Jtptunimus GDL Neilafajri 6275 2 Babii
Jtptunimus GDL Neilafajri 6275 2 Babii
KONSEP DASAR
HERNIA
A. Pengertian
Hernia adalah merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen
isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo
Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ melalui
stuktur yang secara normal berisi bagian ini. Hernia paling sering terjadi pada
Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dari tempatnya
yang normal melalui sebuah defek kongenital atau yang didapat ( Barbara C
Hernia Inguinalis adalah visera menonjol ke dalam kanal inguinal pada titik
di mana tali spermatik muncul pada pria,dan di sekitar ligamen wanita (Monika
E.2002).
7
Hernia Inguinalis Indirek disebut hernia Inguinalis Lateralis yaitu hernia
yang keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang
Hernia Skrotalis adalah hernia yang keluar dari rongga peritonium melalui
anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior
kemudian hernia masuk dari anulus ke dalam kanalis dan jika panjang menonjol
( R. Sjamsuhidayat, 2004).
Hernia Umbilikalis adalah hernia isi perut yang tampak di daerah pusat
Jadi dapat disimpulkan bahwa hernia adalah penonjolan dari isi perut
8
B. Anatomi dan Fisiologi
Gambar 1
9
Gambar 2
Anatomi Usus
10
a. Usus halus ( Intestinum Minor)
Lapisan usus halus terdiri dari: Lapisa mukosa ( sebelah dalam), lapisan
11
papila veteri ini bermuara saluran empedu (duktus koledukus ) dan
arteri dan vena mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang
orifisium ini diperkuat dengan sfingter ileoseikalis dan pada bagian ini
Mukosa usus halus. Permukaan epitel yang sangat luas, melalui lipatan
permukaan usus.
12
Pada penampangan melintang vili dilapisi oleh epiel dan kripta yang
1). Seikum
13
Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir
linealis.
14
1. Fisologi
a. Usus Halus
15
halus. Jika penuh duodenum akan mengirimkan sinyal kepada
b. Usus Besar
b. kolon transversum
16
Banyak bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi
berikut:
17
pleksus submukosa penting dalam mengatur sekresi
C. Etiologi/ Predisposisi
anulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan
18
isi hernia. Selain itu juga diperlukan faktor yang dapat mendorong isi
Pada orang yang sehat, ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya
hernis inguinalis, yaitu kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur m.
berkontraksi, dan adanya fasia transversa yang kuat yang menutupi trigonum
Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus
internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan intra abdomen tidak tinggi dan
kanalis berjalan lebih vertikal. Sebaliknya, bila otot dinding perut berkontraksi
19
D. Patofisiologi
anomali kongenital atau karena yang didapat faktor yang dipandang berperan
kausal adalah adanya prosesus vaginalis yang terbuka, dan kelemahan otot
dinding perut karena usia. Lebih banyak pada laki- laki dari pada perempuan.
Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada
Anulus Internus yang cukup besar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi
yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut dan kelemahan otot
dinding perut karena usia. Bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis dapat
Tanda dan gejala klinis dapat ditentukan oleh keadaan isi hernia, pada
hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah benjolan dilipat paha yang muncul
pada saat bediri, batuk, bersin atau mengejan dan menghilang setelah berbaring.
Keluhan nyeri biasanya dirasakan di epigastium atau para umbilical berupa nyeri
visceral karena regangan pada mesrentium sewaktu, satu segmen usus halus
20
masuk kedalam kantung hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah baru
timbul kalau terjadi inkarsesari karena ileus atau strangulasi karena nekrosis ( R.
Sjamsuhidayat,2004).
adalah hernia yang tidak dapat dipindahkan atau dikurangi dengan manipulasi.
Nyeri akan terasa jika cincin hernia terjepit, jepitan cincin hernia akan
menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia menjadi nekrosis dan kantong
hernia akan terisi transudat berupa cairan serosangoinus, ini adalah kedaruratan
E. Manifestasi Klinik
2. Bila pasien mengejan atau batuk, mengangkat berat, maka benjolan hernia
3. Bila isinya terjepit akan menimbulkan perasaan sakit di tempat itu disertai
perasaan mual.
21
4. Bila terjadi hernia inguinalis strangulata perasaan sakit akan bertambah
5. Pada laki-laki isi henia dapat mengisi skrotum ( Sjamsuhidayat, 2004; Arif
Mansjoer, 2000).
