Anda di halaman 1dari 6

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PERTOLONGAN

PERTAMA KEJANG DEMAM PADA ANAK


Herlisa Dayman,Sri Winarni, Etik Lusiani
STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya
E-mail: ichadayman@gmail.com

Abstract :Convulsion fever in children caused by the increased in body’s temperature


above 38,40C. The phenomenon in Posyandu Melati 05, the mothers didn’t know
about first aid when children got convulsion fever, and how to handle convulsion fever
in children. The purpose of this research was to analyze correlation between mother’s
knowledge of level and mother’s attitude about first aid convulsion fever in children.
The design of this research was a correlational study with the cross sectional approach.
The population 36 respondents who was taken by simple random sampling.
Independent variable of this research was mother's knowledge level and dependent
variable was mother’s attitude. The instrument of research uses questionnaire. The
results of 24 respondents (67%) had sufficient knowledge and 19 respondents
(52.78%) had negative attitude. Result of Rank Spearman test using SPSS 21 program,
p = 0,045 < α = 0,05, means that H1 was accepted with the correlation coefficient of
0.336,there was a low positive.

Keywords: knowledge, attitude, convulsion fever

Abstrak: Kejang demam pada anak disebabkan karena peningkatan suhu tubuh lebih
dari 38,40C.Di Posyandu Melati 05 RW V Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo
Surabaya ada ibu yang belum mengerti tentang pertolongan pertama saat anak
mengalami kejang demam, dan tidak memahami bagaimana menangani kejang demam
pada anak. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara tingkat
pengetahuan dan sikap ibu tentang pertolongan pertama kejang demam pada anak.
Desain penelitian menggunakan studi korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Populasi penelitian ini pada ibu-ibu di Posyandu Melati 05 dan didapatkan sebanyak
36 responden, yang diambil dengan teknik simple random sampling.Variabel
independen adalah tingkat pengetahuan ibu dan variabel dependen adalah sikap
ibu.Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan
24responden (67%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukupdan 19 responden
(52,78%) memiliki sikap yang negatif. Hasil uji Rank Spearman menggunakan
program SPSS 21, p = 0,045 ( = 0,05) dimana p < berarti H1 diterima dengan
Correlation Coefficient 0,336 maka ada hubungan positif rendah antara tingkat
pengetahuan dengan sikap ibu tentang pertolongan pertama kejang demam pada anak
di rumah..

