81-100 Vol 6 No 1
pada tahun f
Penggunaan jarak ekonomi
rata-rata yang telah dibobotkan
diharapkan dapat mengukur
dampak biaya transportasi dan Populasi
biaya lainnya terhadap arus Populasi penduduk dapat
perdagangan bilateral. menunjukkan ukuran suatu negara.
Head dan Mayer (2013) menyatakan
Gross Domestic Product (GDP) bahwa ekspor meningkat secara
GDP riil digunakan dalam proporsional sesuai dengan ukuran
pemodelan gravity model ekonomi negara tujuan ekspor.
karena ukuran kemakmuran Menurut Salvatore (1997), populasi
ekonomi dari suatu negara suatu negara yang terus bertambah
lebih baik dihitung berpengaruh pada ekspor suatu
menggunakan nilai output komoditi melalui sisi penawaran dan
barang dan jasa yang tidak permintaan. Pada sisi permintaan,
dipengaruhi oleh perubahan berdampak pada bertambah besarnya
harga (Mankiw, 2007). Selain permintaan domestik. Pada sisi
GDP nominal dan GDP riil, penawaran adalah bertambahnya
terdapat pula GDP perkapita. tenaga kerja untuk melakukan produksi
GDP perkapita merupakan komoditi ekspor.
pendapatan rata-rata penduduk
disuatu negara pada waktu Penelitian Terdahulu
tertentu yang dapat digunakan Pradipta dan Firdaus (2014) dan
sebagai salah satu indikator Haditaqy (2015) meneliti tentang
untuk mengukur tingkat posisi daya saing dan faktor-faktor
konsumsi atau kemampuan yang memengaruhi ekspor,
daya beli suatu negara atas menggunakan metode RCA, EPD dan
barang dan jasa. GDP perkapita Gravity Model. Nayantakaningtyas
yang tinggi mengindikasikan dan Daryanto (2012) menganalisis
bahwa negara tersebut dapat daya saing produk Crude Palm Oil
dijadikan peluang jangkauan (CPO) Indonesia di pasar internasional
pasar bagi kegiatan ekspor megunakan metode RCA dan Porter's
(Karlinda, 2012). Diamond.
Karagoz dan Saray (2009)
Nilai Tukar menganalisis tentang Potensi
Nilai tukar yang digunakan pada perdagangan Turki dengan
permodelan gravity model adalah nilai negaranegara Asia Pasifik
tukar riil dari negara tujuan terhadap menggunakan pendekatan Gravity
Dollar, karena sebagian besar negara Model. Metode untuk pemilihan model
menggunakan mata uang dollar untuk yang digunakan adalah fixed effect
berdagang. Terdapat hubungan yang model. Variabel dependen dalam
positif antara nilai tukar riil negara penelitian ini adalah volume
tujuan dengan nilai ekspor dari negara perdagangan antara Turki dengan
lain (Mankiw, 2007). Perhitungan nilai negara-negara Asia Pasifik, sedangkan
tukar riil menggunakan rumus berikut:. variabel independen adalah GDP negara
tujuan, jarak antar kedua negara yang
Jenis dan Sumber Data Jika nilai RCA>1, berarti produk tersebut
memiliki keunggulan komparatif atau
Penelitian ini berdaya saing kuat. Sebaliknya jika nilai
menggunakan data sekunder. RCA<1, maka produk tersebut tidak
Data tahunan panel dengan memiliki keunggulan komparatif atau
time series tahun 2009 sampai berdaya saing lemah.
2014, dan cross section sepuluh Export Product Dynamic (EPD)
negara di kawasan Amerika digunakan untuk mengukur dinamika posisi
Latin, (Brazil, Meksiko, pasar ban Indonesia di negara tujuan ekspor.
