Anda di halaman 1dari 18

Arsitektur Modern

Arsitektur modern mulai berkembang sebagai akibat adanya perubahan dalam


teknologi, sosial, dan kebudayaan yang dihubungkan dengan Revolusi Industri (1750–1863).
Pada umumnya perubahan-perubahan di dalam bidang arsitektur selalu didahului dengan
perubahan dalam masyarakat karena itulah Revolusi Industri juga berakibat pada perubahan
dalam masyarakat yang mempengaruhi timbulnya arsitektur modern yaitu:
1. Perubahan dalam bidang teknologi bangunan terutama dalam bidang konstruksi / struktur
bangunan (1775 – 1939).
2. Perubahan pada perkotaan atau perkembangan kota-kota (1800 – 1909).
3. Perubahan dalam kebudayaan yang menyangkut gaya neoklasik (1750 – 1900)

Pendorong Pertumbuhan Arsitektur Modern yaitu antara lain:


 Pendidikan formal mengajarkan & mendorong pemikiran modern
 Adanya fungsi-fungsi kebutuhan baru yang mendesak (istana/puri keagamaan ,pabrik,
kantor, stasiun, dsb).
 Penggunaan bahan dan penanganannya sangat mudah, karena segala sesuatunya dibuat,
direncanakan di dalam Pabrik.
 Adanya promosi tentang keberadaan arsitektur modern melalui pameran-pameran,
publikasi dan perdebatan.
 Perencanaan suatu bangunan dimulai dari kebutuhan dan kegiatan, tidak dari bentuk luar.
Sehigga manusia dapat menuntut apa yang dibutuhkan secara mutlak.

Revolusi Industri
Penggunaan istilah "Revolusi Industri" ditemukan dalam surat oleh seorang utusan
Perancis bernama Louis-Guillaume Otto pada tanggal 6 Juli 1799, dimana dia menuliskan
bahwa Perancis telah memasuki era industrialise. Dalam buku terbitan tahun 1976 yang
berjudul : Keywords: A Vocabulary of Culture and Society , Raymond Williams menyatakan
bahwa kata itu sebagai sebutan untuk istilah "industri". Revolusi Industri adalah perubahan
besar, secara cepat, dan radikal yang mempengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut
revolusi. Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem
pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya adalah perubahan dalam
cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia)
kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat
dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat.

Sebab-sebab timbulnya Revolusi Industri


Revolusi Industri untuk kali pertamanya muncul di Inggris. Adapun faktor-faktornya
yang menyebabkannya adalah sebagai berikut:
1. Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Agung tahun 1688 yang mengharuskan raja
bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang dan
hanya menarik pajak berdasarkan atas persejutuan parlemen.
2. Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping
itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
3. Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan
meningkatkan hasil produksi
4. Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat
menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Pemerintah memberikan
perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak paten) sehingga
mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya lembaga ilmiah
Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan
industri bertambah maju.

A. Revolusi Industri I (Akhir abad ke-18 / 1750-1850)


Pada awalnya Arsitektur Modern muncul sekitar tahun 1750-an di Eropa, dengan
beberapa ciri khas yaitu munculnya arsitektur bergaya Romantic Classicicm atau yang
lebih dikenal dengan aliran Neoklasik, adanya tata kota ideal dan rekayasa teknologi.
Sebenarnya Arsitektur Modern baru muncul di Eropa sekitar tahun 1860-an setelah
dibangunnya Crystal Palace. Sedangkan di Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar
tahun 1880-an. Akibat adanya berbagai gagasan baru, salah satunya adalah adanya peran
teknologi dalam perancangan bangunan yaitu penggunaan bahan-bahan baru seperti
beton, besi, baja, kaca, dan sebagainya, mulailah muncul berbagai macam struktur yang
sekaligus mempengaruhi bentuk-bentuk bangunan yang sebelumnya tidak ada. Gagasan
baru tersebut terangkum dalam prinsip-prinsip Arsitektur Modern.
Pada saat itu bangunan –bangunan modern juga sudah mulai berubah bentuknya
misalnya pada bangunan-bangunan tinggi pada lantai 1 dan lantai 2-nya diberi ruang
besar , mezanin dan terdapat tangga utama yang besar. Selain itu untuk memecah
kekakuan pada penampakkan fasad-nya diberilah aksen diatas-atas bangunan tinggi
tersebut seperti yang dilakukan pada gaya-gaya Art Nouveau. Namun pada saat itu
arsitek besar seperti Louis Sullivan tidak banyak mencipatakan sebuah bangunan
hanyalah karena bangunan-bangunan ciptaannya banyak ditiru dan dijiplak oleh arsitek-
asitek lain pada zamannya. Namun kemudian Louis Sullivan menurunkan ilmunya ini
kepada muridnya yang akhirnya juga menjadi arsitek besar pula yaitu Frank Loyd
Wright.
1. Karya-karya

