R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS INFARK MIOKARD
AKUT DI RUANG ICU
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur : 49 Tahun
Agama : Katolik
Alamat : Babarsari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa Medis : Infark Miokard Akut
Tgl Masuk RS : Senin, 19 April 2021
Penanggungjawab
Nama : Ny. S
Umur : 40 Tahun
Agama : Katolik
Alamat : Babarsari
Pekerjaan
: IRT
Jenis Kelamin
: Perempuan
Hubungan dengan pasien: Istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Pasien mengatakan nyeri dada sejak 3 jam yang lalu, nyeri seperti
ditumpu benda berat, nyeri di bagian dada tembus ke belakang dan
menjalar ke rahang. Pasien mengatakan mual dan muntah.
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari 1 porsi habis berupa nasi, lauk,
sayur-sayuran dan buah-buahan. Minum air putih sehari 5-6 gelas sehari,
pagi dan sore hari minum teh.
3. Pola eliminasi :
Keterangan :
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
0 Mandiri
Makan/minum 1 dengan alat
Toileting bantu
2 dibantu orang
Berpakaian
lain
Mobilitas tempat tidur
3 dengan alat
Berpindah bantu dan
dibantu orang
Ambulasi/ROM
lain
4 tergantung total
5. Oksigenasi :
Pasien tampak sesak, terpasang oksigen nasal kanul 2 liter/ menit.
6. Pola tidur dan istirahat :
Pasien mengatakan tidur sehari 7- 8 jam per hari dan istirahat siang
minimal 30 menit.
7. Pola seksualitas dan reproduksi :
Pasien mengatakan ia bukan reseptor KB dan selama sakit ia tidak
melakukan hubungan suami istri. Pasien mengatakan ia selalu
membersihkan alat reproduksinya pada saat mandi, BAB mauoun BAK.
8. Pola peran dan hubungan :
Pasien mengatakan ia seorang kepala rumah tangga yang bertanggung
jawab terhahap kehidupan istri dan anak-anaknya. pasien mengatakan
hubungan dengan keluarga, tetangga, dan orang lain baik-baik saja.
9. Pola manajemen koping stress :
Pasien mengatakan ketika ada masalah ia selalu menceritakan kepada
anggota keluarganya.
10. Sistem nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan ia dan keluarganya menjalankan kehidupan sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku. Pasien mengatakan ia beragama
katolik dan melaksanakan ibadah setiap hari minggu.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat Kesadaran : E: 4 V: 5 M: 6
RR: 28x/menit
3. Kepala :
Kepala pasien bulat, simetris, rambut pendek dan beruban, kulit kepala
bersih, tidak ada benjolan patologis, tidak ada nyeri tekan.
4. Mata :
Kedua mata lengkap, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil
isokor.
5. Mulut :
Mukosa bibir pucat, gigi lengkap, tampak karang gigi, mulut tampak kotor
6. Leher :
Nadi karotis teraba, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan patologis
7. Dada :
Paru-paru
Inspeksi:simetris, stasis dinamis
Palpasi: stem fremitus, kanan=kiri
Perkusi: sonor seluruh lapang paru
Auskultasi: vesikuler
Jantung
Inspeksi: simetris kann dan kiri
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi:konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi: bunyi jantung S1 dan S2 reguler
8. Abdomen :
Inspeksi: perut datar, tidak ada bekas luka, tidak ada pembesaran hepar
Auskultasi: bising usus 24×/menit teratur
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: bunyi timpani
9. Genitalia :
Genetalia bersih, tidak ada tanda- tanda infeksi dan tidak ada tanda- tanda
hemoroid
10. Ekstrimitas :
Ektremitas atas dan bawah lengkap, simetris, tidak ada luka, tidak ada
benjolan patologis, tidak ada nyeri tekan, akral dingin. Pasien terpasang
infus D5% pada tangan kanan sejak selasa 20 April 2021.
11. Kulit :
Kulit pasien tampak kotor, kulit berwarna sawo matang dan
tidak ada kelainan pada kulit.
E. Pemeriksaan penunjang : -
F. Terapi medik -
A. ANALISA MASALAH
DS : -
2 DO : Nyeri Kronik Agens cedera
- P: Nyeri di dada biologis
- Q: Nyeri seperti ditumpu benda
berat
- R: nyeri di bagian dada tembus ke
belakang dan menjalar ke rahang.