Matrik EPD menggunakan daya tarik pasar
Kolombia, Paraguay,
(diukur berdasarkan pertumbuhan
Argentina, Panama, Guatemala, permintaan) sebagai sumbu horisontal
Venezuela, Uruguay, dan Costa (sumbu X) dan kekuatan bisnis (diukur dari
Rica) diambil dari Trade Map pertumbuhan perolehan pasar/market share)
(data nilai ekspor ban), sebagai sumbu vertikal (sumbu Y),
UNCTAD (data GDP, indek menghasilkan 4 kategori posisi pasar
harga konsumen), dan World (Gambar 5) yaitu rising star, falling star,
bank (data nilai tukar), dan lost opportunity, dan retreat (Esterhuizen,
CEPII (data jarak geografis). 2006). Posisi pasar yang ideal adalah
rising star yang mendindikasikan suatu
Metode Analisis Data negara meraih pangsa pasar tinggi pada
Metode analisis yang produk yang dinamis (permintaannya
digunakan adalah, Revealed tumbuh cepat). Posisi lost opportunity
Comparative Advantage merupakan posisi pasar yang paling
(RCA), Export Product tidak diinginkan karena mengindikasi
Dynamic (EPD), Porter’s suatu negara kehilangan pangsa pasar
Diamond dan Gravity Model. pada produk yang dinamis. Posisi
Metode RCA, untuk mengukur falling star juga tidak diinginkan,
keunggulan komparatif ban meskipun lebih baik jika dibandingkan
Indonesia dibandingkan dengan dengan lost opportunity karena pangsa
negara lain, menggunakan pasar suatu negara meningkat pada
rumus berikut ini (Balassa, produk yang tidak dinamis. Posisi
1965): retreat mungkin tidak diinginkan, tetapi
dapat menjadi masukan untuk beralih
Keterangan :
LnEXPijt = Nilai ekspor produk
ban Indonesia ke
negara tujuan (%)
LnGDPRPIit = GDP riil perkapita
Indonesia pada tahun
2009-2014 (%)
Gambar 5 Matriks EPD LnGDPRPNjt= GDP riil perkapita
negara tujuan pada
Sumbu x : Pertumbuhan kekuatan tahun 2009-2014 (%)
bisnis atau disebut pangsa pasar LnPOPjt = Populasi negara tujuan
ekspor i : tahun 2009-2014 (%)
LnNTRjt = Nilai tukar riil negara
tujuan terhadap dollar
Amerika (%)
LnJEijt = Jarak Ekonomi
Sumbu y : Pertumbuhan daya tarik Indonesia dengan
pasar atau disebut pangsa pasar
negara tujuan (%)
produk : = konstanta (intercepst)
α0
β1,2,3,4,5 = parameter yang diduga
(n=1,2,3,4,5)
εit = random error
Keterangan :
Definisi operasional dari
: Nilai ekspor ban Indonesia ke
masingmasing variabel penelitian
negara tujuan ekspor
adalah sebagai berikut:
: Nilai ekspor ban dunia ke 1. Nilai ekspor merupakan nilai
negara tujuan ekspor ekspor ban Indonesia ke 10 negara
: Nilai total ekspor Indonesia ke Amerika Latin yang diteliti dalam
negara tujuan ekspor satuan US$.
: Nilai total ekspor dunia ke 2. GDP Indonesia adalah GDP riil
negara tujuan ekspor perkapita Indonesia dalam satuan
: Jumlah tahun analisis US$.
3. GDP negara tujuan adalah GDP riil
Analisis gravity model perkapita negara tujuan ekspor ban
untuk menduga faktor-faktor Indonesia dalam satuan US$.
yang berpengaruh terhadap 4. Populasi adalah jumlah penduduk
aliran ekspor ban Indonesia ke negara tujuan ekspor ban Indonesia.
kawasan Amerika Latin.
PEMBAHASAN
Karet alam dan karet sintetis tahun 2013 mengalami penurunan merupakan bahan
baku utama produksi antara 7% dan 8% dibandingkan pada ban. Pemakaian karet alam
dan sintetis tahun 2012. Faktor produksi lainnya yaitu tenaga kerja, penyerapannya terus
ditunjukkan pada Tabel 4.
meningkat setiap tahunnya seperti
Di Kolombia nilai RCA lebih dari Indonesia memiliki keunggulan satu dan terus
meningkat. Berarti ban komparatif dan berdaya saing tinggi di
negara Venezuela, meskipun sempat
terjadi penurunan pada tahun 2013
sebesar 31,1% dari 12,756 menjadi
8,785, namun secara keseluruhan nilai
RCA Venezuela memiliki tren yang
positif, bahkan pada tahun 2014, RCA
Venezuela meningkat secara tajam
sebesar 253,8% dari 8,785 menjadi
31,083. Hal tersebut juga terjadi pada
negara meksiko, dimana terjadi
peningkatan sebesar 92,9% dari 24,684
pada tahun 2013 menjadi 47.621 pada
tahun 2014.
