Anda di halaman 1dari 16

Journal of Advanced Guidance and Counseling

Vol. XX No. X (XXX)

Bimbingan Konseling Keluarga dalam


Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Masa
Pandemi Covid-19 JAGC | PAGE \*
MERGEFORMAT 1
Abstract

Purpose – Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan


gambaran tentang masalah ketahanan keluarga di masa pandemi
dan layanan bimbingan konseling keluarga sebagai solusi dalam
meningkatkan ketahanan keluarga
Method – Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara. Informan
dalam penelitian ini sebanyak 5 orang yakni dari pengurus dan
anggota komunitas keluarga Al-Usroh Balikpapan
Result - Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan di
masa pandemi yang berpengaruh terhadap ketahanan keluarga
seperti krisis finansial pada keluarga, kejenuhan dan kecemasan
yang berlebihan. Layanan bimbingan konseling keluarga untuk
meningkatkan ketahanan keluarga dilakukan menggunakan
pendekatan conjoint dengan metode bimbingan kelompok da
konseling individu.
Implication – Penelitian ini dapat digunakan untuk membantu
keluarga yang terdampak secara materiil dan moriil akibat pandemi
covid-19
Originality – Penelitian ini adalah penelitian tentang dampak
pandemi covid-19 terhadap ketahanan keluarga dan peran
bimbingan konseling keluarga terhadap ketahanan keluarga

Keywords: Bimbingan Konseling Keluarga, Ketahanan Keluarga,


Pandemi, Covid-19

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Rois Nafi’ul Umam

Introduction
Pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 lalu hingga saat
ini telah menimbulkan dampak yang luas bagi kehidupan manusia.
Aktivitas-aktivitas yang sebelumnya berlangsung secara normal kemudian
mulai dibatasi untuk menghambat penyebaran virus corona yang begitu
masif. Pembatasan-pembatasan aktivitas tersebut kemudian berdampak
negatif terhadap aspek materiil maupun moril individu (Martoredjo,
2020). Secara materiil, individu rentan berada dalam kondisi kesulitan
secara ekonomi karena aktivitas perdagangan dan jasa yang ditutup total
selama masa-masa awal pandemi. Adapun secara moriil, manusia rentan
berada dalam kondisi krisis secara kondisi psikologis akibat dari
kecemasan, kekhawatiran dan ketidaksiapan dengan situasi dan kondisi
darurat saat ini (Chairani, 2020).
Pandemi covid-19 memberikan pengaruh yang besar tanpa
memandang status manusia, baik itu yang telah berkeluarga maupun yang
belum berkeluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dari keluarga yang
terdiri dari ayah sebagai kepala keluarga serta ibu dan anak sebagai
anggota keluarga. Ayah sebagai tulang punggung keluarga yang sehari-hari
mencari nafkah untuk keluarganya, di masa pandemi seperti saat ini
banyak yang terpengaruh secara pekerjaannya yakni berkurangnya
penghasilan harian/bulanan hingga kehilangan pekerjaan akibat tempat
bekerja atau usahanya tidak dapat bertahan akibat pandemi (Fauziah &
Afrizal, 2020). Hal ini kemudian dapat berpengaruh terhadap kondisi
keuangan keluarga dimana pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari
tetap harus berjalan. Hal ini dapat diperburuk dengan kerentanan akan
kondisi kesehatan secara fisik/psikis anggota keluarga akibat pembatasan
segala macam aktivitas termasuk untuk mengikuti pembelajaran. Kedua

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Bbimbingan Konseling Keluarga dalam Meningkatkan

hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap ketahanan dari sebuah


keluarga di masa-masa sulit (Winurini, 2020).
Ketahanan keluarga merupakan dinamika dalam keluarga yang
memiliki sikap ulet, tangguh secara fisik maupun psikis dalam mencapai JIAFR | PAGE \*
kesejahteraan lahir dan batin. Dalam konsep ketahanan keluarga, setiap MERGEFORMAT 3
anggota keluarga memiliki peran untuk berkontribusi sesuai dengan
tingkat perkembangannya untuk mencapai keharmonisan dan
kesejahteraan keluarga (Nurbudiyani, Rahmaniati, Umaternate, Adawiyah,
& Hafid, 2021). Kondisi materiil dan moriil yang terdampak pandemi,
dapat menyebabkan sikap ulet dan tangguh yang diharapkan dalam
konsep ketahanan keluarga pada akhirnya tidak tercapai dan antar
anggota keluarga didalamnya rentan mengalami konflik internal. Jika
konflik tersebut tidak ditangani dengan tepat maka keluarga tersebut
dapat berakhir dengan perceraian.
Jumlah kasus perceraian di Indonesia selama masa pandemi
meningkat sebanyak 15.000 kasus dari yang sebelumnya hanya sekitar
5000 kasus saja. Sebagian besar kasus perceraian tersebut didasarkan
pada aspek ekonomi yang kurang/tidak terpenuhi akibat pandemi covid-
19 (Ramadhana, 2020). Untuk mencegah kasus perceraian kian meningkat,
maka peran dari ketahanan dalam sebuah keluarga menjadi hal yang
penting untuk dicapai oleh masing-masing keluarga.
Dalam meningkatkan ketahanan keluarga, pendekatan yang digunakan
dapat berasal dari ilmu-ilmu yang mengkaji tentang aspek psikis manusia,
salah satunya adalah bimbingan konseling. Bimbingan konseling sebagai
ilmu cabang dari psikologi yang kemudian terbagi menjadi beberapa jenis
yang salah satunya adalah bimbingan konseling keluarga. Bimbingan
konseling keluarga yakni layanan pemberian arahan atau bantuan
terhadap individu anggota keluarga melalui sistem kekeluargaan dalam

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Rois Nafi’ul Umam

rangka membantu penyelesaian masalah atau membantu pengembangan


diri anggota keluarga (Atabik, 2015). Layanan bimbingan konseling
keluarga menjadi model intervensi apabila dalam sebuah keluarga terjadi
permasalahan atau untuk melakukan pencegahan terhadap masalah yang
dapat terjadi. Dalam konteksi ketahanan keluarga, layanan bimbingan
konseling keluarga dapat menjadi pendorong untuk mencapai
keharmonisan setiap anggota keluarga untuk mencapai kesejahteraan
secara lahir dan batin. Dalam beberapa penelitian terdahulu, layanan
bimbingan konseling keluarga telah digunakan sebagai model intervensi
untuk mengembangkan/meningkatkan ketahanan keluarga. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh lutfiana, menunjukkan bahwa layanan
bimbingan konseling keluarga dapat mengarahkan keluarga untuk dapat
melewati masa-masa kritis seperti saat tertimpa musibah maupun untuk
mengembangkan potensi anggota keluarga (Lutfiah, 2020). Penelitian lain
yang dilakukan oleh Arifuddin menjelaskan bahwa layanan bimbingan
konseling keluarga dapat mempererat hubungan antar anggota keluarga
yang mana hal tersebut merupakan salah satu bagian dari ketahanan
keluarga (Arifuddin, 2015). Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti saat ini dengan penelitian diatas adalah pemanfaatan
terhadap layanan bimbingan konseling keluarga untuk meningkatkan
ketahanan keluarga di masa-masa kritis seperti saat pandemi covid-19 ini
berlangsung.
Penelitian ini akan mengungkapkan bagaimana permasalahan-
permasalahan yang terjadi selama masa pandemi ini dan berpengaruh
terhadap ketahanan keluarga. Selain itu penelitian ini juga akan
mengungkapkan penggunaan metode pendekatan intervensi berupa
layanan bimbingan konseling keluarga dalam mencapai ketahanan
keluarga yang baik khususnya pada objek penelitian yakni komunitas
keluarga Al-Usroh di Balikpapan. Adapun rumusan masalah dalam

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Bbimbingan Konseling Keluarga dalam Meningkatkan

penelitian ini adalah apa saja permasalahan di masa pandemi yang


berpengaruh terhadap ketahanan keluarga? Dan bagaimana metode
dalam layanan bimbingan konseling keluarga dalam rangka meningkatkan
ketahanan keluarga di masa pandemi? JIAFR | PAGE \*
MERGEFORMAT 3

Research Methods
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif dimaksudkan
untuk memberikan gambaran tentang faktor yang berpengaruh terhadap
ketahanan keluarga di masa pandemi dan pendekatan bimbingan
konseling keluarga yang digunakan untuk memperkuat ketahanan
keluarga. Subjek dalam penelitian ini pengurus dan anggota dari
komunitas keluarga Al-Usroh di Balikpapan. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara. Adapun teknik
analisis data yang digunakan yaitu analisis deskrptif yaitu menyusun
beberapa data yang telah diperoleh menjadi deskripsi yang kemudian
ditarik menjadi kesimpulan (Salim & Syahrum, 2012).