- S: 5
- T: Terus menerus
- ekspres wajah tampak meringis
- nadi 110x/menit
3 DS: - Hipertermia Dehidrasi
DO:
- Pasien tampak pucat
- pasien mual dan muntah
- turgor kulit sedang
- pasien tampak pucat
- CRT 3 detik
- Suhu 38 0 C
- Pasien terpasang infus D5% 20 tpm
pada tangan kiri
4 DS:
- Pasien mengatakan memiliki riwayat
hipertensi dan dislipidemia tidak
diketahui Risiko Hipertensi
- pasien mengatakan memiliki riwayat penurunan curah
merokok sejak 20 tahun yang lalu jantung
lebih dari satu bungkus per hari
DO:
- Tekanan Darah: 150/90mmHg
- RR: 28x/menit
- Suhu: 38
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di NIC : Manajemen Jalan Nafas
napas berhubungan harapkan pasien dapat bernapas dengan normal dengan 1. Monitor pola napas( frekuensi, irama,
Selasa, dengan hiperventilasi kriteria hasil : dan usaha napas).
20 April 2. Monitor bunyi napas tambahan.
2021 NOC : Status pernafasan : ventilasi 3. Posisikan pasien semi fowler/ fowler.
09.30 wib 4. Berikan oksigen sesuai dengan NINI
1 Indikator Awal Target
kebutuhan.
Irama Pernafasan 2 4
Frekuensi 2 4
pernapasan
Otot bantu nafas 3 5
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 NIC: Manajemen Nyeri
2 jam diharapkan nyeri dada yang dirasakan pasien 1. Lakukan pengkajan nyeri secara
Selasa, Nyeri kronik
berkurang atau hilang dengan kriteria hasil: komprehensif PQRST.
20 April berhubungan dengan
agens cedera biologis 2. Ajarkan teknik non farmakolog untuk
2021 NOC: Pain level
mengurangi nyeri (teknik relaksasi NINI
09.32 wib
Indikator Awal Target napas dalam).
Keluhan nyeri 2 4 3. Jelaskan penyebab nyeri, perode nyeri
Gelisah 2 4 dan pemicu nyeri
4. Colaborasi dengan dokter terkait
Pola napas 2 5
pemberian terapi farmakologi untuk
Tekanan darah 2 5 mengurangi nyeri
NIC: Manajemen Hipertermia
1. Identifikasi penyebab hipertermia
2. Monitor suhu tubuh
3. Longgarkan/ lepaskan pakaianyang
ketat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 4. Berikan cairan oral atau cairan IV
jam diharapkan suhu pasien dalam keadaan normal 5. Berikan kompres hangat
3 Hipertermia berhubungan dengan kriteria hasil NINI
6. Anjurkan istirahat
dengan dehidrasi
Selasa, NOC: Termoregulasi
20 April
2021 Indikator Awal Target
09.34 wib Suhu tubuh 3 5 NIC: Edukasi: Rehabilitasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Suhu kulit 3 5
menerima informasi
Pucat 2 4 2. Lakukan pendidikan kesehatan terkait
dengan penyakit AMI
3. Ajarkan cara mengatasi nyeri dada
4. Ajarkan pasien dan keluarga
Risiko penurunan curah Setelah dilakukan tindakana keperawatan selama mpdifikasi faktor resiki jantung
4 jantung berhubungan NINI
( berhenti merokok)
dengan hipertensi 3 x 24 jam diharapkan kondisi jantung dalam keadaan 5. Tingkatkan olahraga dan diet
normal dengan kriteria hasil
Selasa, NOC: Curah Jantung
20 April
2021 Indikator Awal Target
09.36 wib Tekanan darah 2 5
Sianosis 2 5
Lelah 2 4
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Klien : Tn. R Ruang : ICU
No. RM : 28061998 Diagnosa medis : AMI
No. Hari/
Implementasi Evaluasi (SOAP) lakukan diakhir shift jaga TTD
Dx. Tgl/Jam
1 Selasa, 20 Selasa, 20 April 2021 Jam : 11:00 Wib
April 2021 S : Pasien mengatakan masih sesak namun sedikit berkurang
09:40 1. Memonitor pola napas( frekuensi, irama, dan usaha O :
- Pasien masih tampak sesak
napas).
