lahan untuk pembangunan. Konsep gedung
skyscraper banyak dikembangkan hingga saat ini dengan teknologi yang semakin maju.
Referensi
Benevolo, L. (1979). ​History Of Modern Architecture, Volume I and II.​ MIT Press.
Ching, F. D. K., Jarzombek, M., & Prakash, V. (2006). ​A Global History Of Architecture.​
Wiley.
Frampton, K. (1997). ​Modern Architecture: A Critical History​. Thames And Hudson.
Little, H. (2021). ​History of the Clifton Suspension Bridge.​ Clifton Suspension Bridge.
https://cliftonbridge.org.uk/history/
Pile, J., & Gura, J. (2013). ​A History of Interior Design​. Wiley.
Taul, S. (2021). ​Types of Architecture Study Guide​. Study.com.
https://study.com/academy/lesson/english-rococo-architecture.html
The Editors of Encyclopaedia Britannica. (2015). Baroque Architecture. In ​Encyclopædia
Britannica.​ https://www.britannica.com/art/Baroque-architecture
The Editors of Encyclopaedia Britannica. (2019). Rococo | Definition, Art, Painting, &
Characteristics. In ​Encyclopædia Britannica.​ https://www.britannica.com/art/Rococo
The Editors of Encyclopaedia Britannica. (2021). ​Industrial Revolution | Definition, Facts, &
Summary​. ​Encyclopædia Britannica.
https://www.britannica.com/event/Industrial-Revolution#ref3502

Anda mungkin juga menyukai