Revolusi Industri
Penggunaan istilah "Revolusi Industri" ditemukan dalam surat oleh seorang utusan
Perancis bernama Louis-Guillaume Otto pada tanggal 6 Juli 1799, dimana dia menuliskan
bahwa Perancis telah memasuki era industrialise. Dalam buku terbitan tahun 1976 yang
berjudul : Keywords: A Vocabulary of Culture and Society , Raymond Williams menyatakan
bahwa kata itu sebagai sebutan untuk istilah "industri". Revolusi Industri adalah perubahan
besar, secara cepat, dan radikal yang mempengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut
revolusi. Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem
pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya adalah perubahan dalam
cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia)
kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat
dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat.
Crystal Palace (Istana Kristal), salah satu bangunan rancangan Sir Joseph
Paxton yang didirikan di Inggris pada tahun 1851 menjadi simbol kebesaran dan
kegagahan Inggris pada masa tersebut. Bangunan ini awalnya berlokasi di Hyde Park,
London Tengah, dan selesai dibangun pada 1851. Tujuan pembangunan Crystal
Palace adalah untuk menjadi lokasi Pameran Akbar (Great Exhibition). Crystal Palace
dibangun untuk menampung acara pameran yang mengundang 13.000 peserta
pameran serta tak kurang dari 6.200.000 orang pengunjung. Pameran itu sendiri
menampilkan barang-barang hasil industri serta perlambang kebesaran industri
Inggris, kekuatan produksi, kekayaan serta pengetahuan keteknikannya. Sebegitu
besarnya pameran ini maka tentunya The Crystal Palace telah dirancang dengan
dimensi yang cukup besar.
Crystal Palace hasil desain Paxton terdiri dari bangunan memanjang setinggi 3
tingkat. Di bagian tengah bangunan, terdapat struktur dengan atap berbentuk setengah
lingkaran. Crystal Palace memiliki panjang 563 m, dan lebar 124 m, dan tinggi 33 m.
Bagian kerangka bangunan menggunakan bahan bjaa, sementara dindingnya terbuat
darikaca. Selain untuk memberikan kesan indah, penggunaan kaca juga dimaksudkan
agar cahaya bisa masuk ke dalam bangunan pada siang hari. Pembangunan Crystal
Palace melibatkan lebih dari 5.000 tenaga kerja. Hasilnya, Crystal Palace selesai
dibangun hanya dalam kurun waktu 6 bulan.
3. Elemen Desain
Adanya penggunaan bahan hasil pabrikasi untuk penutup atau kulit bangunan.
Karena adanya revolusi industri yang banyak menyebabkan penggunaan bahan-bahan
pabrik menjadi tren saat itu. Bahan-bahan yang banyak digunakan pada saat itu yaitu
bahan-bahan baru seperti besi, baja, beton dan kaca. Para arsitek pada saat itu sednag
gemar-gemarnya menggunakan bahan-bahan ini.
1. Karya-karya
Struktur ini dibangun antara 1887 dan 1889 sebagai pintu masuk Exposition
Universelle, Pameran Dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Eiffel mengirim
drafnya kepada pihak yang bertanggung jawab untuk Pameran Universal di Paris, dimana
ia membangun menaranya setahun kemudian, yaitu 1889. Menara ini diresmikan tanggal
31 Maret 1889, dan dibuka tanggal 6 Mei. Menara ini memiliki dua restoran: Altitude 95,
di tingkat pertama (95 m, 311 kaki, di atas permukaan laut); dan Jules Verne, sebuah
restoran gastronomis mahal di tingkat kedua, dengan lift khusus.
Rencana lantai dasar dirancang di sekitar radius putar mobil klien, yang,
setelah mengantar majikannya di pintu masuk dengan poros pusat, diparkir oleh sopir
di slot parkir yang terletak di sekitar tikungan. (Dalam arsitektur Vers une, Le
Corbusier memuji desain mobil Prancis modern sebagai pencapaian estetika dan
Parthenon). Di dalam pintu depan dan melewati ruang sopir, sebuah jalan yang
dirancang dengan hati-hati muncul di tengah-tengah vila. Tempat tinggal diatur di
sekitar tanjakan di tiga sisi di lantai pertama. Teras mengisi sisanya. Tanjakan
membalik arah dan berakhir di atap, di mana dinding berdiri bebas dengan satu
jendela dengan sendirinya membingkai lanskap. Meskipun eksteriornya putih
(terlepas dari pintu masuk merah), beberapa dinding interior dicat dengan warna
pastel krem, mawar, dan biru.
Rumah satu lantai ini terdiri dari delapan kolom baja berbentuk-I yang
mendukung kerangka atap dan lantai, dan karena itu keduanya struktural dan
ekspresif. Di antara kolom-kolom ini terdapat jendela-jendela dari lantai ke langit-
langit di seluruh rumah, membuka ruangan-ruangan ke hutan di sekitarnya. Tidak ada
dinding, melainkan lembaran kaca di antara kolom yang terbentang dari lantai ke
langit-langit.