Result and Discussion

1. Permasalahan dalam keluarga yang Terjadi di Masa Pandemi

Bencana pandemi covid-19 yang terjadi secara tiba-tiba memberikan


dampak yang sangat besar terhadap kehidupan manusia. Adanya
pembatasan-pembatasan yang diatur oleh pemerintah untuk mencegah
penularan covid-19 di sisi lain berdampak pada aspek kesejahteraan
materiil dan moriil masyarakat. Dampak langsung yang ditimbulkan oleh
pembatasan akibat pandemi covid-19 seperti krisis keuangan kelompok

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Rois Nafi’ul Umam

masyarakat menengah kebawah, kejenuhan akibat kurang aktivitas serta


kecemasan akan penularan virus corona.

Krisis keuangan yang terjadi di masa pandemi turut dirasakan oleh


keluarga yang menjadi anggota dari komunitas keluarga Al-Usroh
Balikpapan, salah satunya adalah keluarga Bapak Suryanto. Menurut
Bapak Suryanto, krisis keuangan yang terjadi pada keluarganya disebabkan
oleh penghasilan yang berkurang sebagai pegawai perusahaan akibat
berkurangnya pendapatan yang diperoleh perusahaan tempatnya bekerja.
Untuk menyiasati hal tersebut maka beliau dan keluarga mencoba untuk
mengatur pengeluaran dan melakukan penghematan agar kebutuhan
sehari-hari dapat terpenuhi

“Jadi ya begitu mas, Alhamdulillah saya masih bisa bekerja walaupun


ada sedikit pengurangan penghasilan dibandingkan, tapi saya bersyukur
ada pekerjaan tetap karena diluar sana banyak saudara kita yang di PHK.
Untuk menyiasatinya saya sama istri mencoba untuk mengatur keuangan
supaya kebutuhan sehari-hari tetap bisa terpenuhi” (Bapak Suryanto,
wawancara, 12 Juli 2020)

Selain berdampak terhadap kondisi keuangan keluarga, pandemi


covid-19 juga berdampak terhadap kondisi psikis anggota keluarga yang
mengalami kejenuhan akibat pembatasan aktivitas di luar rumah. Seluruh
anggota keluarga tidak dapat menjalankan aktivitas rutin yang biasa
dilakukan di luar rumah seperti bekerja di kantor dan belajar di sekolah.
Hal ini dirasakan oleh keluarga Bapak Muhammad Ardan yang sehari-
harinya bekerja dari rumah dan anak-anaknya yang belajar dari rumah.
Aktivitas belajar dan bekerja yang dilakukan hampir setiap hari di rumah
menimbulkan kejenuhan pada anggota keluarganya. Ditambahkannya
bahwa semakin hari semakin berkurang minat dan semangat untuk belajar

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Bbimbingan Konseling Keluarga dalam Meningkatkan

dan bekerja di rumah akibat kejenuhan yang dirasakan beliau dan


keluarganya.

“Ketika awal-awal pandemi, saya diminta untuk bekerja dari rumah JIAFR | PAGE \*
dan anak-anak pun juga belajar dari rumah. Awalnya saya merasa rileks MERGEFORMAT 3
dan santai karena suasana yang berbeda ketika bekerja di rumah dengan
di kantor. Semakin lama, pandemi belum menunjukkan adanya
penurunan, disitu rasanya semakin bosan karena melakukan hal yang rutin
dengan suasana yang begitu-begitu saja akhirnya saya dan anggota
keluarga saya yang bekerja dan belajar dari rumah merasa jenuh yang luar
biasa” (Bapak Muhammad Ardan, wawancara, 12 Juli 2020)