Crystal Palace – Hyde Park, London, Inggris (1851)

Crystal Palace (Istana Kristal), salah satu bangunan rancangan Sir Joseph
Paxton yang didirikan di Inggris pada tahun 1851 menjadi simbol kebesaran dan
kegagahan Inggris pada masa tersebut. Bangunan ini awalnya berlokasi di Hyde Park,
London Tengah, dan selesai dibangun pada 1851. Tujuan pembangunan Crystal
Palace adalah untuk menjadi lokasi Pameran Akbar (Great Exhibition). Crystal Palace
dibangun untuk menampung acara pameran yang mengundang 13.000 peserta
pameran serta tak kurang dari 6.200.000 orang pengunjung. Pameran itu sendiri
menampilkan barang-barang hasil industri serta perlambang kebesaran industri
Inggris, kekuatan produksi, kekayaan serta pengetahuan keteknikannya. Sebegitu
besarnya pameran ini maka tentunya The Crystal Palace telah dirancang dengan
dimensi yang cukup besar.

Crystal Palace hasil desain Paxton terdiri dari bangunan memanjang setinggi 3
tingkat. Di bagian tengah bangunan, terdapat struktur dengan atap berbentuk setengah
lingkaran. Crystal Palace memiliki panjang 563 m, dan lebar 124 m, dan tinggi 33 m.
Bagian kerangka bangunan menggunakan bahan bjaa, sementara dindingnya terbuat
darikaca. Selain untuk memberikan kesan indah, penggunaan kaca juga dimaksudkan
agar cahaya bisa masuk ke dalam bangunan pada siang hari. Pembangunan Crystal
Palace melibatkan lebih dari 5.000 tenaga kerja. Hasilnya, Crystal Palace selesai
dibangun hanya dalam kurun waktu 6 bulan.

Crystal Palace besera halaman disekitarnya bukan hanya digunakan untuk


ajang pameran, tapi juga difungsikan sebagai taman rekreasi pendidikan dan bahkan
arena olahraga. Antara tahun 1895 hingga 1914, lapangan olahraga Crystal Palace
digunakan sebagai tempat menggelar final Piala FA. Di lapangan ini pula, klub sepak
bola Crystal Palace dibentuk pada tahun 105 sebelum kemudian pindah ke Selhurst
Park pada tahun 1824.
Tanggal 30 November 1936, Crystal Palace dilanda kebakaran hebat yang
menghanguskan seluruh bangunan. Yang tersisa hanyalah menara air yang akhirnya
juga dirobohkan pada tahun 1941.