Dapur dan kamar mandi disatukan menjadi satu elemen inti yang diatur ke
satu sisi ruang untuk menentukan dua zona terpisah. Lantai travertine putih dan
bingkai baja dicat putih menciptakan rasa tenang. Gordennya terbuat dari sutra
shantung alami dan kayu jati. Namun, ada kesulitan-kesulitan, dalam kenyataannya
tinggal di rumah ini (Mrs. Farnsworth mengeluh merasa seperti berada di mangkuk
ikan). Rumah itu tetap menjadi model untuk beberapa eksperimen lain, yang paling
terkenal adalah tempat tinggal pribadi yang dirancang oleh Philip Johnson di
perkebunannya di New Canaan, Connecticut (1949).
3. Elemen Desain
c. Revolusi Industri III (beberapa dekade terakhir abad ke-20/awal tahun 1970)
Sekitar tahun 1970-an dunia telah berubah dan kesemuanya diatur oleh
Amerika. Kemudian timbul Perang Dingin yaitu antara Blok Barat yang lebih
menekankan industrialis dan Blok Timur yang sangat tertutup sehingga disebut dengan
Tirai Besi. Namun pada saat itu setiap negara mempunyai program-program
pembangunannya sendiri. Pada saat itu di Amerika terdapat 3 karakter yang
mempengaruhi karya-karya arsitektur diantaranya adalah formalis seperti Paul Rudolf
yang lebih mengutamakan ekspresi bentuk kemudian perfeksionis seperti I.M.Pei dimana
lebih mengutamakan kesempurnaan setiap detail dan bentuk. Sedangkan yang terakhir
yaitu produktivitas yang lebih mengutamakan pada kemajuan teknologi, efisiensi dan
optimalisasi. Di Belanda arsitek-arsitek disana kembali meneruskan gaya arsitektur
modern lama, metabolisme dan split level seperti yang dilakukan oleh Le Corbussier dan
Van der Grough. Di Prancis banyak menggunakan teknologi logam seperti pembangunan
menara Eiffel jadi anggapan disana bahwa bangunan yang menarik yaitu bangunan yang
bisa dirakit. Di Jerman lebih mengutamakan pengekspresian bentuk-bentuk manufaktur,
bangunan yang bisa dirakit serta mengutamakan bentuk-bentuk yang ekspresif. Di
Skandinavia, Alvaro Alto sebagai arsitek penggerak disana lebih mengutamakan bentuk-
bentuk konservatif dan bangunan harus mempnyai unsur-unsur alam. Di Asia seperti di
Jepang lebih mengutamakan bentuk-bentuk formalis dan metabolis yang digerakkan oleh
Kenzo Tange. Sedangkan di India dipengaruhi oleh LeCorbussier dan Charles Korea
yang mengutamakan bangunan-bangunan arsitektur tropis.
Pada tahun 1970-an itu pula terbitlah sebuah buku yang berjudul “Complexity
and Contradiction”. Dan ada anggapan bahwa bangunan harus kompleks dan ramai tidak
ada lagi regularity dan simetris. Ornamen-ornamen bangunan timbul karena fungsi
seperti adanya antena sebagai sebuah sculpture. Charles Jenks menilai pada saat itu ada
enam situasi penciptaan karya-karya arsitektur yaitu situasi historis, stylish, tradisional,
urban, super modern dan situasi adhoc. Kemudian timbul pula aliran baru yang bernama
aliran kalsik pasca modern yang berkembang karena situasi historis pada tahun 1980-an.
Maksud dari pasca modern disini yaitu sebuah upaya untuk menghadirkan lebih dari
sebuah pemahaman dari sebuah karya arsitektur. Kebanyakan karya-karya arsitektur,
gaya dan tipe berasal dari Barat, namun kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh
penjuru dunia, ini semua tergantung dari berkembangnya teknologi di bidang
komunikasi.
1. Karya-Karya
Salah satu ruang yang paling emosional dan kuat di dalam gedung adalah
kekosongan 66 inci yang membentang di seluruh bangunan. Dinding beton
menambah suasana dingin, luar biasa ke ruang di mana satu-satunya cahaya
memancar dari celah kecil di bagian atas ruang. Tanah tertutup 10.000 wajah besi
kasar. Simbol dari mereka yang hilang selama Holocaust; bangunan ini kurang dari
sebuah museum tetapi sebuah pengalaman yang menggambarkan apa yang
kebanyakan tidak dapat dipahami.
3. Elelemen Desain
3. Elemen desain
DAFTAR PUSTAKA
Ching, Francis dkk. 2011. A Global History of Architecture Second Edition. Canada : John
Wiley & Sons, Inc.
Ching, Francis dkk. 2017. A Global History of Architecture Third Edition. Canada: John
Wiley & Sons, Inc.
Harbison, Robert. 2009. Travels In The History of Architecture. London: Reaction Books
Ltd.
SUMBER INTERNET
https://www.archdaily.com/91273/ad-classics-jewish-museum-berlin-daniel-libeskind
https://www.archdaily.com/59719/ad-classics-the-farnsworth-house-mies-van-der-rohe
https://id.wikipedia.org/wiki/Menara_Eiffel
https://katasampurna.wordpress.com/2008/07/22/crystal-palace/
http://www.re-tawon.com/2016/09/crystal-palace-bangunan-simbol.html