Masalah psikologis lain yang terjadi di masa pandemi adalah


kecemasan yang berlebihan. Kecemasan merupakan satu bentuk
gangguan psikologis yang ditandai dengan rasa takut, khawatir dan gugup
yang berkepanjangan. Kecemasan dapat terjadi akibat adanyat trauma di
masa lalu atau ancaman yang dapat terjadi saat itu dan masa yang akan
datang. Kecemasan yang terjadi di masa pandemi berkenaan dengan
ketakutan atau kekhawatiran terjangkit virus corona yang menimbulkan
rasa sakit secara fisik hingga potensi menjadi korban meninggal dunia
akibat virus corona. Pemberitaan yang sangat masif di media elektronik
dan media sosial serta isu hoaks yang menyebar melalui media tersebut
dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis individu. Kondisi
kecemasan ini turut dirasakan oleh Ibu Anania yang harap-harap cemas
agar dirinya dan keluarganya tidak terjangkit virus corona. Kecemasan ini
diperburuk dengan pengalaman dari saudara dan teman di lingkungan
kerja yang pernah dinyatakan positif covid-19 dan ada yang akhirnya
meninggal dunia.

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Rois Nafi’ul Umam

“Jujur di awal-awal pandemi saya cemas dan khawatir apakah


keluarga saya aman dari virus corona karena salah satu dari kerabat kami
pernah dinyatakan positif covid-19 dan teman kerja saya ada yang
meninggal akibat covid-19. Selain itu media sosial dan berita-berita di
internet hampir setiap hari memberitakan covid dan itu benar-benar
menimbulkan kecemasan bagi saya” (Ibu Ananiah, wawancara, 13 Juli
2020)

2. Pendekatan dan Metode yang digunakan dalam Bimbingan


Konseling Keluarga

Permasalahan dalam aspek materiil dan moriil yang telah dijelaskan


sebelumnya dapat berdampak negatif terhadap kondisi anggota keluarga.
Dampak tersebut yakni mulai dari gangguan psikologis anggota keluarga
hingga berdampak pada ketahanan keluarga tersebut. Ketika ketahanan
keluarga mulai goyah akibat masalah internal/eksternal, potensi terjadinya
keretakan hubungan anggota keluarga hingga perceraian menjadi hal yang
mungkin terjadi. Oleh karenanya ketahanan keluarga di masa pandemi
menjadi hal yang penting untuk dicapai.

Untuk mencapai ketahanan keluarga di masa pandemi, komunitas


keluarga Al-Usroh Balikpapan untuk menginisiasi adanya layanan
bimbingan konseling keluarga bagi pengurus dan anggotanya serta
masyarakat umum yang berminat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui
layanan bimbingan konseling keluarga tersebut diharapkan setiap keluarga
mengatasi masalah yang rentan terjadi di masa pandemi baik secara
materiil maupun moriil melalui pendekatan-pendekatan yang tidak
bertentangan dengan norma secara umum dan ajaran Islam. Layanan
bimbingan konseling keluarga ini diharapkan dapat mempererat hubungan

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Bbimbingan Konseling Keluarga dalam Meningkatkan

antar anggota keluarga, dan memperkokoh ketahanan keluarga di masa


pandemi serta terhindar dari perceraian.

Layanan ini difasilitasi oleh seorang praktisi di bidang konseling JIAFR | PAGE \*
keluarga atau yang disebut dengan konselor. Konselor menggunakan MERGEFORMAT 3
pendekatan conjoint dalam layanan bimbingan konseling keluarga
tersebut. Pendekatan contjoin merupakan pendekatan dalam bimbingan
konseling keluarga yang berfokus pada pengembangan komunikasi antar
anggota keluarga yang baik. Hal ini dipilih karena permasalahan yang
terjadi dalam keluarga di masa pandemi berkenaan dengan aspek
komunikasi antar anggota keluarga yang bisa saja terhambat akibat
kondisi psikologis yang tidak menentu di masa pandemi. Menurut
Konselor yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu Ibu Nur Fauziah S.Psi, M.Psi
Kons permasalahan dalam rumah tangga di masa pandemi merupakan hal
yang baru terjadi dan karenanya setiap anggota keluarga harus memiliki
visi yang sama agar ketahanan keluarga di masa pandemi tetap terjaga.