 Elemen Desain Crystal Palace


Pada masa pembangunan Crystal Palace merupakan zamannya material baja
mengambil alih dunia arsitektur. Banyak bangunan waktu itu menggunakan material
baja, entah sebagai struktur, atau dan sekaligus sebagai penambah unsur
keindahannya.
Sebagai bangunan yang merupakan rancangan pertama di dunia yang
menggunakan sistem pabrikasi, bangunan ini berukuran 563x124 m dan menaungi
ruang seluas 70.000 m2. Unsur pembangunnya didominasi oleh elemen kaca dan baja.
Setidaknya terdapat 3300 tiang, 2.224 balok-balok baja, 300.000 lempeng segi empat
kaca dan 205.000 bingkai kayu untuk memasang kaca.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi


Arsitektur Modern dapat dianggap sebagai suatu debat atau argumen terhadap
peran arsitektur klasik. Arsitektur Klasik mencerminkan banyak pandangan seperti
moral atau ekstravagan, imperialisasi atau republik, bahkan intelektualitas atau
militerisme. Tanpa disadari oleh beberapa Arsitek, ada beberapa karya arsitek yang
mengaku sebagai hasil cipta klasik tapi mempunyai ciri modern, dan sebaliknya ada
juga karya arsitek yang menyatakan sebagai karya arsitektur bergaya modern tapi
nyatanya malah bergaya klasik. Salah satu pengaruh terpenting dan terbesar pada
arsitektur modern ini adalah gerakan Arts and Crafts, yang ditemukan pada
pertengahan abad 18 oleh William Morris di Inggris. Morris mengkritik kualitas
artistik yang miskin akan hasil produksi mesin pada saat revolusi Industri. Meskipun
Morris tidak merancang bangunan, pengaruhnya memberi motivasi akan kebebasan
dan semangat bereksperimen yang mendapatkan peran penting dalam arsitektur.

3. Elemen Desain
Adanya penggunaan bahan hasil pabrikasi untuk penutup atau kulit bangunan.
Karena adanya revolusi industri yang banyak menyebabkan penggunaan bahan-bahan
pabrik menjadi tren saat itu. Bahan-bahan yang banyak digunakan pada saat itu yaitu
bahan-bahan baru seperti besi, baja, beton dan kaca. Para arsitek pada saat itu sednag
gemar-gemarnya menggunakan bahan-bahan ini.

B. Revolusi Industri II (akhir abad ke-19, awal abad ke-20/ 1870-1914)


Di Amerika, arsitektur modern mulai muncul sekitar tahun 1880-an, dimana
banyak dibangun gedung-gedung bertingkat tinggi dengan struktur yang menggunakan
bahan-bahan baru hasil fabrikasi terutama bahan baja.
Kemudian pada sekitar tahun 1920-an muncullah suatu periode yang disebut dengan
Periode Heroic, dimana dimasa itu merupakan jaman penekanan ego pribadi, selain itu sudah
berkurangnya ornamen-ornamen yang menghiasi bangunan, namun ornamen-ornamen disini
berfungsi sebagai pemberi status, fungsi dan diletakkan di tempat-tempat tertentu. Sehingga
kesimpulannya adalah bahwa di masa ini telah terjadi penyederhanaan ornamen-ornamen. Di
sini massa-massa bangunan juga dibuat ekspresif namun menggunakan bahan-bahan pabrik
sehingga mempunyai ekspresi yang khas contohnya penggunaan bentuk-bentuk melengkung
dan skylight.
Pada tahun 1920 hingga 1930 bangunan yang diciptakan kebanyakan adalah
bangunan-bangunan tinggi atau bangunan pencakar langit. Karena pada saat itu ada anggapan
bahwa semakin tinggi sebuah bangunan semakin hebat.
Akibat rasa optimis yang tinggi dan sikap yang idealis dari masyarakat modern,
arsitektur modern mulai menandakan tanda-tanda kegagalannya. Para arsitek dari gerakan
modern mempunyai suatu tujuan yaitu untuk menciptakan suatu gaya internasional atau
Internasional Style, yang diterima secara internasional dan seragam. Internasional Style
sebenarnya merupakan perumusan ide-ide dari para pionir arsitektur modern seperti
Hoffmann, Loos, Frank Loyd Wright, dan Walter Gropius. Ciri khas bangunan bergaya
internasional adalah penerapan bentuk-bentuk geometri, dinding berwarna polos (putih), dan
atap yang datar, serta biasanya terdapat taman di sekitarnya. Banyak karya-karya arsitektur
yang mengadopsi dari revolusi industri.
Prinsip-prinsip bangunan bergaya International yaitu :
 Volume metrik
 Regularity
 Anti ornamen terapan
Kelompok arsitek pertama yang menentang gaya tersebut menamakan diri the
Brutalists. Mereka mendasari desainnya pada pekerjaan akhir Le Corbussier, dan membuat
bangunan yang polos dan masif dengan bahan campuran / konkrit yang kasar serta kuat.
Pemimpin kelompok ini adalah Kenzo Tange (Jepang), J. Sterling dan Gowan (Inggris), dan
Paul Rudolf (Amerika).
Masa jaya ini terjadi pada kurun waktu tahun (1880 – 1890) seiring dengan
dimulainya revolusi industri ke-II, masa jaya ini ditandai dengan menggubah proses produksi
yang tadinya dilakukan diindustri rumahan digantikan dengan pabrik-pabrik besar, sehinnga
melibatakan mesin-mesin produksi secara besar-besaran guna mencapai hasil yang sesuai
diinginkan dan mempersingkat proses penyelesaian pembanggunan.
Masa ini juga mempengaruhi fungsi atau peran seorang Arsitek dalam
keterlibatannya pada prosese pembangunan. Dimana fungsi Arsitek yang pertama adalah
memeperhitungkan bangunan dari segi bentuk, fungsi, dan ruang. Dan peran yang ke-dua
adalah sebagai pihak yang menghitunggkan bangunan dari segi struktur dan kontruksi.