F. Penatalaksanaan
hernia harus dicari dan diperbaiki( batuk kronis, prostat, tumor, asites, dan lain-
lain) dan defek yang ada direkonstruksi dan diaproksinasi tanpa tegangan.
dan diligasi. Pada bayi dan anak-anak yang mempunyai anatomi inguinal
22
normal, repair hanya terbatas pada ligasi tinggi, memisahkan sakus, dan
orang dewasa, dasar inguinal juga harus direkontruksi cincin inguinal juga
2. Hernia rekuren yang terjadi dalam beberapa bulan atau setahun biasanya
Tindakan pada hernia adalah herniorafi. Pada bedah elektif, kanalis dibuka,
isi hernia dimasukkan kantong diikat, dan dilakukan Basini plasty. Atau
Pada bedah darurat, prinsipnya hampir sama dengan bedah elektif. Cincin
hernia langsung dicari dan dipotong. Usus halus dilihat vital atau tidak.
Bila vital dikembalikan kerongga perut, bila tidak vital dilakukan reseksi
dan anastomosis end to end. Untuk fasilitas dan keahlian terbatas, setelah
cincin hernia dipotong dan usus dinyatakan vital langsung di tutup kulit
23
G. Komplikasi
1. Terjadi pelekatan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia, sehingga
isi hernia tidak dapat dimasuki kembali, keadaan ini disebut hernia
irrepponsibilis. Pada keadaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus.
omentum, karena mudah melekat pada dinding hernia dan isinya dapat
menjadi lebih besar karena infiltrasi lemak. Usus besar lebih sering
2. Terjadi tekanan terhadap cincin hernia akibat makin banyaknya usus yang
masuk, keadaan ini menyebabkan gangguan aliran isi usus diikuti dengan
inguinalis strangulata.
Pada keadaan strangulata akan timbul gejala ileus, yaitu perut kembung,
muntah, dan obstipasi. Pada strangulasi nyeri yang timbul lebih hebat dan
H. Pengkajian Fokus
1. Aktivitas/ istirahat
24
Gejala:
tubuh.
Tanda:
2. Eliminasi
Gejala:
a. Konstipasi
3. Nutrisi/ cairan
Gejala:
25
a. Anoreksia : mual, muntah
4. Nyeri/ kenyamanan
5. Keamanan
Gejala : Demam
6. Penyuluhan/ pembelajaran
Pemeriksaan penunjang:
26
I. Pathways
HERNIA
Obstruksi usus
Total/parsial
Ancaman perubahan
Tekanan intra lumen status kesehatan
meningkat 27
Kurang informasi
nyeri
J. Diagnosa Keperawatan
hernia dengan keluhan sakit pada benjolan hernia, perilaku hati-hati pada
28
disepnea karena kerja, takitnea, takikardi sebagai respon terhadap aktivitas,
efek-efek obat.
29
Kriteria hasil : Tidak merasa sakit, postur tubuh rileks, tidak mengeluh,
Intervensi :
dalam.
nyaman.
30
Rasional : Gravitasi melokalisasi eksudat inflamasi dalam abdomen
jaringan granulasi.
Intervensi :
31
a. Pantau terhadap tanda dan gejala infeksi luka. Peningkatan
tetutup
32
d. Ganti balutan atau perban sesuai aturan dengan menggunakan
teknik aseptik.
bakteri.
ujung luka, luka sangat lembek, jumlah leuklosit diatas normal, ambil
organisme tersebut.
33
g. Beri perawatan perineal dua kali sehari sesuai prosedur ketika
Intervensi :
34
a. Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas, catat
yang tepat.
meningkatkan istirahat.
35
Rasional : Pasien mungkin nyaman dengan kepala tinggi, tidur di
Intervensi:
penggantian cairan.
36
Rasional : Tanda-tanda vital awal hemoragi yang
381).
aktivitas.
Intervensi:
37
b. Dorong beberapa aktivtas fisik ringan selama siang hari dan berhenti
istirahat
( Doengoes,2000:505)
Intervensi :
38
Rasional: Tentukan luasnya masalah dan indikasi kebutuhan tipe intervensi
yang sesuai
b. Mulai program latihan, istirahat dan diit individu dan latihan ulang usus
feses
39