“Masalah dalam ruang lingkup keluarga ini sudah sering terjadi, yang
kemudian di masa pandemi, masalah itu seperti kian rumit karena kondisi
psikologis kita udah terbawa cemas yang berlebih akibat pandemi ini. Oleh
karenanya saya mengajak bapak/ibu untuk mengatasi masalah dimulai
dari komunikasi yang baik, dan pelan-pelan masalah itu bisa terselesaikan,
pada akhirnya ketahanan keluarga kita tetap terjaga” (Ibu Nur Fauziah,
wawancara, 16 Juli 2020)

Adapun secara teknisnya, metode yang digunakan dalam layanan


bimbingan konseling keluarga yang dilaksanakan oleh komunitas keluarga
Al-Ushro ini menggunakan dua metode yakni bimbingan kelompok dan
konseling individu. Bimbingan kelompok dilaksanakan dengan
mengadakan diskusi antara fasilitator dan peserta mengenai masalah-

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Rois Nafi’ul Umam

masalah yang dapat terjadi secara umum di masa pandemi serta cara-cara
penyelesaiannya. Untuk layanan konseling individu yakni disediakan untuk
peserta yang mengalami permasalahan dalam keluarga yang perlu
penanganan secara intensif oleh konselor. Seluruh kegiatan ini
dilaksanakan secara daring dikarenakan pembatasan aktivitas-aktivitas
yang memungkinkan berkumpulnya banyak orang.

Dari hasil pengamatan dan survey yang dilakukan oleh panitia


pelaksana kegiatan tersebut, secara umum permasalahan yang terjadi
dalam keluarga dapat terselesaikan dengan baik dan tujuan akan
tercapainya ketahanan keluarga dapat tercapai. Hal ini diungkapkan oleh
salah satu panitia kegiatan yakni bapak Abdus Salam. Menurut Bapak
Abdus Salam, para keluarga yang mengikuti acara tersebut merasa senang
dan rata-rata masalah mereka dapat terselesaikan dengan baik. Adapun
beberapa keluarga diantaranya perlu melanjutkan layanan bimbingan
konseling keluarga tersebut secara mandiri dengan konselor.

“Alhamdulillah hampir semua keluarga yang mengikuti kegiatan itu


merasa senang karena bisa mendapatkan pengetahuan baru sekaligus
mengatasi permasalahan dalam keluarga yang terjadi di masa pandemi ini.
Memang tidak semuanya dapat terselesaikan karena ada beberapa
keluarga yang perlu penanganan lanjutan secara mandiri dengan
konselor” (Bapak Abdus Salam, wawancara, 25 Juli 2020)

3. Discussion

Ketahanan keluarga merupakan bentuk dinamika dalam keluarga


yang mengakomodir seluruh kemampuan fisik maupun non fisik untuk
mencapai pada tingkat keluarga yang sejahtera dan tangguh dalam
berbagai kondisi (Lestari, 2015). Ketahanan keluarga menjadi hal yang

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Bbimbingan Konseling Keluarga dalam Meningkatkan

penting untuk memastikan sebuah keluarga dapat hidup dengan


harmonis, penuh dengan kebahagiaan dan mencapai tujuan hidup yang
telah ditetapkan. Lantas kemudian ketahanan keluarga menjadi agenda
nasional dengan lembaga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana JIAFR | PAGE \*
Nasional (BKKBN) sebagai penggerak untuk mencapai tujuan tersebut MERGEFORMAT 3
(Amalia, Ali Akbar, & Syariful, 2017).

Ujian bagi ketahanan keluarga pun mulai muncul awal tahun 2020
yang ditandai dengan merebaknya penyebaran virus corona di Indonesia.
Pada saat itu rakyat Indonesia dalam keadaan yang nyaris kacau balau
karena mulai diberlakukannya pembatasan aktivitas perekonomian, jasa,
pendidikan yang secara tatap muka dihentikan dan dialihkan menjadi
kegiatan secara daring (Darma Nasution, Erlina, & Muda, 2020). Hal ini
diperburuk dengan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari dan alat
pencegahan penyebaran virus seperti hand sanitizer, masker dan lain
sebagainya. Masyarakat yang bergantung pada ekonomi yang berbasis
secara tatap muka pun terdampak secara finansial yang menyebabkan
krisis keuangan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah (Sugiri,
2020). Selain menghadapi krisis secara materiil, masyarakat juga
menghadapi krisis secara moriil yakni gangguan psikis seperti kejenuhan
dan kecemasan yang berlebihan.