1. Karya-karya

Menara Eiffel - Paris, Prancis (1887-1889)

Dinamai sesuai nama perancangnya, Gustave Eiffel , Menara Eiffel merupakan


sebuah menara besi yang dibangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris.
Menara ini telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di dunia.
Lebih dari 200.000.000 orang telah mengunjungi menara ini sejak pembangunannya
tahun 1889. Termasuk antena setinggi 24 m (79 kaki), struktur ini memiliki tinggi 325 m
(1.063 kaki) sejak 2000, yang sama dengan bangunan konvensional bertingkat 81.
Menara ini sekarang yang tertingggi kelima di Perancis dan paling tinggi di Paris.
Menara ini memiliki massa yang kurang dari massa udara di dalam silinder dengan
dimensi yang sama, setinggi 324 meter dan 88.3 jari-jarinya. Berat menara 10.100 ton
bila dibandingkan dengan 10.265 ton udara.

Menara Eiffel dalam pembangunan bulan Juli 1888.


Pembangunan Menara Eiffel pada tahun 1889

Struktur ini dibangun antara 1887 dan 1889 sebagai pintu masuk Exposition
Universelle, Pameran Dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Eiffel mengirim
drafnya kepada pihak yang bertanggung jawab untuk Pameran Universal di Paris, dimana
ia membangun menaranya setahun kemudian, yaitu 1889. Menara ini diresmikan tanggal
31 Maret 1889, dan dibuka tanggal 6 Mei. Menara ini memiliki dua restoran: Altitude 95,
di tingkat pertama (95 m, 311 kaki, di atas permukaan laut); dan Jules Verne, sebuah
restoran gastronomis mahal di tingkat kedua, dengan lift khusus.

 Elemen Desain Menara Eiffel


Elemen desain yang digunakan pada Menara Eiffel adalah besi. Struktur besi
Menara Eiffel berbobot 7.300 ton sementara keseluruhan struktur termasuk
komponen non-besi berbobot 10.000 ton. Tiga ratus pekerja menggabungkan
bersama 18.083 bagian besi benam (bentuk murni dari besi struktural),
menggunakan dua setengah juta paku, dalam bentuk struktural oleh Maurice
Koechlin.