- RR: 26x/ menit
09:42 2. Memonitor bunyi napas tambahan - Irama pernapasan sedikit teratur NINI
- terpasang oksigen 4 liter/menit dengan jenis Non Rebrathing
Mask
09:44 3. Memposisikan pasien semi fowler/ fowler. A : Tujuan teratasi sebagian
Indikator Awal Target Capai
09:46 4. Memberikan oksigen sesuai dengan kebutuhan yaitu Irama Pernafasan 2 4 3
Frekuensi pernapasan 2 4 2
Non Rebreathing Mask 4 liter/menit
Otot bantu nafas 3 5 3
P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor pola napas( frekuensi, irama, dan usaha napas).
2. Monitor bunyi napas tambahan.
3. Posisikan pasien semi fowler/ fowler.
4. Berikan oksigen sesuai dengan kebutuhan
1 Rabu, 21 Rabu, 21 April 2021 Jam : Wib
April 2021 S : Pasien mengatakan masih sesak namun sedikit berkurang
1. Memonitor pola napas( frekuensi, irama, dan usaha
08:00 O:
napas). - Pasien masih tampak sesak
- RR: 24x/ menit
08:05 2. Memonitor bunyi napas tambahan.
- Irama pernapasan sedikit teratur
- terpasang oksigen 4 liter/menit dengan jenis Non Rebrathing
08:10 Mask
3. Memposisikan pasien semi fowler/ fowler. NINI
A : Tujuan teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dipertahankan
1. Monitor pola napas( frekuensi, irama, dan usaha napas).
2. Monitor bunyi napas tambahan.
3. Posisikan pasien semi fowler/ fowler.
4. Berikan oksigen sesuai dengan kebutuhan
2 Selasa, 20 Selasa, 20 April 2021 Jam 11:00 Wib
S:
April 2021
- Pasien mengatakan setelah dlakukan relaksasi napas dalam
09: 50 1. Melakukan pengkajan nyeri secara komprehensif dadanya masih terasa nyeri, nyeri tembus ke belakang dan
menjalas ke rahang
09:52 PQRST. NINI
O:
2. Mengajarkan teknik non farmakolog untuk mengurangi - pasien tampak gelisah, ekspresi wajah nyeri, pola napas sedikit
teratur, tekanan darah 150/90 mmHg
09:54 nyeri (teknik relaksasi napas dalam).
A : Tujuan teratasi sebagian
09:56 3. Menjelaskan penyebab nyeri, perode nyeri dan pemicu Indikator Awal Target Capai
nyeri Keluhan nyeri 2 4 2
Gelisah 2 4 2
4. Memberikan obat terkait pemberian terapi farmakologi
Pola napas 2 5 3
untuk mengurangi nyeri dada sesuai instruksi dokter Tekanan darah 2 5 2
P : Intervensi dilanjutkan
1. Lakukan pengkajan nyeri secara komprehensif PQRST.
2. Ajarkan teknik non farmakolog untuk mengurangi nyeri (teknik
relaksasi napas dalam)
3. Jelaskan penyebab nyeri, perode nyeri dan pemicu nyeri
4. Colaborasi dengan dokter terkait pemberian terapi farmakologi
untuk mengurangi nyeri
P : Intervensi dilanjutkan
1. Lakukan pengkajan nyeri secara komprehensif PQRST.
2. Ajarkan teknik non farmakolog untuk mengurangi nyeri (teknik
relaksasi napas dalam)
3. Colaborasi dengan dokter terkait pemberian terapi farmakologi
untuk mengurangi nyeri
P: Intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi penyebab hipertermia
2. Monitor suhu tubuh
3. Longgarkan/ lepaskan pakaianyang ketat
4. Berikan cairan oral atau cairan IV
5. Berikan kompres hangat
7. Anjurkan istirahat
P: Intervensi dilanjutkan
1. Monitor suhu tubuh
2. Longgarkan/ lepaskan pakaianyang ketat
3. Berikan cairan oral atau cairan IV
P: Intervensi dihentikan