Kata kunci :menopause, kualitas tidur

44
Dayman, Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pertolongan Pertama Kejang Demam pada Anak 45

PENDAHULUAN perserikatan bangsa-bangsa bahwa tingkat


kematian balita yang meningkat, dengan 50
Pengetahuan merupakan hasil dari kematian per 1.000 kelahiran hidup pada
tahu dan ini terjadi setelah orang tahun 2015, komplikasi yang disebabkan
melakukan pengindraan terhadap suatu sepsis (15%). Berdasarkan hasil Rencana
objek tertentu (Achmadi, 2013). Strategi Kementrian Kesehatan tahun
Pengetahuan seseorang tentang suatu objek 2015-2019, dalam 5 tahun terakhir, Angka
mengandung dua aspek yaitu aspek positif Kematian Neonatal (AKN) tetap sama
dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang yakni 19/1000 kelahiran. Menurut strategi
akan menentukan sikap seseorang, semakin akselerasi pencapaian target MDGS 2015,
banyak aspek positif dan objek yang angka kematian bayi dan balita di
diketahui, maka akan menimbulkan sikap Indonesia masih tertingi di Asia. Kasus
makin positif terhadap objek tertentu kematian anak banyak terjadi pada
(Wawan & Dewi, 2010), dimana individu keluarga miskin dan sebagian besar
yang memberi kesimpulan terhadap penyebab utamanya adalah disebabkan
stimulus dalam bentuk nilai baik buruk, oleh akses, biaya, kurangnya pengetahuan
positif-negatif, yang kemudian mengkristal dan perilaku hidup sehat ibu.Setiap 1 dari
sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap 25 anak, pernah mengalami kejang demam
(Anzwar, 2015). Fenomena yang terjadi dan lebih dari sepertiga anak-anak
ditemukan peneliti pada Posyandu Melati mengalaminya lebih dari 1 kali. Biasanya
05 RW V Kelurahan Darmo Kecamatan terjadi sebelum usia 6 bulan maupun
Wonokromo Surabaya ada ibu yang belum sesudah 3 tahun (Utaminingsih, 2015).
mengerti tentang pertolongan pertama saat Berdasarkan hasil wawancara pada 8
anak mengalami kejang demam, sehingga orang ibu yang memiliki anak usia 5 bulan-
tindakan ibu juga tidak benar dalam 5 tahun di Posyandu Melati 05 RW V
menangani kejang demam pada anak Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo
dengan memasukan sendok ke mulut anak. yang peneliti lakukan pada tanggal 10
Kejang demam (Febrile Convulsion) Desember 2017, bahwa 8 orang ibu
adalah kejang yang berkaitan dengan memiliki anak yang mengalami kejang
peningkatan cepat suhu inti tubuh hingga demam. Dua orang ibu mengatakan bahwa
39ºC (Kyle & Carman, 2015). Kejang yang anaknya pernah mengalami kejang dan ibu
terjadi pada anak usia diatas 1 bulan akibat berusaha menenangkan anak dengan
demam (tanpa adanya infeksi susunan saraf menggendong dan menepuk bagian
pusat atau gangguan elektrolit akut dan punggung anak. Tiga orang ibu
anak tidak pernah mengalami kejang tanpa mengatakan saat anak kejang ibu langsung
demam sebelumnya) (Pudjiadi & Marissa, membaringkan anak di tepat tidur,
2013). Selain terkait dengan usia, kejang memasukan sendok ke dalam mulut anak
demam cenderung terjadi dalam beberapa agar lidahnya tidak tergigit, kemudian anak
anggota keluarga, sehingga diduga disiram dengan air, dan 3 orang ibu
melibatkan peta kromosom yang mengatakan saat anak mengalami kejang
membuktikan ada kaitanpredisposisi demam, diberikan kompres alkohol
genetika yaitu kromosom 19P dan 8q13-21 dibagian ketiak anak.
serta diwariskan dengan pola autosom Menurut Budiman (2014) ada
dominan (Widagdo, 2012). beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
Di tingkat ASEAN, angka kematian pengetahuan seseorang yaitu faktor
bayi dan balita di Indonesia mencapai 35 pendidikan, faktor usia, faktor sosial
per 1000 kelahiran hidup. Menurut The budaya, faktor ekonomi, faktor lingkungan,
Millennium Development Goals Report faktor pengalaman, dan informasi. Dengan
(2015) dalam United Nations (UN) atau memberikan informasi, dapat membantu
46 Jurnal Penelitian Kesehatan, Jilid 7, nomor 1, Juli 2019, hlm. 44-49

mempercepat seseorang untuk memperoleh demam pada anak sehingga tindakan ibu
pengetahuan yang baru (Mubarak, benar dalam melakukanpertolongan
2007).Menurut teori Ronsenberg (Iih. pertama saat anak mengalami kejang
Secord & Backman, 1964) dalam Wawan demam, serta tidak akan menimbulkan
dan Dewi (2010) komponen pengetahuan dampak yang buruk jika masalah ini
akan selalu berhubungan dengan terjadi. Tujuan penelitian adalah
komponen sikap dan hubungan tersebut menganalisis hubungan antara tingkat
dalam keadaan konsisten. Ini berarti pengetahuan dan sikap ibu tentang
bahwa, bila seseorang mempunyai indeks pertolongan pertama kejang demam pada
pengetahuan yang tinggi maka sikapnya anak
akan menjadi positif terhadap suatu objek,
demikian sebaliknya. Apabila seseorang METODE
mempunyai indeks pengetahuan yang
rendah maka sikapnya akan menjadi Desain penelitian yang digunakan
negatif terhadap suatu objek. Jika sikap ibu dalam penelitian ini yaitu menggunakan
salah dalam menangani kejang demam studi korelasi dengan pendekatan cross
pada anak maka akan mengakibatkan anak sectional. Populasi adalah Ibu yang
mengalami kelainan neurologis yang memiliki anak balita di Posyandu Melati
disebut status epileptikus, dan ini akan 05 RW V (RT XI, RT XII, & RT XIII)
menyebabkan hipoksemia dan penurunan Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo
perfusi korteks, dengan akibat kerusakan Surabaya (40 orang) yang memenuhi
otak menetap (Marcdante, 2014), terjadi kriteria inklusi: 1) Responden yang
pada kasus dengan kejang demam lama bersedia diteliti, 2) Bisa membaca dan
atau kejang yang berulang (Hartono, 2011). menulis, dan 3) Memiliki anak usia 5
Menurut Notoatmodjo (2012) promosi bulan-5 tahundengan teknik sampling
kesehatan ditujukan untuk mengugah Simple Random Sampling dan jumlah
kesadaran, memberikan atau meningkatkan sampel sebanyak 36responden.Instrumen
pengetahuan masyarakat tentang yang digunakan adalah
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. kuesioner.Penelitian ini dilaksanakan pada
Pemberian informasi melalui promosi tanggal 3 Maret 2018. Uji statistik yang
kesehatan akan meningkatkanpengetahuan digunakan adalah uji Rank Sperman
ibu tentang pertolongan pertama kejang dengan tingkat signifikansi α= 0.05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Tabel 1 Tabulasi Silang Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang
Pertolongan Pertama Kejang Demam pada Anak Dirumah
Sikap
Tingkat Pengetahuan
Total
Positif Negatif
Σ % Σ % Σ %
Baik 5 71 2 29 7 100
Cukup 11 46 13 54 24 100
Kurang 1 20 4 80 5 100
Total 17 47 19 53 36 100
Dayman, Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pertolongan Pertama Kejang Demam pada Anak 47