Villa Savoye – Poissy, Paris, Prancis (1931)


Pada tahun 1920-an, Le Corbusier merancang serangkaian rumah di Paris dan
daerah pinggirannya yang mengeksplorasi dan menunjukkan kemungkinan Lima Poin
dari Le Corbuzier. Pekerjaannya yang paling berpengaruh saat ini adalah Villa Savoye
(1931) di Poissy, pinggiran kota Paris, di mana klien memiliki sebidang tanah luas
yang membengkak menjadi bukit yang lembut. Pada puncaknya, Le Corbusier
menempatkan volume kubik, terangkat pada pilotis, konstruksi kolom dan lempengan
adalah beton bertulang. Dinding-dindingnya terbuat dari batu bata dan disemen ulang.
Rencana di setiap lantai disesuaikan dengan kebutuhan fungsional mereka, dan
jendela strip sederhana adalah pusat dari ketinggian bangunan.

Rencana lantai dasar dirancang di sekitar radius putar mobil klien, yang,
setelah mengantar majikannya di pintu masuk dengan poros pusat, diparkir oleh sopir
di slot parkir yang terletak di sekitar tikungan. (Dalam arsitektur Vers une, Le
Corbusier memuji desain mobil Prancis modern sebagai pencapaian estetika dan
Parthenon). Di dalam pintu depan dan melewati ruang sopir, sebuah jalan yang
dirancang dengan hati-hati muncul di tengah-tengah vila. Tempat tinggal diatur di
sekitar tanjakan di tiga sisi di lantai pertama. Teras mengisi sisanya. Tanjakan
membalik arah dan berakhir di atap, di mana dinding berdiri bebas dengan satu
jendela dengan sendirinya membingkai lanskap. Meskipun eksteriornya putih
(terlepas dari pintu masuk merah), beberapa dinding interior dicat dengan warna
pastel krem, mawar, dan biru.

Fallingwater - Bear Run, Pennsylvania (1935)

Fallingwater, dirancang untuk Edgar Kaufmann, pemilik department store


Pittsburgh, dan keluarganya. Wright menambatkan bangunan di atas Bear Run,
sungai di pedesaan Pennsylvania. Meskipun dirancang pada tahun 1935 sebagai
rumah pribadi di sebuah tempat terpencil, publikasi luas gambar perspektif Wright
dan foto-foto yang diambil segera setelah penyelesaiannya dengan cepat
menjadikannya salah satu bangunan baru paling terkenal di Amerika Serikat.

Site plan: Fallingwater


Tidak seperti rumah-rumah Usonian, dan air tawar, Fallingwater (1936) adalah
pernyataan dramatis tentang kemungkinan-kemungkinan beton bertulang dan
menunjukkan hubungan yang sangat tidak agung dengan alam, diungkapkan dengan
sangat mengesankan oleh sebuah triple set teras bernaung yang menjorok ke dalam
yang tampak mengapung di atas air terjun yang dramatis. The Kaufmanns
menginginkan rumah dari mana mereka bisa melihat air terjun, tetapi sebaliknya
Wright membangun mereka yang benar-benar di atas air terjun. Tangga di ruang tamu
mengarah ke bagian atas air terjun dan ke platform kecil di mana orang dapat duduk
dan menjuntai kaki mereka di air.
Di Fallingwater, Wright masih dengan jelas memisahkan rencana terbuka
ruang-ruang hidup utama dari ruang-ruang yang sebagian besar ditempati oleh para
pelayan. Di tempat lain, ia menghubungkan dapur dengan ruang tamu, sehingga orang
yang menyiapkan makanan dapat mengawasi anak-anak dan melakukan percakapan
dengan tamu.

