Introduction
Pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 lalu hingga saat
ini telah menimbulkan dampak yang luas bagi kehidupan manusia.
Aktivitas-aktivitas yang sebelumnya berlangsung secara normal kemudian
mulai dibatasi untuk menghambat penyebaran virus corona yang begitu
masif. Pembatasan-pembatasan aktivitas tersebut kemudian berdampak
negatif terhadap aspek materiil maupun moril individu (Martoredjo,
2020). Secara materiil, individu rentan berada dalam kondisi kesulitan
secara ekonomi karena aktivitas perdagangan dan jasa yang ditutup total
selama masa-masa awal pandemi. Adapun secara moriil, manusia rentan
berada dalam kondisi krisis secara kondisi psikologis akibat dari
kecemasan, kekhawatiran dan ketidaksiapan dengan situasi dan kondisi
darurat saat ini (Chairani, 2020).
Pandemi covid-19 memberikan pengaruh yang besar tanpa
memandang status manusia, baik itu yang telah berkeluarga maupun yang
belum berkeluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dari keluarga yang
terdiri dari ayah sebagai kepala keluarga serta ibu dan anak sebagai
anggota keluarga. Ayah sebagai tulang punggung keluarga yang sehari-hari
mencari nafkah untuk keluarganya, di masa pandemi seperti saat ini
banyak yang terpengaruh secara pekerjaannya yakni berkurangnya
penghasilan harian/bulanan hingga kehilangan pekerjaan akibat tempat
bekerja atau usahanya tidak dapat bertahan akibat pandemi (Fauziah &
Afrizal, 2020). Hal ini kemudian dapat berpengaruh terhadap kondisi
keuangan keluarga dimana pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari
tetap harus berjalan. Hal ini dapat diperburuk dengan kerentanan akan
kondisi kesehatan secara fisik/psikis anggota keluarga akibat pembatasan
segala macam aktivitas termasuk untuk mengikuti pembelajaran. Kedua
Research Methods
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif dimaksudkan
untuk memberikan gambaran tentang faktor yang berpengaruh terhadap
ketahanan keluarga di masa pandemi dan pendekatan bimbingan
konseling keluarga yang digunakan untuk memperkuat ketahanan
keluarga. Subjek dalam penelitian ini pengurus dan anggota dari
komunitas keluarga Al-Usroh di Balikpapan. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara. Adapun teknik
analisis data yang digunakan yaitu analisis deskrptif yaitu menyusun
beberapa data yang telah diperoleh menjadi deskripsi yang kemudian
ditarik menjadi kesimpulan (Salim & Syahrum, 2012).
“Ketika awal-awal pandemi, saya diminta untuk bekerja dari rumah JIAFR | PAGE \*
dan anak-anak pun juga belajar dari rumah. Awalnya saya merasa rileks MERGEFORMAT 3
dan santai karena suasana yang berbeda ketika bekerja di rumah dengan
di kantor. Semakin lama, pandemi belum menunjukkan adanya
penurunan, disitu rasanya semakin bosan karena melakukan hal yang rutin
dengan suasana yang begitu-begitu saja akhirnya saya dan anggota
keluarga saya yang bekerja dan belajar dari rumah merasa jenuh yang luar
biasa” (Bapak Muhammad Ardan, wawancara, 12 Juli 2020)
Layanan ini difasilitasi oleh seorang praktisi di bidang konseling JIAFR | PAGE \*
keluarga atau yang disebut dengan konselor. Konselor menggunakan MERGEFORMAT 3
pendekatan conjoint dalam layanan bimbingan konseling keluarga
tersebut. Pendekatan contjoin merupakan pendekatan dalam bimbingan
konseling keluarga yang berfokus pada pengembangan komunikasi antar
anggota keluarga yang baik. Hal ini dipilih karena permasalahan yang
terjadi dalam keluarga di masa pandemi berkenaan dengan aspek
komunikasi antar anggota keluarga yang bisa saja terhambat akibat
kondisi psikologis yang tidak menentu di masa pandemi. Menurut
Konselor yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu Ibu Nur Fauziah S.Psi, M.Psi
Kons permasalahan dalam rumah tangga di masa pandemi merupakan hal
yang baru terjadi dan karenanya setiap anggota keluarga harus memiliki
visi yang sama agar ketahanan keluarga di masa pandemi tetap terjaga.
“Masalah dalam ruang lingkup keluarga ini sudah sering terjadi, yang
kemudian di masa pandemi, masalah itu seperti kian rumit karena kondisi
psikologis kita udah terbawa cemas yang berlebih akibat pandemi ini. Oleh
karenanya saya mengajak bapak/ibu untuk mengatasi masalah dimulai
dari komunikasi yang baik, dan pelan-pelan masalah itu bisa terselesaikan,
pada akhirnya ketahanan keluarga kita tetap terjaga” (Ibu Nur Fauziah,
wawancara, 16 Juli 2020)
masalah yang dapat terjadi secara umum di masa pandemi serta cara-cara
penyelesaiannya. Untuk layanan konseling individu yakni disediakan untuk
peserta yang mengalami permasalahan dalam keluarga yang perlu
penanganan secara intensif oleh konselor. Seluruh kegiatan ini
dilaksanakan secara daring dikarenakan pembatasan aktivitas-aktivitas
yang memungkinkan berkumpulnya banyak orang.
3. Discussion
Ujian bagi ketahanan keluarga pun mulai muncul awal tahun 2020
yang ditandai dengan merebaknya penyebaran virus corona di Indonesia.
Pada saat itu rakyat Indonesia dalam keadaan yang nyaris kacau balau
karena mulai diberlakukannya pembatasan aktivitas perekonomian, jasa,
pendidikan yang secara tatap muka dihentikan dan dialihkan menjadi
kegiatan secara daring (Darma Nasution, Erlina, & Muda, 2020). Hal ini
diperburuk dengan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari dan alat
pencegahan penyebaran virus seperti hand sanitizer, masker dan lain
sebagainya. Masyarakat yang bergantung pada ekonomi yang berbasis
secara tatap muka pun terdampak secara finansial yang menyebabkan
krisis keuangan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah (Sugiri,
2020). Selain menghadapi krisis secara materiil, masyarakat juga
menghadapi krisis secara moriil yakni gangguan psikis seperti kejenuhan
dan kecemasan yang berlebihan.
Conclusion
Pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 lalu berdampak
terhadap kesejahteraan keluarga di Indonesia baik secara materiil maupun
moriil. Secara materiil, pandemi covid-19 berdampak pada kondisi
keuangan masyarakat akibat pembatasan-pembatasan aktivitas
perekonomian dan jasa akibat penularan virus corona yang begitu masif.
Adapun secara moriil, pandemi covid-19 berdampak pada kondisi
psikologis masyarakat seperti kejenuhan akibat aktivitas belajar dan
bekerja yang dilakukan secara daring dan pembatasan aktivitas di luar
rumah serta kecemasan dan kekhawatiran akan keselamatan diri dan
keluarga dari ancaman infeksi virus corona. Hal ini kemudian dapat
berpengaruh terhadap ketahanan dari masing-masing keluarga. Adapun
solusi dalam mengatasi masalah dan untuk mencapai ketahanan keluarga
yakni dengan mengadakan bimbingan konseling keluarga dengan
menggunakan pendekatan conjoint dan dilaksanakan dengan cara
bimbingan kelompok dan konseling individual.
References
Amalia, R. M., Ali Akbar, M. Y., & Syariful. (2017). Ketahanan
Keluarga dan Kontribusinya Bagi Penanggulangan Faktor
Terjadinya Perceraian. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri
Humaniora, 4(2), 132.