Masalah-masalah yang terjadi di masa pandemi tersebut kemudian


memberikan pengaruh terhadap ketahanan keluarga yang sebelumnya
telah terbangun. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yunianto dijelaskan
bahwa masalah ekonomi dan masalah psikologis yang terjadi di masa
pandemi memberikan pengaruh yang besar terhadap ketahanan keluarga
di Indonesia (Yunianto, 2020). Hal ini yang turut dirasakan oleh beberapa
keluarga dari komunitas keluarga Al-Ushroh Balikpapan yang merasakan

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Rois Nafi’ul Umam

secara langsung dampak dari pandemi covid-19 seperti mengalami


kejenuhan akibat kegiatan daring dan kecemasan akibat keuangan
keluarga yang terganggu dan kekhawatiran akan keselamatan anggota
keluarga dari ancaman virus corona. Ketahanan keluarga benar-benar diuji
di masa pandemi dan apabila tidak dapat bertahan, keluarga tersebut
rentan untuk bercerai. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ahmad
Nawawi dijelaskan bahwa di masa pandemi angka perceraian meningkat
dan hal tersebut menunjukkan bahwa ketahanan keluarga dapat keropos
hingga runtuh ketika pandemi terjadi (Nawawi, 2020).

Ketahanan keluarga sebagai benteng yang melindungi keluarga dari


ancaman-ancaman secara fisik maupun non fisik dapat kehilangan fungsi
dan keberadaannya ketika berada di masa pandemi. Bagi keluarga yang
memiliki masalah akibat pandemi, ketahanan keluarga menjadi hal yang
penting untuk ditingkatkan agar anggota keluarga didalamnya dapat
menghadapi situasi pandemi dengan baik dan tanpa merasa khawatir yang
berlebih. Selain itu melalui ketahanan keluarga yang baik maka potensi
terjadinya perceraian akibat masalah rumah tangga di masa pandemi bisa
dihilangkan (Musfiroh, Mulyani, Cahyanto, Nugraheni, & Sumiyarsi, 2020).

Untuk membantu pengembangan/peningkatan ketahanan keluarga di


masa pandemi, salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah
pendekatan berbasis psikologis melalui layanan bimbingan konseling
keluarga. Layanan ini yang kemudian digunakan oleh oleh komunitas
keluarga Al-Ushroh Balikpapan untuk membantu keluarga dalam
mencapai tingkat ketahanan keluarga yang baik di masa pandemi ini.
Penggunaan layanan bimbingan konseling keluarga dalam meningkatkan
ketahanan keluarga telah digunakan dalam penelitian terdahulu
khususnya sebelum masa pandemi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Bbimbingan Konseling Keluarga dalam Meningkatkan

Nadia Sarah dijelaskan bahwa bimbingan konseling keluarga efektif dalam


meningkatkan ketahanan keluarga (Sarah, 2017). Hal ini juga serupa
dengan hasil dari penelitian ini yang menyatakan bahwa layanan konseling
keluarga yang dilaksanakan oleh komunitas keluarga
Al-Ushroh JIAFR | PAGE \*
memberikan manfat kepada anggotanya dan masyarakat umum melalui MERGEFORMAT 3
pemahaman-pemahaman baru tentang dinamika keluarga di masa
pandemi dan alternatif-alternatif penyelesaian masalah keluarga yang
berpengaruh terhadap ketahanan keluarga di masa pandemi. Dengan
demikian, maka layanan bimbingan konseling keluarga ini dapat
diterapkan baik pada saat sebelum pandemi maupun pada saat pandemi
covid-19 terjadi.

Conclusion
Pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 lalu berdampak
terhadap kesejahteraan keluarga di Indonesia baik secara materiil maupun
moriil. Secara materiil, pandemi covid-19 berdampak pada kondisi
keuangan masyarakat akibat pembatasan-pembatasan aktivitas
perekonomian dan jasa akibat penularan virus corona yang begitu masif.
Adapun secara moriil, pandemi covid-19 berdampak pada kondisi
psikologis masyarakat seperti kejenuhan akibat aktivitas belajar dan
bekerja yang dilakukan secara daring dan pembatasan aktivitas di luar
rumah serta kecemasan dan kekhawatiran akan keselamatan diri dan
keluarga dari ancaman infeksi virus corona. Hal ini kemudian dapat
berpengaruh terhadap ketahanan dari masing-masing keluarga. Adapun
solusi dalam mengatasi masalah dan untuk mencapai ketahanan keluarga
yakni dengan mengadakan bimbingan konseling keluarga dengan
menggunakan pendekatan conjoint dan dilaksanakan dengan cara
bimbingan kelompok dan konseling individual.

