Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Perkembangan Arsitektur Dari Zaman Romawi Dan Yunani

Sampai Sekarang
           Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri
mereka dan ilmu dalammerancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur
mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro
yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu
desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil
proses perancangan tersebut.

dalam perkembanganya, arsitektur dapat diurutkan menjadi:

1. Pra-Sejarah. Sebelum zaman adanya catatan sejarah, teknik arsitektur yang ditemukan pada
umumnya adalah bangunan yang dibuat dari batu yang disusun berkeliling. Salah satu arsitektur yang
tertua adalah Stonehenge di Inggris bagian selatan.

2. Mesir Kuno (3050 - 900 BC).


  Ciri khas arsitektur Mesir Kuno biasanya adalah bangunan raksasa yang dibuat oleh Firaun
yang kuat untuk mengenang kebesaran mereka. Bangunan tersebut berfungsi untuk
memberikan mitos kepada seluruh daerah kekuasaan bahwa Firaun yang memerintah
memiliki kekuasaan karena mereka termasuk salah satu dewa dari Mesir. Bangunan
tersebut seperti Piramida, Kuil, dan Sphinx.

3. Klasik (850 BC - 476 AD). Bangunan Klasik adalah bangunan yang berkembang di era Yunani
Kuno sampai masa kejayaan Romawi. Bangunan ini memiliki ciri khas yaitu tiang, entablature, dan
setiap jenis memiliki ukuran dan aturan yang pasti. Setiap bangunan memiliki aturan dan ukuran
masing-masing. Di era ini ada 5 jenis teknik arsitektur yang nantinya kami akan bahas secara detail:
 Doric
 Ionic
 Corinthian
 Tuscan
 Composite

4. Byzantine (527 - 565). Setelah Kaisar Constantine memindahkan ibukota Romawi ke Bezantium


pada tahun 330, arsitektur Romawi berkembang menjadi arsitektur yang lebih anggun yang
dipadukan dengan seni arsitektur Klasik. Teknik arsitektur ini lebih berkembang ketika Romawi
dipimpin oleh Kaisar Justinian pada tahun 500an.

5. Romanesque (800 - 1200). Meskipun Romawi mulai tenggelam, tetapi ide arsitektur Romawi


menyebar ke seluruh Eropa. Arsitektur ini adalah perkembangan dari teknik Bezantium dan awal dari
kelahiran arsitektur Gothic yang terkenal sangat filosofis. Ciri-ciri dari bangunan ini adalah lekukan,
seperti kubah; pintu yang sangat besar pada tembok raksasa; menara; jendela kecil. Menara Pisa
adalah salah satu bangunan yang dibangun melalui teknik Romanesque:

6. Gothic (1100 - 1450). Bangunan Gothic adalah bangunan yang masih dipengaruhi oleh teknik
arsitektur Romanesque. Arsitektur Gothic dimulai di Perancis dengan perpaduan antara arsitektur
Romanesque dan Moorish dari Spanyol. Gothic ini dikenal sebagai bangunan ciri khas Perancis.
Salah satu ciri khas bangunan gothic adalah jendela kaca yang memiliki fungsi artistik karena
membuat efek warna dan sinar di bagian interior bangunan. Biasanya kaca tersebut memiliki ukiran
gambar tententu.

Selain itu, ciri khas lain dari bangunan Gothic adalah memiliki atap yang tinggi. Kemudian
dihiasi oleh patung-patung yang berfungsi sebagai alat ibadah dan juga sebagai dekorasi.

7. Renaissance (1400 - 1600). Teknik arsitektur Renaissance dipengaruhi oleh arsitektur klasik


Romawi dan Yunani yang sangat menekankan ketelitian aturan dan bentuk yang
simetris ketika membangun sebuah bangunan. Teknik arsitektur ini disebut juga sebagai
kelahiran kembali arsitektur klasik.

8. Baroque (1600 - 1830). Pada tahun 1600’an, sebuah gaya bangunan baru dengan kemewahan,
bentuk yang kompleks, perhiasan yang luar biasa, lukisan, ukiran yang besar, tangga yang besar,
kubah yang besar, dan menekankan kontras-kontras baik warna ataupun bentuk.