Rata-rata RCA tertinggi terjadi di
Costa Rica sebesar (yaitu
43,07), selanjutnya diikuti oleh
Uruguay, Meksiko, Venezuela,
Paraguay, Guatemala, Brazil, Panama,
dan Kolombia. Negara Argentina
memiliki nilai rata-rata RCA sebesar
0,36 yang berarti produk ban Indonesia
tidak memiliki keunggulan komparatif
dan berdaya saing rendah dibandingkan
dengan pesaing negara produsen ban
lainnya.
merupakan pesaing Indonesia dalam rising star, yaitu pangsa pasar serta
ekspor ban ke kawasan Amerika permintaan terhadap ban Indonesia
Latin (UNCOMTRADE, 2016). cenderung meningkat. (+)
Jepang merupakan eksportir ban
berkualitas tinggi ke Amerika Latin, Kebijakan Pemerintah
dan menempati posisi ke dua setelah
Tiongkok. Ban Tiongkok memiliki 1. Peraturan Presiden RI nomor 28
harga yang relatif lebih murah, tahun 2008 tentang kebijakan
sedangkan ban dari Amerika Serikat industri nasional, memutuskan untuk
(seperti dari PT Goodyear) memiliki mengembangkan investasi industri
pangsa pasar yang luas. ban untuk menjadi salah satu basis
(-) industri ban dunia. (+)
2. PP 52 tahun 2011, pemerintah
Kesempatan memasukkan industri ban sebagai
kelompok industri yang memperoleh
1. Menurut Kementrian Luar Negeri fasilitas tax allowance. (+)
Republik Indonesia, FEALAC 3. Pencabutan Peraturan
(Forum for East Asia and Latin Menteri
America) didirikan untuk Perdagangan (Permendag) Nomor
meningkatkan kerjasama 40/M-DAG/PER/12/2011 tentang
komprehensif dan dialog biregional. Verifikasi atau Penelusuran Teknis
FEALAC merupakan wadah Impor dan menerbitkan Permendag
kerjasama antar pemerintahan Nomor 45/M-DAG/PER/6/2015
negara-negara di kawasan Asia Tanggal 29 Juni 2015 Tentang
Timur (16 negara) dan Amerika Ketentuan Impor Ban. Peraturan ini
Latin (20 negara). FEALAC bertujuan untuk memperketat impor
mewakili 40% populasi dunia, 32% ban dan mendukung industri ban
ekonomi dunia dan lebih dari 40% nasional. (+)
perdagangan dunia.
4. Penghapusan Permendag No 45/M-
Kerjasama ini merupakan
DAG/PER/6/2015 dan
kesempatan bagi Indonesia untuk
pemberlakuan kembali Permendag
memperluas pasar ekspornya dan
No 40/M-DAG/PER/12/2011
meningkatkan perdagangan ban
sebagai bagian dari paket deregulasi
Indonesia. (+) kebijakan September I. Kebijakan
2. Penelitian Kementrian Perdagangan tersebut akan melonggarkan impor
(2013) menunjukkan bahwa, jangka ban, sehingga dapat melemahkan
panjang nilai tukar berhubungan industri ban nasional. (-).
negatif dengan ekspor Indonesia.
Pada jangka panjang nilai tukar yang
melemah (depresiasi) akan
meningkatkan ekspor Indonesia,
termasuk ekspor ban Indonesia ke
Amerika Latin. (+)
3. Hasil analisis EPD terdapat 6
Negara (Panama, Venezuela,
Uruguay, Meksiko, Guatemala, dan
Costa Rica) yang berada pada posisi
LAMPIRAN TAMBAHAN
Ekomoni Pembagunan
Ekonomi Indistri