Tabel 1 Karakteristik Responden pertolongan pertama kejang demam pada


Data Umum N % anak di rumah dengan nilai rs 0,336 yang
Karakteristik berarti derajat hubungan rendah dengan
Usia arah positif yang berarti semakin baik
<25 Tahun 8 22,2 tingkat pengetahuan seseorang semakin
25-30 Tahun 12 33,3 positif pula sikap seseorang.
31-40 Tahun 13 36,2
>40 Tahun 3 8,3
Pendidikan Pembahasan
SD 3 8,3
Berdasarkan hasil penelitian dari 36
SMP 5 13,9
responden sebanyak 24 (67%) responden
SMA 19 52,8
memiliki pengetahuan cukup, bila ditinjau
PT 9 25
berdasarkan aspek pernah atau tidaknya
Pekerjaan mendapatkan informasi didapatkan bahwa
Tenaga Kesehatan 1 2,8 dari pengetahuan yang cukup terdapat 16
Bukan Tenaga 35 97,2 (67%) responden yang pernah
Kesehatan (IRT, mendapatkan informasi. Menurut Mubarak
wiraswasta, swasta) (2010) salah satu faktor yang
Pernah Mendapat
Informasi mempengaruhi pengetahuan adalah
Ya 20 56 informasi.Kemudahan untuk memperoleh
Tidak 16 44 suatu informasi dapat membantu
Sumber Informasi mempercepat seseorang untuk memperoleh
Yang Diterima pengetahuan yang baru.Informasi yang
Pelayanan 13 36,1 didapatkan memberi perubahan atau
Kesehatan 5 13,9 peningkatan pengetahuan
Tempat Kerja 1 2,8 seseorang.Apabila seseorang mendapatkan
Keluarga
Lain-Lain (media 17 47,2 informasi yang lebih banyak maka akan
cetak, dan media menambah pengetahuan yang lebih banyak
Elektronik) (Lestarina, 2015).Berdasarkan hasil yang
Pengalaman didapatkan bahwa ada kesesuaian antara
Melakukan 4 11,1 fakta dan teori dimana orang yang pernah
pertolongan 6 16,7
Melihat Petolongan 26 72 mendapatkan informasi tentang
Tidak pernah pertolongan pertama saat anak mengalami
melihat/melakukan kejang demam memiliki pengetahuan yang
pertolongan cukup. Informasi yang baru dan yang
pernah didapatkan ibu akan berpengaruh
Melalui uji hipotesis dengan menggunakan terhadap pengetahuannya dan dapat
uji Rank Sperman dan di analisis dengan menambah wawasan dan pemahaman ibu
menggunakan piranti lunak program SPSS terhadap pengetahuan yang dimilikinya.
21 for windows untuk mencari hubungan Sehingga, ibu tahu penanganan awal yang
antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu tepat saat anak mengalami kejang demam.
tentang pertolongan pertama kejang Bila dilihat dari riwayat pekerjaan
demam pada anak di rumah di Posyandu didapatkan dari 36 responden yang
Melati 05 RW V Kelurahan Darmo memiliki pengetahuan cukup sebanyak
Kecamatan Wonokromo Surabaya, 35(97,2 %) responden bekerja bukan
didapatkan p= 0,045, α= 0,05, maka p < α. sebagai tenaga kesehatan (IRT, wiraswasta
Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak H1 dan swasta). Baik secara langsung maupun
diterima yang berarti ada hubungan antara tidak langsung, lingkungan pekerjaan dapat
tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang membuat seseorang memperoleh
48 Jurnal Penelitian Kesehatan, Jilid 7, nomor 1, Juli 2019, hlm. 44-49

