Konsep Pendidikan Al-Mawardi PKN
Konsep Pendidikan Al-Mawardi PKN
DISUSUN OLEH:
NAMA:HIDAYATUS SAIDAH
NIM :160212059
MK :PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DOSEN PEMBIBING:
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2016 /1437 M
KONSEP PENDIDIKAN AL-MAWARDI
DISUSUN OLEH:
NAMA:HIDAYATUS SAIDAH
NIM :160212059
MK :PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DOSEN PEMBIBING:
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2016 /1437 M
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur kehadiran Allah SWT,yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “KONSEP
PENDIDIKAN AL-,AWARDI ”dengan baik dan benar.
Rasa hormat dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kami
sampaikan kepada Ibuk LOEZIANA UCE S.Ag.,M.Ag. dosen mata
pelajaran”PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh guru
mata pelajaran pendidikan kewarganegaan. Akhirnya kami menyadari
bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah
ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
PEMBAHASAN.............................................................................................
ANALISIS BUKU..........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
REFERENSI..................................................................................................11
II
6
Menurut Al-Mawardi seorang guru harus mampu bersikap tawadlu
(rendah hati) serta menjuhi sikap ajub (besar kepala). Karna menurut Al-
Mawardi sikap rendah hati (tawdhu’) akan menimbulkan simpatik dari
peserta didik.sedangakan sikap keras kepala akan membuat peserta didik
akan kurang senang pada guru tersebut. Pada perkembangan selanjutnya
sikap rendah hatia tau tawadhu’ tersebut akan menyebabkan guru
bersikap demokratis dalam menghadapi murid-muridnya.
Pelaksanaan prinsip demokratis didalam kegiatan belajar-mengajar
dapat diwujudkan dalam bentuk timbal balik antara siswa dan siswa,dan
antara siswa dan guru. Dalam sebuah interaksi seorang guru harus
memberi motivasi kepada murid-muridnya sehingga menjadi semangat
dan bergairah serta mempunyai harga diri,karna potensi, kemauan,
prakarsa dan kreatifitasnya meras di hargai,dengna demikian sikap
demokrasi guru akan mendorong terciptanya cara belajar siswa yang
aktif.
Sifat yang paling dasar adalah sifat ikhlas.secara bahasa berarti
menghindari riya.sedangkan dari segi istilah ikhlas berate pembersihan
hati dari segala dorongan yang dapat mengeruhkanya.keihlasan ada
kaitanya dengan motivasi seseorang seperti halnya diketahua bahwa
seorang guru yang mengajar itu dikarnakan adanya motif/faktor ekonomi,
memenuhi impian orang tua, karna dorongan teman, dll.
Di atas motif-motif tersebut seorang guru harus mencintai tugasnya.
kecintaan ini akan tumbuh dan berkembangapabila keagungan,
keindahan, dan kemuliaan tugas guru itu sendiri benar-benar dapat
dihayati. Namun demikian motif yang paling utama menuru Al-Mawardi
adaah karena panggilan jiwa untuk berbakti kepada Allah SWT.dengan
tulus ikhlas.
7
Menurut Al-Mawardi seorang guru harus benar-benar ikhlas dalam
melaksanakn tugasnya.karna menurutnya tugas mendidik dan mengajar
harus di orientasikan kepada tujuan yang luhur, yakni keridhaan dan
pahala dari Allah SWT.
10
Analisis Buku
Buku ini sangat bagus dan layak untuk di sebar luaskan agar
memudahkan para guru dalam proses belajar-mengajar.
11
Daftar Pustaka
12