Main-floor plan: Fallingwater

Pembenaran Wright untuk desainnya terletak pada konsep "arsitektur


organik”. Rencana diagonal dan bagian yg menjuntai, misalnya, merupakan respons
terhadap kontur situs, titik yang sangat penting bagi Wright dan diantisipasi sebagian
dalam proyek-proyek sebelumnya seperti Freeman House (1924-1925). Di sini, hiasan
permukaan bangunan telah diberi batu-batu kekuning-kuningan yang kasar dan
horizontal yang kontras dengan permukaan semen dan garis atap yang halus dan
berlapis-lapis. Jendela tersembunyi di ceruk-ceruk, dengan kaca berkaca ganda yang
mengambil sebagian ruang di antara lantai dan atap untuk membuat ruangan di dalam
ruangan.
Jika dilihat dari bawah air terjun, rumah itu tampaknya melayang-layang
secara provokatif di atas site, garis lurusnya kontras dengan batu-batu besar, dan
balkon putih yang kontras dengan dedaunan. Dinding-dinding batu yang
menjangkarkan cantilevers meniru pola-pola bertingkat dari langkan batu dan naik ke
dalam rumah dalam bentuk menara yang menjangkar komposisi dan tampak hampir
seperti reruntuhan kuno. Karena lokasinya cukup terpencil, Wright membangun
kediaman pelayan dan garasi terpisah di atas bukit dari rumah.

 Elemen Desain Fallingwater


Wright melabuhkan modernitas dalam metafora geologi yang digunakan
Richardson di Ames Gate Lodge, menggunakan elemen batu lokal yang terbuka
bahkan untuk lantai interior dan permukaan dinding. Desain Wright sangat mirip
dengan Seni dan Kerajinan Inggris, dalam antusiasme mereka terhadap bahan-
bahan tradisional, kayu, batu bata, batu dan kaca. Perapian adalah elemen yang
paling jelas dibawa oleh Wright. Di Fallingwater tahun 1936 kekhasan kerajinan
dijatuhkan untuk keunggulan material modern, beton bertulang dan kaca bercat
metalframed, sementara ide perapian/tungku dan akar yang ditandakannya
menjadi lebih primitif. Seperti Scharoun Wright mengadopsi bentuk dan bahan
Modernis hanya untuk mendorong kembali ke ide yang lebih radikal romantis
tentang manusia sebagai bagian dari alam. Untuk Wright beton mewakili semua
cantilevers tebal, yaitu ruang-ruang yang bekerja secara bebas. Fallingwater dari
kejauhan terlihat seperti penampakan abstrak, rak-rak batu yang terbuat dari
sesuatu, dan sensasi spasial yang berdiri di balkon yang melekat pada setiap
ruangan yang mengambang di atas sungai.

Farnsworth House – Plano, Illinois (1946-1951)


Farnsworth House, dibangun antara tahun 1945 dan 1951 untuk Dr. Edith
Farnsworth sebagai retret akhir pekan.
Dari beberapa karya Mies van der Rohe untuk tempat tinggal pribadi, yang
paling terkenal adalah Farnsworth House (1946-1951) di Illinois. Karena lokasinya
tidak jauh dari sungai sehingga rawan banjir, Mies menaikkan rumah 2,2 meter di atas
permukaan tanah. Pintu masuk dengan teras yang luas tanpa pagar. Bentuknya
sederhana, ringan dengan konstruksi fabrikasi, bukaan lebar berkesan terbuka, dan
tidak ada ornamen.

Rumah satu lantai ini terdiri dari delapan kolom baja berbentuk-I yang
mendukung kerangka atap dan lantai, dan karena itu keduanya struktural dan
ekspresif. Di antara kolom-kolom ini terdapat jendela-jendela dari lantai ke langit-
langit di seluruh rumah, membuka ruangan-ruangan ke hutan di sekitarnya. Tidak ada
dinding, melainkan lembaran kaca di antara kolom yang terbentang dari lantai ke
langit-langit.

Dapur dan kamar mandi disatukan menjadi satu elemen inti yang diatur ke
satu sisi ruang untuk menentukan dua zona terpisah. Lantai travertine putih dan
bingkai baja dicat putih menciptakan rasa tenang. Gordennya terbuat dari sutra
shantung alami dan kayu jati. Namun, ada kesulitan-kesulitan, dalam kenyataannya
tinggal di rumah ini (Mrs. Farnsworth mengeluh merasa seperti berada di mangkuk
ikan). Rumah itu tetap menjadi model untuk beberapa eksperimen lain, yang paling
terkenal adalah tempat tinggal pribadi yang dirancang oleh Philip Johnson di
perkebunannya di New Canaan, Connecticut (1949).

