Anda di halaman 1dari 5

Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Tindakan

Pencegahan Asam Urat pada Lansia


(Studi pada Lansia di Dusun Selang 3 Desa Ciwaringin Kecamatan
Lemahabang Karawang)

Riset Keperawatan
Disusun oleh : Melia Nur Eliana Putri
NIM : 433131440119057

STIKES HORIZON KARAWANG


JL. Pangkal Perjuangan KM 1 By Pass Karawang
41316 TELP. (0267) 412480, FAX : (0267) 410842

Tahun Ajaran 2020 – 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan, sehingga tingkat yang
diwakili oleh angka harapan hidup men-jadi indikator yang selalu digunakan dalam indeks
pembangunan manusia. Pada dewasa ini penyakit tidak menular kurang lebih mempunyai
kesamaan dengan beberapa sebutan lainnya seperti salah satunya penyakit degeneratif (Bustan,
2007; Hariyani, & Satria, 2015).
Disebut penyakit degeneratif karena angka kejadiannya bersangkutan dengan proses
degenerasi pada usia lanjut yang ber-langsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit
degeneratif pada umumnya menyerang sistem saraf, pembuluh darah, otot, dan tulang manusia.
Contoh penyakit yang menyerang pembuluh darah, persendi-an, dan tulang salah satunya adalah
asam urat (Vitahealth, 2007).
Asam urat disebut juga artritis gout termasuk suatu penyakit degeneratif yang menyerang
persendian, dan paling seringdi-jumpai di masyarakat terutama dialami oleh lanjut usia (lansia).
Namun tak jarang penya-kit ini juga ditemukan pada golongan pra-lansia (Damayanti, 2012).
Arthritis Gout adalah penyakit yang di sebabkan oleh tumpukan asam/kristal urat pada jaringan,
terutama pada jaringan sendi. Gout berhubungan erat dengan gangguan metabolisme purin yang
memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia), yaitu jika kadar asam urat
dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl. Catatan: kadar normal asam urat dalam darah untuk pria adalah
8 mg/dl, sedangkan untuk wanita adalah 7 mg/dl (Junaidi, 2013). Gout merupakan terjadinya
penumpukan asam urat dalam tubuh dan terjadi kelainan metabolisme purin. Gout merupakan
kelompok keadaan heterogenius yang berhubungan dengan efek genetik pada metabolisme purin
(hiperurisemia). (Brunner dan Suddarth,2012).

Ukuran kadar asam urat normal menurut WHO dalam (Vitahealth, 2007) yaitu: Pada laki-
laki dewasa kadar normal asam urat adalah sekitar 2-7,5 mg/dL, sementara itu pada wanita yang
sudah dewasa adalah 2-6,5 mg/dL. Pada laki-laki dengan usia di atas 40 tahun kadar normal
asam urat yaitu 2-8,5 mg/dL dan pada wanita yaitu 2-8 mg/dL. Anak-anak yang berusia 10-18
tahun, pada laki-laki kadar normal asam urat adalah 3,6-5,5 mg/dL dan pada wanita yaitu 3,6-4
mg/dL.
Berdasarkan data WHO (2018), prevalensi gout arthritis di dunia sebanyak 34,2%. Hasil
RISKESDAS (2019) tercatat bahwa prevelensi penyakit gout arthritis di Indonesia (11,9 %). Jika
dilihat dari karakteristik umur, prevalensi tertinggi pada ≥ 75 tahun (54,8%). Penderita wanita
juga lebih banyak (8,46 %) dibandingkan dengan pria (6.13 %). Prevalensi gout di Jawa barat
32,1%. Menurut data penelitian dari RISKESDAS, penderita Gout Athtritis di Kabupaten
Karawang sebesar 7.65% dari 2.553 partisipan. Berdasarkan prevalensi diatas gout arthritis
menduduki urutan ke 4 setelah ISPA, hipertensi, dan influenza. Hasil survey dari 10 orang di
Dusun Selang 3 Desa Ciwaringin, 100 % mengeluh nyeri di bagian persendian. 50% mengeluh
sulit untuk tidur. Untuk upaya pencegahan 6 dari 10 orang responden mengatakan mereka hanya
menjaga asupan purin berlebih agar kadar asam uratnya tetap terkontrol

Penanganan pada penderita gout dibagi menjadi 2 yaitu secara farmakologi dan
nonfarmakologi. Untuk farmakologi menggunakan obat, seperti: NSAIDs, colchicine,
corticosteroid, probenecid, allopurinol dan urocisuric (Helmi, 2012), sedangkan nonfarmakologi
dengan membatasi asupan purin atau rendah purin, asupan energi sesuai dengan kebutuhan,
mengonsumsi lebih banyak karbohidrat, mengurangi konsumsi lemak,
mengonsumsi banyak cairan, tidak mengonsumsi minuman beralkohol,
mengonsumsi cukup vitamin dan mineral, mengonsumsi buah dan sayuran,
dan olahraga ringan secara teratur (Ardhilla, 2013).

Pendidikan kesehatan pada hakekatnya adalah membantu agar individu dapat mengambil
sikap yang bijaksana terhadap kesehatan dan kualitas hidup mereka (Rahmatika, Ismonah, &
Supriyadi, 2017; Relawati, Sakinah, & Nurani, 2018; Suiraoka & Supariasa, 2012), serta yang
diharapkan tena-ga kesehatan adalah masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup serta
menerapkan-nya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang maka rumusan masalahnya Adalah “Bagaimana
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kadar Asam Urat pada Lansia di Dusun Selang 3
Desa Ciwaringin ”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana Hubungan Sikap dan Pengetahuan Kadar Asam Urat pada Lansia
di Dusun Selang 3 Desa Ciwaringin
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui pengetahuan penderita Asam Urat sebelum diberikan Pendidikan kesehatan
b) Mengetahui sikap penderita Asam Urat sebelum paket Pendidikan kesehatan
c) Mengetahui kepatuhan penderita Asam Urat sebelum diberikan Pendidikan kesehatan
d) Mengetahui pengetahuan penderita Asam Urat setelah diberikan Pendidikan kesehatan
e) Mengetahui sikap penderita Asam Urat setelah diberikan Pendidikan kesehatan
f) Mengetahui kepatuhan penderita Asam Urat setelah diberikan Pendidikan kesehatan
g) Mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan, sikap dan kepatuhan diet penderita Asam
Urat sebelum dan setelah diberikan Pendidikan kesehatan.
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman bagi peneliti,menambah pengetahuan
peneliti, memberikan informasi yang baru di dapat saat penelitian tentang Hubungan dan sikap
pengetahuan dengan kadar Asam Urat pada lansia.

2. Bagi pasien
Dapat menambah pengetahuan pasien, sikap kemudian dapat meningkatkan kepatuhan
diet penderita Aam Urat

3. Bagi Keluarga
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada keluaga sehingga keluarga
dapat memberikan semangat dan dukungan, baik dukungan instrumental, informasional,
penilaian, emosional pada pasien sehingga dapat mengontrol diet penderita Asam Urat

4. Bagi Pendidikan
Sebagai acuan atau pedoman untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan
pengaruh paket pembelajaran diet untuk penderita Asam Urat terhadap pengetahuan sikap dan
kepatuhan diet penderita. Asam Urat

Anda mungkin juga menyukai