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Rois Nafi’ul Umam

References
Amalia, R. M., Ali Akbar, M. Y., & Syariful. (2017). Ketahanan
Keluarga dan Kontribusinya Bagi Penanggulangan Faktor
Terjadinya Perceraian. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri
Humaniora, 4(2), 132.

Arifuddin. (2015). Layanan Konseling Keluarga Untuk Mencapai


Ketahanan Keluarga. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam,
4(2), 155.

Atabik, A. (2015). Konseling Keluarga Islami. Bimbingan Konseling


Islam, 4(1), 170.

Chairani, I. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif


Gender Di Indonesia. Jurnal Kependudukan Indonesia, 5(2), 42.
https://doi.org/10.14203/jki.v0i0.571

Darma Nasution, D. A., Erlina, & Muda, I. (2020). Dampak Pandemi


COVID-19 terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal Benefita,
5(2), 216. https://doi.org/10.36423/jumper.v2i2.665

Fauziah, N., & Afrizal, S. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 dalam


Keharmonisan Keluarga. Sebuah Kajian Literatur, 10(1), 980.

Lestari, R. P. (2015). Hubungan Antara Pernikahan Usia Remaja

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Bbimbingan Konseling Keluarga dalam Meningkatkan

Dengan Ketahanan Keluarga. JKKP (Jurnal Kesejahteraan


Keluarga Dan Pendidikan), 2(2), 18.
https://doi.org/10.21009/jkkp.022.04
JIAFR | PAGE \*
MERGEFORMAT 3
Lutfiah. (2020). Konseling Keluarga untuk Meningkatkan Ketahanan
Keluarga. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 7(1), 65.
https://doi.org/10.15575/psy.v8i1.12839

Martoredjo, N. T. (2020). Pandemi Covid-19: Ancaman atau


Tentangan bagi Kehidupan Manusia. Jurnal Kehidupan, 2(1), 14.

Musfiroh, M., Mulyani, S., Cahyanto, E. B., Nugraheni, A., &


Sumiyarsi, I. (2020). Analisis Faktor-Faktor Ketahanan Keluarga
Di Kampung Kb Rw 18 Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta.
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 7(2), 61.
https://doi.org/10.20961/placentum.v7i2.32224
Nawawi, A. (2020). Perceraian di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Hukum Islam, 8(3), 19.

Nurbudiyani, I., Rahmaniati, R., Umaternate, A., Adawiyah, R., &


Hafid, I. (2021). Ketahanan Keluarga dalam Menghadapi
Pandemi Covid-19 dan Paska Covid-19 di Kelurahan Sabaru
Kalimantan Tengah. Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas, 6(3), 433.

Ramadhana, M. R. (2020). Mempersiapkan Ketahanan Keluarga


Selama Adaptasi Kebiasaan Baru Di Masa Pandemi Covid-19.
Kependudukan Indonesia, 4(3), 67.

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)


Rois Nafi’ul Umam

Salim, & Syahrum. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif (Haidir,


ed.). Bandung: citapustaka Media.

Sarah, N. (2017). Bimbingan Konseling Keluarga dan Ketahanan


Keluarga. Jurnal Family, 10(1), 53.
Sugiri, D. (2020). Menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
dari Dampak Pandemi Covid-19. Fokus Bisnis : Media
Pengkajian Manajemen Dan Akuntansi, 19(1), 80.
https://doi.org/10.32639/fokusbisnis.v19i1.575

Winurini, S. (2020). Bencana Covid-19 : Stresor bagi Pasangan Suami


Istri di Indonesia. Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 11(2), 189.
https://doi.org/10.22212/aspirasi.v11i2.1755

Yunianto, M. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Ekonomi


dan Psikis Masyarakat. Jurnal Humaniora, 5(2), 28.

Journal of Advanced Guidance and Counseling – Vol. XX No. X (XXXX)

Anda mungkin juga menyukai