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


 Arsitektur Modern sebelum Perang Dunia I dimulai dengan adanya pengaruh Art
Nouveau yang banyak menampilkan keindahan plastisitas alam, dilanjutkan dengan
pengaruh Art Deco yang lebih mengekspresikan kekaguman manusia terhadap kemajuan
teknologi.
 Keadaan politik Eropa yang saat itu tengah memanas yang menyebabkan munculnya
berbagai macam aliran. Seperti adanya Naziisme di Jerman dimana bangunan pada saat
itu harus berfungsi sebagai monumental, sedangkan di Italia adanya Fasisme yang
mengakibatkan bangunan-bangunan pada saat itu secara teknis mengikuti bentuk-bentuk
bangunan klasik.

3. Elemen Desain

c. Revolusi Industri III (beberapa dekade terakhir abad ke-20/awal tahun 1970)
Sekitar tahun 1970-an dunia telah berubah dan kesemuanya diatur oleh
Amerika. Kemudian timbul Perang Dingin yaitu antara Blok Barat yang lebih
menekankan industrialis dan Blok Timur yang sangat tertutup sehingga disebut dengan
Tirai Besi. Namun pada saat itu setiap negara mempunyai program-program
pembangunannya sendiri. Pada saat itu di Amerika terdapat 3 karakter yang
mempengaruhi karya-karya arsitektur diantaranya adalah formalis seperti Paul Rudolf
yang lebih mengutamakan ekspresi bentuk kemudian perfeksionis seperti I.M.Pei dimana
lebih mengutamakan kesempurnaan setiap detail dan bentuk. Sedangkan yang terakhir
yaitu produktivitas yang lebih mengutamakan pada kemajuan teknologi, efisiensi dan
optimalisasi. Di Belanda arsitek-arsitek disana kembali meneruskan gaya arsitektur
modern lama, metabolisme dan split level seperti yang dilakukan oleh Le Corbussier dan
Van der Grough. Di Prancis banyak menggunakan teknologi logam seperti pembangunan
menara Eiffel jadi anggapan disana bahwa bangunan yang menarik yaitu bangunan yang
bisa dirakit. Di Jerman lebih mengutamakan pengekspresian bentuk-bentuk manufaktur,
bangunan yang bisa dirakit serta mengutamakan bentuk-bentuk yang ekspresif. Di
Skandinavia, Alvaro Alto sebagai arsitek penggerak disana lebih mengutamakan bentuk-
bentuk konservatif dan bangunan harus mempnyai unsur-unsur alam. Di Asia seperti di
Jepang lebih mengutamakan bentuk-bentuk formalis dan metabolis yang digerakkan oleh
Kenzo Tange. Sedangkan di India dipengaruhi oleh LeCorbussier dan Charles Korea
yang mengutamakan bangunan-bangunan arsitektur tropis.
Pada tahun 1970-an itu pula terbitlah sebuah buku yang berjudul “Complexity
and Contradiction”. Dan ada anggapan bahwa bangunan harus kompleks dan ramai tidak
ada lagi regularity dan simetris. Ornamen-ornamen bangunan timbul karena fungsi
seperti adanya antena sebagai sebuah sculpture. Charles Jenks menilai pada saat itu ada
enam situasi penciptaan karya-karya arsitektur yaitu situasi historis, stylish, tradisional,
urban, super modern dan situasi adhoc. Kemudian timbul pula aliran baru yang bernama
aliran kalsik pasca modern yang berkembang karena situasi historis pada tahun 1980-an.
Maksud dari pasca modern disini yaitu sebuah upaya untuk menghadirkan lebih dari
sebuah pemahaman dari sebuah karya arsitektur. Kebanyakan karya-karya arsitektur,
gaya dan tipe berasal dari Barat, namun kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh
penjuru dunia, ini semua tergantung dari berkembangnya teknologi di bidang
komunikasi.