pengalaman dan pengetahuan (Mubarak, atau ibu yang baru pertama kali anaknya
2012).Menurut Pieloor (2009) pekerjaan mengalami kejang demam tidak
memiliki makna yang sangat beragam bagi memahami tindakan apa yang harus
setiap orang, sesuai dengan jenis pekerjaan, dilakukan. Dalam faktanya bahwa masih
pemahaman diri dan tingkat kesadaran ada beberapa ibu yang memberikan
masing-masing pribadi. Dengan memiliki kompres air dingin saat anaknya
pekerjaan, apapun pekerjaan tersebut dapat mengalami kejang demam. Hal tersebut
meningkatkan kualitas hidup.Berdasarkan yang mengakibatkan ibu langsung bersikap
hasil yang didapatkan bahwa ada sesuai dengan persepsinya dan tidak
kesesuaian antara fakta dan teoridimana mengetahui kebenaran tentang persepsi
orang yang bekerja bukan sebagai tenaga yang dimiliki, sehingga hal ini yang
kesehatan (IRT, wiraswasata, swasta) memicu ibu bersikap negatif.
memiliki pengetahuan yang cukup. Hasil penelitian menunjukanada
Lingkungan sosial atau lingkungan hubungan antara tingkat pengetahuan dan
pekerjaan akan berpengaruh pada sikap ibu tentang pertolongan pertama
responden. Responden yang memiliki kejang demam pada anak di rumah, Nilai rs
pekerjaan akan memiliki akses ke 0,336 yaitu ada hubungan positif rendah
lingkungan sosial yang lebih luas sehingga berarti semakin baik tingkat pengetahuan
responden memiliki wawasan dan masukan seseorang maka sikapnya akan menjadi
yang luas terhadap pengetahuan yang positif. Hasil uji statistik menunjukan
dimilikinya. hubungan yang positif rendah dibuktikan
Berdasarkan hasil penelitian dari 36 dengan masih ada ibu yang memiliki
responden didapatkan sebanyak 19 pengetahuan cukup dangan sikap yang
(52,78%) responden memiliki sikap positif, dari data demografi mayoritas
negatif, bila ditinjau dari pengalaman responden pernah mendapat informasi
pribadi dimana sebanyak 14 (74%) tentang kejang demam pada anak memiliki
responden tidak memiliki pengalaman sikap positif.Berdasarkan teori Ronsenberg
melakukan ataupun melihat pertolongan dalam Wawan & Dewi (2010) yang
pertama saat anak mengalami kejang menjelaskan bahwa pengetahuan seseorang
demam. Menurut Anwar (2015), apa yang tentang suatu objek mengandung dua aspek
telah atau yang sedang kita alami akan yaitu aspek positif dan aspek negatif.
membentuk dan mempengaruhi Kedua aspek ini yang akan menentukan
penghayatan kita terhadap stimulasi otak. sikap seseorang, semakin banyak aspek
Agar dapat mempunyai tanggapan dan positif dan objek yang diketahui, maka
pengahayatan, seseorang harus memiliki akan menimbulkan sikap makin positif
pengalaman yang berkaitan dengan objek terhadap objek tertentu.
psikologis.Pengalaman yang baik pada Berdasarkan hasil penelitian
akhirnya dapat membentuk sikap positif didapatkan bahwa ada kesesuaian antara
didalam kehidupan. Sedangkan, bila tidak fakta dan teori, dimana responden yang
memiliki pengalaman terhadap suatu objek memiliki pengetahuan cukup dan memiliki
psikologis akan cenderung memiliki sikap sikap yang positif tentang pertolongan
negatif. Berdasarkan hasil penelitian pertama kejang demam pada anak dirumah,
didapatkan bahwa ada kesesuaian antara sehingga ibu yang memiliki sikap positif
fakta dan teori dimana responden yang harus tetap paham dan mempersiapkan
tidak memiliki pengalaman dalam penanganan apa yang harus dilakukan saat
melihatmaupun melakukan pertolongan anak mengalami kejang demam di
pertama saat anak mengalami kejang rumah.Didukung dari hasil penelitian
demam memiliki sikap negatif. Ibu yang Nyaledzigbor et al (2016) yang
tidak memiliki pengalaman sebelumnya menyatakan bahwa ibu memiliki
Dayman, Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pertolongan Pertama Kejang Demam pada Anak 49