Arsitektur Rococo (1650 - 1790) adalah salah satu bagian teknik arsitektur zaman Baroque.
9. Neoclassicism (1730 - 1925). Pada tahun seorang arsitek Rennaisance, Giacomo da Vignola
membuat sebuah tulisan yang berjudul “The Five Orders of Architecture”. Beberapa tahun kemudian
seorang lain yang bernama Andrea Palladio menulis sebuah tulisan dengan judul “The Four Orders
of Architecture”. Buku-buku ini mempengaruhi seluruh daratan Eropa dan kemudian pada tahun
1700’an hampir seluruh arsitek berbalik dari teknik arsitektur Baroque dan Roccoco dan mengikuti
teknik arsitektur neo-klasik tersebut. Ciri khas dari teknik arsitektur ini adalah:
 bentuk yang simetris,
 tiang-tiang yang tinggi sebagai penopang bangunan,
 atap berbentuk kubah,
 pediment (bagian atas dari bagian depan bangunan) berbentuk segitiga.

Gedung U.S. Supreme Court dibangun dengan gaya arsitektur ini. Secara sepintas
bangunan ini terlihat seperti bangunan Yunani Kuno.

Arsitektur jenis Beaux Arts Architecture (1895 – 1925) juga diperhitungkan sebagai
arsitektur jenis neo-klasik. Beaux Art di dalam bahasa Prancis berarti seni yang indah.

10. Art Nouveau (1890 - 1914). Pada tahun 1800’an, para arsitek beralih dari gaya neo-klasik karena
percaya bahwa keindahan bangunan yang sesungguhnya dapat ditemukan di alam. Gaya ini mulai
terkenal dari Perancis. Ciri khas dari bangunan ini adalah:
 bentuk yang asimetris,
 kaca-kaca yang diukir,
 kepingan-kepingan batu.

11. Neo-Gothic Architecture (1905 - 1930). Tidak terlalu jauh berbeda dengan Gothic kuno, Neo-
Gothic ini berarti teknik arsitektur Gothic diaplikasikan pada bangunan-bangunan modern.

12. Art Deco Architecture (1925 - 1937). 


Arsitektur jenis ini memiliki ciri khas lekukan zigzag pada sudut bangunannya (seperti Zigurat,
Piramida) dan juga adanya pilar ilusi sebagai bagian teknik arsitekturnya. Bangunan ini pertama kali
muncul di Perancis setelah Perang Dunia I dan mulai tersebar ke seluruh dunia setelah tahun 20’an.
Jenis arsitektur ini merupakan jenis arsitektur yang pertama yang berasal dari Amerika Serikat.
13. Modernist Styles in Architecture (1900 - sekarang).  Arsitektur Modern bukan sekedar gaya
baru dari arsitektur tetapi ini juga merupakan gambaran cara pikir yang baru tentang sebuah
bangunan. Arsitektur modern lebih menekankan fungsi daripada pengimitasian alam ataupun
keindahan sebuah bangunan. Ciri khas bangunan ini adalah sedikitnya bahkan tidak adanya perhiasan
pada bangunan; bersifat minimalis; menekankan fungsi dari masing-masing ruang bangunan;
menggunakan material buatan manusia seperti logam dan beton. 

14. Postmodernism in Architecture (1972 - sekarang). 


Arsitektur Postmodern lebih sering dikenal sebagai sebuah gerakan arsitektur yang menentang
arsitektur modern yang dianggap membosankan. Arsitektur ini juga disebut sebagai sebuah gerakan
mengembalikan ornamen kepada seni bangunan. Bangunan postmodern ini seringkali mengejutkan
orang yang melihat karena jauh berbeda dari bangunan-bangunan yang dikenal selama ini. Bentuk
dari arsitektur postmodern tidak memiliki bentuk yang standard atau formal. Arsitektur ini
mengadopsi berbagai jenis estetika dari berbagai teknik arsitektur yang ada untuk mendapatkan
kesan keunikan.

Anda mungkin juga menyukai