1. Karya-Karya

Jewish Museum/Studio Libeskind – Berlin (1989-2001)


Location : Berlin, Germany
Architect : Daniel Libeskind
Project Year : 1999

Pada tahun 1987, pemerintah Berlin menyelenggarakan kompetisi anonim


untuk ekspansi ke Museum Yahudi asli di Berlin yang dibuka pada tahun 1933.
Program ini ingin membawa kehadiran Yahudi kembali ke Berlin setelah Perang
Dunia II. Pada tahun 1988, Daniel Libeskind terpilih sebagai pemenang di antara
beberapa arsitek terkenal internasional lainnya.

Secara konseptual, Libeskind ingin mengungkapkan perasaan ketidakhadiran,


kekosongan, dan gaib - ekspresi hilangnya Budaya Yahudi. Itu adalah tindakan
menggunakan arsitektur sebagai sarana narasi dan emosi memberikan pengunjung
dengan pengalaman efek Holocaust pada kedua budaya Yahudi dan kota Berlin.

Libeskind menciptakan promenade yang mengikuti formasi "zig-zag"


bangunan untuk pengunjung berjalan dan mengalami ruang di dalamnya. Dari
eksterior, interior tampak seolah-olah akan mirip dengan perimeter eksterior; Namun,
ruang interior sangat kompleks. Pagar yang diformulasikan oleh Libeskind memimpin
orang-orang melalui galeri, ruang kosong, dan jalan buntu. Sebagian besar ekstensi
adalah hampa dari jendela dan perbedaan dalam materialitas.

Bagian dalam terdiri dari beton bertulang yang memperkuat momen-momen


ruang kosong dan ujung mati di mana hanya sepotong cahaya yang memasuki ruang.

Salah satu ruang yang paling emosional dan kuat di dalam gedung adalah
kekosongan 66 inci yang membentang di seluruh bangunan. Dinding beton
menambah suasana dingin, luar biasa ke ruang di mana satu-satunya cahaya
memancar dari celah kecil di bagian atas ruang. Tanah tertutup 10.000 wajah besi
kasar. Simbol dari mereka yang hilang selama Holocaust; bangunan ini kurang dari
sebuah museum tetapi sebuah pengalaman yang menggambarkan apa yang
kebanyakan tidak dapat dipahami.

2. Faktor yang Mempengaruhi


 Timbul upaya untuk menghadirkan lebih dari sebuah pemahaman dari sebuah
karya arsitektur.
 Di Amerika terdapat 3 karakter yang mempengaruhi karya-karya arsitektur
diantaranya adalah formalis seperti Paul Rudolf yang lebih mengutamakan
ekspresi bentuk kemudian perfeksionis seperti I.M.Pei dimana lebih
mengutamakan kesempurnaan setiap detail dan bentuk. Sedangkan yang
terakhir yaitu produktivitas yang lebih mengutamakan pada kemajuan teknologi,
efisiensi dan optimalisasi.

3. Elelemen Desain

C. Revolusi Industri IV (Abad ke-21)


1. Karya-karya

2. Faktor yang mempengaruhi

3. Elemen desain
DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis dkk. 2011. A Global History of Architecture Second Edition. Canada : John
Wiley & Sons, Inc.

Ching, Francis dkk. 2017. A Global History of Architecture Third Edition. Canada: John
Wiley & Sons, Inc.

Harbison, Robert. 2009. Travels In The History of Architecture. London: Reaction Books
Ltd.

James, Kathleen, Chakraborty. 1960. Architecture Since 1400. London: University of


Minnesota Press.

SUMBER INTERNET

https://www.archdaily.com/91273/ad-classics-jewish-museum-berlin-daniel-libeskind

https://www.archdaily.com/59719/ad-classics-the-farnsworth-house-mies-van-der-rohe

https://id.wikipedia.org/wiki/Menara_Eiffel

https://katasampurna.wordpress.com/2008/07/22/crystal-palace/

http://www.re-tawon.com/2016/09/crystal-palace-bangunan-simbol.html

Anda mungkin juga menyukai