pengetahuan yang baik tentang kejang SIMPULAN DAN SARAN


demam pada anak, memahami penanganan Hasil penelitian menujukan ada
atau tindakan yang harus dilakukan saat hubungan antara tingkat pengetahuan dan
anak mengalami kejang demam dirumah sikap ibu tentang pertolongan pertama
yaitu mencegahnya dengan memberikan kejang demam pada anak di rumah,
kompres hangat pada anak dan semakin baik pengetahuan ibu maka
memberikan obat penurun panas.Sikap semakin positif pula sikap ibu tentang
positif yang terlihat merupakan hasil dari pertolongan pertama kejang demam pada
pemikiran seseorang dengan tingkat anak dirumah. Kader Posyandu Balita
pengetahuan baik, karena sudah dibekali Melati 05 dapat bekerjasama dengan
dengan pemikiran yang rasional untuk Puskesmas Jagir dalam menambah
mengambil suatu tindakan.Oleh karena itu, wawasan ibu melalui pemberian
antara tingkat pengetahuan dan sikap saling penyuluhan kesehatan secara berkala
berkaitan untuk membentuk suatu karakter tenatang cara pertolongan pertama saat
kepribadian seseorang anak mengalami kejang demam dirumah,
sehingga ibu lebih memahami dan dapat
menangani secara tepat saat anak
mengalami kejang demam.
DAFTAR PUSTAKA
Anzwar, S. (2015).Sikap Manusia: Teori Mubarak, W. I. (2009).Promosi
dan Pengukuran. Ed (2). Kesehatan: Sebuah Pengantar
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Proses Belajar Mengajar dalam
Budiman & Agus R. (2014). Kapita Pendidikan. Yogyakarta: Graha
Selekta Koisioner Pengetahuan dan Ilmu.
Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Mubarak, W. I. (2010).Promosi
Jakarta: Salemba Medika. Kesehatan Untuk Kebidanan.
Budiman & Agus R. (2014). Kapita Jakarta: Salemba Medika.
Selekta Koisioner Pengetahuan dan Notoatmodjo, S. (2012).Promosi
Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika. Jakarta: Rineka Cipta.
Hartono et al. (2011).Kumpulan Tips Nyaledzigbor, M., Adatara, P., Kugg, A.,
Pedriatri.Ed (2). Jakarta: Badan & Abotsi, D. (2016). Mothers
Penerbit IDAI. Knowledge, Beliefs And Practices
Lestarina, T. (2015). Kumpulan Teori Regarding Febrile Convulsions
Untuk Kajian Pustaka Penelitian And Home Management: A Study
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha In Ho, Ghana. Journal of Research
Medika. in Nursing and Midwifery (JRNM),
Marcdante, K. J., Robert M. K., Hal B. J., 5(2):31-36
& Richard E. B. (2011).Nelson doi:10.14303/JRNM.2016.010.
Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Ed United Nations. (2015). The Millennium
(6). Singapore: Elsevier. Development Goals Report 2015.
Marcdante, K. J., Robert M. K., Hal B. J., New York: United Nations.
& Richard E. B. (2011).Nelson Wawan & Dewi. (2010). Teori dan
Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Ed Pengukuran Pengetahuan Sikap
(6). Singapore: Elsevier. dan Perilaku Manusia. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai